Anda di halaman 1dari 3

Pengobatan Stroke

Pengobatan khusus yang diberikan pada pengidap stroke


bergantung pada jenis stroke yang dialaminya, apakah mengarah
pada stroke iskemik atau stroke hemoragik.

 Pengobatan stroke iskemik

Penanganan awal akan berfokus untuk menjaga jalan napas,


mengontrol tekanan darah, dan mengembalikan aliran darah.

 Pengobatan stroke hemoragik

Sementara pada kasus stroke hemoragik, pengobatan awal


bertujuan untuk mengurangi tekanan pada otak dan mengontrol
perdarahan. Ada beberapa bentuk pengobatan yang dilakukan,
antara lain konsumsi obat-obatan dan operasi.

 Pengobatan TIA

Pengobatan TIA bertujuan untuk menurunkan faktor risiko yang


dapat memicu timbulnya stroke, sehingga penyakit jantung dapat
dicegah. Dalam beberapa kasus, prosedur operasi endarterektomi
karotis diperlukan jika terdapat penumpukan lemak pada arteri
karotis.

Komplikasi Stroke
Stroke dapat menyebabkan berbagai macam komplikasi, sebagian
besar berakibat fatal. Beberapa jenis komplikasi yang mungkin
muncul, antara lain:

 Deep vein thrombosis.

Sebagian pengidap stroke akan mengalami penggumpalan darah di


tungkai yang berujung pada kelumpuhan. Kondisi yang dikenal
dengan deep vein thrombosis ini terjadi akibat terhentinya gerakan
otot tungkai, sehingga aliran pada pembuluh darah vena tungkai
mengalami gangguan. Hal ini meningkatkan risiko terjadinya
penggumpalan darah. Deep vein thrombosis dapat ditangani
dengan obat antikoagulan.

 Hidrosefalus

Sebagian pengidap stroke hemoragik dapat mengalami


hidrosefalus, yaitu menumpuknya cairan di dalam rongga jauh pada
otak (ventrikel). Dokter bedah saraf akan memasang sebuah selang
ke dalam otak untuk membuang cairan yang menumpuk tersebut.

 Masalah menelan (disfagia)

Kerusakan yang disebabkan oleh stroke dapat mengganggu refleks


menelan atau disfagia. Akibatnya, makanan dan minuman berisiko
masuk ke dalam saluran pernapasan. Tanpa penanganan, disfagia
dapat menyebabkan pneumonia aspirasi.

Pencegahan Stroke
Cara utama mencegah stroke adalah menerapkan gaya hidup
sehat. Selain itu, kenali dan hindari faktor risiko yang ada serta ikuti
anjuran dokter. Berbagai tindakan pencegahan stroke, antara lain:

 Menjaga pola makan

Terlalu banyak mengonsumsi makanan asin dan berlemak dapat


meningkatkan jumlah kolesterol dalam darah dan risiko hipertensi
yang memicu terjadinya stroke. Hindari konsumsi garam yang
berlebihan. Selanjutnya, makanan yang disarankan adalah
makanan yang kaya akan lemak tidak jenuh, protein, vitamin, dan
serat. Seluruh nutrisi tersebut bisa diperoleh dari sayur, buah, biji-
bijian utuh, dan daging rendah lemak seperti dada ayam tanpa kulit.

 Rutin berolahraga

Olahraga secara teratur dapat membuat jantung dan sistem


peredaran darah bekerja lebih efisien. Olahraga juga dapat
menurunkan kadar kolesterol dan menjaga berat badan serta
tekanan darah pada tingkat yang sehat.

 Berhenti merokok

Perokok berisiko dua kali lipat lebih tinggi terkena stroke. Sebab
rokok dapat mempersempit pembuluh darah dan membuat darah
mudah menggumpal. Tidak merokok berarti turut mengurangi risiko
berbagai masalah kesehatan lainnya, seperti penyakit paru-paru
dan jantung.

 Hindari konsumsi minuman beralkohol

Minuman keras mengandung kalori tinggi. Jika dikonsumsi secara


berlebihan, seseorang rentan terhadap berbagai penyakit pemicu
stroke, seperti diabetes dan hipertensi. Konsumsi minuman
beralkohol berlebihan juga dapat membuat detak jantung menjadi
tidak teratur.

 Hindari penggunaan NAPZA

Beberapa jenis Narkotika, Psikotropika dan Zat adiktif (NAPZA)


dapat menyebabkan penyempitan arteri dan mengurangi aliran
darah.

Kapan Harus ke Dokter?


Lakukan pemeriksaan ke rumah sakit terdekat secara rutin. Buat
janji ke rumah sakit lebih mudah dengan
aplikasi Halodoc. Segera download aplikasi Halodoc di ponselmu,
gratis melalui Play Store maupun App Store.
Referensi:
Medical News Today. Diakses pada 2022. Stroke: Causes, symptoms, diagnosis, and treatment.
NHS. Diakses pada 2022. Stroke.

Diperbarui pada 12 Juli 2022

Anda mungkin juga menyukai