1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui sejarah Bhineka Tunggal Ika
2. Untuk mengetahui pentingnya semboyan Bhineka Tunggal Ika
3. Untuk mengetahui penyebab lunturnya makna Bhineka Tunggal Ika
BAB II PEMBAHASAN
1. Aspek Satu Nusa : yaitu aspek wilayah, nusa berarti pulau, jadi wilayah yang
dilambangkan untuk disatukan adalah wilayah pulau-pulau yang tadinya
bernama Hindia Belanda yang saat itu dijajah oleh Belanda. Ini untuk pertama
kali secara tegas para pejuang kemerdekaan meng-klaim wilyah yang akan
dijadikan wilayah Indonesia merdeka.
2. Aspek Satu Bangsa : yaitu nama baru dari suku-suku bangsa yang berada da
wilayah yang tadinya bernama Hindia Belanda yang tadinya dijajh oleh Belanda
memplokamirkan satu nama baru sebagai Bangsa Indonesia. Ini adalah awal
mula dari rasa nasionalisme sebagai kesatuan bangsa yang berada di wilayah
sabang sampai Merauke.
3. Aspek Satu Bahasa : yaitu agar wilayah dan bangsa baru yang bterdiri dari
berbagai suku dan bahasa bisa berkomunikasi dengan baik maka dipakailah
sarana bahasa Indonesia yang ditarik dari bahasa Melayu dengan pembaharuan
yang bernuansakan pergerakan kearah Indonesia yang Merdaka. Untuk pertama
kali para pejuang kemerdekaan memplokamirkan bahasa yang akan dipakai
negara Indonesia merdeka yaitu bahasa Indonesia.
Hari Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928 itulah pangkal tumpuan
cita-cita menuju Indonesia merdeka. Memang diakui bahwa persatuan berkali-
kali mengalami gangguan dan kerenggangan. Perjuangan kemerdekaan antara
partai politik/ organisasi masyarakat pada waktu itu dangan segala strategi dan
aksinya baik yang kooperatif maupun non kooperatif terhadap pemerintahan
Hindia Belanda mengalami pasang naik federasi maupun fusi dalam gabungan
politik Indonesia (1939) dan fusi terakhir Majelis Rakyat Indonesia. Indonesia
di jajah Belanda selama 350 tahun atau 3,5 Abad, maka untuk itu Indonesia
memilih semboyan Bhinneka Tunggal Ika, yang bertujuan untuk
mempersatukan bangsa Indonesia agar dapat mengusir penjajah dari bumi ibu
pertiwi ini.Tetapi semboyan Bhinneka Tunggal Ika pada zaman sekarang sudah
tidak berguna lagi di masyarakat Indonesia, karena banyaknya tawuran antar
Desa, Antara pelajar, dan lain-lain sudah menjamur di seluruh pelosok
Indonesia. Jadi, pengorbanan masyarakat dulu sudah tidak berarti lagi di zaman
sekarang, pada zaman dahulu banya peristiwa heroik terjadi setelah ataupun
sebelum kemerdekaan, contoh saja peristiwa besar yang terjadi di kota Surabaya
pertempuran antara arek-arek Surabaya dan sekitarnya melawan para tentara
Sekutu yang ingin menjajah kembali Indonesia, tetapi dengan gagahnya
pemuda-pemuda itu bersatu dan mengusir tentara sekutu.Semua itu di lakukan
agar para anak cucunya di masa depan agar bisa merasakan kehidupan yang
lebih baik dari mereka, maka untuk itu kita harus membangkitkan rasa
Nasionalisme kita terhadap bangsa ini, jangan cuma pada saat Malaysia
mengklaim sesuatu milik kita menjadi kepunyaan mereka, maka kita harus
menghargai jasa para pahlawan zaman dulu, karena tanpa jasanya kita tidak bisa
hidup nyaman seperti sekarang ini.
3.1 Kesimpulan
Semboyan BhinekaTunggal Ika dikenal untuk pertama kalinya pada masa
Majapahit era kepemimpinan Wisnuwardhana. Perumusan semboyan Bhineka
Tunggal Ika ini dilakukan oleh MpuTantular dalam kitab Sutasoma. Semboyan
Negara Indonesia ini telah memberikan nilai-nilai inspiratif terhadap sistem
pemerintahan pada masa kemerdekaan. Bhineka Tunggal Ika pun telah
menumbuhkan semangat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik
Indoesia.
Makna Bhineka Tunggal Ika dalam Persatuan Indonesia sebagaimana
dijelaskan bahwa walaupun bangsa Indonesia terdiri dari berbagai macam suku
bangsa yang memiliki kebudayaan dan adat-istiadat yang beraneka ragam
namun keseluruhannya merupakan suatu persatuan. Penjelmaan persatuan
bangsa dan wilayah negara Indonesia tersebut disimpulkan dalam PP. No. 66
tahun 1951, 17 Oktober diundangkan tanggal 28Nopember 1951, dan termuat
dalam Lembaran Negara No. II tahun 1951.
Indonesia sekarang ini yang sudah tampak kecondongan terpecah belah,
individualis dengan dalih otonomi daerah, perbedaan SARA, tidak lagi muncul
sifat tolong menolong atau gotong royong, semangat “Bhinneka Tunggal Ika”
perlu untuk di sosialisasikan lagi. Bhineka Tunggal Ika mulai luntur, banyak
anak muda yang tidak mengenalnya, banyak orang tua lupa akan kata-kata ini,
banyak birokrat yang pura-pura lupa, sehingga ikrar yang ditanamkan jauh
sebelum Indonesia Merdeka memudar, seperti pelita kehabisan minyak. Sumpah
Pemuda hanya sebagai penghias bibir sebagian orang, dan bagi sebagian orang
hanya dilafaskan pada saat memperingati hari sumpah pemuda setiap 28
Oktober. Tetapi bagi sebagian yang muda hanya sebagai pelajaran sejarah yang
hanya dipelajari di sekolah-sekolah.
Daftar Pustaka
http://sdn4sidorejo.blogspot.com/2012/11/lunturnya-makna-bhineka-
tunggal-ika.htmlv
http://artikelilmiahlengkap.blogspot.com/2012/12/pentingnya-semboyan-
bhineka-tunggal-ika.html
http://www.anneahira.com/bhineka-tunggal-ika.htm
http://www.erepublik.com/ei/article/pentingnya-semboyan-bhinneka-
tunggal-ika-1689090/1/20
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Kita semua menyadari bahwa setiap bangsa mempunyai cita-cita luhur dan
indah yang ingin dicapainya. Orang mengatakan bahwa cita-cita yang ingin
dicapai oleh suatu bangsa mempunyai fungsi sebagai penentu dari tujuan
nasionalnya. Lazimnya dalam usaha mencapai tujuan tersebut, bangsa
bersangkutan menghadapi tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan yang
senantiasa perlu dihadapi ataupun ditanggulangi. Oleh karena itu, suatu bangsa
harus mempunyai kemampuan, kekuatan, ketangguhan dan keuletan. Umumnya
inilah yang dinamakan ketahanan nasional, yang dapat juga disebut sebagai
ketahanan bangsa. Dalam hal ini ketahanan Nasional meliputi ketahanan pangan
dan ketahanan militer yang akan dibahas dalam makalah ini.
RUMUSAN MASALAH
• Pengertian ketahanan nasional
• Tujuan dan fungsi ketahanan nasional
• Perwujudan ketahanan nasional
• Ciri dan asas ketahanan nasioanal
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian ketahanan nasional
Ketahanan nasional adalah kondisi dinamika, yaitu suatu bangsa yang berisi
keuletan dan ketangguhan yang mampu mengembangkan ketahanan, Kekuatan
nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, hambatan dan
ancaman baik yang datang dari dalam maupun dari luar. Juga secara langsung
ataupun tidak langsung yang dapat membahayakan integritas, identitas serta
kelangsungan hidup bangsa dan negara. Ketahanan nasional diperlukan dalam
rangka menjamin eksistensi bangsa dan negara dari segala gangguan baik yang
datangnya dari dalam maupun dari dalam negeri. Untuk itu bangsa Indonesia
harus tetap memiliki keuletan dan ketangguhan yang perlu dibina secara
konsisten dan berkelanjutan.
Tujuan dan Fungsi Ketahanan Nasional
Srijanti, dkk (2009) menjelaskan tujuan, fungsi, dan sifat dari ketahanan
nasional sebagai berikut:
a. Tujuan Ketahanan Nasional
Ketahanan nasional diperlukan dalam menunjang keberhasilan tugas pokok
pemerintahan, seperti tegaknya hukum dan ketertiban, terwujudnya kesejahteran
dan kemakmuran, terselenggaranya pertahanan dan keamanan, terwujudnya
keadilan hukum dan keadilan sosial, serta terdapatnya kesempatan rakyat untuk
mengaktualisasi diri.
b. Fungsi Ketahanan Nasional
Ketahanan nasional mempunyai fungsi sebagai:
1. Daya tangkal, dalam kedudukannya sebagai konsepsi penangkalan, ketahanan
nasional Indonesia ditujukan untuk menangkal segala bentuk ancaman,
gangguan, hambatan, dan tantangan terhadap identitas, integritas, eksistensi
bangsa, dan negara Indonesia dalam aspek: ideologi, politik, ekonomi, sosial
budaya, dan pertahanan keamanan.
2. Pengarah bagi pengembangan potensi kekuatan bangsa dalam bidang
ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan sehingga
tercapai kesejahteraan rakyat.
3. Pengarah dalam menyatukan pola pikir, pola tindak, dan cara kerja
intersektor, antarsektor, dan multidisipliner. Cara kerja ini selanjutnya
diterjemahkan dalam RJP yang dibuat oleh pemerintah yang memuat kebijakan
dan strategi pembangunan dalam setiap sektor untuk mencapai tujuan nasional
mewujudkan masyarakat adil dan makmur.
Perwujudan Ketahanan Nasional
Perwujudan Ketahanan Nasional yang dikembangkan bangsa Indonesia meliputi
(Bahan Penataran, BP7 Pusat, 1996):
a) Ketahanan ideologi, adalah kondisi mental bangsa Indonesia yang
berdasarkan keyakinan akan kebenaran ideologi Pancasila yang mengandung
kemampuan untuk menggalang dan memelihara persatuan dan kesatuan
nasional dan kemampuan untuk menangkal penetrasi ideologi asing serta nilai-
nilai yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa.
b) Ketahanan politik, adalah kondisi kehidupan politik bangsa Indonesia yang
berlandaskan demokrasi yang bertumpu pada pengembangan demokrasi
Pancasila dan UUD 1945 yang mengandung kemampuan memelihara stabilitas
politik yang sehat dan dinamis serta kemampuan menerapkan politik luar negeri
yang bebas aktif.
c) Ketahanan ekonomi, adalah kondisi kehidupan perekonomian bangsa
Indonesia yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945 yang mengandung
kemampuan menerapkan stabilitas ekonomi yang sehat dan dinamis serta
kemampuan menciptakan kemandirian ekonomi nasional dengan daya saing
yang tinggi dan mewujudkan kemakmuran rakyat yang adil dan makmur. d)
Ketahanan sosial budaya, adalah kondisi kehidupan sosial budaya bangsa
Indonesia yang menjiwai kepribadian nasional yang berdasarkan Pancasila yang
mengandung kemampuan membentuk dan mengembangkan kehidupan sosial
budaya manusia dan masyarakat Indonesia yang beriman dan bertaqwa terhadap
Tuhan Yang Maha Esa, hidup rukun, bersatu, cinta tanah air, berkualitas, maju
dan sejahtera dalam kehidupan yang serba selaras, serasi dan seimbang serta
kemampuan menangkal penetrasi budaya asing yang tidak sesuai dengan
kebudayaan nasional.
d) Ketahanan pertahanan keamanan, adalah kondisi daya tangkal bangsa
Indonesia yang dilandasi kesadaran bela negara seluruh rakyat yang
mengandung kemampuan memelihara stabilitas pertahanan keamanan negara
yang dinamis, mengamankan pembangunan dan hasilnya serta kemampuan
mempertahankan kedaulatan Negara dan menangkal semua bentuk ancaman.
Ciri dan asas ketahanan nasional
Ketahanan nasional yang dikembangkan bangsa Indonesia bertumpu pada
budaya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia sehingga berbagai cirri ketahanan
nasional yang dikembangkan tidak dapat dilepaskan dari tata kehidupan bangsa
Indonesia (Suhady dan Sinaga, 2006).
Ciri Ketahanan Nasional
1. Ketahanan nasional merupakan prasyarat utama bagi bangsa yang sedang
membangun menuju bangsa yang maju dan mandiri dengan semangat tidak
mengenal menyerah yang akan memberikan dorongan dan rangsangan untuk
berbuat dalam mengatasi tantangan, hambatan dan gangguan yang timbul.
2. Menuju mempertahankan kelangsungan hidup. Bangsa Indonesia yang baru
membangun dirinya tidak lepas dari pencapaian tujuan yang dicitacitakan.
3. Ketahanan nasional diwujudkan sebagai kondisi dinamis bangsa Indonesia
yang berisi keuletan dan ketangguhan bangsa untuk mengembangkan kekuatan
dengan menjadikan ciri mengembangkan ketahanan nasional berdasarkan rasa
cinta tanah air, setia kepada perjuangan, ulet dalam usaha yang didasarkan pada
ketaqwaan dan keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa, keuletan dan
ketangguhan sesuai dengan perubahan yang dihadapi sebagai akibat dinamika
perjuangan, baik dalam pergaulan antar bangsa maupun dalam rangka
pembinaan persatuan dan kesatuan bangsa.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Ketahanan nasional adalah kondisi dinamika, yaitu suatu bangsa yang berisi
keuletan dan ketangguhan yang mampu mengembangkan ketahanan, Kekuatan
nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, hambatan dan
ancaman baik yang datang dari dalam maupun dari luar. Ketahanan nasional
diperlukan dalam menunjang keberhasilan tugas pokok pemerintahan.
Ketahanan nasional mempunyai fungsi sebagai daya tangkal, Pengarah bagi
pengembangan potensi kekuatan bangsa dalam bidang ideologi, politik,
ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan sehingga tercapai
kesejahteraan rakyat, dan Pengarah dalam menyatukan pola pikir, pola tindak,
dan cara kerja intersektor, antarsektor, dan multidisipliner. Perwujudan
Ketahanan Nasional yang dikembangkan bangsa Indonesia meliputi Ketahanan
ideologi, ketahanan politik, ketahahan ekonomi dan ketahanan pertahanan
keamanan.
DAFTAR PUSTAKA
http://demokrasiindonesia.blogspot.com/2014/08/ketahanan-nasional-
pengertian-fungsi.html
TUGAS MATA KULIAH
PANCASILA
DISUSUN OLEH :
(1710142010031)
PRODI S1 KEPERAWATAN
TA 2017/2018