Anda di halaman 1dari 4

Pengertian Gagal Jantung

   
Heart failure atau gagal jantung adalah kondisi saat pompa jantung
melemah, sehingga tidak mampu mengalirkan darah yang cukup ke
seluruh tubuh. Kondisi ini juga dikenal dengan istilah gagal jantung
kongestif. Gagal jantung dapat disebabkan oleh hipertensi, anemia, dan
penyakit jantung.  

Gejala Gagal Jantung


Gejala utama gagal jantung adalah sesak napas, cepat lelah, serta pembengkakan
pada tungkai dan pergelangan kaki. Gejala ini dapat berkembang secara bertahap atau
terjadi secara tiba-tiba.
Diagnosis Gagal Jantung
Sebagai langkah awal, dokter akan menanyakan hal-hal mengenai gejala dan penyakit
yang pernah diderita, serta melakukan pemeriksaan. Beberapa tes penunjang juga
dapat dilakukan, seperti tes darah, foto Rontgen, pemeriksaan rekam
jantung, ekokardiografi, CT scan, dan MRI.
Untuk gejala yang terjadi secara tiba-tiba, dokter akan melakukan tindakan penanganan
terlebih dahulu untuk menstabilkan kondisi pasien, baru melakukan tes penunjang.
Pengobatan Gagal Jantung
Pengobatan dilakukan untuk meredakan gejala dan meningkatkan kekuatan jantung.
Penderita disarankan untuk membatasi aktivitas, menjalani pola hidup sehat, serta akan
diberikan obat-obatan sesuai kondisi yang diderita.
Pencegahan Gagal Jantung
Pencegahan utama gagal jantung adalah menjalani gaya hidup sehat. Tindakan ini
dapat dilakukan dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang, membatasi
konsumsi garam dan gula, menjaga berat badan ideal, berolahraga secara rutin,
berhenti merokok, dan membatasi konsumsi minuman beralkohol.
Selain itu, pemeriksaan kesehatan secara rutin, terutama tekanan darah, gula darah,
dan kolesterol, juga perlu dilakukan untuk mendeteksi gangguan kesehatan yang dapat
menyebabkan gagal jantung.
 
Banyak kondisi atau penyakit yang dapat menjadi penyebab gagal jantung, antara lain:

 Penyakit jantung koroner. Penyakit jantung koroner merupakan penyebab


gagal jantung yang paling sering. Penyakit ini terjadi akibat penyempitan pada
pembuluh darah yang memasok darah ke jantung.
 Hipertensi menyebabkan jantung bekerja lebih keras dalam memompa dan
mengedarkan darah ke seluruh tubuh, sehingga menimbulkan penebalan otot
jantung. Jika dibiarkan, otot jantung akan melemah dan jantung tidak lagi mampu
memompa darah secara efektif.
 Diabetes. Selain penderita diabetes rentan terkena penyakit jantung koroner
yang merupakan penyebab utama gagal jantung, gula darah yang tinggi juga
dapat merusak jantung.
 Kelainan atau kerusakan otot jantung (kardiomiopati). Otot jantung memiliki
peran penting dalam memompa darah. Jika otot jantung mengalami kerusakan
atau kelainan, maka pemompaan darah juga akan terganggu.
 Radang otot jantung (miokarditis). Peradangan pada otot jantung
menyebabkan otot jantung tidak bekerja secara maksimal dalam memompa
darah ke seluruh tubuh. Kondisi ini paling sering disebabkan oleh infeksi virus.
 Penyakit katup jantung. Katup jantung berfungsi mengatur aliran darah di
dalam jantung, sehingga jantung bisa memompa darah dengan efektif. Jika
katup jantung rusak, aliran darah akan terganggu. Kondisi ini akan menyebabkan
peningkatan beban kerja otot jantung.
 Gangguan irama jantung (aritmia). Kondisi ini dapat menyebabkan detak
jantung menjadi terlalu lambat atau terlalu cepat, dan tidak teratur. Aritmia
membuat kerja jantung menjadi tidak efektif. Lama kelamaan, kondisi ini akan
mengubah struktur jantung dan akhirnya menimbulkan gagal jantung.
 Penyakit jantung bawaan. Sebagian bayi terlahir dengan sekat ruang jantung
atau katup jantung yang tidak sempurna. Kondisi ini menyebabkan bagian
jantung yang sehat harus bekerja lebih keras dalam memompa darah, dan
berpotensi menimbulkan gagal jantung.
 Kadar hormon tiroid yang tinggi (hipertiroidisme). Tingginya kadar hormon
tiroid di dalam darah akan meningkatkan denyut jantung, sehingga membuat
jantung bekerja ekstra. Lama kelamaan, jantung akan menjadi lelah dan gagal
berfungsi.
 Anemia atau kurang darah. Seseorang yang menderita anemia kekurangan
alat transportasi dalam darah untuk menyalurkan oksigen ke seluruh tubuh. Alat
transportasi ini disebut hemoglobin (Hb). Kondisi ini akan membuat jantung
bekerja lebih keras untuk mempercepat aliran darah, sehingga kebutuhan
oksigen dalam tubuh tetap terpenuhi. Hal inilah yang memicu terjadinya gagal
jantung, akibat kelelahan pada otot jantung.

Selain sejumlah penyakit di atas, ada beberapa hal yang juga membuat seseorang
lebih berisiko mengalami gagal jantung, yaitu:

 Memiliki berat badan berlebih.


 Memiliki kebiasaan merokok.
 Hobi mengonsumsi makanan tinggi lemak dan kolesterol.
 Kurang olahraga.
 Mengonsumsi alkohol secara berlebihan.

Dokter akan menanyakan gejala serta penyakit lain yang pernah dialami oleh pasien.
Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan untuk melihat tanda-tanda gagal
jantung, seperti pembengkakan di tungkai. Dokter juga akan memeriksa detak jantung
menggunakan stetoskop.
Untuk memastikan diagnosis gagal jantung, dokter akan melakukan beberapa tes
tambahan, seperti:

 Foto Rontgen dada, untuk mendeteksi pembesaran ukuran jantung atau


penumpukan cairan di dalam paru-paru, yang umum terjadi pada pasien gagal
jantung.
 Elektrokardiografi, untuk merekam perubahan aktivitas listrik jantung saat
terjadi gagal jantung, atau mendeteksi gangguan irama jantung yang bisa
menjadi penyebab gagal jantung.
 Ekokardiografi, untuk melihat struktur organ jantung lebih jelas dengan bantuan
gelombang suara berfrekuensi tinggi.
 Tes darah, untuk mendeteksi suatu jenis protein yang kadarnya akan meningkat
bila terjadi gagal jantung, serta mendeteksi penyakit yang dapat menjadi
penyebab gagal jantung.
 CT scan atau MRI jantung, untuk memperoleh gambaran yang lebih detail
mengenai kondisi organ
 Kateterisasi jantung, untuk mendeteksi penyumbatan pada pembuluh darah
jantung.

Jika Anda ingin terhindar dari penyakit gagal jantung, langkah pencegahan utamanya
adalah menjalani gaya hidup sehat, yaitu dengan:

 Menjaga berat badan ideal, atau mengurangi berat badan jika memiliki berat
badan berlebih.
 Mengonsumsi makanan yang tinggi serat atau tinggi protein, seperti sayur, buah,
ikan, dan biji-bijian. Hindari makanan yang mengandung lemak jenuh, seperti
gorengan.
 Kurangi asupan gula dan garam.
 Batasi konsumsi minuman beralkohol.
 Berolahraga secara rutin, setidaknya 30 menit setiap hari.
 Istirahat yang cukup.
 Kelola stres dengan baik.
 Berhenti merokok.
 Jika Anda menderita diabetes atau tekanan darah tinggi, segera berobat. Kedua
penyakit ini berisiko menyebabkan gagal jantung.

Anda mungkin juga menyukai