OLEH :
ANGGRAINI SANTIKA, S.Kep
1913907
PROFESI NERS
STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG
2020
BAB I. PENDAHULUAN
GAGAL GINJAL PREVALENSI GGK
HEMODIALISA
KRONIK DENGAN HEMODIALISA
2. hemodialisa
Hemodialisa merupakan suatu proses yang digunakan
pada pasien dalam keadaan sakit akut dan
memerlukan terapi dialisis jangka pendek (beberpa
hari hingan beberapa minggu) atau pasien dengan
penyakit ginjal stadium terminal (end stage renal
disease) yang membutuhkan terpai jangka panjang
atau terapi permanen (Smeltzer & Bare, 2008).
ASKEP TEORITIS
Identitas Pasien
Keluhan Utama
Keluhan yang didapat biasanya bervariasi, mulai dari urine output sedikit tidak
dapat BAB, anoreksia, dyspnea, nausea, nafas berbau (ureum), dan gatal pada
kulit.
Pada saat pengkajian pada tanggal 7 Oktober 2019 pukul 22.00 WIB pasien tampak lemah,
pasien mengeluhkan sesak napas meningkat saat beraktivitas, sakit kepala, pusing, mual dan
kadang-kadang sampai muntah setiap kali makan, nafsu makan menurun sejak 1 minggu
yang lalu, penurunan berat badan lebih kurang 7 kg dalam 6 bulan, pasien batuk lebih
kurang 2 hari sebelum masuk rumah sakit dan sedikit berdahak, pasien sudah menjalani
hemodialisa 1 tahun sebanyak 96 kali, kaki pasien oedema. Keluarga pasien mengatakan
porsi makan yang dihabiskan hanya ½ porsi. Riwayat sebelumnya pasien mengalami penyakit
hipertensi dan diabetes melitus, pasien mengatakan sudah pernah dirawat dirumah sakit
sebanyak 3 kali dengan penyakit yang sama, pasien mengatakan keluarga keluarga ada yang
mengalami penyakit hipertensi sama seperti yang diderita pasien.
PENGKAJIAN
Identitas Klien
Keluhan Utama
Nama : Tn. I
Pasien datang ke IGD RSUP Dr. M. Djamil Padang
Umur : 24 tahun
pada tanggal 7 Oktober 2019 dengan keluhan
Pekerjaan : wiraswasta
sesak napas sesak 3 hari yang lalu, sesak
Alamat : Psisir Selatan
meningkat saat beraktivitas, pasien mengeluh
No. MR : 01.06.XX.XX
bengkak pada ekstremitas bawah.
Tgl masuk: 7 Oktober 2020
Tgl Pengkajian: 7 Oktober 2020
Pada saat dilakukan pengkajian pada tanggal 7 Oktober 2019 jam 22.00 wib, pasien
mengatakan sesak napas, napas meningkat apabila beraktivitas, mengeluhkan sakit kepala,
pusing, mual dan sampai kadang-kadang muntah setiap kali makan, nafsu makan menurun
sejak 1 minggu yang lalu, pasien batuk lebih kurang 2 hari sebelum masuk rumah sakit dan
sedikit berdahak, pasien mengatakan badannya terasa lemah. Pasien mengatakan selama
dirawat dirumah sakit pasien sudah menjalani hemodialisa sebanyak 96 kali, dan pasien
mengatakan merasa gatal-gatal pada kulit dengan kondisinya sekarang yang harus
menjalankan hemodialisa 2 kali seminggu (Senin dan Kamis) dan pasien merasa sangat
terkekang dengan peraturan yang diberikan dokter untuk keselamatannya.
• Riwayat kesehatan dahulu
Pasien mengatakan sebelumnya memiliki penyakit diabetes melitus sejak 5 tahun yang
lalu tapi tidak pernah kontrol ataupun minum obat, hipertensi sejak 1 tahun yang lalu
dan pasien rutin mengkonsumsi obat dari dokter Amblodipin 1x5 g, CAP sejak 6 bulan
yang lalu, dan mengalami penyakit Chronic Kidney Disease (CKD) stage V sejak 1 tahun
yang lalu dan sudah menjalani hemodialisa 96 kali.
Pola eliminasi :
Tn. I mengatakan selama di rumah sakit belum ada BAB, dan untuk BAK klien
terdapat sebanyak 400 ml dalam 24 jam, klien menggunakan kateter.
• Leher
- Trakea :Dalam keadaan normal : lurus
• Dada
- Paru
• I : pernafasan sesak, irama pernafasan teratur,
pernafasan cepat, Penggunaan otot bantu nafas
• P : Fremitus kiri dan kanan menurun
• P : Redup Hemitoraks
• A : Ronchi +/+
• Jantung
• I : Iktus cordis tidak tampak
• P : Iktus cordis teraba 1 jari lateral linea mid klavikula sinistra RIC
VI
• P : Kanan atas SIC II Linea para sternalis dextra, kanan bawah SIC
IV linea para sternalis dextra, kiri atas SIC II linea para sternalis
sinistra, kiri bawah SIC VI linea media klavikularis sinistra.
• A : Irama jantung reguler, tidak ada bunyi tambahan
• Abdomen
• I : Perut pasien terlihat tidak acites dan tidak ditemukan adanya
jaringan parut
• A : Bising usus normal (18x/menit)
• P : Tidak ditemukan adanya pembesaran pada hepar
(hepatomegali)
• P : timpani
• Kekuatan otot :
• 555 555
• 555 555
• Pada anggota gerak atas kanan, kiri dan juga anggota
gerak bawah kanan, kiri Tn.I bebas bergerak dan
mampu melawan tahanan yang diberikan oleh
perawat
• Inspeksi : Tangan kiri terpasang IVFD Easperimer,
tidak tampak ada luka pada ektremitas pasien,
terdapat oedema derajat 2 pada ekstremitas bawah.
• Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, turgor kulit jelek,
akral teraba dingin.
• Vaskular Perifer : CRT 5 detik
• Integumen
• Inspeksi : kulit kering, gata-gatal, kulit berwarna hitam
pada ekstremitas bawah, kulit tampak licin dan mengkilat
dan sedikit pucat pada ekstremitas bawah, kulit sekitar
punggung tampak kemerahan.
• Palpasi : turgor kulit jTidak dilakukan pemeriksaan
• elek, kulit terasa sedikit kering dan tidak lembab, oedema
derajat 2
• Neurologi
• Status mental/GCS : Kesadaran pasien komposmentis
(GCS : 15)/ E4V5M6
• Sarag cranial : Tidak dilakukan pemeriksaan
• Refleks fisiologi : Tidak dilakukan pemeriksaan
• Refleks patologis : Tidak dilakukan pemeriksaan
• Payudara: Tidak ditemukan adanya masalah dalam
payudara pasien
• Genitalia: Terpasang kateter dan dilakukan
pemeriksaan
• Rectal: Tidak dilakukan pemeriksaan
Pemeriksaan Laboratorium :
Tanggal Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai normal
Menurut teori usia 15 tahun keatas di Indonesia sudah mengalmi gagal ginjal
kronis berdasarkan jumlah kasus yang didiagnosis oleh doketr sebanyak 0,2%,
dan jumlah kasus gagal ginjal kronik bertambah seiring meningkatnya usia pada
kelompok umur 25-44 tahun (0,3%), diikuti umur 45-54 tahun (0,4%), umur 55-
74 tahun (0,5%), dan tertinggi pada kelompok umur ≥ 75 tahun (0,6%) (BaPelKes,
2013). Pada kasus ditemukan terjadi persamaan antara teori dan kasus yaitu
umur pasien 24 tahun dan sudah mengalami CKD, karena pasien juga mengalami
DM Tipe I yaitu Diabetes Melitus genetik atau keturunan.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Menurut SDKI (2017), diagnosa keperawatan yang muncul adalah hipervolemia b.d
gangguan mekanisme regulasi , Pola napas tidak efektif b.d hambatan upaya napas,
Penurunan curah jantung b.d perubahan preload dan afterload, Perfusi jaringan perifer
tidak efektif b.d penurunan konsentrasi hemoglobin, Nyeri akut b.d agen pencedera fisik,
Defisit nutrisi b.d peningkatan kebutuhan metabolisme, dan Gangguan integritas
kulit/jaringan b.d perubahan sirkulasi. Berdasarkan laporan yang telah di paparkan, bahwa
pada Asuhan Keperawatan Teoritis terdapat 5 diagnosa keperawatan, hipervolemia b.d
gangguan mekanisme regulasi , Pola napas tidak efektif b.d hambatan upaya napas,
Penurunan curah jantung b.d perubahan preload dan afterload, Defisit nutrisi b.d
peningkatan kebutuhan metabolisme, dan Gangguan integritas kulit/jaringan b.d
perubahan sirkulasi.
INTERVENSI KEPERAWATAN