Anda di halaman 1dari 7

BAB V

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

A. IMPLEMENTASI

Setelah dilakukan LOKMIN I pada tanggal 4 Maret 2021 masalah yang

disepakati untuk diangkat dan ditindak lanjuti di ruang rawat inap imam bonjol

RS dr.Reksodiwiryo Padang adalah belum optimalnya penerapan discharge

planning dan Belum efektifnya pelaksanaan overan secara SBAR di ruang rawat

inap imam bonjol.

Adapun pemecahan dari kedua masalah sesuai dengan Planning of

Action yang telah dibuat antara lain :

a. Kegiatan

1. Penata Ruangan.

Kegiatan mulai dilakukan pada tanggal 6 Maret 2021 di ruangan rawat

inap imam bonjol RS dr.Reksodiwiryo Padang. Kegiatan dimulai dari

penataan ruangan yang meliputi pengisian lemar discharge planning

dimulai dari pasien masuk sampai pasien dipulangkan kerumah. Tujuan

dilakukan pengisian discharge planning adalah menyiapkan pasien dalam

masa transisi dirumah sakit sampai pasien tersebut dikembalikan

kerumahnya, dimana pelaksanaann harus dibuat sejak awal pasien datang

kepelayanan kesehatan. discharge planning meliputi pemberian

pendidikan kesehatan kepada pasien yang meliputi nutrisi,

aktifitas/latihan, obat obatan da intruksi khusus yaitu tanda dan gejala

penyakit pasien. Discharge planning juga seiring dilakukan dengan

kegiatan penerapan pelaksanaan overan secara SBAR di ruang rawat inap

imam bonjol.
2) Role Play

Role play tentang penerapan meode SBAR saat overan dilaksanakan di

ruangan rawat inap Imam Bonjol, yang memainkan peran dalam roleplay

tersebut yaitu semua mahasiswa kelompok manajemen di ruangan rawat

inap Imam Bonjol RS dr.Reksodiwiryo Padang, dan role play tentang

penerapan discharge planning pada saat pasien masuk keruangan rawat

inap imam bonjol. Pelaksanaan overan SBAR dan penerapan discharge

planning diruangan Imam Bonjol diimplementasikan mulai pada tanggal

05 Maret – 09 Maret 2021 dimana setiap harinya ada mahasiswa yang

berperan sebagai kepala ruangan, ketua tim A, ketua tim B serta perawat

pelaksana. Masing-masing mahasiswa berperan sesuai dengan peran yang

dimainkannya.

3) Evaluasi

Sebagian perawat sudah mengoptimalkan penerapan discharge

planning mulai saat pasien masuk hingga pasien pulang kerumah. Perawat

juga sudah mengoptimalkan penerapan overan menggunakan metode

SBAR, dan dipimpin juga oleh kepala ruangan, ketua tim dan perawat

pelaksana.

4) Rencana Tindak Lanjut

Agar semua perawat diruangan Imam bonjol bisa menerapkan

semaksimal mungkin penerapan discharge planning dan lebih

mengoptimalkan pelaksanaan overan metode SBAR.


B. EVALUASI

Setelah melakukan implementasi dari tanggal 06 - 09 maret 2021 hasil

evaluasi yang kami peroleh antara lain:

1. Belum Optimal Penerapan Discharge Planning Diruang Rawat Inap Imam

Bonjol

Setelah dilakukan kegiatan penataan ruangan dan Role Play tentang

belum optimalnya pelaksanaan discharge planning dan belum efektifnya

pelaksanaan overan SBAR di ruangan rawat inap Imam Bonjol dan , hasil

evaluasi yang diperoleh melalui observasi yaitu pengisian format discharge

planning telah diupayakan mulai dari pasien masuk hingga pulang, dan sudah

menerapkan dan mengoptimalkan pelaksanaan overan SBAR diruang rawat

inap Imam Bonjol.

Pre implementasi Post implementasi Target Pencapaian


Target

Discharge Discharge planning Discharge planning Discharge

planning 75% 80% planning

50% 75%

2. Belum Efektifnya Pelaksanaan Overan Secara SBAR Di Ruang Rawat Inap

Imam Bonjol

Dari hasil observasi perawat sudah menerapkan pelaksanaan overan secara

SBAR disetiap pergantian sift diruangan Imam Bonjol.

Setelah melakukan implementasi berupa supervisi, tampak ada perubahan

terhadap pelaksanaan overan SBAR diruang rawat inap imam bonjol. Dalam

melakukan penerapan overan SBAR telah dilakukan dengan optimal dan setiap

overan sudah dipimpin oleh kepala ruangan, ketua tim serta perawat pelaksana.
Pre Post Target Pencapaian
implementasi implementasi target

pelaksanaan pelaksanaan Perawat telah Target tercapai


melakukan
overan secara overan secara penerapan
overan SBAR
SBAR di ruang SBAR di ruang disetiap
pergantian sift.
rawat inap imam rawat inap imam

bonjol bonjol
60 % 80% 85% 80%

Semua Kegiatan diatas dirangkum melalui inovasi-inovasi yang dilakukan

kelompok Manajemen Praktek Profesi Ners Universitas Fort De Kock sebagai

berikut :

No Inovasi Penanggung jawab


Poster label urine Kelompok
2. Menambah rak set GV Kelompok
3. Menampah teplak kulkas Kelompok
4. Papan madding (sterofom) Kelompok
5. Pena tempel 2 buah Kelompok
56
BAB VI
PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Setelah dilakukan pengkajian dan analisa masalah diperoleh 2 masalah terkait

manajemen di ruangan rawat inap Imam Bonjol RS dr.Reksodiwiryo Padang,

setelah dilakukan LOKMIN 1 masalah yang diangkat dan ditindak lanjuti ada 2

antara lain :

a. Belum optimal penerapan discharge planning diruang rawat inap imam

bonjol

b. Belum efektifnya pelaksanaan overan secara SBAR di ruang rawat inap

imam bonjol

2. Tindak lanjut untuk kedua masalah yang telah ditetapkan dalam LOKMIN 1

antara lain :

a. Mengkoordinasi dengan perawat dalam penerapan discharge planning

b. Role play tentang penerapan metode overan secara SBAR

3. Setelah dilakukan implementasi selama 3 hari hasil evaluasi yang diperoleh

antara lain :

a. Target untuk masalah “Belum optimal penerapan discharge planning

diruang rawat inap imam bonjol” penerapan discharge planning tercapai

(75%)

b. Target untuk masalah “ Belum efektifnya pelaksanaan overan secara SBAR

di ruang rawat inap imam bonjol” penerapan veran SBAR tercapai (80%)
57
B. Saran

1. Bagi Rumah Sakit

Diharapkan pihak rumah sakit lebih memperhatikan koordinasi

dengan kepala-kepala ruangan tentang jumlah ketenagaan yang

dibutuhkan demi meningkatkan mutu pelayanan di rumah sakit. Selain

itu, ada baiknya pihak rumah sakit dapat membuat kebijakan-kebijakan

yang mendukung untuk terlaksananya metode pemberian asuhan

keperawatan yang diterapkan di ruangan rawat inap. Selain itu pastikan

staf ruagan mendapatkan insentif yang sesuai agar meningkatkan

motivasi kerja mereka

2. Bagi Ruang Rawat Inap Imam Bonjol

Tingkatkan motivasi pada staf untuk melanjutkan pendidikan ke

jenjang yang lebih tinggi dan motivasi mereka untuk ikut seminar dan

pelatihan-pelatihan untuk mengupdate ilmu. Jalin komunikasi yang

persuasive agar perawat diruangan mau melakukan perubahan.

3. Bagi Perawat

Diharakan perawat yang berada diruang rawat inap Imam Bonjol

untuk meningkatkan kesadaran perawat dalam pengisian discharge

planning dan pelaksanaan overan secara SBAR.

4. Bagi Mahasiswa

Saat melakukan praktek manajemen keperawatan pastikan

melakukan pengkajian masalah manajemen secara lebih komprehensif.

Dan jalin komunikasi efektif dengan semua staf diruangan agar dapat

optimal dalam melakukan perbaikan manajerial diruangan.

Anda mungkin juga menyukai