R DENGAN HEG
DI RUANGAN KEBIDANAN
No RM :425611
A. Identitas
1. Identitas pasien
a. Nama : Ny. R
b. Umur : 31 Tahun, 1 Bulan
c. Agama : Islam
d. Pendidikan : D3 Keperawatan
e. Pekerjaan : Perawat
2. Identitas penanggung jawab
a. Nama : Tn.H
b. Umur : 35 Tahun
c. Agama : Islam
d. Pendidikan : S1
e. Pekerjaan :PNS
f. Hubungan : Suami
B. Pengkajian
Tanggal : 27 Desember 2021
Jam :10.00 wib
Alasan utama datang :Pasien datang kerumah sakit melalui UGD pada
tanggal 26 Desember 2021 pukul 23.33 wib. Pasien
datang dengan keluhan mual dan muntah sejak 3 hari
yang lalu sebelum masuk kerumah sakit. Pasien
mengatakan nyeri pada ulu hati disertai dengan keluhan
pusing. Pasien mengatakan kehamilannya adalah hamil
anak kedua dengan HPHT 7-11- 2021. Pasien
mengatakan selama dirumah mengalami muntah lebih
dari 7 kali sehari berupa makanan yang dimakan
sebelumnya. Pasien mengatakan cara mengatasi muntah
selama dirumah yaitu dengan cara menghirup aroma
yang membuat rileks seperti minyak kayu putih. Pasien
megatakan selama 3 hari mual muntah nafsu makan dan
asupan makan menurun
R. Kesehatan sekarang :Pasien mengatakan mual dan muntah sejak 4 hari yang
lalu. Pasien mengatakan nafsu makan dan asupan
makan berkurang. Pasien mengatakan nyeri pada
bagian ulu hati. Pasien mengatakan badannya terasa
lemas dan adl dibantu oleh keluarga.
R.Kesehatan Dahulu :Pasien mengatakan selama persalinan pertama
dilakukan secara spontan dengan bb bayi 2850 gram
dibantu oleh dokter di Rumah sakit Yarsi Ibnu sina
Bukittinggi
R.Penyakit Kelurga : Pasien dan keluarga pasien mengatakan tidak ada
keluarga yang mengalami mual dan muntah secara
berkelanjutan. Pasien dan keluarga pasien mengatakan
tidak ada mengalami riwayat kesehatan seperti jantung,
diabetes dan asma.
Riwayat Menarche : Menarche pada usia 13 tahun dengan siklus haid 28
hari dengan lama 5-6 hari, pasien mengatakan haid
datang secara teratur. Pasien mengatakan salama haid
mempunyai keluhan yaitu disminore. Pasien
mengatakan selama disminore tidak pernah
mengkonsumsi obat
C. Riwayat Kehamilan
1. Kesehatan obstrekstik masa lalu
a. Pendengaran / Telinga
I : Daun telinga simetris, Serumen tidak ada , gangguan pendengaran
tidak ada
P : Nyeri tekan tidak ada
b. Penglihatan / mata
I : Bentuk mata normal, sclera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis,
gerakan bola mata normal, tidak buta warna, tidak memakai alat
bantu penglihatan
P : Nyeri tekan tidak ada
c. Penghidu/ hidung
I : Hidung simetris, tidak terdapat massa pada rongga hidung, tidak ada
gangguan penciuman
P : Nyeri tekan tidak ada
d. Pengecap/ mulut
I : Lidah terlihat bersih, gigi tampak bersih dan mukosa bibir tampak
kering
e. Sistem Pernafasan
Inspeksi : Normal chest, tidak ada lesi, RR : 21 x/menit, pola
pernafasan eupnue ( pola nafas normal), tidak ada
retraksi dinding dada, pengembangan rongga dada
simetris, tidak ada penggunaan otot bantu pernafasan ,
payudara simetris, edema tidak ada.
Palpasi : kulit dan dinding dada lembut, hangat, kering,
fremitas simetris, ekspansi dada lateral,4 cm
Perkusi : perkusi sonor pada RIC II s/d RIC VII kanan, redup
pada RIC II s/d sebelah kiri
Auskultasi : terdengar suara pernafasan vesikuler, frekuensi 21
kali/menit,ronkhi tidak ada,weezing tidak ada.
f. Sistem Kardiovaskuler
Inspeksi : HR: 85x/menit, pembesaran vena jugularis 5-3 cm
H2cl+, iktus cordis tidak tampak
Palpasi : iktus cordis teraba, midclavicula sinistra, irama
teratur, CRT kurang dari 3 detik
Perkusi : redup padis RIC II- RIC V kiri, sura sonor pada
tempat lain kiri dan kanan
Auskultasi : bunyi jantung I-II Reguler, mur-mur (-)
g. Payudara
Inspeksi : Payudara terlihat bersih, Nipple tampak menonjol,
warna areola tampak kehitaman, tidak terdapat
pembengkakan, tidak terdapat lesi pada nipple
Palpasi : Nyeri tekan tidak ada , keluaran ASI belum ada, Tidak
ada massa atau benjolan
h. Sistem saraf pusat
Kesadaran : Kompos metis
GCS : E =4. V=5 . M=6 =15
i. Sistem Abdomen
Perkusi : pekak hati positif , test undulasi tengah (-) dan pekak
alih sifting dullnes
j. Sistem eliminasi
BAK : 3-4 kali sehari
Frekuensi : 1200 cc/hari
Warna : warna kuning muda, keruh tidak ada
Keluhan selama BAK : tidak ada keluhan, urin berjalan lancar.
BAB :-
Frekuensi :-
Konsistensi :-
Warna :-
Keluhan selama BAB: pasien mengakan sudah seminggu belum ada
BAB
g. Cairan dan Elektrolit
Intake cairan sebelum sakit : Sebelum sakit pasien minum 1500-
1700cc/hari
Intake cairan saat di rawat di RS
Intake : Oral ( 300 cc)
Infus (1000cc)
Output : Muntah (50cc)
BAK (1200 cc)
IWL : 15 x BB = 15 x 49 = 31 cc
24 24
Balance cairan = Input – ( output + IWL )
1300cc – 2100 cc
-800 cc
k. Sistem Muskuculoskeletal
Kekuatan otot :
555 555
555 555
l. Sistem integument
Inspeksi : Terdapat linia alba, terdapat linia nigra , Warna kulit sawo
matang
Palpasi :Akral hangat, Turgor elastic
m. Sistem Genetalia
Inspeksi : Tidak terdapat hemoroid, tidak terdapat varises
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Laboratorium
2. USG obsterti
CRL = 1.76 gram , FHR +
Kesan : Biometri sesuai gravid 7-8 minggu
F. THERAPY
G. ANALISA DATA
DO mencerna makanan
INTERVENSI KEPERAWATAN
9) Kolaborasi pemberian
cairan IV hipotonis (mis.
glukosa 2,5%, NaCl 0,4%)
Terapeutik
Edukasi
Terapeutik
Berikan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
(mis. TENS, hypnosis,
akupresur, terapi musik,
biofeedback, terapi pijat,
aroma terapi, teknik
imajinasi terbimbing,
kompres hangat/dingin,
terapi bermain)
Control lingkungan yang
memperberat rasa nyeri
(mis. Suhu ruangan,
pencahayaan,
kebisingan)
Fasilitasi istirahat dan
tidur
Pertimbangkan jenis dan
sumber nyeri dalam
pemilihan strategi
meredakan nyeri
Edukasi
Jelaskan penyebab,
periode, dan pemicu
nyeri
Jelaskan strategi
meredakan nyeri
Anjurkan memonitor
nyri secara mandiri
Anjurkan menggunakan
analgetik secara tepat
Ajarkan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu
Terapeutik
3) Menghitung kebutuhan
cairan
Keb cairan = BB 49 Kg
5)Memberikan asupan
cairan oral ( Minum
peroral)
Edukasi
6) Menganjurkan
memperbanyak asupan
cairan oral
7) Menganjurkan
menghindari perubahan
posisi mendadak
Kolaborasi
8) Berkolaborasi pemberian
cairan IV ( Rl, dekstore 5%,
Pan AMin, KAEN . MG 3)
A: MK belum teratasi
P: intervensi di
lanjutkan
Intoleransi 1. Mengidentifikasi S:
gangguan fungsi tubuh Pasien
aktivitas
yang mengakibatkan mengatakan
kelelahan (Adanya badannya terasa
mual, muntah serta lemah
nyeri pada bagian Pasien mengeluh
lambung ) kurang mampu
2. Monitor pola dan jam untuk
tidur ( Jam tidur beraktivitas
malam, pasien hanya seperti biasanya
tidur 5 jam sehari) Pasien
3. Menganjurkan tirah mengatakan
baring kebutuhan nya di
4. Menganjurkan bantu keluarga
melakukan aktivitas
secara bertahap O:
5. Menyediakan Pasien tampak
lingkungan nyaman lemah
dan rendah stimulus Adl dibantu
6. Melakukan latihan keluarga
rentang gerak pasif Pasien tampak
dan atau aktif hanya bisa
7. Memfasilitasi duduk di beraktivitas
sisi tempat tidur jika ditemapt tidur
tidak dapat berpindah
atau berjalan
A: MK belum teratasi
P: intervensi dilanjutkat
Selasa Hipovolemia Observasi S:
28-121- 1) Memeriksa tanda dan - klien mengatakan
2021 gejala hipovolemia (turgor mual,
kulit menurun, membran
mukosa kering, , lemah - klien mengatakan
muntah tidak ada
TD = 105/60 mmhg
O:
HR = 80x/menit
- TD : 105/60 mmHg
0
T= 36,7 C - N:80x/mnt
RR= 19x/menit - S: 36,70C
5)Memberikan asupan
cairan oral ( Minum
peroral)
Edukasi
6) Menganjurkan
memperbanyak asupan
cairan oral
7) Menganjurkan
menghindari perubahan
posisi mendadak
Kolaborasi
8) Berkolaborasi pemberian
cairan IV ( Rl, dekstore 5%,
Pan AMin, KAEN . MG 3)
Defisit nutris 1. Memonitor asupan S:
makanan pasien
( makan melalui oral) mengatakan
2. Memonitor berat badan sudah mampu
makan tetapi
Berat badan 49Kg
sedikit
Tinggi badan 155 cm
Pasien
mengatakan
3. melakakukan oral tidak muntah
hygiene sebelum makan, lagi tetapi masih
mual
(oral hygiene dilakukan O:
pada pagi hari) Mukosa mulut
pasien agak
4. Memberikan Posisi Semi lembab
fowler Pasien tampak
5. Berkolaborasi dengan lemah berkurang
gizi dalam pemberian
Diet ( 1 poting
nutrisi
6. Berkolaborasi dengan
roti+1 buah pir+
dokter dalam pemberian 1 buah apel+ 6
therapy Ondansentron sendok nasi )
3x1 = 500x3
=1500
Kalori perhari
A: masalah teratasi
sebagian
P: intervensi di
lanjutkan
Nyeri akut 1. Daerah nyeri pada S:
bagian tenggorakan
Pasien
ulu hati, durasi >30
detik, intensitas mengatakan
nyeri sedang)
durasi waktu nya
2. Skala nyeri 3
3. Respon nyeri non berkurang
verbal (meringis)
4. Memberikan terapi Pasien
manajemen teknik mengatakan
nafas dalam
5. Mengcontrol intensitas nyeri
lingkungan yang berkurang
memperberat rasa
nyeri O:
6. Memfasilitasi P: HCI meningkat
istirahat dan tidur yang
7. Kolaborasi dalam menyebabkan
pemberian therapy iritasi saluran
Ranitidin pencernaan
sehingga
terjadilah nyeri
pada ulu hati
Q : nyeri terasa
tertusuk tusuk
dan menjalar
R : nyeri di
abdomen dan
tenggorokan
S : skala nyeri 1-3
T : nyeri timbul
secara mendadak
hilang timbul
A: MK Belum teratasi
P: intervensi di
lanjutkan
Intoleransi 1. Adanya hematemesi S:
Aktivitas dan melenan yang Pasien
menyebabkan mengatakan
kelemahan badannya sedikit
2. Pasien bisa tidur 5 jam lemah
sehari Pasien masih
3. Menganjurkan tirah mengeluh
baring kurang mampu
4. Menganjurkan untuk
melakukan aktivitas beraktivitas
secara bertahap seperti biasanya
5. Menyediakan O:
lingkungan nyaman Pasien tampak
dan rendah stimulus lemah
6. Melakukan latihan Adl dibantu
rentang gerak pasif keluarga
dan atau aktif Pasien bisa tidur
7. Memfasilitasi duduk di 5 jam
sisi tempat tidur jika Pasien tirah baring
tidak dapat berpindah A: MK teratasi sebagian
atau berjalan
P: intervensi dilanjutkat
Rabu Hipovolemia Observasi S:
29-12-21 TD = 11/70 mmhg - klien mengatakan
mual,
HR = 74x/menit
- klien mengatakan
0
T= 36,8 C
muntah tidak ada
RR= 19x/menit O:
2) Memonitor intake dan - TD : 105/60 mmHg
output cairan
- N:80x/mnt
Intake : Oral ( 600 cc) - S: 36,70C
Infus (1000cc)
- RR: 19x/mnt
Output : BAK (1300 cc)
IWL : 31 cc - Intake : infus :
5)Memberikan asupan
cairan oral ( Minum
peroral)
Edukasi
6) Menganjurkan
memperbanyak asupan
cairan oral
7) Menganjurkan
menghindari perubahan
posisi mendadak
Kolaborasi
8) Berkolaborasi pemberian
cairan IV ( Rl, dekstore 5%,
Pan AMin, KAEN . MG 3)
Defisit nutris 1. Makan melalui oral S:
2. Melakakukan oral pasien
hygiene sebelum mengatakan
makan, (oral hygiene sudah tidak mual
dilakukan pada pagi
lagi
hari)
3. Memberikan Posisi Pasien
Semi fowler mengatakan
4. Berkolaborasi dengan muntah tidak ada
gizi dalam pemberian O:
nutrisi Mukosa mulut
pasien lembab
Diet
(2 potong roti, 1
buah pir, 1 buah
apel, 6 sendok
nasi)
3x1 = 1800
kalori
A: masalah teratasi
P: intervensi di hentikan
Nyeri akut 1. Daerah nyeri pada S:
abdomen
Pasien
berkurang
mengatakan
2. Skala nyeri 2
nyeri dilambung
3. Memberikan terapi
berkurang
manajemen teknik
nafas dalam Pasien
4. Mengcontrol mengatakan
lingkungan yang nyerinya tidak
memperberat rasa mengganggu
nyeri waktu tidurnya
5. Memfasilitasi O :Pasien tampak tidak
istirahat dan tidur meringis
Pasien tampak tenang
Pasien tidak tampak
memeggang perutnya
lagi
A: MK teratasi sebagian
P: intervensi di hentikan
Intoleransi 1. Pasien tidur 6 jam S:
sehari Pasien
Aktifitas
2. Menganjurkan tirah mengatakan
baring badannya sudah
terasa lebih enak
3. Menganjurkan
Pasien
melakukan aktivitas mengatakan
secara bertahap sudah mulai
4. Menyediakan bergerak sedikit
lingkungan nyaman demi sedikit,
dan rendah stimulus
5. Melakukan latihan O:
rentang gerak pasif Pasien sudah
dan atau aktif tampak lebih
6. Memfasilitasi duduk di segar
sisi tempat tidur jika Pasien sudah
tidak dapat berpindah tampak duduk di
atau berjalan sisi tempat tidur
Adl masih dibantu
keluarga
A: MK teratasi sebagian
P: intervensi dihentikan
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Pengkajian
meliputi data subjektif dan objektif. Pada data subjektif didapatkan keluhan utama
pada ibu hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah. Data objektif
anemis
B. Diagnosa keperawatan
ditandai dengan data subjektif, klien mengatakan mual dan muntah, data objektif
keadaan umum lemah, kesadaran kompos mentis, tanda-tanda vital tekanan darah
anemis
kurang dari kebutuhan berhubungan dengan mual dan muntah di tandai dengan
data subjektif klien mengatakan mual dan muntah, data objektif keadaan umum
lemah, kesadaran kompos mentis, tanda-tanda vital tekanan darah 100/60 mmHg,
sedikit.
dikarenakan pada Ny. R mengeluh mual dan muntah. Dalam hal ini penulis tidak
menemukan kesenjangan teori dan kasus pada Ny. R dikarenakan klien mengeluh
asupan nutrisi dan cairan tidak adekuat. Hal ini dapat beresiko terjadinya
benar yaitu rehidrasi cairan tubuh. Dari diagnosa keperawatan diatas dijelaskan
bahwa tidak ada kesenjangan antara teori dan kasus pada Ny. R, antara lain klien
C. Perencanaan
Rencaana keperawatan yang akan penulis rencanakan kepada klien
berhubungan dengan kehilangan cairan akibat asupan cairan tidak adekuat yaitu
keperawatan defisit nutrisi berhubungan dengan mual dan muntah yaitu kaji
pengetahuan klien tentang pentingnya nutrisi bagi tubuh, beri penjelasan tentang
pentingnya nutrisi yang adekuat bagi tubuh terutama pada ibu hamil, anjurkan
klien makan makanan dalam jumlah sedikit tapi sering setiap 2 atau 3 jam,
minumlah air 8 gelas sehari agar tidak mengalami dehidrasi, anjurkan klien
membiasakan makan pagi, pada saat bangun pagi, jangan segera turun dari tempat
tidur tetapi disarankan untuk makan roti kering atau biskuit dengan teh hangat,
ajarkan jenis-jenis makanan yang harus dikonsumsi oleh ibu hamil dan
pentingnya tinggi serat bagi tubuh, anjurkan klien untuk meningkatkan waktu
istirahat dan luangkan waktu untuk tidur beberapa saat pada siang hari, ciptakan
lingkungan tempat makan yang nyaman, dampingi klien saat makan, pantau tanda
lain yaitu kaji adanya alergi makanan, berikan informasi tentang kebutuhan
nutrisi, anjurkan klien makan roti kering dan teh sebelum turun dari tempat tidur,
kesenjangan antara teori dan kasus pada Ny. R antara lain monitoring intake-
output cairan, anjurkan klien banyak minum, kolaborasikan dengan dokter untuk
pemberian cairan.
D. Implementasi
karena klien yang awalnya mengeluh mula dan muntah. Klien di ajarkan makan
makanan dalam jumlah sedikit tapi sering, menganjurkan klien makan makanan
ringan seperti roti kering dan teh sebelum bangun dari tempat tidur.
nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan mual dan muntah pelaksanaan
kering dan teh sebelum turun dari tempat tidur, memodifikasi tempat makan yang
perencanaan yang ada karena klien mengeluh mual dan muntah. Rumah sakit juga
sudah memiliki tenaga medis gizi untuk pemenuhan status gizi klien.
E. Evaluasi
dengan kehilangan cairan akibat asupan cairan tidak adekuat yaitu keadaan umum
dengan teori yaitu dengan menggunakan SOAP untuk menilai perkembangan Ny.
R. Evaluasi pada Ny. R ini dilakukan pada keesokan harinya pada tanggal 29
Desember 2021. Berkaitan dengan evaluasi pada diagnosa yang pertama pada
tujuan dan kriteria hasil sama dengan evaluasi mual dan muntah berkurang setelah
dilakukan tindakan keperawatan 1x24 jam. Kriteria hasil mual dan muntah
mengatakan bahwa mual berkurang dengan data objektif keadaan umum baik,
kesadaran : kompos mentis. Berkaitan dengan evaluasi pada diagnosa kedua pada
tujuan kriteria hasil sama dengan evaluasi nutrisi adekuat setelah dilakukan
tuindakan keperawatan 1x24 jam. Kriteria hasil berat badan dapat dipertahankan,
tidak terjadi penurunan berat badan. Pada tanggal 29 Desember 2021 masalah
berkurang, data objektif keadaan umum baik, tekanan darah : 105/60 mmHg,
konjumgtiva merah muda. Pada diagnosa yang kedua pada evaluasi didapatkan
evaluasi diatas dijelaskan tidak ada kesenjangan antara teori dan kasus pada Ny. S
antara lain keadaan umum baik, tekanan darah : 105/60 mmHg, Nadi : 80x/menit,
muda
BAB V
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
pemberian cairan
hasil keadaan umum baik, tekanan darah : 105/60 mmHg, Nadi : 80x/menit,
merah muda
1. Ibu hamil disarankan kepada ibu hamil untuk makan makanan ringan seperti