Anda di halaman 1dari 4

Fauziah Diah Ekowati

J230215112

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

INJEKSI SUBCUTAN

PENGERTIAN  Injeksi adalah sediaan steril berupa larutan, emulsi atau suspensi atau serbuk
yang harus dilarutkan atau disuspensikan lebih dahulu sebelum digunakan,
yang disuntikkan dengan cara menusuk jaringan ke dalam otot atau melalui
kulit. Pemberian injeksi merupakan prosedur invasif yang harus dilakukan
dengan menggunakan teknik steril.
 Injeksi subcutan merupakan cara memberikan obat dengan memasukkan
obat ke dalam jaringan subcutan dibawah kulit dengan spuit. Injeksi
subkutan diberikan dengan menusuk area dibawah kulit yaitu jaringan
konektif atau lemak dibawah dermis. Injeksi tidak diberikan pada area yang
nyeri, merah, pruitis atau edema. Pada pemakaian injeksi subkutan jangka
lama, maka injeksi perlu direncanakan untuk diberikan secara rotasi pada
area yang berbeda. Jenis obat yang lazim diberikan secara subkutan adalah
vaksin, obat-obatan preoperasi, narkotik, insulin, dan heparin.
 Pemberian obat melalui subcutan ini pada umumnya dilakukan dalam
program pemberian insulin yang digunakan untuk mengontrol kadar gula
darah. Pemberian insulin terdapat dua tipe larutan, yaitu jernih dan keruh.
Larutan jernih atau juga dimaksudkan sebagai insulin tipe reaksi cepat
(insulin regular) dan larutan yang keruh karena adanya penambahan protein
sehingga memperlambat absorbsi obat atau juga termasuk tipe lambat.
 Subkutan atau dibawah kulit (SC) yaitu disuntikan kedalam tubuh melalui
bagian yang sedikit lemaknya dan masuk kedalam jaringan dibawah kulit ;
volume yang di berikan tidak lebih dari 1 ml (Wagiran, 2015).

TUJUAN  Memasukkan sejumlah toksin atau obat pada jaringan subcutan di bawah
kulit untuk di absorbsi. Selain itu alasan kenapa injeksi subcutan ini di pilih
adalah karena dengan penggunaan injeksi ini maka obat dapat menyebar
dan diserap secara perlahan-lahan. Beberapa contohnya adalah injeksi pada
vaksin, uji tiberculin dan di lakukan dalam program pemberian insulin yang
di gunakan untuk mengontrol kadar gula darah.

INDIKASI a. bisa dilkakukan pada pasien yang tidak sadar,


b. tidak mau bekerja sama karena tidak memungkinkan untuk diberikan obat
secara oral, 
Fauziah Diah Ekowati
J230215112

c. tidak alergi.
d. Lokasinya yang ideal adalah lengan bawah dalam dan pungguang bagian atas.

PERSIAPAN ALAT • Daftar obat


• Alat tulis
• Perlak dan Pengalas
• Bak spuit
• Kapas alcohol
• Sarung tangan
• Piala ginjal
• Obat injeksi
• Ampul
• Vial
• Spuit

PROSEDUR • Fase Pra interaksi


• Cocokkan pesanan dokter dengan kartu obat, laporkan bila
ada ketidakjelasan
• Pahami kerja obat, pertimbangkan pemakaian dosis aman,
maksud pemberian efek samping obat yang akan diberikan
• Kaji apakah klien mampu dan mau mengikuti petunjuk
• Kaji tanda-tanda vital dan kesadaran pasien
• Siapkan obat sesuai dosis untuk setiap klien periksa tanggal
kadaluarsa
• Hitung dosis perhatikan obat yang belum bisa dipakai klien
• Mencuci tangan.
• Fase Orientasi
• Membawa obat ke kamar klien, sekali lagi lakukan cek
nama obat, dosis, cara pemberian, waktu, dan tanggal
pemberian
• Memberikan salam dan memperkenalkan diri
• Cek identitas klien: cek nama klien pada gelang atau papan,
identitas kalau ada, menanyakan dan memanggil nama klien
• Jelaskan pada  klien rencana pemberian obat,tujuan,cara
pemberian,waktu dan nama obat, minta tanda tangan
apabila perlu persetujuan pemberian obat.
Fauziah Diah Ekowati
J230215112

• Fase Kerja
• Tutup tirai untuk member privacy pada klien’
• Pakai sarung tangan.
• Ambil obat sesuai dengan prosedur yang benar dari
menyiapkan obat ampul atau vial.
• Berikan posisi yang tepat sesuai dengan lokasi yang dipilih.

• Lengan atas bagian luar,


• Bagian anterior paha duduk atau berbaring dengan
kaki rileks,
• Abdomen posisi terlentang atau semi recumbent,
• Daerah scapula pasien telungkup atau duduk.
• Pasang perlak dan pengalas, dekatkan piala ginjal.
• Bersihkan daerah suntikan dengan kapas atau alkohol,
gosok melingkar dari dalam keluar. Biarkan alkohol kering
dan pegang kapas untuk digunakan waktu mencabut jarum.
• Buka tutup jarum dengan tangan kiri.
• Cubit atau gerakkan daerah yang akan disuntikkan.
• Pegang spuit dengan tangan kanan diantara ibu jari dan
telunjuk. Suntikkan jarum dengan sudut 45¬0-900,
tergantung turgor jaringan dan panjang jarum.
• Setelah jarum masuk, lepaskan jaringan yang dipegang, dan
gunakan tangan kiri untuk memegang ujung barel.
• Aspirasi untuk memastikan masuknya jarum. Bila ada
darah, cabut jarum, obat dan spuit dibuang dan menyiapkan
obat baru lagi.
• Bila tidak ada darah, suntikan obat perlahan-lahan.
• Cabut jarum cepat dengan sudut sesuai waktu masuk.
• Masase hati-hati dengan kapas alkohol(jangan masase pada
pemberian heparin atau insulin).
• Buang spuit dab jarum tanpa penutup di sharp container.
• Ambil perlak dan pengalas dari klien.
• Lepaskan sarung tangan dan taruh di piala ginjal.
• Fase terminasi
• Melakukan evaluasi kepada klien setelah melakukan
tindakan (Tanya apa yang klien rasakan saat pemberian
Fauziah Diah Ekowati
J230215112

obat).
• Merapikan klien kembali, member posisi yang nyaman
untuk klien.
• Membereskan peralatan.
• Mencuci tangan.
• Berpamitan.
• Cek kembali setelah 30 menit untuk melihat respon klien
setelah diberikan injeksi subcutan, terhadap reaksi alergi
maupun efek samping.
• Catat waktu, dosis, dan nama semua obat yang diberikan
dalam daftar obat dan beri tanda tangan sebagai bukti obat
diberikan.
• Bila klien tidak mau diberi injeksi dermal, laporkan secara
lengkap.
• Catat bila muncul reaksi setelah pemberian injeksi

Pembimbing Akademik Preseptor

………………………… …………………………

Anda mungkin juga menyukai