Anda di halaman 1dari 24

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA AN. A DENGAN DENGEU FEVER


DI RUANG SITI FATIMAH RSIA ‘AISYIYAH KLATEN

DISUSUN OLEH :

ISTIQOMAH
NIM : P2005030

PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XVI


STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN
2021
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA AN. A DENGAN DENGEU FEVER
DI RUANG SITI FATIMAH RSIA ‘AISYIYAH KLATEN

Nama Mahasiswa : Istiqomah


Tanggal : Senin, 14 Juni 2021
Ruang : Siti Fatimah

I. IDENTITAS
Nama : An. A
Tanggal lahir : 10 Oktober 2015
Usia : 6 tahun
Pendidikan : TK
Alamat : Jl. Dewi Sartika No.25
Nama Ayah/Ibu : Tn. S / Ny. M
Pekerjaan Ayah : Swasta
Pekerjaan Ibu : Swasta
Agama : Islam
Alamat : Dewi Sartika No.25
Suku/Bangsa : Jawa, Indonesia

II. KELUHAN UTAMA


Ibu klien mengatakan An.A mengeluh demam

III. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


1. Munculnya keluhan
Tanggal munculnya keluhan : Ibu pasien mengatakan An.A demam sejak hari sabtu 12
Juni 2021. Kemudian ibunya membawa ke RSIA ‘Aisyiyah Klaten pada tanggal 14 Juni
2021 pukul 07.00 WIB dengan keluhan demam selama 3 hari disertai dengan mual serta
nafsu makan menurun, ekstremitas akral hangat diserta nyeri perut, nyeri seperti ditusuk-
tusuk, skala nyeri 4, nyeri berlangsung terus-menerus, hasil LAB menunjukkan An.A
positif DF dan disarankan oleh dokter untuk rawat inap diruang Siti Fatimah RSIA
‘Aisyiyah Klaten kemudian pasien dibawa ke ruang Siti Fatimah pukul 08.40 WIB.
Waktu munculnya keluhan : secara gradual dan bertahap
2. Karakteristik Penyakit
Karakter : kualitas sedang, kuantitas tidak banyak, konsistensi tidak sering
Lokasi : perut
Timing : berdurasi
Hal-hal yang mengurangi keluhan adalah diberikannya obat-obatan.
Gejala lain yang berhubungan : -
3. Masalah sejak muncul keluhan
Insiden serangan mendadak berulang
Perkembangan tidak berubah
Efek dari pengobatan dari rumah sakit membaik

IV. RIWAYAT MASA LAMPAU


1. Prenatal
Ibu klien mengatakan bahwa selama hamil rutin kontrol ke dokter kandungan untuk
memeriksakan kehamilannya kurang lebih 8 kali dan mendapat imunisasi TT 2 kali, dan
selama hamil Ny.W mengalami kenaikan berat badan 9 kg. Ny.W tidak ada keluhan
selama hamil.
2. Natal
Ny.W mengatakan melahirkan di Bidan dengan usia kehamilan 9 bulan dengan lama
persalinan kurang lebih 2 jam secara normal, dengan bantuan penolong persalinan bidan
3. Post natal
Kondisi klien lahir BB 3200 gram, dengan panjang bayi (PB) 52 cm, tidak ada kelainan
kongenital
4. Penyakit waktu kecil
BB klien saat sakit tanggal 14 Juni 2020 15 kg. Berat badan ideal pasien usia 6 tahun
adalah 20 kg.
5. Pernah dirawat di RS
Ibu pasien mengatakan An.A belum pernah dirawat di RS sebelumnya
6. Obatan-obatan yang digunakan (pernah/sedang digunakan).
Ibu pasien mengatakan obat-obat yang sedang digunakan saat ini adalah antibiotik,
penurun demam, dan obat kortikosteroid sesuai dengan resep dokter.
7. Alergi
An.A sebelumnya belum pernah menderita astma maupun eczema, tidak ada reaksi yang
tidak biasa terhadap makanan, binatang, obat, tanaman ataupun produk rumah tangga.
An.A tidak pernah mengalami kecelakaan sebelumnya. An.A sudah mendapatkan
imunisasi BCG, DPT, dan IPV namun belum mendapatkan imunisasi campak.

V. RIWAYAT KELUARGA
Keluarga pasien mengatakan bahwa di keluarganya tidak ada yang menderita penyakit yang
sedang di alami oleh anaknya sekarang dan tidak ada anggota keluarga yg memiliki penyakit
menular seperti AIDS.

VI. RIWAYAT SOSIAL


Keluarga klien mengatakan yang mengasuh anaknya adalah ibunya karena ibu menyadari
tugas utamanya sebagai ibu rumah tangga. Pembawaan secara umum anak periang.
Lingkungan rumah bersih, aman, orang tua sudah berusaha menghindarkan dari ancaman
untuk keselamatan anak, rumah terdapat ventilasi, letak barang-barang berbahaya untuk
anak sudah dihindarkan dari jangkauannya.

VII.KEADAAN KESEHATAN SAAT INI


1. Diagnosa medis : Dengeu Fever
2. Tindakan operasi : -
3. Obat-obatan :
 Infus AS 15 tetes/menit
 Trombosit 3x1 sachet
 Paracetamol 1x1
4. Hasil Laboratorium :
 Hemoglobin 13,6 g/dl
 Leukosit 6.500 u/l
 Trombosit 144.000 (mcL)
 Urine : bakteri +
5. Hasil Ro-Thorax : rontgen thorax dalam batas normal

VIII. PENGKAJIAN POLA FUNGSI GORDON


1. Persepsi kesehatan dan manajemen kesehatan
Ibu klien mengatakan kesehatan sangat penting sehingga jika ada anggota keluarga yang
sakit segera dibawa ke dokter atau puskesmas, begitu juga saat anaknya sakit, keluarga
segera memeriksakannya ke bidan terdekat. Ibu klien selalu menjaga kebersihan rumah
dan peralatan yang digunakan terutama untuk anaknya.
2. Nutrisi metabolik
Pada saat sebelum sakit nafsu makan klien baik, tetapi pada saat sakit nafsu makan
pasien menurun, dengan menu makan nasi + lauk banyak, pada saat sebelum sakit 3x
sehari porsi habis, pada saat sakit sebanyak 3x sehari habis ¼ porsi, tidak ada pantangan
makan, dan juga tidak ada pembatasan makan, ritual saat makan yaitu klien selalu bedoa
saat sebelum makan.
3. Eliminasi
Sebelum sakit : An.A BAB 1-2x/hari dengan konsisstensi feses lunak, berwarna kuning
kecoklatan, tidak ada kesulitan saat BAB. An.A BAK 4-5x/hari , warna urine kuning
jernih, bau khas, tidak ada kesulitan selama BAK.
Selama sakit : An.A BAB 2x/hari dengan konsistensi feses lunak, tidak ada kesulitan
saat BAB. An.A BAK 4x/hari dengan warna urine jernih, bau khas, tidak ada kesulitan
selama BAK.
4. Aktivitas dan pola latihan
Sebelum sakit : Ibu klien mengatakan klien beraktivitas seperti biasa yaitu tertawa,
sesekali mengoceh.
Selama sakit : An.A terbaring ditempat tidur karena demam dan nyeri di perut sehingga
menganggu aktivitasnya. Aktivitas sehari-hari pasien seperti : makan, mandi, eliminasi,
berpindah dibantu oleh keluarga.
6. Pola istirahat dan tidur
Ibu klien mengatakan sebelum maupun saat sakit klien lebih sering tidur, hanya saja klien
lebih sering terbangun saat merasakan nyeri, klien tidur sekitar 12 jam sehari.
7. Pola kognitif dan persepsi
Ibu klien mengatakan mengetahui sakit yang diderita oleh anaknya.
8. Persepsi diri-pola konsep diri
Ibu klien mengatakan sangat khawatir dan sedih, ibu klien sering bertanya kondisi
anaknya dan bertanya apakah anaknya akan lama dirawat di RS.
9. Pola peran-hubungan
Interaksi antara anak dengan orang tua baik.
10. Seksualitas
Klien berjenis kelamin perempuan dan tidak ada kelainan kongenital
11. Koping – pola toleransi stress
Ibu klien mengatakan klien selalu menangis
12. Nilai – pola keyakinan
Ibu klien selalu berdoa untuk kesembuhan anaknya

IX. PEMERIKSAAN FISIK


1. Keadaan umum : kesadaran compos mentis
2. Tanda – tanda vital :
N = 110 x/menit
RR = 22 x/menit
S = 37,7 °C
Ukuran anthropometric :
BB sebelum sakit = 18kg
BB selama sakit = 15 kg
3. Mata : Konjungtiva anemis, sklera ikterik, tidak ada kelainan mata
4. Hidung : tidak ada sekresi, tidak ada kelainan
5. Mulut : Mulut bersih, mukosa bibir pucat, tidak ada stomatitis
6. Telinga : Fungsi pendengaran baik, tidak ada kelainan, telingan bersih
7. Tengkuk : Tidak terdapat kelainan
8. Dada : Paru – paru
Inspeksi : terdapat retraksi dinding dada, irama napas normal
Palpasi : RR = 22 x/menit
Perkusi : redup
Auskultasi : terdengar vesikuler
Jantung
Inspeksi : tidak tampak ictus cordis
Palpasi : tidak ada pembesaran jantung
Perkusi : pekak
Auskultasi : bunyi jantung S1 S2 reguler dan tidak ada suara tambahan
9. Abdomen
Inspeksi : abdomen supel
Auskultasi : bising usus 7 x/menit
Palpasi : nyeri perut, tidak ada massa.
Perkusi : terdengar bunyi timpani
10. Punggung
Tidak terdapat kelainan
11. Genetalia
Genetalia bersih, tidak terpasang kateter, tidak ada edema
12. Ekstremitas
Tidak terdapat oedema, terpasang infus AS 15 Tetes/menit ditangan kanan, tidak ada
kelainan gerak.
13. Kulit
Kulit tampak kemerahan, turgor kulit > 2 detik, tidak ada lesi, tidak ada kelainan
X. ANALISA DATA
Data Fokus Etiologi Masalah
DS : Keluarga klien mengatakan An.A Proses infeksi virus Hipertermi
demam sejak 3 hari yang lalu. dengue
DO :
 KU lemah
 Akral hangat
 Konjungtiva anemis
 Wajah dan kulit tampak kemerahan
 TTV
N : 110 x/menit (kuat)
S : 37,7 °C
RR : 22 x/menit
 Hasil Lab :
Hemoglobin 13,6 g/dl
Leukosit 6500 u/l
DS : Ibu pasien mengatakan An.A mengeluh Agen cidera Nyeri akut
nyeri perut biologis
DO :
 Pengkajian PQRST :
P : Nyeri tekan pada ulu hati
Q : nyeri seperti ditusuk-tusuk
R : nyeri pada bagian perut
S : skala nyeri 4
T : terus-menerus
 Klien tampak memegangi perut
 TTV
N : 110 x/menit (kuat)
S : 37,7 °C
RR : 22 x/menit
DS : Ibu pasien mengatakan anaknya mual Intake nutrisi yang Ketidakseimbangan
dan nafsu makannya menurun. tidak adekuat nutrisi kurang dari
DO : akibat mual kebutuhan tubuh
 Pasien tampak lemas
 Konjungtiva anemis
 Mukosa bibir pucat
 Makan 3 kali sehari habis ¼ porsi
 BB menurun (sebelum sakit 18 kg dan
setelah sakit15 kg) BB normal 20 kg.

XI. PRIORITAS MASALAH


1. Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi virus dengue
2. Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera biologis
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake
nutrisi yang tidak adekuat akibat mual

XII.INTERVENSI
No Tujuan dan KH Intervensi Rasional
Dx
1 Setelah dilakukan Manajemen hipertermi  Mengidentifikasi
tindakan keperawatan Observasi : keadaan umum pasien
selama 3x24 jam  Monitor TTV  Mengetahui kondisi
diharapkan masalah  Monitor warna dan kondisi kulit kulit klien
hipertermi dapat teratasi Nursing :  Dapat membantu
dengan kriteria hasil :  Berikan kompres air hangat pada mengurangi demam
 Suhu badan pasien lipatan aksila dan paha pada pasien
normal Edukasi :  Untuk mencegah
 Nadi normal  Anjurkan orang tua untuk dehidrasi pada pasien
 RR normal meningkatkan asupan cairan pada  Untuk memberikan
 Konjungtiva tidak pasien rasa nyaman pakaian
anemis  Anjurkan orang tua untuk yang tipis mudah
 Hb dan leukosit memberikan pakaian tipis dan mudah menyerap keringat dan
dalam batas normal menyerap keringat tidak merangsang
 Warna dan kondisi Kolaborasi : peningkatan suhu tubuh
kulit normal  Kolaborasi pemberian cairan IV  Digunakan untuk
isotonis (misalnya : AS ) memenuhi kebutuhan
 Kolaborasi pemberian anti piretik cairan dan elektrolit
pasien
 Digunakan untuk
mengurangi demam
22-Setelah dilakukan Manajemen nyeri  Mengidentifikasi
tindakan keperawatan Observasi : keadaan umum pasien
selama 3x24 jam  Monitor TTV  Mengkaji
diharapkan masalah nyeri  Kaji nyeri secara komprehensif ketidaknyaman nyeri
akut dapat teratasi  Kaji tanda-tanda non verbal terhadap pasien
dengan kriteria hasil : ketidaknyaman nyeri  Membantu
 Penampilan rileks Nursing : mengevaluasi dan
 Nyeri berkurang dari  Berikan tehnik-tehnik non perubahan derajat nyeri
skala 4 menjadi skala farmakologis seperti relaksasi,  Mempercepat proses
0 distraksi penyembuhan nyeri
 Nadi dalam batas Edukasi :  Posisi semi fowler
normal (Nadi 60-100  Anjurkan posisi semi fowler dapat meningkatkan
x/menit. Kolaborasi : kenyamanan pasien
 Kolaborasi pemberian analgesik  Digunakan untuk
meredakan nyeri.
Setelah dilakukan Manajemen nutrisi  Mengidentifikasi
tindakan keperawatan Observasi : kekurangan makanan
selama 3x24 jam  Observasi intake dan output makanan dan kebutuhan
diharapkan masalah  Timbang BB setiap hari atau sesuai  Memberikan informasi
ketidakseimbangan tentang kebutuhan diet
nutrisi kurang dari indikasi atau keefektifan terapi
kebutuhan tubuh dapat Nursing ;  Untuk menambah nafsu
teratasi dengan kriteria  Berikan makanan dalam keadaan makan pasien
hasil : hangat dan menarik  Dapat meningkatkan
 Nafsu makan  Berikan makanan dalam porsi sedikit masukan meskipun
bertambah dengan frekuensi sering nafsu makan mungkin
 Pasien menghabiskan  Berikan kebersihan oral lambat untuk kembali
porsi makannya 3 kali Edukasi :  Mulut yang bersih
sehari porsi habis  Anjurkan orang tua tetap dapat meningkatkan
 Pasien tidak mual memaksimalkan ritual makan yang rasa makanan
 BB normal disukai anak selama di RS  Memungkinkan
Kolaborasi : makanan yang disukai
 Kolaborasi dengan ahli gizi untuk pasien akan
menentukan jumlah kalori dan nutrisi memampukan pasien
yang dibutuhkan pasien untuk mempunyai
 Kolaborasi pemberian antimetik pilihan terhadap
makanan yang dapat
dimakan dengan lahap
 Suplemen dapat
memainkan peran
penting dalam
mempertahankan
masukan kalori dan
protein
 Mengurangi nyeri

XIII. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN


No Hari, Tgl Implementasi Respon Nama
dx
1, 2 Senin, 14 Pukul 08.00 DS : An.A mengatakan bersedia dilakukan Isti
Juni 2021 Memonitor TTV pengukuran TTV
DO :
TTV
N : 110 x/menit
S : 37,7 °C
RR : 22 x/menit

Pukul 08.10 DS : An.A bersedia untuk dilakukan Isti


Memonitor warna pemeriksaan pada kulitnya
kondisi kulit DO : wajah dan kulit kemerahan

Pukul 08.30 DS : An.A mengatakan bersedia untuk Isti


Memberikan diberikan kompres air hangat pada lipatan
kompres air hangat aksila dan paha
pada lipatan aksila DO : pasien kooperatif
dan paha
Pukul 08.45 DS : An.A mengatakan bersedia diberikan Isti
Mengkolaborasikan cairan IV
pemberian cairan IV DO : Cairan AS 15 tetes/menit telah diberikan
pada klien

Pukul 09.00 DS : An.A mengatakan bersedia minum obat Isti


Mengkolaborasi oral
pemberian anti DO : Obat paracetamol telah diberikan dan
piretik diminum pasien
2 Pukul 09.15 DS : An.A mengatakan nyeri pada perutnya Isti
Mengkaji nyeri DO : pasien tampak memegangi perutnya,
secara komprehensif pasien tampak gelisah dan tidak nyaman
Pukul 09.30 DS : An.A mengatakan nyeri perut Isti
DO :
 Pengkajian PQRST :
P : Nyeri tekan pada ulu hati
Q : nyeri seperti ditusuk-tusuk
R : nyeri pada bagian perut
S : skala nyeri 4
T : terus-menerus

Pukul 09.50 DS : An.A mengatakan bersedia diberikan Isti


Memberikan tehnik- relaksasi nafas dalam
tehnik non DO : pasien tampak tenang dan relaks
farmakologis seperti
relaksasi, distraksi
Pukul 10.10 DS : An.A mengatakan bersedia diposisikan Isti
Menganjurkan posisi semi fowler
semi fowler DO : pasien tampak lemas

3 Pukul 10.30 DS : Ibu pasien mengatakan anaknya mual Isti


Mengobservasi dan nafsu makannya menurun.
intake dan output DO : Makan 3 kali sehari habis ¼ porsi
makanan
Pukul 11.00 DS : - Isti
Menimbang BB DO : BB menurun (sebelum sakit 18 kg dan
setiap hari atau setelah sakit 15 kg) BB normal 20 kg.
sesuai indikasi

Pukul 11.30 DS : Ibu pasien mengatakan makan hanya Isti


Memberikan menghabiskan ¼ porsi
makanan dalam DO : Pasien tampak lemas
keadaan hangat dan
menarik
Pukul 12.00 DS : An.A mengatakan bersedia untuk Isti
Memberikan membersihkan mulut sehabis makan
kebersihan oral DO : pasien mengikuti instruksi yang
diberikan oleh perawat

Pukul 13.00 DS : Orang tua pasien mengatakan bersedia Isti


Menganjurkan orang mengikuti anjuran yang diberikan oleh
tua tetap perawat
memaksimalkan DO : pasien menyukai makan makanan
ritual makan yang seperti jus jambu dan sayur sup
disukai anak selama
di RS
Pukul 14.00 DS : An.A mengatakan bersedia minum obat Isti
Mengkolaborasi DO :
pemberian antimetik  Obat trombosit telah diberikan dan
diminum oleh pasien

1 Selasa, 15 Pukul 07.30 DS : Pasien bersedia diukur suhunya Isti


Juni 2021 Memonitor suhu DO : mengukur suhu pasien didapatkah hasil
pasien S: 37,5 C

3 Pukul 08.00 DS : An.A mengatakan bersedia diberikan Isti


Mengkolaborasikan cairan IV
pemberian cairan IV DO : Cairan AS 15 tetes/menit telah diberikan
pada klien

2 Pukul 09.30 DS : An.A mengatakan nyeri perut Isti


Mengkaji nyeri DO :
secara komprehensif  Pengkajian PQRST :
P : Nyeri tekan pada ulu hati
Q : nyeri seperti ditusuk-tusuk
R : nyeri pada bagian perut
S : skala nyeri 4
T : terus-menerus

Pukul 13.00 DS : Orang tua pasien mengatakan bersedia Isti


Menganjurkan orang mengikuti anjuran yang diberikan oleh
tua tetap perawat
memaksimalkan DO : pasien menyukai makan makanan
ritual makan yang seperti jus jambu dan sayur sup
disukai anak selama
di RS
Pukul 13.30 DS : Ibu pasien mengatakan anaknya mau Isti
Mengobservasi makan.
intake dan output DO : Makan 3 kali sehari habis setengah porsi
makanan
1. Rabu, 16 Pukul 07.30 DS : ibu pasien mengatakan demam naik Isti
Juni 2021 Memonitor suhu turun
pasien DS: mengukur suhu pasien didapatkan hasil
S: 37,9 C

Memberikan DS : ibu pasien meminumkan obat Isti


kolaborasi terapi DO : paracetamol telah diberikan dan
diminum pasien

2 Pukul 09.00 DS : An.A mengatakan masih nyeri perut Isti


Mengkaji nyeri DO :
secara komprehensif  Pengkajian PQRST :
P : Nyeri tekan pada ulu hati
Q : nyeri seperti ditusuk-tusuk
R : nyeri pada bagian perut
S : skala nyeri 3
T : terus-menerus

Pukul 09.10 DS : An.A mengatakan bersedia diberikan Isti


Memberikan tehnik- relaksasi nafas dalam
tehnik non DO : pasien tampak tenang dan relaks
farmakologis seperti
relaksasi, distraksi
3. Pukul 11.30 DS : Ibu pasien mengatakan makan hanya Isti
Memberikan menghabiskan ¼ porsi
makanan dalam DO : Pasien tampak lemas
keadaan hangat dan
menarik
Pukul 13.30 DS : An.A mengatakan bersedia minum obat Isti
Mengkolaborasi DO :
pemberian antimetik  Obat trombosit telah diberikan dan
diminum oleh pasien

Pukul 13.45 DS : Ibu pasien mengatakan anaknya mual Isti


Mengobservasi dan nafsu makannya menurun.
intake dan output DO : Makan 3 kali sehari habis ¼ porsi
makanan

XIV. EVALUASI
No Hari, tgl/jam Evaluasi Nama
dx
1 Senin, 14 S : An. A mengatakan bersedia dilakukan pengukuran TTV, Isti
Juni 2021 An.A bersedia untuk dilakukan pemeriksaan pada kulitnya,
An.A mengatakan bersedia diberikan cairan IV, An.A
mengatakan bersedia minum obat oral
O:
 TTV
TD : 100/70 mmHg
N : 110 x/menit
S : 37,7 °C
RR : 22 x/menit
 wajah dan kulit kemerahan
 Cairan RL 40 tetes/menit telah diberikan pada klien
 Obat paracetamol telah diberikan dan diminum pasien
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
 Monitor TTV
 Monitor warna dan kondisi kulit
 Berikan kompres air hangat pada lipatan aksila dan paha
 Anjurkan orang tua untuk meningkatkan asupan cairan pada
pasien
 Anjurkan orang tua untuk memberikan pakaian tipis dan
mudah menyerap keringat
 Kolaborasi pemberian cairan IV isotonis (misalnya : RL )
 Kolaborasi pemberian anti piretik
2 S : An.A mengatakan bersedia dilakukan pengukuran TTV, Isti
An.A mengatakan bersedia diberikan relaksasi nafas dalam,
An.A mengatakan bersedia diposisikan semi fowler.
O:
 pasien tampak memegangi perutnya
 Pengkajian PQRST :
P : Nyeri tekan pada ulu hati
Q : nyeri seperti ditusuk-tusuk
R : nyeri pada bagian perut
S : skala nyeri 4
T : terus-menerus
 pasien tampak lemas
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
 Monitor TTV
 Kaji nyeri secara komprehensif
 Kaji tanda-tanda non verbal terhadap ketidaknyaman nyeri
 Berikan tehnik-tehnik non farmakologis seperti relaksasi,
distraksi
 Anjurkan posisi semi fowler
 Kolaborasi pemberian analgesik
3 S : Ibu pasien mengatakan anaknya mual dan nafsu makannya Isti
menurun, Ibu pasien mengatakan makan hanya menghabiskan
¼ porsi, An.A mengatakan bersedia untuk membersihkan mulut
sehabis makan, Orang tua pasien mengatakan bersedia
mengikuti anjuran yang diberikan oleh perawat, An.A
mengatakan bersedia minum obat.
O:
 Makan 3 kali sehari habis ¼ porsi
 BB menurun (sebelum sakit 18 kg dan setelah sakit 15 kg)
BB normal 20 kg.
 Pasien tampak lemas
 pasien mengikuti instruksi yang diberikan oleh perawat
 pasien menyukai makan makanan seperti jus jambu dan
sayur sup
 Obat trombosit sachet telah diberikan dan diminum oleh
pasien
 Obat paracetamol sachet telah diberikan dan diminum oleh
pasien
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
 Observasi intake dan output makanan
 Timbang BB setiap hari atau sesuai indikasi
 Berikan makanan dalam keadaan hangat dan menarik
 Berikan makanan dalam porsi sedikit dengan frekuensi
sering
 Berikan kebersihan oral
 Anjurkan orang tua tetap memaksimalkan ritual makan yang
disukai anak selama di RS
 Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori
dan nutrisi yang dibutuhkan pasien
 Kolaborasi pemberian antimetik
Selasa, 15 S : An.A mengatakan bersedia dilakukan pengukuran TTV, , Isti
Juni 2021 An.A mengatakan bersedia diberikan cairan IV.
O:
 TTV
N : 98 x/menit
S : 37,5 °C
RR : 22 x/menit
 wajah dan kulit kemerahan
 Cairan AS 15 tetes/menit telah diberikan pada klien
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
 Monitor TTV
 Monitor warna dan kondisi kulit
 Berikan kompres air hangat pada lipatan aksila dan paha
 Anjurkan orang tua untuk meningkatkan asupan cairan pada
pasien
 Anjurkan orang tua untuk memberikan pakaian tipis dan
mudah menyerap keringat
 Kolaborasi pemberian cairan IV isotonis (misalnya : AS )
Kolaborasi pemberian anti piretik
2. S : An.A mengatakan bersedia dilakukan pengukuran TTV, Isti
An.A mengatakan bersedia diberikan relaksasi nafas dalam,
An.A mengatakan bersedia diposisikan semi fowler.
O:
 pasien tampak memegangi perutnya
 Pengkajian PQRST :
P : Nyeri tekan pada ulu hati
Q : nyeri seperti ditusuk-tusuk
R : nyeri pada bagian perut
S : skala nyeri 4
T : terus-menerus
 pasien tampak lemas
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
 Monitor TTV
 Kaji nyeri secara komprehensif
 Kaji tanda-tanda non verbal terhadap ketidaknyaman nyeri
 Berikan tehnik-tehnik non farmakologis seperti relaksasi,
distraksi
 Anjurkan posisi semi fowler
Kolaborasi pemberian analgesik
3. S : Ibu pasien mengatakan anaknya mual dan nafsu makannya Isti
menurun, Ibu pasien mengatakan makan hanya menghabiskan
¼ porsi, An.A mengatakan bersedia untuk membersihkan mulut
sehabis makan, Orang tua pasien mengatakan bersedia
mengikuti anjuran yang diberikan oleh perawat, An.A
mengatakan bersedia minum obat.
O:
 Makan 3 kali sehari habis ¼ porsi
 BB menurun (sebelum sakit 18 kg dan setelah sakit 15 kg)
BB normal 20 kg.
 Pasien tampak lemas
 pasien mengikuti instruksi yang diberikan oleh perawat
 pasien menyukai makan makanan seperti jus jambu dan
sayur sup
 Obat trombosit sachet telah diberikan dan diminum oleh
pasien
 Obat paracetamol sachet telah diberikan dan diminum oleh
pasien
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
 Observasi intake dan output makanan
 Timbang BB setiap hari atau sesuai indikasi
 Berikan makanan dalam keadaan hangat dan menarik
 Berikan makanan dalam porsi sedikit dengan frekuensi
sering
 Berikan kebersihan oral
 Anjurkan orang tua tetap memaksimalkan ritual makan yang
disukai anak selama di RS
 Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori
dan nutrisi yang dibutuhkan pasien
Kolaborasi pemberian antimetik
1. Rabu, 16 Juni S : An.A mengatakan bersedia dilakukan pengukuran TTV, Isti
2021 An.A bersedia untuk dilakukan pemeriksaan pada kulitnya,
An.A mengatakan bersedia diberikan cairan IV, An.A
mengatakan bersedia minum obat oral
O:
 TTV
TD : 100/70 mmHg
N : 110 x/menit
S : 36,7 °C
RR : 22 x/menit
 wajah dan kulit kemerahan
 Cairan RL 40 tetes/menit telah diberikan pada klien
 Obat paracetamol telah diberikan dan diminum pasien
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
 Monitor TTV
 Monitor warna dan kondisi kulit
 Berikan kompres air hangat pada lipatan aksila dan paha
 Anjurkan orang tua untuk meningkatkan asupan cairan pada
pasien
 Anjurkan orang tua untuk memberikan pakaian tipis dan
mudah menyerap keringat
 Kolaborasi pemberian cairan IV isotonis (misalnya : RL )
Kolaborasi pemberian anti piretik
S : An.A mengatakan bersedia dilakukan pengukuran TTV, Isti
An.A mengatakan bersedia diberikan relaksasi nafas dalam,
An.A mengatakan bersedia diposisikan semi fowler.
O:
 pasien tampak memegangi perutnya
 Pengkajian PQRST :
P : Nyeri tekan pada ulu hati
Q : nyeri seperti ditusuk-tusuk
R : nyeri pada bagian perut
S : skala nyeri 4
T : terus-menerus
 pasien tampak lemas
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
 Monitor TTV
 Kaji nyeri secara komprehensif
 Kaji tanda-tanda non verbal terhadap ketidaknyaman nyeri
 Berikan tehnik-tehnik non farmakologis seperti relaksasi,
distraksi
 Anjurkan posisi semi fowler
Kolaborasi pemberian analgesik
S : Ibu pasien mengatakan anaknya mual dan nafsu makannya Isti
menurun, Ibu pasien mengatakan makan hanya menghabiskan
¼ porsi, An.A mengatakan bersedia untuk membersihkan mulut
sehabis makan, Orang tua pasien mengatakan bersedia
mengikuti anjuran yang diberikan oleh perawat, An.A
mengatakan bersedia minum obat.
O:
 Makan 3 kali sehari habis ¼ porsi
 BB menurun (sebelum sakit 18 kg dan setelah sakit 15 kg)
BB normal 20 kg.
 Pasien tampak lemas
 pasien mengikuti instruksi yang diberikan oleh perawat
 pasien menyukai makan makanan seperti jus jambu dan
sayur sup
 Obat trombosit sachet telah diberikan dan diminum oleh
pasien
 Obat paracetamol sachet telah diberikan dan diminum oleh
pasien
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
 Observasi intake dan output makanan
 Timbang BB setiap hari atau sesuai indikasi
 Berikan makanan dalam keadaan hangat dan menarik
 Berikan makanan dalam porsi sedikit dengan frekuensi
sering
 Berikan kebersihan oral
 Anjurkan orang tua tetap memaksimalkan ritual makan yang
disukai anak selama di RS
 Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori
dan nutrisi yang dibutuhkan pasien

Anda mungkin juga menyukai