Anda di halaman 1dari 5

Apa Itu Jantung?

Jantung adalah organ seukuran kepalan tangan yang berguna untuk memompa darah ke
seluruh tubuh. Organ ini adalah bagian utama dari sistem peredaran darah di dalam tubuh
setiap orang.

Jantung berisi empat bagian utama yang terbuat dari otot dan digerakkan oleh impuls listrik.
Otak dan sistem saraf adalah elemen membuat jantung berfungsi dengan normal.

Pengertian Penyakit Jantung


Penyakit jantung adalah suatu kondisi yang memengaruhi jantung sehingga tidak berfungsi
dengan normal. Istilah penyakit jantung juga kerap dikaitkan dengan penyakit kardiovaskular.
Penyakit ini umumnya mengacu pada kondisi yang melibatkan penyempitan atau
penyumbatan pembuluh darah yang dapat menyebabkan serangan jantung, nyeri dada
(angina), atau stroke.

Umumnya, penyakit jantung perlu mendapatkan pemeriksaan segera agar dapat dilakukan
penanganan guna mencegah terjadinya sesuatu yang membahayakan. Sebab, kondisi yang
memengaruhi jantung dapat menyebabkan masalah yang besar dan bahkan kematian.

Penyebab Penyakit Jantung


Ada banyak penyebab penyakit jantung tergantung faktor yang memicunya. Kalau penyakit
jantung koroner, terjadi jika aliran darah ke jantung terhambat oleh adanya lemak.

Penimbunan lemak di dalam arteri jantung ini dikenal dengan aterosklerosis yang merupakan
penyebab utama penyakit jantung koroner. Aterosklerosis bisa mengurangi suplai darah ke
jantung serta menyebabkan terbentuknya penggumpalan darah.

Jika hal tersebut terjadi, aliran darah ke jantung akan terblokir sepenuhnya dan serangan
jantung dapat terjadi. Faktor pemicunya meliputi kolesterol yang tinggi, merokok, diabetes,
dan tekanan darah tinggi.

Terdapat beberapa faktor yang menjadi penyebab penyakit jantung, seperti:

 Kebiasaan merokok.
 Kadar kolesterol yang tinggi.
 Pola hidup tidak terjaga.
 Hipertensi atau tekanan darah tinggi meningkat.
 Kelebihan berat badan.
 Adanya penyakit diabetes.
 Faktor usia dan jenis kelamin.

Faktor Risiko Penyakit Jantung


Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami penyakit
jantung, yaitu:

 Usia.
 Jenis kelamin.
 Riwayat keluarga.
 Kebiasaan merokok.
 Pola makan yang buruk.
 Tekanan darah tinggi.
 Kadar kolesterol darah tinggi.
 Mengidap diabetes.
 Alami obesitas.
 Tidak aktif secara fisik.
 Mengalami stres.
 Memiliki kesehatan gigi yang buruk.

Gejala Penyakit Jantung


Beberapa kasus, penyakit jantung mungkin sulit terdeteksi dan tidak terdiagnosis hingga
seseorang mengalami gejala yang berhubungan dengan gangguan ini. Beberapa masalah
terkait jantung yang rentan terjadi adalah serangan jantung, gagal jantung, atau aritmia. Nah,
beberapa gejala yang timbul, antara lain:

 Serangan jantung: Nyeri atau ketidaknyamanan di dada, nyeri punggung atau leher
bagian atas, gangguan pencernaan, perut mulas, mual atau muntah, alami kelelahan
ekstrem, pusing, hingga sesak napas.
 Aritmia: Perasaan yang berdebar-debar di dada (palpitasi).
 Gagal Jantung: Sesak napas, kelelahan, hingga pembengkakan pada beberapa bagian
tubuh, seperti kaki, pergelangan kaki, tungkai, perut, atau vena leher.

Diagnosis Penyakit Jantung


Penyakit jantung yang tidak segera ditangani akan mengakibatkan komplikasi yang dapat
menghilangkan nyawa seseorang. Saat jantung tidak menerima suplai darah yang cukup
untuk memompa darah, kinerja pun akan menurun. Kondisi ini dikenal sebagai gagal jantung
dan dapat terjadi secara tiba-tiba maupun bertahap.

Maka dari itu, diagnosis segera dari gejala yang ditimbulkan penting untuk dilakukan. Untuk
diagnosis awal, dokter biasanya menanyakan tentang gejala, riwayat kesehatan keluarga,
serta pola hidup yang dilakukan. 
Jika dokter mencurigai kamu mengidap penyakit jantung, dokter akan menganjurkan untuk
menjalani beberapa pemeriksaan, seperti tes darah, elektrokardiogram, angiografi koroner,
CT scan, dan MRI scan.

Pengobatan Penyakit Jantung


Perawatan untuk seseorang yang mengalami penyakit jantung adalah dengan mengelola
gejala dan mengurangi risiko masalah yang lebih besar. Masalah ini dapat dikelola secara
efektif dengan kombinasi terhadap perubahan gaya hidup, konsumsi obat-obatan, hingga
pembedahan. Berikut tindakan pengobatan yang lebih lengkap:

 Perubahan Gaya Hidup

Dengan melakukan perubahan gaya hidup yang lebih sehat tentu dapat mengurangi risiko
dalam mengalami gangguan yang lebih parah. Contohnya, berhenti merokok setelah serangan
jantung dengan cepat mengurangi risiko terkena serangan jantung di masa depan mendekati
risiko non-perokok. Perubahan gaya hidup lainnya adalah makan lebih sehat dan melakukan
olahraga teratur.

 Konsumsi Obat-obatan

Ada banyak jenis obat yang dikonsumsi untuk mengatasi masalah pada jantung ini. Biasanya,
berguna untuk mengurangi tekanan darah atau memperlebar arteri. Beberapa obat jantung
mungkin menimbulkan efek samping, sehingga perlu ahli medis yang menentukan obat yang
sesuai. Selain itu, konsumsi obat ini tidak boleh dihentikan atau diubah tanpa adanya
persetujuan dari dokter.

Berikut beberapa jenis obat yang umum diberikan:

 Obat pengencer darah.


 Statin.
 Beta blocker.
 Nitrat.
 Penghambat enzim pengubah angiotensin (ACE).
 Angiotensin-2 receptor blocker (ARB).
 Penghambat saluran kalsium.
 Diuretik.

 Tindakan Medis dan Pembedahan

Prosedur intervensi atau pembedahan biasanya dilakukan saat penyakit ini sudah tidak bisa
diatasi melalui obat-obatan. Nah, beberapa tindakan yang umum dilakukan adalah:

 Angioplasti koroner.
 Cangkok bypass arteri koroner.
 Transplantasi Hati.

Komplikasi Penyakit Jantung


Seseorang yang mengalami penyakit ini dan tidak mendapat pengobatan segera dapat
mengalami komplikasi yang membahayakan. Beberapa komplikasinya, yaitu:

 Gagal jantung.
 Serangan jantung.
 Stroke.
 Aneurisma.
 Penyakit arteri perifer.
 Serangan jantung mendadak.

Pencegahan Penyakit Jantung


Ada berbagai cara untuk pencegahan penyakit jantung yang dapat dilakukan, di antaranya:

 Menerapkan pola hidup sehat dengan mengurangi makanan berkolesterol tinggi serta
melakukan olahraga secara rutin.
 Berhenti merokok.
 Mengurangi konsumsi minuman keras.

Khusus bagi pengidap angina atau angin duduk, pencegahan penyakit jantung perlu dilakukan
demi menghindari serangan jantung serta komplikasinya. Oleh karena itu, pengidap angina
dianjurkan untuk meminum obat-obatan yang diberikan oleh dokter dan sesuai dengan dosis.

Kapan Harus ke Dokter?


Apabila pernah melakukan pemeriksaan dan hasil pemeriksaan kesehatan sistem
kardiovaskular dinyatakan baik, pemeriksaan setahun sekali bisa dilakukan. Namun jika hasil
pemeriksaan disebutkan adanya kelainan pada jantung, pemeriksaan rutin harus lebih sering
dilakukan.

Jika kamu ingin melakukan pemeriksaan kesehatan jantung, pemesanan untuk tindakan ini
bisa dilakukan melalui aplikasi Halodoc melalui fitur janji medis. Cukup
dengan download  aplikasi Halodoc, segala kemudahan dalam akses kesehatan bisa
didapatkan dengan mudah. Gunakan aplikasinya sekarang juga!
Referensi: 
WebMD.com. Diakses pada 2022. The Heart (Human Anatomy).
Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Heart Disease.
CDC. Diakses pada 2022. About Heart Disease.
NHS. Diakses pada 2022. Coronary heart disease.
Cleveland Clinic. Diakses pada 2022. Heart.

Anda mungkin juga menyukai