Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Stase Keperawatan Anak
Disusun oleh :
Achef Fajar Sidiq
NIM 402020042
Genogram :
Anak ke-3
Riwayat Kelahiran
Usia Kehamilan : 38-40 minggu
Berat Badan Lahir : 2300 gram , PB : 48 cm
Masalah Post Natal yang lain Ya Tidak
Persalinan : Spontan SC Forcep Ekstraksi Vakum Sebutkan :
…………
Menangis : Ya Tidak, Nilai APGAR : 7
Jaundice : Ya Tidak , Dilakukan IMD : Ya Tidak
Pengobatan yang didapat : - vicillin 2x125 mg, Gentamicin 1x12,5 mg, heparin 0,4/24 jam
PENGKAJIAN FISIK
1. Pemeriksaan Fisik
TD : - BB : 2300 gram
Nadi : 125 x/menit PB/TB : 48 cm
RR : 44 x/menit LK : 31 cm / LD : 30 cm, LILA : 10 cm
Suhu : 37C L.Perut : 29 cm
a. Pernafasan b. Sirkulasi c. Kardiovaskuler
J. Kelainan
yang lain:
Pembesaran
organ :
Ada
Tidak ada
Sebutkan :
………………
………………
……….
Gangguan
sensori :
Ada
Tidak ada
Sebutkan :
KATEGORI PENILAIAN
FISIK
Ekstensi 1
Tenang 0
Ekspresi Meringis 2
Menerutkan dahi 0
Menangis Ya 2
Tidak 0
kekuningan 1
FISIOLOGIS
Respirasi Apnoe 2
Tachypnoe 1
Saturasi Desaturasi 2
Normal 0
Normal 0
Tidak Nyeri 0
SKOR total
PENGKAJIAN PSIKOSPIRITUAL
− Persepsi klien/ orang tua terhadap kesehatan neonatus saat ini:
Ny. A mengatakan tidak menyangka anaknya akan mengalami kondisi seperti ini. Ny. A
mengatakan sangat menyambut kehadiran anak ketiga nya ini dan ia merasa kebutuhan
selama kehamilan selalu tercukupi dan tidak pernah mengalami kondisi sakit selama
kehamilannya. Setelah persalinan dan mendapati anaknya harus dirawat, Ny. A
mengatakan sangat tidak tega dengan kondisi anaknya, dan ia belum berani untuk melihat
kondisi anaknya pada hari pertama sesudah melahirkan. Ny. A mengatakan sangat bingung
karena ASI nya tidak keluar sedangkan anaknya sangat membutukan ASI tersebut. Dengan
usahanya untuk terus memompa ASI, akhirnya ASI nya keluar walaupun belum terlalu
banyak. Anaknya sudah 4 hari dirawat, dan ia semakin cemas ketika mendengar anaknya
harus dilakukan fototerapi. Ny. A mengatakan selalu menangis ketika membesuk dan
melihat anak tersebut. Ny. A mengatakan sangat ingin untuk segera menggendong dan
memberikan ASI nya secara langsung kepada anaknya. Kondisi seperti ini sangat
mengganggu hingga membuat Ny.A khususnya tidak dapat tidur ketika dirumah karena
selalu kepikiran, dan ia selalu juga menangis sedang berada di rumah.
Aturan dalam agama yang mempengaruhi kesehatan dalam hal : Diet Pengobatan Lain-
lain
Sebutkan: Tidak ada
Penerimaan keluarga : keluarga menerima kondisi yang terjadi saat ini dan mau mengikuti segala
program dari tim kesehatan demi kebaikan untuk anaknya.
PENGKAJIAN SOSIOKULTURAL
Status sosial
Tempat tinggal : Rumah Panti Tempat penitipan anak
Yang merawat klien : Ibu Nenek Pengasuh Lain – lain Sebutkan
……………….......
Kerabat terdekat yang dapat dihubungi :
Nama : Tn. S Hubungan : suami Telepon: 085768958567
Suku : Jawa Batak Madura Betawi Lain – lain : Sunda
Aturan dalam budaya yang mempengaruhi kesehatan dalam hal :
Tidak ada
Kebutuhan Edukasi
Diagnosa Medis Tata laksana penyakit Obat- obatan
Manajemen nyeri Rehabilitasi Penggunaan Alat Kesehatan
Perawatan Luka Diet dan d
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Tanggal Pemeriksaan : 01 Januari 2020
HEMATOLOGI
4 Hematokrit 40.7 31 ~ 55 %
6 Golongan A+
IMUNOSEROLOGI
KIMIA KLINIK
Fungsi Liver
ANALISA DATA
Oksitosin menurun
Disimpan di inkubator
Pemberian pototheraphy
1. RR 44 x/ menit ↓
2. Irama irregular
3. Suara nafas vesikuler Perkembangan janin
4. Otot bantu nafas + terganngu
5. Retraksi dada +
↓
Fungsi organ belum
sempurna
Ventilasi menurun
DO: ↓
↓
Albumin menurun
hiperbilirubin
Ikterik neonatus
DO: ↓
hiperbilirubin
ikterik
fototeraphy
↓
Deficit pengetahuan
Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
Keperawatan
Terapi oksigen
Terapi oksigen
Observasi
Observasi
1. Monitor kecepatan
aliran oksigen 1. Monitor kecepatan aliran oksigen
2. Monitor tanda-tanda untuk menyesuaikan kecepatan aliran
hipoventilasi oksigen sesuai kondisi pasien
3. Monitor integritas 2. Untuk mengetahui tanda-tanda
mukosa hidung akibat hipoventilasi
pemasangan oksigen 3. Untuk mengetahui apakah terdapat
luka atau gangguan integritas pada
mukosa hidung akibat pemasangan
oksigen
Terapeutik
Terapeutik
1. Bersihkan secret pada
2. Untuk mengoptimalkan pola nafas
mulut, hidung dan
pasien
trachea, jika perlu
3. Pertahankan kepatenan jalan nafas
2. Pertahankan kepatenan
jalan nafas
Ikterik neonatus Setelah dilakukan Observasi Observasi
tindakan keperawatan 1. Monitor tanda vital (suhu) 1. Untuk memonitor suhu bayi.
selama 7 x 24 jam 2. Monitor ikterik pada sclera 2. Memantau tanda dan gejala adanya
dan kulit bayi hiperbilirubin
1. Icterik pada bayi
3. Monitor efek samping 3. Supaya dapat memberikan penanganan
tidak ada atau
fototerapi (hipertermi, kepada bayi.
menghilang
diare, rush pada kulit) Terapetik
2. Mempertahankan
Terapeutik 1. Untuk memberikan terapi fototerapi pada
Tidak adanya
1. Siapkan lampu fototerapi bayi.
kerusakan lapisan
dan incubator bayi 2. Supaya fototerapi dapat bekerja secara
kulit akibat
2. Lepaskan pakaian bayi maksimal dan kulit bayi
pototherapy
3. Berikan penutup mata pada 3. Mencagah sinar UV masuk ke mata bayi.
3. Kadar bilirubin
bayi 4. Mencegah kerusakan pada genital bayi
total normal (0,1-
1)
4. kadar bilirubin 4. Berikan penutup pada 5. Untuk mengoptimalkan pancaran sinar
direk (0.1- 0.3) genital UV agar maksimal
5. kadar bilirubin 5. Ukur jarak antara bayi
indirek normal dengan lampu fototerapi
(0.2-0.8) (45 cm atau tergantung
yang digunakan)
Edukasi Edukasi :
Anjurkan ibu memerah asi 1. Karena efek dari fototerapi bisa terjadi
untuk asupan nutrisi bayi dehidrasi sehingga ketika diberikan
setelah fototerapi. ASI langsung setelah dilakukan
fototerapi dapat mengatasi risiko
dehidrasi.
Difisit pengetahuan Setelah diberikan Observasi Observasi
b.d kurang terpapar tindakan selama 1x24 jam 1. Identifikasi kesiapan dan 1. Kesiapan yaitu kondisi seseorang yang
informasi diharapkan tingkat kemampuan menerima membuatnya siap untuk memberikan
pengetahuan meningkat informasi pendapat, repson terhadap suatu masalah.
dengan kriteria hasil: Terapeutik Terapeutik
1. Sediakan materi dan media 1. Untuk memungkinkan orang tua bayi
1. Kemampuan
pendidikan kesehatan untuk menerima pesan pendidikan kesehatan
menjelaskan
2. Jadwalkan pendidikan secara langsung
pengetahuan tentang
kesehatan 2. Memberikan kepastian waktu dalam
pelaksanaan pendidikan kesehatan
tatalaksana penyakit 2. Berikan kesempatan 3. Membangkitkan minat dan rasa ingin tahu
BBLR untuk bertanya terhadap tatalaksana perawatan bayi dengan
Edukasi BBLR
1. Pemberian pendidikan Edukasi
kesehatan tentang 1. Supaya ibu mengetahui kondisi yang
penyakit BBLR, dialami bayi dan tatalaksananya
tatalaksana pada pasien 2. ASI mengandung zat gizi lengkap yang
BBLR serta diet dan dapat dicerna dengan baik oleh bayi,
nutrisi pada pasien
BBLR.
2. Anjurkan ibu untuk tetap
memberikan ASI