Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN KASUS MATERNITAS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. A (43 TAHUN) DENGAN KANKER


OVARIUM STADIUM II B DI KELURAHAN LUBUK BUAYA KOTA
PADANG TAHUN 2020

Disusun oleh
Hasnatul Sadiyah, S.Kep
(1941313002)

PRAKTIK PROFESI KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2020
Asuhan Keperawatan Pada Ny. A (43 tahun) dengan Kanker Ovarium Stadium II B
1. Pengkajian
Hari / tanggal : Selasa / 14 April 2020
Oleh : Hasnatul Sadiyah, S.Kep

A. Identitas Klien Penanggung Jawab : Suami


Nama : Ny.A Nama : Tn.K
Umur : 43 tahun Umur : 47 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : Sarjana Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Guru Pekerjaan : Buruh
Alamat : Lubuk gading 1 Alamat :Lubuk gading
lubuk buaya 1 lubuk buaya
Tanggal pengkajian : Selasa / 14 April 2020

B. Riwayat Kesehatan
1. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pada saat dilakukan pengkajian, pada tanggal 14 April 2020 jam
14.00 WIB. Klien mengatakan bahwa ia cemas dengan kondisinya saat ini
karena pada awalnya klien direncanakan untuk menjalani kemoterapi pada
tanggal 10 April 2020, namun hasil Hb rendah yaitu 9 g/dl dan klien tidak
jadi dilakukan kemoterapi. Lima hari sebelum jadwal kemoterapi, klien
mengatakan mengalami perdarahan berlebih saat menstruasi, darah
menstruasinya keluar dalam bentuk gumpalan dan dalam jumlah yang
banyak sehingga klien harus mengganti pembalut setiap 2 jam sekali.
Selain itu, Klien juga mengeluhkan nyeri yang hilang timbul pada
abdomennya, nyeri dirasakan mulai dari perut bagian bawah kuadran
kanan menyebar ke pinggang sampai punggung seperti di remas – remas,
nyeri bertambah saat melakukan aktivitas berat serta terkadang
menggangu tidur klien, dan nyeri timbul + 2 menit. klien mengatakan
skala nyeri 4. Klien juga mengeluh tidak nafsu makan, klien mengeluh
mual dan terkadang muntah setelah makan. Klien mengatakan mulutnya
terasa pahit sehingga apa yang dimakan tidak enak. Klien mengatakan
mengalami penurunan berat badan dalam 4 bulan terakhir yaitu 24 kg.
Berat badan awal sewaktu sehat yaitu 64 kg dan berat badan setelah sakit
yaitu 40 kg. Klien mengatakan badan terasa lemah dan letih.
2. Riwayat Kesehatan Dahulu
Pada tahun 2018 awal mula klien tahu bahwa ia menderita kanker
ovarium, yang ditandai dengan gejala perdarahan yang abnormal pada
siklus menstruasi klien. Klien mengatakan bahwa darah yang keluar pada
saat klien menstruasi berupa gumpalan dan dalam jumlah yang banyak,
juga disertai dengan nyeri hebat pada saat menstruasi dengan siklus
selama 10 sampai 15 hari, yang biasanya hanya 7 hari. Pada bulan Juli
tahun 2019, klien mengatakan sudah menjalani operasi di RSUP DR M.
Djamil Padang yaitu operasi pengangkatan tumor. Klien juga menjalani
kemoterapi tahap I sebanyak 6 kali dimulai pada bulan Agustus 2019,
namun untuk kemoterapi tahap I baru dilakukan klien sebanyak 4 kali.
3. Riwayat Kesehatan Keluarga
Klien mengatakan ada keluarga yang memiliki penyakit kanker
yaitu adek ibu klien yang menderita kanker serviks.
Genogram
Keterangan :
= Laki-laki
= Perempuan
= Tinggal serumah
= Klien

Meninggal
4. Riwayat Obsetri Sebelumnya
Klien mengatakan menikah pada usia 26 tahun. Klien dikaruniai 2
orang anak. Usia anak pertama yaitu 15 tahun lahir normal, anak kedua
usia 8 tahun dengan SC pada tahun 2011 lalu.
5. Riwayat Menstruasi
Klien mengatakan usia menarche pada umur 12 tahun dengan
siklus menstruasi 35 hari dan kadang tidak teratur. Lama menstruasi 4-7
hari. Klien biasanya mengganti pembalut sebanyak 3-4 kali/hari pada 3
hari pertama. Saat menstruasi klien kadang-kadang mengalami nyeri haid.
Pada saat sakit klien mengalami banyak perdarahan kadang haid sampai
dengan 15 hari dan mengganti pembalut sekali dalam 2 jam.
6. Riwayat KB
Klien mengatakan tidak memiliki riwayat penggunaan kontrasepsi
apapun.
C. Pemeriksaan Fisik
TTV :
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Nadi : 86 x/menit
Suhu : 36,8oC
Pernapasan : 19 x/menit
Kepala :
Inspeksi : Tampak simetris kiri = kanan, rambut pendek (sebahu),
lurus, dan tidak beruban, rambut mudah rontok, kulit
kepala bersih
Palpasi : Tidak ada teraba massa abnormal
Mata :
Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, sklera tidak ikterik, konjungtiva
anemis, pupil isokor, reflek cahaya +/+, ukuran pupil 2/2
mm
Palpasi : Tidak ada edema palpebra
Hidung :
Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, bersih, tidak ada perdarahan,
secret (-)
Palpasi : Tidak ada massa abnormal, tidak ada nyeri tekan
Mulut :
Inspeksi : Simetris, mukosa bibir kering, bibir pucat (+), sianosis (-),
caries tidak ada, tidak ada stomatitis.
Leher : Tidak ada perbesaran kelenjar tyroid dan kelenjar getah bening
Paru-Paru :
Inspeksi : pergerakan dinding dada simetris kiri = kanan, irama nafas
teratur, RR : 19x/i
Palpasi : fremitus kiri = kanan
Perkusi : sonor
Auskultasi : bunyi nafas vesikuler
Jantung :
Inspeksi : Iktus cordis tidak terlihat
Palpasi : Iktus cordir teraba di RIC V
Perkusi : Batas jantung normal kanan atas : RIC II linea para sternalis
dextra, kanan bawah : RIC IV linea para sternalis dextra, kiri atas : RIC II line
para sternalis sinistra, kiri bawah : RIC IV linea medio clavicularis sinistra
Auskultasi : Bunyi jantung normal
Payudara :
Inspeksi : payudara simetris kiri kanan, tidak ada luka atau memar
Palpasi : tidak ada benjolan atau massa
Abdomen:
Inspeksi : Tidak ada asites, terdapat bekas operasi (post op laparatomy
indikasi ca ovarium)
Palpasi : Nyeri tekan pada perut bagian kanan bawah, teraba adanya
massa pada abdomen
Perkusi : Kuadran kiri : tympani, kuadran kanan : redup
Auskultasi : Bising usus 12 x/menit
Genitalia: Perdarahan pervaginam (-)
Ekstremitas :
Ekstremitas atas : edema (-), phlebitis (-)
Ekstremitas bawah : edema (-), varises (-)
D. Pola Fungsi Kesehatan
a. Pola persepsi dan penanganan kesehatan
Persepsi terhadap penyakit klien mengatakan penyakit kanker yang
dialaminya berawal dari adanya keluar darah yang banyak apalagi saat menstruasi
namun awalnya klien menyadari ini hanyalah darah biasa dan ternyata adalah
kanker, klien mengatakan dulu sering mengonsumsi makanan instant. Upaya klien
dalam menangani kesehatan yaitu mengikuti anjuran pengobatan dari dokter dan
meminum obat. Klien tidak pernah menggunakan obat herbal dalam
penyembuhan penyakitnya.
b. Pola nutrisi atau metabolisme
Frekuensi makan klien tetap 3 kali sehari akan tetapi sejak sakit klien
mengatakan nafsu makannya menurun, klien mengeluh mual, dan terkadang
muntah setelah makan. Klien mengatakan mulutnya terasa pahit sehingga apa
yang dimakan tidak enak. Klien mengatakan makan dengan komposisi nasi, lauk
pauk, dan kadang-kadang ditambah dengan sayur. Klien mengatakan kadang-
kadang klien masih suka mengonsumsi mie instan dan bakso. Klien mengatakan
selama dirumah klien minum sebanyak + 1 botol air mineral yang besar yaitu
sekitar 1500 cc. Klien mengatakan mengalami penurunan berat badan sejak 4
bulan terakhir yaitu 24 kg.
BB saat sehat : 64 kg
BB saat sakit : 40 kg
TB : 160 cm
IMT = BB/(TB)2= 40/(1,6)2= 40/2,56=15,625 (BB kurang)
c. Pola eliminasi
Selama di rumah, pola defekasi klien yaitu satu kali sehari dengan
konsistensi padat, warna cokelat, dan bau amis. Pola urinasi yaitu dengan
frekuensi 5 sampai 6 kali sehari, berwarna kuning.
d. Pola aktivitas atau olahraga
Ketika klien sakit, aktivitas klien menjadi terbatas. Klien mengatakan jika
banyak beraktivitas klien akan merasakan nyeri pada abdomen akan meningkat.
Klien juga mengatakan nyeri yang dirasakan membuat klien merasa lemas dan
sulit beraktivitas. Klien mengeluh pusing jika banyak beraktivitas.
e. Pola istirahat tidur
Waktu tidur pada malam hari yaitu 4-6 jam. Klien mengatakan jarang tidur
pada siang hari. Klien sering terbangun saat tidur malam karena kadang-kadang
klien terbangun saat tidur karena nyeri yang muncul pada malam hari.
f. Pola kognitif persepsi
Status mental sadar, bicara normal dengan bahasa sehari-hari Indonesia
dan bahasa daerah, kemampuan membaca bahasa Indonesia ada, komunikasi ada,
tingkat ansietas sedang, tepat dalam keterampilan interaksi, tidak ada masalah
dengan pendengaran serta penglihatan. Hal yang dipikirkan klien saat ini adalah
klien mengatakan merasa cemas dengan kondisi kesehatannya. Klien mengatakan
cemas dengan semua pengobatan yang dilaluinya untuk kesembuhan penyakitnya.
Klien juga mengatakan ketidakmampuan klien dalam melakukan aktivitas dan
bekerja membuat klien menjadi tambah stress dan merasa sedih
g. Pola peran hubungan
Klien mengatakan yang menjadi tulang punggung keluarga adalah
suaminya. Sebelum sakit, klien menjadi guru SD, saat ini klien sudah tidak
bekerja lagi, klien hanya di rumah. Tidak ada masalah dengan perawatan di rumah
sakit, dan tidak ada kegiatan sosial.
h. Pola seksualitas atau reproduksi
Klien mengatakan sudah jarang berhubungan dengan suami karena takut
akan terjadinya perdarahan.
i. Pola koping dan toleransi stress
Klien mengatakan takut akan kondisi saat ini, takut tiba-tiba kankernya
menjadi ganas. Tidak ada masalah dengan finansial, tidak ada kehilangan besar
pada masa lalu. Jika ada masalah klien bercerita dengan suami. Tidak
menggunakan obat untuk menghilangkan stress, serta keadaan emosi sehari-hari
santai.
j. Pola keyakinan dan nilai
Klien beragama islam dan klien meyakini jika klien terus berdo’a dan
berusaha maka Allah SWT akan memberikan kesembuhan. Klien mengatakan
selalu melaksanakan sholat lima waktu dan berdzikir serta berdo’a untuk
kesembuhannya kepada Allah SWT.
E. Data Penunjang
Hasil PA tahun 2019 : Karsinoma Musinosum Ovarium
F. Terapi
Vit C 3 x 50 mg (oral)
SF Folat 2 x 1 tab (oral)
Asam Mefenamat 3 x 1 tab (oral)
G. Analisa Data
No Analisa Data Etiologi Masalah Keperawatan
1 DS : perdarahan, Perfusi jaringan perifer
- Klien mengatakan badan penurunan tidak efektif
terasa lemas dan tidak konsentrasi Hb
bertenaga
- Klien mengeluh pusing
DO :
- Klien tampak lemah
- CRT 2 detik
- Konjungtiva anemis
- Hb : 9 g/dl
- Pucat (+)
- Tekanan darah 110/70 mmHg
2 DS : Inflamasi, metastase Nyeri Kronik
- Klien mengatakan nyeri terasa kanker
seperti tertusuk-tusuk
- Klien mengeluh nyeri pada
bagian bawah perut. Nyeri
semakin meningkat jika
berpindah posisi dan
beraktivitas
- Klien mengatakan skala nyeri 4
- Klien mengatakan nyeri hilang
timbul dan berlangsung selama
2 menit.
- Klien mengatakan tidak bisa
tidur akibat nyeri muncul pada
malam hari.
DO :
- Nyeri diakibatkan oleh
kanker ovarium
- Skala nyeri 4
- Klien tampak meringis
- Klien tampak memegangi area
perut yang sakit
- Nadi : 86x/menit
- Lama tidur : 4-6 jam pada
malam hari
3 DS : Intake makanan Ketidakseimbangan nutrisi
- Klien mengatakan tidak nafsu tidak adekuat kurang dari kebutuhan tubuh b
makan dan perut terasa mual
dan terkadang muntah setelah
makan
- Klien mengatakan mulutnya
terasa pahit sehingga apa yang
dimakan tidak enak
DO :
- Klien tampak lemah
- Klien tampak pucat
- Mukosa bibir kering
- Klien mengalami
penurunan BB dalam
4 bulan terakhir yaitu 24 kg
- BB awal : 64 kg
- BB setelah sakit : 40 kg
- IMT 15,625 (BB kurang)
H. Diagnosa Keperawatan, Perencanaan Keperawatan

Intervensi (NIC)
No Diagnosa Keperawatan Kriteria Hasil (NOC)
(NANDA)
1 Perfusi jaringan perifer tidak a. Status sirkulasi 1. Perawatan sirkulasi
efektif b.d perdarahan, Indicator : • Kaji secara komprehensif sirkulasi perifer
penurunan konsentrasi Hb • Tekanan darah dalam batas • Evaluasi nadi perifer dan edema
normal • Inspeksi kulit dan adanya luka
• Kekuatan nadi dalam batas • Kaji tingkat nyeri
normal • Monitor status cairan klien
• Tidak ada bunyi hipo jantung • Jaga keadekuatan hidrasi
abnormal • Monitor hasil laboratorium
• Tidak ada angina 2. Manajemen cairan
• AGD dalam batas normal • Monitor status cairan keluar dan masuk
• Tidak ada edema perifer • Catat intake dan output cairan klien
• Tidak ada acites • Monitor tanda-tanda vital
b. Perfusi jaringan perifer • Monitor status nitrisi klien
Indikator:
• Pengisian kapiler
• Warna kulit normal
• Kekuatan fungsi otot
• Kekuatan kulit
• Suhu kulit hangat
• Tidak ada nyeri ekstremitas
2 Nyeri kronik b.d inflamasi, a. Tingkat kenyamanan 1. Manajemen nyeri
metastase kanker Indicator : Aktivitas :
• Melaporkan fisik membaik • Lakukan penilaian nyeri secara komprehensif
• Melaporkan kenyamanan dimulai dari lokasi, karakteristik, durasi,
dengan control gejala frekuensi, kualitas, intensitas, dan penyebab
• Melaporkan psikologis yang • Kaji ketidaknyamanan secara nonverbal,
membaik terutama untuk pasien yang tidak bisa
• Mengekspresikan kepuasan mengkomunikasikannya secara efektif
dengan lingkungan fisik • Pastikan pasien mendapatkan perawatan
• Mengekspresikan kepuasan dengan analgesic
dengan hubungan social • Gunakan komunikasi yang terapeutik agar
• Mengekspresikan kepuasan pasien dapat menyatakan pengalamannya
spiritual terhadap nyeri serta dukungan dalam
• Melaporkan kenyamanan merespon nyeri
dengan level kebebasan • Pertimbangkan pengaruh budaya terhadap
• Mengekspresikan kenyamanan respon nyeri
dengan control nyeri • Tentukan dampak nyeri terhadap kehidupan
b. Kontrol nyeri sehari-hari (tidur, nafsu makan, aktivitas,
Indicator : kesadaran, mood, hubungan sosial,
• Mengetahui factor penyebab performance kerja dan melakukan tanggung
• Mengetahui tanda nyeri jawab sehari-hari
• Menggunakan tindakan • Evaluasi pengalaman pasien atau keluarga
preventif terhadap nyeri kronik atau yang
• Menggunakan tindakan non mengakibatkan cacat
analgetik • Evaluasi bersama pasien dan tenaga kesehatan
• Menggunakan tanda peringatan lainnya dalam menilai efektifitas pengontrolan
dalam pelayanan nyeri yang pernah dilakukan
• Bantu pasien dan keluarga mencari dan
• Melaporkan tindakan kesehatan menyediakan dukungan
professional • Gunakan metode penilaian yang berkembang
• Menggunakan pengobatan untuk memonitor perubahan nyeri serta
yang tersedia mengidentifikasi factor actual dan potensial
• Melaporkan control nyeri dalam mempercepat penyembuhan
• Tentukan tingkat kebutuhan pasien yang dapat
memberikan kenyamanan pada pasien dan
rencana keperawatan
• Menyediakan informasi tentang nyeri, contoh
penyebab nyeri, bagaimana kejadiannya,
mengantisipasi ketidaknyamanan terhadap
prosedur
• Control factor lingkungan yang dapat
menimbulkan ketidaknyamanan pada pasien
(suhu ruangan, pencahayaan, keributan)
• Mengurangi atau menghapuskan factor-faktor
yang mempercepat atau meningkatkan nyeri
• Mempertimbangkan kesediaan pasiendalam
berpartisipasi, pilihan yang digunakan,
dukungan lain dalam metoda dan kontradiksi
dalam pemilihan strategi mengurangi
nyerimendorong pasien memonitor nyerinya
sendiri
• Ajari teknik non-farmakologi
• Menyediakan analgesic yang dibutuhkan
dalam mengatasi nyeri
• Gunakan cara mengontrol nyeri sebelum
menjadi menyakitkan
• Pengobatan sebelum beraktivitas untuk
meningkatkan partisipasi, tapi evaluasi resiko
pemberian obat penenang
• Kaji tingkat ketidaknyamanan bersama pasien,
catat perubahan dalam catatan medis dan
informasikan kepada tenaga kesehatan yang
lain
• Evaluasi efektifitas metoda yang digunakan
dalam mengontrol nyeri secara berkelanjutan
• Modifikasi metode control nyeri sesuai
dengan respon pasien
• Anjurkan untuk istirahat/tidur yang adekuat
untuk mengurangi nyeri
• Dorong pasien untuk mendiskusikan
pengalamannya terhadap nyeri
• Beritahu dokter jika metoda yang digunakan
tidak berhasil atau jika ada complain dari
pasien mengenai metoda yang diberikan
• Informasikan kepada tenaga kesehatan yang
lain/anggota keluarga tentang penggunaan
terapi non-farmakologi yang akan digunakan
oleh pasien
• Pertimbangkan pasien, keluarga, dan hal lain
yang mendukung dalam proses manajemen
nyeri
• Menyediakan informasi yang akurat untuk
meningkatkan pengetahuan keluarga terhadap
respon nyeri
• Menyertakan keluarga dalam mengembangkan
metoda mengatasi nyeri
• Memonitor kepuasan pasien terhadap
manajemen nyeri yang diberikan dalam
interval yang ditetapkan
• Memastikan pasien tidak mempunyai riwayat
alergi pada analgetik yang diberikan
• Mengajarkan kepada pasien dan keluarga
dalam memonitor ntensitas nyeri, kualitas dan
durasi
• Mengajarkan kepada pasien dan keluarga
dalam memonitor status respirasi dan tekanan
darah
• Asisten pasien dan anggota keluarga pasien
untuk konsentrasi dalam menggunakan obat
yang berupa cairan
• Asisten pasien dan anggota keluarga pasien
dalam pemberian obat bolus dan
memperhatikannya dosis dari analgetik
tersebut
• Dokumentasikan nyeri yang dirasakan pasien,
frekuensi dan respon nyeri.
3 Ketidakseimbangan nutrisi a. Status nutrisi 1. Manajemen nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh Indicator : Aktivitas :
b.d intake makanan tidak • Intake nutrisi • Tanyakan jika pasien memiliki alergi makanan
adekuat • Intake makan dan minuman apapun
• Energy • Tentukan, bekerjasama dengan diet sebagai
• Masa tubuh jumlah kalori yang tepat, dan jenis gizi yang
• Berat badan diperlukan untuk memenuhi persyaratan gizi
• Tindakan biokimia • Dorong asupan kalori yang tepat bagi tubuh,
b. Status nutrisi : intake makanan jenis dan gaya hidup
dan cairan • Berikan makanan ringan, bubur dan hambar
Indicator : yang sesuai
• Asupan makanan melalui oral • Pastikan bahwa diet termasuk makanan tinggi
• Asupan makanan melalui serat untuk mencegah sembelit
selang • Sediakan pasien dengan protein tinggi, kalori
• Asupan cairan melaui oral tinggi, bergizi dari makan dan minuman yang
c. Control berat badan mudah dikonsumsi
Indicator : • Sesuaikan diet untuk gaya hidup pasien yang
• Monitor berat badan sesuai
• Menjaga asupan kalori harian • Berikan informasi yang tepat tentang
yang optimal kebutuhan gizi
• Mempertahankan pola makan • Tentukan kemampuan pasien untuk memenuhi
• Mempertahankan kebutuhan gizi
keseimbangan cairan • Bantu pasien menerima bantuan dari program
• Mengenali tanda-tanda dan gizi masyarakat yang sesuai
gejala ketidak seimbangan 2. Monitor nutrisi
elektrolit Aktivitas :
• Mengidentifikasi keadaan • Pantau kecenderungan kehilangan berat badan
emosi yang mempengaruhi
asupan makanan
• Pantau lingkungan ketika makan
• Pantau kulit kering, mengelupas dengan
pigmentasi
• Pantau turgor kulit secara tepat
• Pantau kekeringan, rambut tipis yang mudah
tercabut
• Pantau gusi bengkak, karang gigi,
kemunduran dan peningkatan perdarahan
• Pantau mual dan muntah
• Pantau pemilihan makanan dan aneka pilihan
• Pantau level energy, kelemahan, keletihan dan
kekurangan
• Pantau pucat, kemerahan, konjungtiva
• Pantau kemerahan, bengkak pecahnya bibir
atau mulut
• Catat adanya luka, edema, dan papila
hiperemesis dan hipertropis pada lidah dan
kavitas oral
3. Pengajaran : Individu
Aktivitas:
• Bina hubungan baik
• Pertimbangkan kebutuhan pembelajaran oasien
• Tentukan kemmapuan pasien untuk
mempelajari informasi tertentu
• Tentukan motivasi pasien untuk mempelajari
informasi tertentu
• Tingkatkan kesiapan klien untuk belajar
• Pilih metode dan strategi pengajaran yang tepat
• Berikan lingkungan kondisif untuk belajar
• Evaluasi prestasi pasien
• Puji perilaku
• Koreksi informasi yang salah
• Sertakan keluarga dengan cara yang tepat
I. Catatan Perkembangan
Hari/Tanggal : Kamis / 16 April 2020
Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi
Perfusi jaringan Jam : 11.00-12.00 WIB S:
perifer tidak efektif • Memonitor tanda-tanda vital Pasien mengatakan masih pusing dan bertambah saat
b.d penurunan • Memonitor suhu, warna dan kelembaban bergerak
konsentrasi Hb kulit. Pasien mengatakan badannya terasa lemah
• Melakukan penilaian terhadap sirkulasi O:
perifer seperti nadi, pengisian kapiler, dan • Tekanan darah : 100/60 mmHg
suhu. • Nadi : 84 x/menit
• Memonitor warna konjungtiva • Suhu : 36,6oC
• Pernapasan : 19 x/menit
• Konjungtiva anemis
• Wajah tampak pucat
• Mukosa bibir kering dan pucat
A:
Masalah perfusi jaringan perifer belum teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan dengan monitor sirkulasi dan
monitor tanda-tanda vital
Nyeri kronik b.d Jam : 11.00 – 12.00 WIB S:
inflamasi penyakit • Melakukan penilaian komprehensif • Pasien mengatakan masih nyeri pada bagian
(kanker ovarium) dimulai dari lokasi, karakteristik, durasi, abdomen
frekuensi, kualitas, intensitas, dan penyebab • Nyeri tekan skala 4 (sedang)
• Mengkaji ketidaknyamanan pasien secara • Nyeri dirasakan pada saat merubah aktivitas
nonverbal • Nyeri dirasakan pada abdomen bawah sebelah
• Mengontrol faktor lingkungan yang kanan
menimbulkan nyeri seperti suhu panas, • Pasien mengatakan nyeri terasa berkurang setelah
keributan, posisi melakukan nafas dalam dan meditasi
• Menganjurkan pasien untuk beristirahat agar O:
nyeri berkurang ▪ Pasien tampak meringis
• Mengajarkan pasien dan keluarga teknik non ▪ Pasien masih berfokus pada diri sendiri dan
farmakologi teknik nafas dalam dan meditasi tampak lelah
untuk mengurangi nyeri dan kecemasan yang ▪ Pasien terlihat memegang perut atau area nyeri
dirasakan klien ▪ Tekanan darah: 100/60 mmHg
• Mengajarkan pasien dan keluarga teknik non ▪ Nadi : 84 x/menit
farmakologi teknik nafas dalam dan meditasi A:
untuk mengurangi nyeri dan kecemasan yang Masalah nyeri kronik belum teratasi
dirasakan klien P:
Teknik meditasi pada pasien sesuai dengan Intervensi dilanjutkan dengan manajemen nyeri,
penelitian Desmariati (2014) mengenai ajarkan teknik relaksasi untuk pengurangan nyeri dan
spiritual emotional freedom technique untuk monitor tanda-tanda vital
menurunkan stre pada pasien kanker. Salah
satunya dengan pemberian meditasi yang
mana dapat berfungsi untuk mengurangi
nyeri dan mengontrol kecemasan. Teknik
meditasi dapat dilakukan dengan cara :
i. Duduk atau berbaringlah dengan nyaman
dengan kaki yang dijulurkan dan
diregangkan.
ii. Lipat kedua tangan anda dan letakkan
telapak tangan rata diatas perut sehingga
ujung jari tengah berada di atas pusat, dan
juga bisa dilakukan dengn postur buaya.
iii. Pejamkan mata anda dan lemaskan rahang
Anda.
iv. Mulailah tarik napas dalam dari hidung,
lepaskan secara berlahan-lahan dari mulut.
Kemudian turunkan cepatan napas anda
menjadi lebih halus dan lebih datar
v. Letakkan ujung jari anda sedikit di bagian
atas tubuh yang sakit dan ambil napas yang
panjang dan mantap.
vi. Saat anda melakukannya bayangkan
sebuah pancaran air bersih yang
menyejukkan mengalir dari tangan anda
menuju jari jemari.
vii. Bayang kan air tersebut mengandung zat-
zat yang bersifat menyembuhkan dan
sedang di salurkan dibagian tubuh yang
sakit.
viii. Bernapaslah dengan mantap bayangkan
rasa sakit bagian tersebut bersamaan
dengan napas yang anda hembuskan.
ix. Ulangi langkah 3 dan 4 berkali-kali hingga
anda merasa nyaman.
x. Lemaskan lengan serta tangan anda dan
beristirahatlah
• Keluarga dan pasien mengulangi lagi cara
meditasi untuk pengurangan nyeri dan
kecemasan
• Memantau kepuasan pasien terhadap
manajemen nyeri yang sudah diajarkan
• Memonitor tanda-tanda vital
Risiko Jam : 11.00 – 12.00 WIB S:
ketidakseimbangan • Mengkaji adanya alergi makanan ▪ Pasien mengatakan nafsu makan berkurang dan tidak
nutrisi kurang dari • Mengkaji BB pasien sebelum dan saat sakit menghabiskan diitnya
kebutuhan tubuh b.d • Menginformasikan pasien tentang ▪ Pasien mengatakan mual (+)
kurang asupan nutrisi pentingnya asupan nutrisi ▪ Pasien mengatakan BB berkurang semenjak sakit
• Memberikan lingkungan yang nyaman saat O:
makan ▪ Pasien terlihat lemah
• Memonitor pasien dalam menghabiskan diit ▪ Wajah terlihat pucat
nya ▪ Mukosa bibir terlihat kering
• Memonitor mual dan muntah pasien
• Memonitor level energy, kelemahan, dan A:
keletihan pasien Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh belum teratasi
• Melakukan pendidikan kesehatan kepada
P:
klien dan keluarga mengenai pencegahan
Lanjutkan intervensi monitor nutrisi dengan anjurkan
covid-19 pada pasien kanker meliputi
klien makan sedikit namun sering, lalu manajemen
pengertian covid-19, tanda dan gejala covid-
nutrisi klien dengan pemberian pendidikan kesehatan
19, pencegahan covid-19
terkait pencegahan covid 19 untuk pasien kanker

Hari/ Tanggal : Minggu / 19 April 2020


Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi
Perfusi jaringan Jam : 14.00-15.00 WIB S:
perifer tidak efektif • Memonitor tanda-tanda vital Pasien mengatakan pusing berkurang namun badan
b.d penurunan • Memonitor suhu, warna dan kelembaban masih lemah
konsentrasi Hb kulit. O:
• Melakukan penilaian terhadap sirkulasi • Tekanan darah : 110/70 mmHg
perifer seperti nadi, pengisian kapiler, dan • Nadi : 84 x/menit
suhu. • Suhu : 36,5oC
• Memonitor warna konjungtiva • Pernapasan : 19 x/menit
• Konjungtiva anemis
• Wajah tampak pucat
• Mukosa bibir lembab
A:
Masalah perfusi jaringan perifer belum teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan dengan monitor sirkulasi dan
monitor tanda-tanda vital

Nyeri kronik b.d Jam : 14.00 – 15.00 WIB S:


inflamasi penyakit • Melakukan penilaian komprehensif • Pasien mengatakan nyeri pada bagian abdomen
(kanker ovarium) dimulai dari lokasi, karakteristik, durasi, sudah berkurang
frekuensi, kualitas, intensitas, dan penyebab • Nyeri tekan skala 3
• Mengkaji ketidaknyamanan pasien secara • Nyeri dirasakan pada abdomen bawah sebelah
nonverbal kanan
• Mengontrol faktor lingkungan yang • Pasien mengatakan nyeri terasa berkurang setelah
menimbulkan nyeri seperti suhu panas, melakukan nafas dalam dan meditasi
keributan, posisi O:
• Menganjurkan pasien untuk beristirahat agar ▪ Pasien meringis berkurang
nyeri berkurang ▪ Pasien terlihat kadang-kadang memegang perut
• Keluarga dan pasien mengulangi lagi cara atau area nyeri
meditasi untuk pengurangan nyeri dan ▪ Tekanan darah: 110/70 mmHg
kecemasan ▪ Nadi : 84 x/menit
• Memantau kepuasan pasien terhadap A:
manajemen nyeri yang sudah diajarkan Masalah nyeri kronik belum teratasi
• Memonitor tanda-tanda vital P:
Intervensi dilanjutkan dengan manajemen nyeri,
ajarkan teknik relaksasi untuk pengurangan nyeri dan
monitor tanda-tanda vital
Risiko Jam : 14.00 – 15.00 WIB S:
ketidakseimbangan • Mengkaji adanya alergi makanan ▪ Pasien mengatakan nafsu makan berkurang dan tidak
nutrisi kurang dari • Menginformasikan pasien tentang menghabiskan diitnya
kebutuhan tubuh b.d pentingnya asupan nutrisi ▪ Pasien mengatakan mual (+)
kurang asupan nutrisi • Memberikan lingkungan yang nyaman saat ▪ Pasien mengatakan BB berkurang semenjak sakit
makan O:
• Memonitor pasien dalam menghabiskan diit ▪ Pasien terlihat lemah
nya ▪ Wajah terlihat pucat
• Memonitor mual dan muntah pasien ▪ Mukosa bibir terlihat lembab
• Memonitor level energy, kelemahan, dan A:
keletihan pasien Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh belum teratasi
• Memberikan pendidikan kesehatan kepada
P:
klien dan keluarga mengenai pencegahan
Lanjutkan intervensi monitor nutrisi dengan anjurkan
covid-19 pada pasien kanker meliputi:
klien makan sedikit namun sering
a. Pengertian covid-19
b. Tanda dan gejala covid-19
c. Pencegahan covid-19 pada pasien kanker
d. Tips makanan untuk pencegahan covid-19
e. Tips aktivitas fisik selama di rumah
f. Tips jika berpergian ke Rumah Sakit
• Memberikan leaflet mengenai pencegahan
covid-19 pada pasien kanker untuk bahan
bacaan di rumah
Lampiran leaflet
a. leaflet meditasi
b. Leaflet pencegahan COVID-19 pada pasien kanker

Anda mungkin juga menyukai