Anda di halaman 1dari 24

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.

R
DENGAN STATUS OBSTETRI G5P3A1H3 PARTURIEN PRETERM
31-32 MINGGU KALA 1 AKTIF + SUSPEK COVID 19

Tanggal Masuk : 6 Desember 2021

Jam : 08.45 WIB

No. RM : 51.98.37

IDENTITAS PASIEN

Nama : Ny. R

Umur : 30 Tahun

Agama : Islam

Pendidikan : SMP

Alamat : Lasi Tuo, Candung

PENANGGUNG JAWAB

Nama : Tn. A

Umur : 33 Tahun

Agama : Islam

Pekerjaan : SMP

Alamat : Laso Tuo, Canduang

PENGKAJIAN

Tanggal : 6 Desember 2021

Jam : 13.00 WIB

Alasan Utama Datang : Nyeri pinggang menjalar ke ari-ari sejak jam 7 pagi disertai keluar
darah bercampur lendir. Pasien mengatakan pernah keluar air sekitar 3
minggu yang lalu, sudah di anjurkan rawat inap tetapi pasien menolak.
DATA UMUM KEBIDANAN

1. Status Obstetri : G5 P3 A1 H3
2. HPHT : 7 Mei 2021
Perkiraan Partus : 4 Maret 2022
3. Jumlah Anak Sekarang :

No Cara Lahir BB/TB Keadaan Lahir Usia Jenis Penolong


Kehamilan Kelamin

4. Mengikuti kelas prenatal : tidak


5. Masalah kehamilan yang lalu : tidak ada
6. Masalah kehamilan yang sekarang : tidak
7. Rencana KB : pergi ke dukun
8. Setelah bayi, siapa yang diharapkan membantu : orang tua (ibu)
9. Masalah dalam persalinan yang lalu : tidak ada
10. Pada minggu 24 – 38 disamping mengkaji gejala kehamilan, psikososial perlu dikaji juga
tanda – tanda komplikasi kehamilan dan pengobatan sebelumnya : pada minggu ke 28
pasien mengeluh keluar air – air dari jalan lahir di anjurkan untuk dirawat tetapi pasien
menolak.
11. Reaksi dan adaptasi kehamilan
Apakah kehamilan sekarang direncanakan ? : tidak
Apakah merasa senang dengan kehamilan ini? : ya karena menurut pasien
dikaruniai anak merupakan anugrah dan rezeki dari Allah
Reaksi suami dan keluarga : bahagia dan menunggu kehadiran
bayi
Riwayat penggunaan kontrasepsi : kondom
Lama penggunaan kontrasepsi : 1 tahun
Riwayat alergi : tidak ada

Pemerikasaan Fisik
1. Keadaan Umum
Data umum : baik
Status Gizi : baik
BB sebelum hamil : 60 kg
BB saat ini : 70 kg
TB : 160 cm
LILA :
Postur : Gaya berjalan membungkuk
Penampilan : Rapi
2. Riwayat peralinan sekarang
a. Mulai persalinan (kontraksi / pengeluaran pervaginaan)
Tanggal : 6 Desember 2021
Jam : 10.00 WIB
b. Keadaan kontraksi (frekwensi dalam 10 meni, lamanya, kekuatannya) : tidak ada
kontraksi
3. Data Sistemik
a. Sistem persepsi sensori
Pendengaran/ telinga
Daun telinga : Simetris
Gangguan pendengaran : Tidak
Impaksi serumen : Tidak
b. Penglihatan/ mata
Bentuk : Normal
Skelera : Ikterik
Konjugtiva : anemis
Gerakan bola mata : Normal
Buta warna : Tidak
Alat bantu penglihatan : Tidak
c. Penghidu/hidung
Bentuk : Simetris
Gangguan penciuman : Tidak
d. Pengecap
Lidah : Bersih
Gigi : Bersih
Mukosa : Merah Muda
e. Sistem pernafasan
Bentuk dada
Bentuk : Simetris
Nyeri waktu bernafas : Tidak
Pola nafas
Frekuensi nafas : 22 x/menit
Bunyi nafas : Normal (Vesikuler di trakea)
Alat bantu pernafasan : Tidak ada
f. Sistem cardiovaskuler
Nadi frekuensi : 92x/menit
Tekanan darah : 125/70 mmHg
Bunyi jantung : Normal
Pembesaran jantung : Tidak ada
Akral edema : Tidak ada
Nyeri dada : Tidak ada
g. Payudara
Inspeksi
Pembesaran payudara : Bersih
Penonjolan nipple : Menonjol
Pembengkakan : Tidak
Kehitaman areola : Ya
Lesi nipple : Tidak ada
Palpasi
Nyeri Tekan : Tidak ada
Keluaran Asi : Tidak ada
Massa/benjolan : Tidak ada
h. Sistem saraf
Kesadaran
GCS : E:6
V:5
M:4
Total : 15
i. Sistem gastrointensial
Nafsu makan : Baik
Mulut dan tenggorokan
Mulut : Bersih
Lidah : Bersih
Bibir : Kering
Mukosa : Lembab
Gigi : Terdapat caries
Masalah usus besar dan rectum
BAB :1 x/hari, tidak ada masalah

j. Sistem musculoskletal
Rentang gerak : Tidak terbatas

k. Sistem integumen
Inspeksi
Cloasma Gravidarum : Tidak ada
Striae grivida : Ada
Linea Alba : Tidak ada
Linea Nigra : Ada
Warna Kulit : Kuning langsat

Palpasi

Akral :Hangat
Tugor : Elastis
l. Sistem reproduksi
DJJ : 145 – 155 dpm
Kontraksi : tidak ada kontraksi
m. Masalah perkemihan
Masalah kandung kencing : Tidak ada masalah
Produksi urine/BAK :

4. Data penunjang (Laboratorium Tgl 6 Desember)


Gol darah :
Darah Lengkap :
HB G : 12.3 g/DL
RBC : 4,35
WBC : 21, 28
HCT : 35,9
PLT : 199
PT : 9,0
APTT : 27,5
INR : 0,85
D-Dimer : > 10.000 mg/ml
Creatinne : 0,25
Urea : 6,7

No Analisa Data Masalah Etiologi

1. DS : Ketidaknyamanan Involusi uterus, proses


- Pasien mengatakan pasca partum pengembalian ukuran
keluar darah dari jalan rahim ke ukuran semula
lahir
- Pasien mengatakan nyeri
dan kram pada perut
- Pasien mengatakan
terkadang terasa mulas

DO :

- Pasien tampak meringis


- Kontraksi uterus kuat
- Skala nyeri 1 - 3
- TD : 110/70 mmHg
- N : 92 x/i
- S : 36,8

2. DS : Ansietas Kurang informasi


- Pasien mengatakan
cemas akan kondisi
bayinya yang dirawat
diperinatologi

DO :

- Pasien tampak cemas


- Pasien tampak gelisah
- Pasien sering bertanya
tentang kondisi bayinya
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

NO. DIAGNOSA SLKI SIKI

1. Ketidaknyamanan Setalah dilakukan tindakan Defenisi : Mengidentifikasi dan


pasca partum keperawatan diharapkan masalah merawat ibu segera setelah
berhubungan dengan tentang ketinyamanan pasca melahirkan sampai dengan enam
involusi uterus, partum teratasi dengan kriteria minggu. Tindakan : Observasi :
proses pengembalian hasil : Definisi : Perasaan nyaman
- Monitor tanda-tanda vital -
ukuran rahim ke yang berhubungan dengan kondisi
Monitor keadaan lokia (misal :
ukuran semula setelah melahirkan
warna, jumlah, bau dan bekuan)
Definisi : Perasaan
1. Keluhan tidak nyaman
tidak nyaman yang - Monitor nyeri kontraksi uterus
menurun
berhubungan dengan
kondisi setelah 2. Meringis cukup menurun Terapeutik :
melahirkan 3. Kontraksi uterus meningkat
- Ajarkan latihan senam nifas -
Masase fundus sampai kontraksi
kuat, jika perlu

- Berikan kenyamanan pada ibu

- Fasilitasi ibu berkemih secara


normal

- Diskusikan kebutuhan aktivitas


dan istirahat selama masa post
partum

Edukasi :
- Jelaskan tanda bahaya nifas
pada ibu dan keluarga

- Ajarkan cara perawatan


perineum yang tepat

- Ajarkan ibu mengatasi nyeri


secara nonfarmakologis dengan
latihan senam nifas

Kolaborasi : - Kolaborasi
pemberian analgetik, jika perlu

2 Anxietas b/d Setalah dilakukan tindakan Observasi :


kurangnya informasi keperawatan diharapkan masalah
- kaji tingkat kecemasan
tingkat anxietas menurun dan
tingkat pengetahuan meningkat - Identifikasi informasi yang
dengan kriteria hasil : akan disampaikan

1. Tingkat anxietas menurun - Identifikasi kesiapan dan


2. Perasaan cemas menurun kemampuan menerima
3. Perilaku sesuai anjuran informasi
verbalisasi minat dalam
belajar cukup meningkat - Identifikasi pemahaman
4. Kemampuan menjelaskan tentang kondisi saat ini
tentang suatu topik
Terapeutik :
meningkat
5. Kemampuan - Lakukan penguatan potensi
menggambarkan pasien dan keluarga untuk
pengalaman sebelumnya menerima informasi - Libatkan
yang sesuai dengan topik untuk pengambilan keputusan
cukup meningkat dalam untuk menerima
6. Perilaku sesuai dengan informasi
pengetahuan
- Fasilitasi akses pelayanan saat
dibutuhkan

Edukasi :

- Berikan informasi berupa alur,


leafleat, atau gambar untuk
memudahkan pasien
mendapatkan informasi
kesehatan.

- Anjurkan keluarga
mendampingi pasien

Implementasi dan Evaluasi

Hari / Diagnosa Implementasi Evaluasi


tanggal

Senin, 6 Ketidaknyamanan 1. Melakukan pengkajian tentang S : - Klien mengatakan masih


desembe pasca partum ketidaknyaman pasca partum, keluar darah

r 2021 berhubungan nyeri perineum.


- Klien mengatakan kram di
dengan involusi
2. Membantu klien dan keluarga perut
uterus, proses
untuk mencari dan menemukan
pengembalian - Klien mengatakan mulas
dukungan
ukuran rahim ke
ukuran semula - Klien mengatakan nyeri saat
3. Mengontrol lingkungan yang
bergerak
dapat mempengaruhi nyeri seperti
suhu ruangan, pencahayaan dan - Klien mengatakan sudah bisa
kebisingan miring kiri dan miring kanan

4. Mengajarkan tentang teknik no O : - klien tampak meringis -


farmakologis dengan senam nifas Klien tampak sudah
5. Meningkatkan istirahat A : - Masalah belum teratasi

6. Menjelaskan penyebab pemicu P : - intervensi dilanjutkan


nyeri

7. Menjelakan strategi perada


nyeri

3. Menganjurkan monitor nyeri


secara mandiri

Anxietas 1. mengkaji tingkat kecemasan S : - pasien sering bertanya


berhubungan 2. mengidentifikasi informasi tentang kondisi bayinya
dengan kurang yang akandisampaikan
O: - pasien tampak diam saat
terpapar informasi 3. mengidentifikasi pemahaman
dijelaskan kondisi bayinya
tentang kondisi kesehatan
saatini 3 .mengidentifikasi A : - Masalah belum teratasi
kesiapan menerimainformasi.
4. melakukanpenguatan potensi P : Intervensi dilanjutkan
pasien dan keluarga untuk
menerimainformasi
5. melibatkan pengambilan
keputusan dalam untuk
menerimainformasi
6. mengfasilitasi mengenali
kondisi tubuh yang
membutuhkan layanan
keperawatan
7. memberikan nomor kontak
yang dapat dihubungi jika
pasien membutuhkan bantuan
8. menganjurkankeluarga
mendampingi pasien
Hari / Diagnosa Implementasi Evaluasi
tanggal

Selasa, 7 Ketidaknyamanan 1. Melakukan pengkajian tentang S : - Klien mengatakan masih


Desembe pasca partum ketidaknyaman pasca partum, keluar darah

r 2021 berhubungan nyeri perineum.


- Klien mengatakan kram sudah
dengan involusi 2. Membantu klien dan keluarga
mulai berkurang
uterus, proses untuk mencari dan menemukan
pengembalian dukungan - Klien mengatakan masih
ukuran rahim ke 3. Mengontrol lingkungan yang sedikit mulas
ukuran semula dapat mempengaruhi nyeri
seperti suhu ruangan, - Klien mengatakan sudah bisa
pencahayaan dan kebisingan miring kiri dan miring kanan
4. Mengajarkan tentang teknik
O : - klien tampak meringis
no farmakologis dengan senam
sesekali
nifas
5. Meningkatkan istirahat - Saat melakukan
6. Menjelaskan penyebab pemicu pengkajian pasien
nyeri tampak sudah mulai
7. Menjelakan strategi perada tenang
nyeri
8. Menganjurkan monitor nyeri A : - Masalah belum teratasi
secara mandiri
P : - intervensi dilanjutkan

Anxietas 1. Kaji tingkat anxietas S : - pasien sesekali bertanya


berhubungan 2. mengidentifikasi informasi kondisi bayinya
dengan kurang yang akan disampaikan
terpapar informasi 3. mengidentifikasi pemahaman O: - pasien tampak diam saat
tentang kondisi kesehatan saat dijelaskan kondisi bayinya
ini
A : - Masalah belum teratasi
4. mengidentifikasikesiapan
menerimainformasi. P : Intervensi dilanjutkan
5. melakukanpenguatan potensi
pasien dan keluarga untuk
menerimainformasi
6. melibatkan pengambilan
keputusan dalam untuk
menerimainformasi
7. mengfasilitasimengenali
kondisi tubuh yang
membutuhkan layanan
keperawatan
8. memberikan nomor kontak
yang dapat dihubungi jika
pasien membutuhkan bantuan
9. menganjurkankeluarga
mendampingi pasien
BAB IV

PEMBAHASAN

Dalam pembahasan Asuhan Keperawatan Pada Parturien Preterem di Ruang

Kebidanan RS dr. Ahcmad Muchtar Bukittinggi yang dilakukan dengan

melaksanakan penerapan asuhan keperawatan dikaitkan antara teori yang digunakan

sebagai landasan didalamnya. Dari hasil tersebut dapat diambil adanya kesenjangan

antara teori dan praktek di lapangan, kelompok uraikan sebagai berikut :

A. Pengkajian

Pengkajian atau pengumpulan data adalah mengumpulkan semua data

yang dibutuhkan untuk mengevaluasi keadaan pasien. Pengumpulan data ini

meliputi data subjektif dan objektif. Pada data subjektif didapatkan keluhan utama

pada Ny. R adalah rasa tidak nyaman karena Involusi uterus, proses pengembalian

ukuran rahim ke ukuran semula . Data objektif didapatkan data keadaan umum

sedang, kesadaran kompos mentis, konjungtiva anemis, dan pasien tampak

meringis saat bergerak.

Namun hal ini tidak sejalan dengan analisa data teoritis yang mana

keluhan utama ibu post partum adalah nyeri akut yang biasanya terjadi akibat

proses perobekan jalan lahir dan efisiotomi. Sedangkan pada Ny. R tidak ada

perobekan jalan lahir dan tidak dilakukan efisiotomi.


B. Diagnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan yang muncul pada Ny. R adalah ketidaknyamanan

pasca partum akibat involusi uterus yaitu proses pengembalian ukuran rahim ke

bentuk semula dengan data subjektif pasien mengatakan keluar darah dari jalan

lahir, pasien mengatakan nyeri dan kram pada perut dan pasien mengatakan perut

kadang-kadang terasa mulas. Data objektif yang muncul adalah Pasien tampak

meringis, kontraksi uterus kuat ,skala nyeri 1 – 3 TD : 110/70 mmHg N : 92 x/i

S : 36,8.

Diagosa kedua yang diangkat adalah anxietas berhubungan dengan kurang

nya informasi ibu akibat anaknya dengan data subjektif yang ditemui adalah

pasien mengatakan cemas akan kondisi bayinya yang dirawat diperinatologi dan

takut akan terjadi hal yang tidak diinginkan terhadap bayinya. Sedangkan data

objektif yang ditemui pada Ny. R adalah tampak cemas, tampak gelisah, Pasien

sering bertanya tentang kondisi bayinya yang dirawat di perinatologi.

Kedua diagnosa yang diangkat sejalan dengan diagnosa yang biasa

muncul pada pasien dengan parturien preterm yang sudah dibahas pada teori.

Yaitu ketidaknyamanan pasca pastum sejalan dengan diagnosa nyeri akut namun

perbedaan nya hanya pada etiologinya saja, jika kebanyakan ibu post partum

mengalami nyeri akibat efisiotomi, namun pada Ny. R ketidaknyamanan

dirasakan akibat nyeri yang berhubungan dengan involusi uterus yakni proses

pengembalian ukuran dan keadaan rahim ke bentuk semula.


Diagnosa anxietas yang diangkat sejalan dengan teori yang menyatakan

bahwa sebagian besar ibu post parturien preterm mengalami anxietas yang

disebabkan oleh kurangnya informasi dan pengetahuan yang dimiliki ibu karena

anaknya yang dirawat di ruangan perinatologi akibat bayi lahir prematur dan

membutuhkan perawatan khusus. Ibu tidak dapat bertemu dengan bayinya dan

tidak dapat menyusui bayinya setiap saat menyebaba ibu mengalami kecemasan.

C. Perencanaan / Intervensi

Tahap ketiga dari proses keperawatan adalah perencanaan, perencanaan

tindakan keperawatan pada Ny. R disusun setelah semua data yang terkumpul

selesai dianalisis dan diprioritaskan. Langkah-langkah dalam perencanaan

keperawatan ini terdiri dari: menegakkan diagnosa keperawatan, menentukan

sasaran dan tujuan, menentukan kriteria dan evaluasi, menyusun intervensi dan

tindakan keperawatan.

Menurut penulis didapatkan data bahwa kriteria hasil yang sesuai data

dibuat berdasarkan Standar Luaran Keperawatan Indonesia SLKI, sedangkan pada

intervensi ada beberapa yang sesuai dengan Standar Intervensi Keperawatan

Indonesia SIKI.

Rencana keperawatan yang penulis rencanakan kepada klien sesuai

dengan diagnosa yang ditegakkan, sehingga masalah keperawatan pada klien

teratasi. Perencanaan adalah pengembangan strategi desain untuk mencegah,

mengurangi dan mengatasi masalah-masalah yang telah diidentifikasi dalam


diagnosa keperawatan. Perencanaan ini menggambarkan sejauh mana perawat

mampu menetapkan cara menyelesaikan masalah dengan efektif dan efesien.

Rencana keperawatan untuk masalah keperawatan ketidaknyamanan pasca

partum berhubungan dengan involusi uterus yaitu monitor tanda-tanda vital,

monitor keadaan lokea, monitor nyeri kontraksi uterus, mengajarkan teknik

relaksasi, memfasilitasi lingkungan yang aman dan nyaman, dan kolaborasi

pemberian analgetik. Dengan Kriteria hasil yang diharapkan adalah keluhan tidak

nyaman dan nyeri menurun, meringis menurun, kontraksi uterus meningkat.

Berhubungan dengan rencana keperawatan yang pertama, selanjutnya

rencana keperawatan yang dilakukan untuk diagnosa anxietas adalah kaji tingkat

kecemasan, identifikasi informasi yang akan disampaikan kepada klien,

identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi, identifikasi

pemahaman tentang kondisi klien, lakukan penguatan potensi pasien dan keluarga

untuk menerima informasi, libatkan keluarga dalam mengambil keputusan untuk

menerima informasi, berikan informasi yang dibutuhkan pasien, fasilitasi pasien

untuk bertanya, dengarkan setiap keluhan yang dirasakan oleh pasien. Kriteria

hasil yang diharapkan dari tindakan keperawatan yang dilakukan adalah tingkat

kecemasan menurun, kemampuan menggambarkan pengalaman sebelumnya yang

sesuai dengan topik cukup meningkat, perilaku sesuai dengan pengetahuan.


D. Implementasi

Implementasi keperawatan adalah pengelolaan dan perwujudn dan rencana

keperawatan yang telah disusun pada tahan perenanaan. Oleh karena itu, jika

intervensi keperawatan yang telah dibuat dalam perencanaan dilaksanakan atau di

aplikasikan pada pasien, maka tindakan tersebut disebut dengan implementasi

kepreawatan, menurut Setiadi,(2019).

Tahap implementasi di mulai setelah rencana tindakan di susun dan di

tujukan pada rencana strategi untuk membantu mencapai tujuan yang diharapkan.

Oleh sebab itu, rencana tindakan yang spesifik dilaksanakan untuk memodifikasi

faktor-faktor yang mempengaruhi masalah kesehatan. Tujuan dari implementasi

adalah membantu dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan, yang mencakup

peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, pemulihan kesehatan dan

menfasilitasi koping, Setiadi (2019).

Implementasi yang dilakukan pada klien dibagi ke dalam empat

komponen yaitu tindakan observasi, tindakan terapeutik, tindakan edukasi dan

tindakan kolaborasi. Implementasi yang dilakukan penulis sudah sesuai dengan

perencanaan yang telah disusun. Implementasi pada Ny. R dilakukan oleh peneliti

dari tanggal 6 desember 2021 hingga 7 desember 2021. Implementasi pada Ny. R

dilakukan sesuai dengan intervensi yang dibuuat dan disesuaikan dengan masalah

keperawatan yang ditemukan pada klien. Berdasarkan rencana tindakan yang

telah disusun untuk mengatasi ketidaknyamanan pasca partum, tindakan yang

dilakukan adalah mengkaji tingkat nyeri, membantu klien dan keluarga untuk
mencari dan menemukan dukungan, memfasilitasi lingkungan yang aman dan

nyaman, mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam, menganjurkan untuk istirahat

yang cukup, menjelaskan penyebab pemicu nyeri, menganjurkan memonitor nyeri

secara mandiri.

Implementasi keperawatan yang dilakukan untuk mengatasi anxietas

akibar kurangnya informasi dan pengetahuan adalah memonitor tingkat

kecemasan, mengidentifikasi informasi yang akan disampaikan kepada klien,

mendengarkan keluhan dan apa yang dirasakan oleh klien, melibatkan keluarga

dalam mengambil keputusan, memberikan kesempatan untuk bertanya apa yang

mau ditanyakan, dan menganjurkan keluarga untuk selalu mendampingi klien.

E. Evaluasi

Menurut Setiadi dalam Febrianti, 2019 tahapan penilaian atau evaluasi

adalah perbandingan yang sistematis dan terencana tentang kesehatan klien

dengan tujuan yang telah ditetapkan, dilakukan dengan cara berkesinambungan

dengan melibatkan keluarga dan tenaga kesehatan lainnya.

Hasil evaluasi yang dilakukan oleh peneliti pada Ny. R dengan parturien

preterm terdapat dua masalah keperawatan yang ditegakkan, dua masalah

keperawatan yang teratasi yaitu ketidaknyamanan pasca partum dan anxietas.

Pada diagnosa ketidaknyamanan pasca partum, masalah teratasi ditandai dengan

pasien mengatakan kram dan nyeri sudah berkurang, pasien tampak sudah bisa

berjalan untuk ke kamar mandi, dan pada saat pengkajian pasien tampak sudah

rileks dari sebelumnya. Pada diagnosa anxietas, masalah juga dapat diatasi yang
ditandai dengan pasien mengatakan sudah tidak cemas lagi, pasien tampak tenang

dari sebelumnya dan pasien sudah mengetahui kondisi bayinya.


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian penerapan asuhan keperawatan pada klien dengan

parturien preterem dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Penulis mampu melakukan pengkajian review kasus asuhan keperawatan yang

dilakukan pada tanggal 6 desember 2021 dan mendapatkan analisa data yang

cukup untuk menegakkan diagnosa keperawatan

2. Diagnosa keperawatan yang muncul pada Ny. R adalah ketidaknyamanan pasca

partum dan anxietas yang sudah sesuai dengan Standar Diagnosa Keperawatan

Indonesia SDKI dan sesuai dengan teori yang ada.

3. Perencanaan keperawatan yang dilakukan terhadap Ny. R sudah sesuai dengan

Standar Luaran Keperawatan Indonesia SLKI dan Standar Intervensi Keperawatan

Indonesia SIKI.

4. Implementasi keperawatan pada kasus ini dilaksanakan sesuai dengan intervensi

yang sudah dibuat, sesuai dengan kebutuhan dan kondisi klien. Pelaksanaan

tindakan keperawatan tersebut dapat dilakukan dan berjalan dengan baik berkat

kerjasama dari klien, keluarga, bidan dan pembimbing lapangan.

5. Hasil evaluasi yang dilakukan peneliti pada Ny. R ditemukan masalah

keperawatan ketidaknyamanan pasca partum dan anxietas yang dapat teratasi.


B. Saran

1. Bagi Pasien

Diharapkan pasien dapat belajar dari pengalaman ini sehingga untuk

kehamilan selanjutnya pasien dapat lebih berhati-hati dalam menjaga

kandungan nya agar tidak terjadi lagi kejadian parturien preterm ini yang dapat

membahayakan nyawa nya dan bayi nya itu sendiri.

2. Keluarga ibu hamil

Disarankan kepada keluarga untuk membantu memberikan kenyamanan

dan selalu mendampingi pasien.

3. Tenaga kesehatan

Untuk tenaga kesehatan yang bekerja dalam lingkungan keperawatan

khususnya tenaga kesehatan di RS dr. Ahcmad Muchtar Bukittinggi disarankan

untuk mempertahankan dan meningkatkan lagi pelayanan dalam melakukan

perawatan ANC, INC dan PNC.

4. Instansi pelayanan kesehatan disarankan meningkatkan sarana dan prasarana

untuk meningkatkan kualitas dalam asuhan ANC, INC dan PNC

5. Instansi pendidikan kesehatan disarankan untuk menambah wacana bagi

pembaca diperpustakaan dan informasi mengenai asuhan keperawatan pada

pasien parturien preterm.


Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai