Anda di halaman 1dari 8

BAB III

KAJIAN SITUASI MANAJEMEN KEPERAWATAN RUANG


RAWATAN IMAM BONJOL RUMAH SAKIT TENTARA
TINGKAT III DR.REKSODIWIRYO PADANG

A. Profil / Gambaran Umum Ruang Rawat Inap

1. Kajian Situasi RST Tingkat III Dr.Reksodiwiryo Padang

Rumah Sakit Tentara Tingkat III Dr.Reksodiwiryo Padang adalah sebuah

rumah sakit pemerintah yang dikelola oleh TNI AD terletak pada kawasan

Ganting, kota Padang, provinsi Sumatra Barat, Indonesia. Rumah sakit ini berdiri

pada kawasan cagar budaya yang sebelumnya merupakan bangunan peninggalan

zaman Belanda. Pada Rumah Sakit ini Wali kota Padang, Bagindo Aziz Chan

diotopsi untuk memastikan penyebab terbunuhnya dia.

Rumah Sakit Tentara Tingkat III Dr.Reksodiwiryo Padang didirikan pada

tahun 1985, yang berada dibawah naungan TNI AD Departemen Pertahanan. RS

Tentara Dr Reksodiwiryo memiliki Visi menjadi Rumah Sakit kebanggaan

prajurit, dengan Misi Rumah Sakit dengan pelayanan yang bermutu dan

mengutamakan keselamatan pasien, menyediakan SDM, sarana dan prasarana

yang terbaik dan paripurna.

Rumah Sakit Tentara Tingkat III Dr.Reksodiwiryo Padang merupakan rumah

sakit tipe C. Rumah Sakit Tentara Tingkat III Dr.Reksodiwiryo Padang memiliki

pelayanan rawat jalan, rawat inap, IGD, ICU, Instalasi Bedah, Radiologi,

Laboratorium, Farmasi, Hemodialisa, Ruang Kebidanan.

a. Visi RST Tingkat III Dr.Reksodiwiryo Padang

Menjadi Rumah Sakit kebanggaan prajurit

b. Misi RST Tingkat III Dr.Reksodiwiryo Padang


1) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan kepada prajurit, pns dan

keluarga serta masyarakat umum secara profesional.

2) Menyelenggarakan fungsi, pendidikan penelitian dan pengembangn

kesehatan.

3) Meningkatkan sumber daya manusia agar memiliki kemampuan yang

profesional guna meningkatkan mutu dan citra rumah sakit

c. Motto RST Tingkat III Dr.Reksodiwiryo Padang

Memberiakan pelayana yang cepat tepat dan profesional

d. Tujuan pelayanan di Ruang Rawatan Imam Bonjol

1) Tersedianya pelayanan yang optimal di ruang rawat inap Imam Bonjol

2) Tersedianya sarana dan prasarana yang menunjang dalam memberikan

asuhan keperawatan

3) Terpenuhinya kebutuhan pasien di ruang rawat inap Imam Bonjol

4) Terciptanya rasa aman dan nyaman di ruang ruang rawat inap Imam

Bonjol

5) Terciptanya hubungan kerja yang harmonis antara elemen-elemen yang

memberikan pelayanan di ruang rawat inap Imam Bonjol\

6) Mengembangkan dan meningkatkan sumber daya manusia melalui

pendidikan dan pelatihan.

7) Tersedianya sumber daya manusia yang memadai di ruang rawat inap

Imam Bonjol.

2. Kajian Situasi di Ruangan Perawatan Imam Bonjol

a. Karakteristik Unit

Ruang rawat inap Imam Bonjol adalah salah satu dari ruangan rawat

yang ada di Rumah Sakit Tentara Tingkat III Dr.Reksodiwiryo Padang

yang merawat pasien dengan gangguan pada system muskuloskeletal

khususnya pada pasien pre dan post operasi . Ruangan ini merupakan
ruangan yang di desain khusus dan terpisah dari ruangan lain guna untuk

pengendalian penyebaran penyakit atau infeksi dikarenakan dalam kondisi

pandemi. Ruang rawat inap Imam Bonjol terletak bersebelahan dengan

ruang rawat inap Bagindo Aziz. Ruang rawat inap Imam Bonjol terdiri dari

ruang rawatan kelas 1, 2 dan 3. Disisi depan terdiri dari Nurse Station

yang bersebelahan dengan pintu masuk, ruangan perasat, ruang KARU,

dan, gudang. Di sisi belakang terdapat ruangan pantry dan ruangan

perawat. Disisi kanan terdapat ruang rawat inap zaal wanita dan disisi kiri

terdapat ruang rawat inap zaal pria.

b. Sikap Kekaryaan Ruangan

1) Fokus Telaah

Dalam bidang pelayanan fokus telaah ruang rawat inap Imam Bonjol

adalah gangguan pada system muskuloskeletal khususnya pada pasien

pre dan post operasi.

2) Lingkup Garapan

Dalam bidang pelayanan lingkup garapan ruang perawatan adalah

pemenuhan kebutuhan dasar manusia. Untuk mengatasi gangguan atau

hambatan pemenuhan kebutuhan dasar manusia dan meningkatkan

kualitas hidup yang terjadi akibat masalah atau gangguan fisiologis

pada satu atau berbagai sistem tubuh yang dialami oleh pasien yang

berupa gangguan sistem muskuloskeletal, tujuannya meliputi :

a) Meningkatkan kesehatan pasien

b) Memberikan pelayanan kepada masyarakat

c) Menekan angka kejadian infeksi nosokomial

Elemen-elemen dalam lingkup garapan ruang rawat inap imam

bonjol :

a) Pemeliharaan pola-pola normal dari fungsi-fungsi dasar atau

kebutuhan manusia.
b) Pengelolaan rasa nyeri dan ketidak yamanan.

c) Peningkatan pengetahuan klien dan keluarga tentang

pemeliharaan kesehatan

3) Kapasitas Unit Ruang

Ruangan imam bonjol memiliki kapasitas tempat tidur 29,

15 tempat tidur untuk ruangan pria dan 14 tempat tidur untuk

ruangan wanita, 1 kamar untuk kelas 1.

4) Denah

10 22 3
23456789 2 3 1
11 23 5 0

1 38

1 1 1 1 1 1 1 1 3 3 3 3
20 24 2 3 4 5 3 3
2 3 4 5 6 7 8 9 2 6 7
1

B. Unsur Input

1. Man

a. Observasi

1) Jumlah Perawat

Data tenaga ruang rawat inap Imam Bonjol Rumah Sakit Tentara Tingkat

III Dr.Reksodiwiryo Padang 15 orang perawat.

Tabel 3.1

NO Nama JK Pendidikan Jabatan

Ns. Sitti Ummi


1. P S1 + Ners Karu
Afdhilla, S.Kep
Ns. Sandika Musderi,
2. P S1 + Ners Katim
S.Kep
3. Rizki Ildani, S. Kep L S1 Admin
Mustika Desi,
4. P DIII Kep PP
Amd,Kep
Ns. Trio Gunawan,
5. L S1 + Ners PP
S.Kep
6. Ronalis , Amd.Kep P DIII Kep PP
7. Suherni, S.Kep P S1 PP
Ns. Rahma Yani, S.
8. P S1 + Ners PP
Kep
9. Armen , Amd. Kep L DIII Kep PJ
Lusi Mevina, Amd.
10. P DIII Kep PJ
Kep
11. Ns. Fatdillah Utari, S. P S1 + Ners PJ
Kep
12. Ns. Siska Demos, S. P S1 + Ners PJ
Kep
13. Desi Syafriyenti, Amd. P DIII Kep PP
Kep

b. wawancara

Berdasarkan wawancara yang dilakukan, kepala ruangan mengatakan

bahwa jumlah tenaga perawat yang ada di ruangan dirasakan cukup

dibandingkan dengan beban kerja di ruangan. Pada suatu pelayanan

professional jumlah tenaga yang diperlukan tergantung pada jumlah pasien

dan tingkat ketergantungan pasien.

2. Methode

1) Observasi

Bedasarkan hasil observasi ditemukan bahwa pelaksanaan metode

tim sudah terlaksana di ruangan dan menggunakan dua tim dikarenakan

diruangan terbagi menjadi dua ruangan yaitu zaal pria dan zaal wanita, dan

juga jumlah pasien yang banyak

Bedasarkan hasil observasi juga ditemukan bahwa pelaksaan cuci

tangan juga belum terlaksana dengan baik di ruangan imam bonjol,


2) Wawancara

Dari hasil wawancara, kepala ruangan rawat inap mengatakan

menggunakan metode tim dua tim dikarenakan di ruangan imam bonjol

terbagi menjadi 2 ruangan yaitu zaal pria dan zaal wanita, dan juga jumlah

pasien yang banyak

Dari hasil wawancara, perawat mengatakan discharge palnning

terlaksanakan tapi belum maksimal dari segi pengisian form discharge

palnning di rekam medis.

3. Machine dan Material

1) Observasi

Dari hasil observasi diruang rawat inap Imam Bonjol, terdapat

beberapa alat yang ada diruangan, seperti 2 meja troly, 1 lemari alat,

2 lemari biasa, 1 lemari loker, 30 bed pasien, 30 tiang infus, 29 lemari

pasien, 29 meja makan pasien, 4 tensimeter air raksa, 3 stetoskop 3

kursi roda, 3 brankar pasien, 18 kipas angin, 4 AC, 3 TV, 3

dispenser,1 box kotak obat, 1 kotak kontainer untuk alat GV, 2 tong

sampah infeksius, 2 tong sampah non infeksius, 1 komputer, 1

printer, 3 meja besar di Ners station. Dari hasil observasi juga

ditemukan beberapa barang yang tidak berfungsi seperti EKG, dan

terbatasnya ketersediaan APD pada saat pandemic COV-19

Tabel 3.2

No Nama Alat Jumlah


1 Meja troly 2
2 Lemari alat 1
3 Lemari biasa 2
4 Lemari loker 1
5 Bed pasien 30
6 Tiang infus 30
7 Lemari pasien 29
8 Meka makan pasien 29
9 Tensimeter air raksa 4
10 Stetoskop 3
11 Kursi roda 3
12 Brankar pasien 3
13 Kipas angin 18
14 AC 4
15 TV 3
16 Dispenser 3
17 Kotak obat 1
18 Kotak kontainer untuk set GV 1
19 Tong sampah infeksius 2
20 Tong sampah non infeksius 2
21 Komputer 1
22 Printer 1
23 Meja besar di Nurse Station 3

2) Wawancara

Untuk kelengkapan alat-alat di ruangan imam bonjol, kepala ruangan

meminta dengan surat dan amprah ke bagian terkait. Kepala ruangan selalu

mengidentifikasi dan menerima laporan dari perawat, dan kemudian

membawa surat dan amprah ke bagian terkait

C. Unsur Proses

1. Planning

Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruangan didapatkan data

bahwa visi misi ruangan tidak dirumuskan melainkan hanya menyesuaikan

dengan visi misi rumah sakit.

a. Tingkat ketergantungan pasien :

Setelah dihitung menurut Douglas, kebutuhan perawat pada tanggal 01– 03

Maret 2021, dengan jumlah pasien perhari, adalah

Anda mungkin juga menyukai