Anda di halaman 1dari 7

ANGINA PEKTORIS

Oleh :
Ratika Wulandari Zuhri
Prodi : Profesi Ners

Stikes Yarsi Sumbar Bukittinggi


Apa itu Angina Pektoris?
Angina pectoris atau yang biasa disebut penyakit
angin duduk adalah nyeri dada akibat penyakit
jantung koroner. Angin duduk atau angina pectoris
terjadi saat otot jantung tidak mendapatkan suplai
darah yang cukup karena pembuluh darah arteri
pada jantung menyempit atau tersumbat.
Angina pectoris ini bisa terjadi kapan saja dan
pada siapa saja. Nyeri akibat angina pectoris ini
sering disalahartikan sebagai gejala dari kondisi
lain, seperti naiknya asam lambung  dan
peradangan pada paru-paru.
Apa tanda dan gejala angin duduk?
Angina pectoris ditandai dengan nyeri dada sebelah kiri seperti
tertindih, terbakar, tertusuk ataupun terasa penuh. Rasa sakitnya
dapat menjalar ke lengan, bahu, punggung, leher, dan rahang.
Gejala lain yang dapat menyertai rasa nyeri tersebut antara lain:
1. Keringat yang muncul berlebihan, meski cuaca tidak panas.
2. Mual.
3. Lelah.
4. Pusing.
5. Sesak napas.
Apa penyebabnya ?

Angina Pektoris atau angin


duduk disebabkan oleh
adanya penyumbatan plak
pada pembuluh darah,
entah itu sebagian atau
seluruhnya. Penumpukan
plak tersebut bisa
mengakibatkan aliran darah
menuju jantung jadi
berkurang, sehingga darah
membeku dan
menggumpal.
Orang yang beresiko ?
1. Kebiasaan merokok.
2. Riwayat tekanan darah tinggi atau hipertensi.
3. Kadar kolestrol jahat (LDL) dan trigliserida yang tinggi.
4. Menderita diabetes.
5. Riwayat penyakit jantung di dalam keluarga.
6. Jarang berolahraga dan tidak aktif bergerak.
7. Mengalami obesitas.
8. Berusia di atas 45 tahun untuk laki-laki dan di atas 55
tahun untuk wanita.
Bagaimana perawatan nya ?

1. Kurangi makanan yang banyak


mengandung garam dan lemak seperti
keju, daging kambing, sapi, susu,
margarin dan alpukat (diet rendah
lemak) 
2. Hindari merokok dan penggunaan alkohol
3. Hindari aktivitas-aktivitas yang terlalu
berat sehingga membuat beban kerja
jantung meningkat cepat
4. Biasakan melakukan teknik nafas dalam
5. Istirahat yang cukup
6. Berolahraga yang optimal dan teratur dan
hindari stress

Anda mungkin juga menyukai