Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA NY.R DENGAN APPENDICITIS (POST OPERASI


LAPARATOMI)

DI RUANG BEDAH RUMAH SAKIT ISLAM BANJARMASIN

TANGGAL 21 S/D 30 JANUARI 2021

OLEH

NAMA: AULIYA RAHMAN, S.ST


NIM: 20.300.0016

PROGRAM PROFESI NERS

UNIVERSITAS CAHAYA BANGSA

TAHUN 2021
LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.R DENGAN APPENDICITIS (POST


OPERASI LAPARATOMI)

DI RUANG BEDAH RUMAH SAKIT ISLAM BANJARMASIN

TANGGAL 21 S/D 30 JANUARI 2021

OLEH

NAMA: AULIYA RAHMAN, S.ST

NIM: 20.300.0016

Di Banjarmasin, Januari 2021

Mengetahui,

Perceptor Akademik Perceptor Klinik

( ) ( )
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.R DENGAN APPENDICITIS (POST
OPERASI LAPARATOMI)

I. Pengkajian

a. Identitas Klien

Nama : Ny.R

Umur : 33 Tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Status : Nikah

Agama : Islam

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Pendidikan : SMA

Alamat : Jl.Pintu Kabun

Penanggung Jawab

Nama : Tn.A

Pekerjaan : Wiraswasta

Umur : 41 Tahun

Hub .Keluarga : Suami

No.MR : 499078

Ruangan Rawat : Bedah

Tgl Masuk RS : 20 Januari 2021

Tgl Pengkajian : 21 Januari 2021

Tgl Operasi : 21 Januari 2021

Diagnosa Medis : Post Op Laparatomi Apendiksitis


b. Alasan Masuk

Klien masuk ke IGD pada tanggal 20 Januari 2021 hari Rabu pukul 15:30 Wita,dengan

alasan masuk perut sakit pada bagian kanan bawah sejak 2 hari yang lalu, sebelumnya

pasien berobat ke puskesmas lalu setelah memakan obat dari puskesmas pasien merasa

mual dan muntah. Klien mengatakan pusing dan lemas,pasien juga mengatakan tidak

pernah BAB selama 3 hari terakhir, setelah itu pasien juga merasakan perutnya padat

dan sakit.

c. Riwayat Kesehatan

1. Riwayat kesehatan sekarang

Saat dilakukan pengkajian pada Tanggal 07 juni 2018 pukul 12.00 wib klien
mengatakan nyeri pada bagian kanan bawah perut pasien karena akibat post
appendiks, klien merasakan pusing, klien juga mengatakan susah bergerak karena
insisi pebedahan, Skala nyeri 5 dengan penilaian PQRST yaitu :
P (Provokatif ) : Klien mengatakan timbul nyeri pada saat mau bergerak.
Q (Quality ): Klien mengatan nyeri terasa seperti diiris-iris setiap ingin melakukan
aktivitas bergerak.
R (Region ) :Klienmengatakan nyeri disekitar area abdomen
S (severity) : Klien tanpak meringis, skala nyeri 5, nyeri yang dirasakan klien
disertai nadi dan nafas cepat, klien merasa tidak nyaman ketika nyeri datang.
T (Time ) : Klien mengatakan nyeri terasa hilang timbul, nyeri dirasakan saat mau
bergerak.
Klien mengatakan sulit untuk tidur karena nyeri yang dirasakanya sangat mengganggu,
klien merasakan gelisah karena cuaca yang panas dan pasien tidak bisa bergerak
dengan bebas, klien haya tidur 2-3 jam di malam hari, klien merasakan kuatir dengan
kondisinya sekarang ini, karena klien memikirkan anaknya yang tinggal dirumah yang
memerlukan ASI eklusif sehari-hari.

2. Riwayat Kesehatan Dahulu


Klien mengatakan dahulunya pernah mengalami penyakit maag tetapi hanya berobat
di puskesmas saja, kebiasaan klien suka memakan yang pedas –pedas, sebelumnya
pasen tidak pernah mengalami penyakit yang sama seperti sekarang, tetapi pasien
sebulan ini babnya sangat sulit dan sering kesakitan. Klien tidak pernah mengalami
operasi pada bagian abdomen atau bagian tubuh lainya.

3. Riwayat Kesehatan Keluarga


Keluarga klien mengatakan tidak pernah mengalami penyakit yang sama dengan klien,
tetapi dalam pihak keluarga tepatnya pada ayah pasien mengalami penyakit asma,
tetapi keluarga tidak pernah atau tidak ada mengalami penyakit hipertensi, Diabetes
mellittus, Hepatitits dan Hipertensi.

Genogram

Keterangan:

: Laki – Laki

: Perempuan

: Laki – Laki meninggal

: Perempuan meninggal

: pasien
d. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : klien tampak meringis kesakitan
Kesadaran : Composmetis E :4 V:5 M:6
Berat badan sehat : 54 kg
Berat badan sakit : 54 kg
Tinggi Badan :155 cm

Tanda Vital
TD :130/90 mmHg
Nadi :120 x/menit
Suhu :36,7·C
Pernafasan : 22x/menit

1. Kepala

 Rambut
Inspeksi : Klien memiliki rambut berminyak, berbentuk agak ikal, kusam,
terlihat agak kotor, terlihat ada ketombe.
Palpasi : Klien tidak ada teraba benjolan, maupun luka jahitan.

 Mata
Inspeksi : Mata klien tanpak seperti mata panda, terlihat simetris kiri dan
kanan.
Palpasi : Mata klien tidak ada nyeri tekan ,konjungtiva anemis, sclera ikterik,
reflek cahaya (+/+).

 Telinga
Inspeksi : Telinga klien terlihat simetris kiri dan kanan, tidak terlihat luka lecet,
ada sedikit serumen di dalam telinga pasien, tidak ada terlihat lecet dan
pendarahan.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada terlihat pembengkakan.
 Hidung
Inspeksi :Hidung klien terlihat bersih, tidak ada pembekakan, tidak ada luka
lecet, terlihat tidak terpasang NGT.
Palpasi : Hidung klien tidak ada nyeri tekan .

 Mulut dan Gigi


Inspeksi : Mulut klien terlihat agak kotor, ada terlihat karies, tidak ada
stomatitis .

2. Leher
Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, tidak ada bekas luka atau jahitan.
Palpasi : Tidak ada pembengkakan pada leher pasien, tidak ada teraba kelenjar getah
bening, dan vena jugularis.

3. Thorak
 Paru-paru
Inspeksi : Dada klien terlihat simetris kiri dan kanan, pengerakan dada
normal, frekuensi nafas 22x/i, tidak ada terliahat bekas luka atau lecet.
Palpasi : Tidak ada pembengkakan pada sekitar dada, pergerakan dada sama
ketika klien mengucapkan 7777, getaran dinding dada sama.
Perkusi : Terdengar bunyi sonor pada kedua lapang paru.
Auskultrasi :Bunyi nafas vesikuler /normal, whezing(- ), rhonki(-).

 Jantung
Inspeksi : Ictus kordis tidak terlihat, tidak terdapat sianosis.
Palpasi : Ictus kordis teraba di ICS 4 linea medio clavicularis sinistra.
Perkusi : Terdengar bunyi redup ketika di perkusi.
Auskultrasi : Bunyi jantung klien regular (I lup II dup), tidak ada murmur (suara
gemuruh, berdesir).

4. Abdomen
Inspeksi : Perut terlihat buncit, terlihat strechmark , terlihat luka jahitan pada
perut bagian kanan bawah, dan panjang luka 20 cm warna kemerahan, kondisi
jahitan terlihat bersih. Klien tampak memegangi area perut kanan bawah tempat luka
operasi.
Auskultrasi : bising usus klien 9x/menit
Perkusi : Ada terdengar suara timpani ketika di perkusi.
Palpasi : Nyeri tekan pada bagian abdomen kanan bawah bekas operasi.
Keluhan: klien mengatakan nyeri pada bagian perutnya.

P (Provokatif ) : Klien mengatakan nyeri timbul akibat luka bekas operasi.


Q (Quality ): Klien mengatan nyeri terasa seperti diiris-iris setiap ingin melakukan
aktivitas bergerak.
R (Region ) :Klienmengatakan nyeri disekitar area perut kanan bawah
S (severity) : Klien tanpak meringis, skala nyeri 5
T (Time ) : Klien mengatakan nyeri terasa hilang timbul, nyeri dirasakan saat mau
bergerak.

5. Punggung
Punggung klien terlihat datar ,tidak ada bekas luka lecet atau luka jahit,tidak ada ciri
dekubitus pada klien.

6. Ekstremitas
Atas : Pada tangan sebelah kiri terlihat terpasang infuse.
Bawah: Pada kaki tidak ada ngangguan berjalan, tidak terlihat adanya luka lecet atau
parises, stremart.
Kekuatan otot : 5555 5555
5555 5555

7. Genetalia
Pada genetalia tidak terpasang kateter dan tidak ada melakukan pemeriksaan lebih
lanjut pada area tersebut.

8. Intergumen
Pada kulit pasien warnanya sawo matang, tugor kulit bagus atau lembab,ada luka
laparatomi sebesar 20 cm warna kemerahan.
e. Data Biologis
AKTIVITAS SEHAT SAKIT
MAKAN
 Menu nasi biasa Masakan RS (bubur)
 Porsi porsi 3x/hari porsi 3x/hari

 Makanan kesukaan tidak ada tidak ada

 Pantangan tidak ada tidak ada


tidak ada tidak ada
 Alergi
MINUM
 Jumlah 5-7 gelas/hari 2-4 gelas/hari
 Minuman kesukaan tidak ada tidak ada

 Pantangan tidak ada pantangan tidak ada


ELIMINASI
BAK
 Frekuensi 5-6x/hari 4-5x/hari
 Warna kuning pucat putih bening

 Bau khas khas

 Kesulitan tidak ada tidak ada

BAB
1x dalam 3 hari 1x/hari
 Frekuensi
kecoklatan kuning kecoklatan
 Warna
khas khas
 Bau
padat lunak
 konsistensi
tidak ada tidak ada
 kesulitan
ISTIRAHAT DAN TIDUR
 lama tidur 8jam/hari + 1 jam tidur 6-8 jam/hari
siang
 waktu tidur siang dan malam malam
 hal yang keadaan tenang keadaan tenang
memudahkan tidur
 kesulitan tidur suara bising suara bising, nyeri
PERSONAL HYGINE
 mandi 2x/hari 2x/hari diseka
 cuci rambut 1-2x/hari 1x selama dirawat

 gosok gigi 2x/hari 2x selama dirawat

 potong kuku 2x/minggu belum pernah potong


kuku selama dirawat

f. Riwayat alergi
Klien mengatakan ada riwayat alergi debu pada saat dia sudah melahirkan anak yang

paling terakir.

g. Data psikologis
1. Prilaku Verbal
 Cara Menjawab : Klien kooperatif saat dilakukan pengkajian.
 Cara Memberikan Informasi : Klien memberikan informasi sangat jelas dan tidak
bertele-tele.
2. Emosi
Klien sangat bisa dalam mengontrol emosinya, klien termasuk orang yang bisa berfikir
dengan rasional.

3. Persepsi penyakit
Klien berfikir penyakit yang dideritanya itu suatu pelajaran bagi klien supaya tidak mau
memakan makanan yang pedas –pedas.

4. Konsep Diri
Klien memiliki konsep diri yang sangat bagus.

5. Adaptasi
Klien sangat mudah bergaul dengan masyarakat contohnya saja pada klien yang berada
satu ruangan dengan klien.
6. Mekanisme pertahanan diri
Klien memiliki pertahan diri kurang bagus Karen dia kurang mempertahan kan kondisi
tubuhnya sendiri agar supaya sehat.

h. Data Sosial
1. Pola komunikasi
Klien mengatakan sangat jelas, dengan bahasa Indonesia

2. Orang yang dapat membuat nyaman


Klien mengatakan dia sangat nyaman apabila berkumpul keluarga atau ketika pergi
jalan-jalan sama keluarga.

3. Orang yang paling berharga bagi pasien


Klien mengatakan dia sangat mencintai anak dan suaminya

4. Hubungan dengan keluarga dan masyarakat


Klien mengatakan suka bergaul dengan masyarakat, klien salah satu ibuk PKK, dan
juga rumah klien berada di lingkungan perumahan.

i. Data Spiritual
1. Keyakinan
Klien mengatakan dia lebih yakin kepada agama islam yaitu kepada allah

2. Ketaatan beribadah
Selama dirumah sakit pasien tetap melakukan ibadah sholat dan mengaji.

3. Keyakinan terhadap penyembuhan


Klien mengatakan sangat yankin bahwa sakitnya itu akan disembuhkan oleh Allah.

j. Data Penunjang
Pemeriksaan darah lengkap (20 Januari 2021)
Parameter Hasil Nilai normal
Pria (13-16)
Hemoglobin (Hb) 12.2 (g/dl)
Wanita (12-14)
Pria (4,5 – 5,5)
Red Blood Cell (RBC) 4,38 (10ᶺ6/ul)
Wanita (4,0 – 5,0)
Pria (41 - 50)
Hematokrit (Hct) 36,8 %
Wanita (36 - 48)
White Blood Cell (WBC) 26.82(10ᶺ3/ul) 5.0-10.0
Protrhombin Time (PT) 10,2 detik 9,5 – 11,7 detik
Activated Partial Thromboplastin
62,5 detik 28 – 42 detik
Time (APTT)
INR 0,94% 0,8 – 1,2
Platelete 631 (103/ul) 150 - 400

k. Data pengobatan
1. Ceftiaxon 2x/hari 1g
2. Metronidazole 3x/hari 500mg
3. Ranitidin 2x/hari 50mg
4. Ketorolak 3x/hari 30 mg
5. Infus RL 500 cc 20 tts/menit

II. Analisa Data

NO Data Etiologi Masalah


1 DS : Agens Cedera Fisik Nyeri Akut
 Klien mengatakan nyeri (Pembedahan)
pada bagian perutnya.
P (Provokatif )

Klien mengatakan nyeri timbul


akibat luka bekas operasi.

Q (Quality)

Klien mengatan nyeri terasa seperti


diiris-iris setiap ingin melakukan
aktivitas bergerak.

R (Region)

Klien mengatakan nyeri disekitar


area perut kanan bawah

S (severity)

skala nyeri 5
T (Time)

Klien mengatakan nyeri terasa


hilang timbul, nyeri dirasakan saat
mau bergerak. Nyeri terasa sudah
satu hari sejak operasi
DO :
 Klien tanpak meringis kesakitan
 Klien tampak memegangi area perut
kanan bawah tempat luka operasi
 Tanda-tanda vital:
TD: 130/90 mmHg
N: 120x/menit
RR: 22x/menit
S: 36,70C
2 DS : Faktor Mekanik (Luka Kerusakan Integritas
 klien mengatakan nyeri akibat luka Pembedahan) Jaringan
bekas operasi

DO :
 terlihat luka jahitan pada perut
bagian kanan bawah
 panjang luka 20 cm warna
kemerahan, kondisi jahitan terlihat

bersih.

III. Diagnosa Keperawatan


1. Nyeri akut b.d agen cedera fisik (pembedahan)
2. Kerusakan integritas jaringan b.d faktor mekanik (luka pembedahan)

IV. Rencana Intervensi Keperawatan (NCP)


NO Dx Keperawatan NOC NIC
(Nursing Outcomes Classification) (Nursing Intervention
Classification)
1 Nyeri Akut b.d Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nyeri
a. Lakukan pengkajian nyeri
Agens Cedera keperawatan selama 1x24 jam
secara komprehensif termasuk
Fisik diharapkan Tingkat Nyeri menurun lokasi, karakteristik, durasi,
(Pembedahan) dengan kriteria hasil: frekuensi, kualitas dan faktor
Indikator IR ER presipitasi.
 Keluhan nyeri 3 5 b. Kaji pengaruh nyeri terhadap
 meringis 3 5 aktivitas istirahat tidur, makan
 gelisah 4 5 dan minum.
 kesulitan tidur 4 5 c. Gunakan teknik komunikasi
Keterangan skor: terapeutik untuk mengetahui
1: berat pengalaman nyeri.
2: cukup berat d. Ajarkan tentang teknik non
farmakologis (teknik relaksasi
3: sedang
nafas dalam atau guided
4: ringan imagery).
5: tidak ada e. Tingkatkan istirahat.
f. Informasikan pentingnya
pengurangan nyeri dengan
teknik relaksasi nafas dalam
atau guided imagery.
g. Kolaborasi dengan dokter
dalam pemberian obat
analgesik.

2 Kerusakan Setelah dilakukan tindakan Perawatan Luka


Integritas keperawatan selama 1x24 jam a. Monitor kondisi luka secara
Jaringan b.d diharapkan Penyembuhan Luka: komprehensif (panjang,
Faktor Mekanik primer dan sekunder adekuat luas, warna, bentuk)
(Luka dengan kriteria hasil: b. Monitor adanya eksudat
Pembedahan) Indikator IR ER c. Monitor adanya jaringan
 Jaringan 3 5 nekrotis
granulasi
 Pembentukan 5 5 d. Bersihkan luka dengan
jaringan nekrosis larutan normal salin
 eksudat 4 5
 penurunan 3 5 e. Gunakan prosedur aseptik
ukuran luka selama proses pembersihan
 panas 3 5
3 5 luka
 kemerahan
 sudut luka f. Berikan dressing yang
ireguler 5 5
sesuai pada luka
Keterangan skor:
g. Anjurkan klien untuk
1: berat
mengkonsumsi makanan
2: cukup berat
tinggi protein
3: sedang
h. Ajarkan klien dan keluarga
4: ringan
perawatan luka mandiri
5: tidak ada
i. Ajarkan keluarga mengenai
tanda-tandai infeksi luka
j. Kolaborasi pemberian obat-
obatan

V. Implementasi Keperawatan
NO Dx Keperawatan Implementasi Evaluasi
1 Nyeri Akut b.d Manajemen Nyeri S:
(22 Januari 2021, jam 08.00 –08.20)
Agens Cedera
 klien mengatakan masih
Fisik 1. mengkajian nyeri merasakan nyeri.
2. mengkaji pengaruh nyeri P: nyeri akibat luka operasi
(Pembedahan)
terhadap tidur dan makan minum Q: nyeri terasa seperti teriris-iris
3. mengajarkan teknik relaksasi R: nyeri pada perut bagian
nafas dalam untuk mengurangi
kanan bawah
nyeri.
4. Menganjurkan untuk istirahat S: skala nyeri masih 5
yang cukup. T: nyeri dirasakan sejak
5. melakukan pemberian obat kemarin setelah operasi dan
injeksi ketorolak 30 mg terasa memberat ketika bergerak
6. melakukan pemberian obat
injeksi ranitidine 50 mg  klien juga mengatakan sedikit
mengalami gangguan tidur
karena nyeri

O:

 klien tampak meringis


kesakitan
 klien tampak memegangi area
perut kanan bawah
 Tanda-tanda vital
TD: 130/90mmHg
N: 120x/menit
RR: 22x/menit
S: 36,70C

A:

Indikator IR ER
 Keluhan
nyeri 3 5
 meringis 3 5
 gelisah 4 5
 kesulitan 4 5
tidur
Keterangan: Nyeri akut belum
teratasi

P:
Lanjutkan intervensi
manajemen nyeri

2 Kerusakan Perawatan Luka S:


Integritas (22 Januari 2021, jam 8.25-09.00)  klien mengatakan nyeri pada
Jaringan b.d perut bagian kanan bawah
Faktor Mekanik 1. mengkaji kondisi luka akibat luka operasi kemarin

(Luka 2. mengkaji adanya eksudat O:


Pembedahan) 3. mengkaji adanya jaringan  terlihat luka jahitan pada
nekrotis perut bagian kanan bawah
 panjang luka 20 cm, warna
4. melakukan perawatan luka
kemerahan, kondisi jahitan
dengan teknik aseptik terlihat bersih.
5. menganjurkan klien untuk  tidak tampak eksudat
mengkonsumsi makanan tinggi  luka teraba hangat
protein  belum tampak jaringan
granulasi
6. mengedukasi klien dan keluarga
 tidak ada nekrosis
mengenai tanda-tandai infeksi  ujung luka bertautan baik
luka
A:
7. melakukan pemberian obat-
Indikator IR ER
obatan:
 Jaringan 3 5
 ceftriaxone injeksi 1g granulasi
 Pembentukan 5 5
 metronidazole 500mg infus
jaringan
nekrosis
 eksudat 4 5
 penurunan 3 5
ukuran luka
 panas 3 5
 kemerahan 3 5
 sudut luka
ireguler 5 5
Keterangan: Kerusakan
integritas jaringan teratasi
sebagian

P:
Lanjutkan intervensi perawatan
luka

VI. Catatan Perkembangan


NO Hari, Tanggal, Dx Keperawatan Implementasi Evaluasi
Jam
1 Sabtu Nyeri Akut Manajemen Nyeri S:
23 Januari b.d Agens
1. mengkajian nyeri  klien mengatakan masih
2021 Cedera Fisik 2. mengkaji pengaruh nyeri merasakan nyeri, namun
terhadap tidur dan makan sudah berkurang
(jam 08.00 – (Pembedahan)
minum P: nyeri akibat luka operasi
08.20)
3. mengajarkan teknik relaksasi Q: nyeri terasa seperti teriris-
nafas dalam untuk mengurangi iris
nyeri. R: nyeri pada perut bagian
4. Menganjurkan untuk istirahat kanan bawah
yang cukup.
S: skala nyeri 3
5. melakukan pemberian obat
injeksi ketorolak 30 mg T: nyeri dirasakan sejak
6. melakukan pemberian obat kemarin setelah operasi dan
injeksi ranitidine 50 mg terasa memberat ketika
bergerak

 klien juga mengatakan sedikit


mengalami gangguan tidur
karena nyeri

O:

 klien tampak meringis


kesakitan
 klien tampak memegangi area
perut kanan bawah
 Tanda-tanda vital
TD: 120/90mmHg
N: 100x/menit
RR: 21x/menit
S: 36,70C

A:

Indikator IR ER
 Keluhan
nyeri 4 5
 meringis 4 5
 gelisah 4 5
 kesulitan 4 5
tidur
Keterangan: Nyeri akut belum
teratasi

P:
Lanjutkan intervensi
manajemen nyeri

2 Sabtu Kerusakan Perawatan Luka S:


23 Januari Integritas  klien mengatakan nyeri pada
perut bagian kanan bawah
2021 Jaringan b.d 1. mengkaji kondisi luka
akibat luka operasi kemarin
(jam 08.25 – Faktor Mekanik 2. mengkaji adanya eksudat
09.00) O:
(Luka 3. mengkaji adanya jaringan
 terlihat luka jahitan pada
Pembedahan) nekrotis
perut bagian kanan bawah
4. melakukan perawatan luka  panjang luka 20 cm, warna
dengan teknik aseptik kemerahan, kondisi jahitan
5. menganjurkan klien untuk terlihat bersih.
mengkonsumsi makanan  tidak tampak eksudat
tinggi protein  luka teraba hangat
 belum tampak jaringan
6. mengedukasi klien dan
granulasi
keluarga mengenai tanda-  tidak ada nekrosis
tandai infeksi luka  ujung luka bertautan baik
7. melakukan pemberian obat-
obatan:
 ceftriaxone injeksi 1g A:
 metronidazole 500mg Indikator IR ER
 Jaringan 3 5
infus
granulasi
 Pembentukan 5 5
jaringan
nekrosis
 eksudat 4 5
 penurunan 3 5
ukuran luka
 panas 4 5
 kemerahan 4 5
 sudut luka
ireguler 5 5
Keterangan: Kerusakan
integritas jaringan teratasi
sebagian

P:
Lanjutkan intervensi perawatan
luka

Anda mungkin juga menyukai