Anda di halaman 1dari 26

ASUHAN KEPERAWATAN PADA An.

A DI RUANG RAWAT INAP


PUNTA DEWA RUMAH SAKIT PERMATA BUNDA PURWODADI

A. PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan pada hari Kamis, tanggal 13 Februari 2020
jam 08.00 WIB di Ruang Punta Dewa RSU Permata Bunda Purwodadi
Identitas Pasien
Nama : An. A
TTL :Grobogan 4 mei 2018
Usia :1 tahun 9 bulan
Pendidikan :-
Alamat : Pulokulon
Agama : Islam
Diagnosa medis : DHF
Tanggal masuk : 12 Februari 2020
Nama ayah/ ibu : Tn. M / Ny. F
Pekerjaan ayah : Wiraswasta
Pekerjaan ibu : Ibu Rumah Tangga
Agama : Islam
Suku/ Bangsa : Jawa
Alamat : Pulokulon

B. KELUHAN UTAMA
Ibu pasien mengatakan anaknya panas

C. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


Ibu pasien mengatakan anaknya panas naik turun selama 6 hari di
rumah, kemudian ibu pasien membawa anaknya ke IGD RSU Permata
Bunda pada hari Rabu tanggal 12 Februari 20120 jam 17.13 WIB.di IGD
didapatkan pengkajian KU: Lemah, S: 40,1oC, N: 115 x/menit, RR: 27
x/menit, SPO2: 96%, TB: 95 cm, BB = 9,5 Kg, LILA = 12,5 cm, LD = 48
cm, LK = 46 cm. Kemudian pasien mendapat terapi infuse RL guyur 200
cc 25 tpm 2 jam lanjut 15 tpm selanjutnya 10 tpm, O2 2 lpm. kemudian
pasien pindah ke Ruang Punta Dewa pada hari Kamis, 13 februari 2020
jam 04.30 WIB, lalu dilakukan pengkajian dan didapatkan hasil S 39,3oC,
N 117 x/menit, RR 23 x/menit, SPO2: 97%. Mendapatkan terapi
dexametason 1,25 mg dan extra sanmol infuse 250cc.

D. RIWAYAT MASA LAMPAU


a. Antenatal
Ibu pasien mengatakan saat hamil dirinya periksa secara rutin, minum
susu untuk ibu hamil, makan 3x sehari dengan nasi sayur dan lauk 1
porsi penuh dan tidak mengidap penyakit yang membahayakan seperti
asma, hipertensi, dan lainya
b. Intranatal
Ibu pasien mengatakan saat bersalin melahirkan secara normal,,umur
kehamilan 38 minggu tempat persalinan di RSU Permata Bunda.
c. Post natal
Setelah melahirkan bayi tidak ada kelainan, kondisi sehat BB 3000 gr,
PB 50 cm. Pasien tidak mengalami alergi makanan, obat, maupun
alergi lainya. Ibu pasien mengatakan pasien sudah mendapat imunisasi
bcg , hepatitis b,polio,dtp, campak.

E. RIWAYAT KELUARGA
Ibu pasien mengatakan didalam keluarganya tidak ada yang
memiliki penyakit menular seperti HIV, dan juga tidak ada penyakit
keturunan seperti DM, hipertensi.
F. GENOGRAM

Keterangan :
: Laki – laki
: Perempuan
: Garis Perkawinan
: Garis Keturunan
----- : Tinggal Serumah
: Pasien

G. RIWAYAT SOSIAL
Ibu pasien mengatakan saat dirimah anaknya di asuh oleh dirinya
sendiri. Ibu pasien juga mengatakan pesien adalah seorang anak yang
periang dan biasa menghisap jari.

H. PENGKAJIAN POLA FUNGSIONAL MENURUT GORDON


a. Pola Persepsi dan manajemen kesehatan
Sebelum sakit : Ibu pasien mengatakan ketika anaknya sakit tidak
langsung di periksakan ke dokter namun di belikan obat di Apotek
terlebih dahulu
Selama sakit : Ibu pasien mengatakan sudah mengetahui penyakit
yang di derita anaknya dan cara menangani demam anaknya dengan
kompres hangat
b. Pola nutrisi – metabolik
Sebelum sakit : pengkajian nutrisi ABCD :
A (antropometri)
BB = 9,5 kg, TB = tidak terkaji, LK = tidak terkaji, LILA = tidak
terkaji, Lingkar Dada = tidak terkaji
B : tidak terkaji
C : Ibu pasien mengatakan sebelum
D : Ibu pasien mengatakan pasien minum asi di selingi susu formula
800-1000 cc/ hari. Nafsu makan baik, makan 3x sehari dengan nasi,
sayur, dan lauk pauk.
Selama sakit : pengkajian nutrisi ABCD :
A : TB = 95 cm, BB = 9,5 Kg, Lingkar Kepala = 46 cm, LD 48cm,
LILA = 12,5 cm
IMT: BB/(TB)2 : 9,5/(0,71)2 : 10,5 Kg/m
B (biochemical)
Hemoglobin : 12.0 g/dl
Eritrosit : 5.27 juta/ul
Leukosit : 6620 /ul
Trombosit : 97.000 /ul
C (clinical sign)
S: 39,3oC,
N: 117 x/menit,
RR: 23 x/menit
SPO2: 97%
D (diet)
Bubur yang disediakan oleh tim Gizi
c. Pola Eliminasi
Sebelum sakit : Ibu pasien mengatakan sebelum sakit pasien BAB 1-
2x sehari berwarna coklat kehitaman, lembek dan bau khas feses, serta
BAK 4-6x sehari berwarna kekuningan dan bau khas urin
Selama sakit : Ibu pasien mengatakan selama sakit anaknya BAB 1x
dalam sehari berwarna coklat kehitaman, lembek dan bau khas feses,
serta BAK 6-7x sehari berwarna kekuningan dan bau khas urin.

d. Pola latihan – aktivitas


Sebelum sakit : Ibu pasien mengatakan anaknya mandi 2x sehari,
menggunakan sabun dan keramas 1x sehari menggunakan sampo.
Aktivitas dirumah adalah sering jalan jalan, bermain menggunakan
bola plastik kecil, bermain mobil mobilan, dan terkadang bermain
dengan tetangga seusianya.
Selama sakit : ibu pasien mengatakan anaknya hanya disibin 1x sehari
menggunakan air hangat yang disediakan oleh rumah sakit. Aktivitas
anaknya selama dirumah sakit hanya berbaring di tempat tidur,
bermain dengan Ibu dan kakaknya di tempat tidur.

e. Pola istirahat tidur


Sebelum sakit : Ibu pasien mengatakan sebelum sakit anaknya tidur
kurang lebih 11 jam dimalam hari dengan kualitas nyenyak dan 2 jam
di siang hari dengan kualitas baik dan nyenyak.
Selama sakit : Ibu pasien mengatakan selama sakit anaknya tidur
kurang lebih 11 jam di malam hari dengan kualitas bangun-tidur dan
tidur siang 3-4 jam dengan kualitas bangun-tidur.

f. Pola Persepsi – Kognitif


Sebelum sakit : Ibu pasien mengatakan pasien sudah mengenali dan
sudah bisa memanggil Ibunya, Ayahnya, Kakak, dan orang-orang
dekatnya meski dengan ucapan yang kurang jelas.
Selama sakit : Saat pasien melihat perawat datang, dirinya langsung
menangis dan saat menangis pasien memanggil ibunya dan minta di
peluk.

g. Pola persepsi diri – konsep diri


Sebelum sakit : Ibu pasien mengatakan sebelum sakit anaknya
menangis ketika ditinggal sendirian, selalu ingin mengajak bermain
dengan kakaknya
Selama sakit : Ibu pasien mengatakan anaknya selalu ingin di peluk
ibunya, menangis ketika melihat perawat, dan selalu ingin mengajak
bermain dengan kakaknya

h. Pola hubungan dan peran


Pasien adalah anak ke 2 dari 2 saudara, tidak ada masalah dalam
keluarga. Interaksi dengan kakanya baik dan sering bermain bersama.
Ketika di tinggal Ibunya pergi pasien menangis. pasien bergantung
pada ibunya dalam aktivitas sehari-hari.

i. Pola seksual – reproduksi


Pasien belum mengerti dirinya sebagai laki laki atau perempuan

j. Pola toleransi stress – koping


Sebelum sakit : Ibu pasien mengatakan pasien menagis ketika di
tinggal oleh ayahnya. Untuk membuat pasien diam ibu memberikan
mainan, jika masih menagis akan di ajak jalan-jalan.
Selama sakit : Ibu pasien mengatakan pasien menagis ketika di tinggal
olehnya dan menangis ketika di datangi perawat. Untuk membuat
pasien diam ibu memeluknya, jika masih menagis akan diberikan
mainan yang di bawanya.
k. Pola kepercayaan nilai
Pasien beragama islam. Terkadang pasein di ajak ke masjid untuk
mengenalkan tempat ibadahnya.

I. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan umum : Lemah.
Kesadaran : composmentis, GCS : 15
b. Tanda vital :
TD :-
N : 117 x/ menit
RR :23 x/ menit
S : 39,3 oC
c. TB : 95 cm
BB : 9,5 kg
LILA : 12.5 cm
Lingkar kepala : 46 cm
lingkar dada : 48 cm cm
d. Mata : konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik, tidak ada
oedem
e. Hidung : simetris, tidak ada polip, tidak ada mucus.
f. Mulut : gigi baru tumbuh depan atas 8 dan bawah 6, bibir
berwarna pucat dan kering, lidah berwarna putih pucat.
g. Telinga : telinga simetris, tidak ada serumen, tidak ada benjolan.
h. Tengkuk dan leher : tidak ada kelainan, tidak ada pembesaran kelenjar
thyroid
i. Dada : simetris, tidak ada lesi, kembang kempis kanan kiri sama
j. Jantung :
I : dada simetris, tidak ada lesi, iktus kordis tidak tampak
P : pulmonalis terletak pada ics 3 kiri, aorta ics 3 kanan, trikuspidalis
terletak pada ics 5 mid klavikula kiri
P : suara timpani
A :terdengar bunyi jantung 1 dan 2, tidak ada bunyi tambahan
k. Paru – Paru:
I : dada simetris, kembang kempis paru kanan kiri sama, tidak ada
Lesi
P : taktil fremitus sama kanan kiri, tidak ada benjolan
P : bunyi sonor pada area paru
A : bunyi vesikuler, tidak ada suara tambahan

l. Abdomen :
I : simetris, tidak ada lesi, tidak ada benjolan pada masing kuadran
A : bunyi bising usus 15 x/menit
P : tidak ada nyeri tekan.
P : bunyi timpani pada area abdomen
m. Punggung : tidak ada kelainan vertebra, tidak ada lesi.
n. Genetalia : tidak ada pembesaran scrotum, tidak ada kelainan pada
buah zakar.
o. Anus : tidak ada hemoroid, bersih.
p. Ekstermitas atas : tidak ada cacat pada ekstremitas atas, tangan kanan
terpasang infuse 10 tpm, dan kekuatan otot baik.
Ekstremitas bawah : tidak ada cacat pada ekstremitas bawah, kekuatan
otot baik.
q. Kulit : warna putih, tekstur lembut, pigmen kulit merata

J. PEMERIKSAAN PERKEMBANGAN
Pasien berumur 1 tahun 9 bulan dan diperiksa dengan DDST di dapatkan
hasil :
1. Pasien bisa menyuapi orang lain menggunakan sendok dan garpu
namun tidak pas dengan mulut.
2. Pasien bisa mencoret coret, menumpuk menara 2 kubus namun gagal
melakukuan menara 4 kubus
3. Pasien mampu menyebut 5 kata, menunjuk gambar
4. Pasien mampu menendang bola, belum mampu melompat
Interprestasi: perkembangan pasien tergolang normal

K. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tanggal 13 Februari 2020
HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM
pemeriksaan hasil Nilai rujukan Satuan keterangan
HEMATOLOGI
DARAH LENGKAP
Hemoglobin 12.0 14-18 g/dl
Eritrosit 5.27 4.5-6.5 juta/ul
Leukosit 6620 4000-10000 /ul
Trombosit 97000 217000-497000 /ul
Hematokrit 34 40-48 %
LED 16 < 10 Mm
Basofil% 0 0-1 %
Eosinofil% 2 0-5 %
Neutrofil Batang% 0 0-2 %
Neutrofil Segmen% 61 50-70 %
Limfosit% 35 20-40 %
Monosit% 2 2-10 %
MCV 65.3 82-98 fl
MCH 22.7 27-34 Pg
MCHC 34.8 32-36 Pg
RDW CV 16.3 %
RDWSD 37.8 %
IMUNOSEROLOGI
WIDAL
O Negatif Negatif -
H Negatif Negatif -
Tanggal 14 Februari 2020
HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM
pemeriksaan hasil Nilai rujukan Satuan keterangan
HEMATOLOGI
DARAH LENGKAP
Hemoglobin 14.2 14-18 g/dl
Leukosit 7850 4000-10000 /ul
Hematokrit 39 40-48 %
Trombosit 228000 217000-497000 /uL

L. THERAPY
13 Februari 2020
No. Nama Obat Dosis Kegunaan
1 Infus RL 10 tpm Micro untuk menambah elektrolit tubuh dan
mengembalikan keseimbangan cairan tubuh
2 Dexametason 3 x ½ ampul untuk mengobati kondisi seperti arthritis,
(1.25mg) gangguan darah/hormone/sistem kekebalan
tubuh, reaksi alergi, masalah kulit dan mata
tertentu, masalah pernapasan dan gangguan
usus tertentu.
3 Extra sanmol 500 mg untuk menghilangkan rasa sakit kepala,
4 injeksi 9,5 cc/ 4 jam menurunkan demam, nyeri sendi, nyeri otot,
sanmol (bila panas ) sakit gigi, sakit punggung, gejala flu (
tergolong obat analgesic dan antipiretik ).

14 februari 2020
No. Nama Obat Dosis Kegunaan
1 Dexametason 3 x (1.25mg) untuk mengobati kondisi seperti arthritis,
gangguan darah/hormone/sistem kekebalan
2 Extra sanmol 500 mg tubuh, reaksi alergi, masalah kulit dan mata
3 injeksi 9,5 cc/ 4 jam tertentu, masalah pernapasan dan gangguan
sanmol (bila panas ) usus tertentu.
untuk menghilangkan rasa sakit kepala,
menurunkan demam, nyeri sendi, nyeri otot,
sakit gigi, sakit punggung, gejala flu (
tergolong obat analgesic dan antipiretik ).

J. Analisis Data

NO HARI/ DATA FOKUS PROBLEM ETIOLOGI TTD


TGL
1 Kamis, S : Ibu pasien mengatakan Hipertermia Proses
13 Februari anaknya panas Penyakit
2020 O : Ku : Lemah
TTV :
S : 39,30 C
N: 1177 x/menit
RR: 23 x/menit
Hemoglobin : 12.0 g/dl
Eritrosit : 5.27 juta/ul
Leukosit : 6620 /ul
Trombosit : 97.000 /ul

S: Ibu pasien mengatakan


2 Kamis, 13 Defit intake cairan
anaknya tidak mau makan,
Februari Volume tidak adekuat
hanya 3-5 suapan saja setiap
2020 cairan
makan
O: Ku : Lemah
-Bibir berwarna pucat dan
kering.
-Lidah berwarna putih pucat
-turgor kulit kering

II. DIAGNOSA KEPERAWATAN ( Prioritas Masalah )

NO HARI/ TGL DX. KEPERAWATAN (DP) TGL TERATASI TTD

1 Kamis, 13 Hipertermia 15 Maret 2020


Februari 2020

Kamis, 13
2 Defisit Volume Cairan 15 Maret 2020
Februari 2020
IV. PERENCANAAN KEPERAWATAN

NIC

INTERVENSI
NO HARI/ TGL TUJUAN INTERVENSI
DISARANKAN
NOC MAYOR EB/ EBN TTD

1 Kamis, 13 Thermoregulasi Fever Treatmen 1. Monitor TTV 1. Untuk mengetahui TTV


Februari 2020 Setelah dilakukan tindakan 2. Kaji tanda-tanda dehidrasi klien
keperawatan selama 2x24 3. Monitor suhu dan warna kulit 2. Untuk mengetahui
jam diharapkan masalah setiap 4 jam sekali asuhan keperawatan jika
teratasi 4. Ajarkan kompres hangat terdapat tanda-tanda
Kriteria Hasil: 5. Anjurkan minum air putih dehidrasi
1. Suhu tubuh dalam yang banyak 3. Agar mampu menangani
rentang normal 36 6. Kolaborasi dalam pemberian panas anaknya dengan
o
C-37oC terapi antipiretik cara kompres hangat
2. Nadi dan RR dalam 4. Untuk memenuhi
rentang normal RR kebutuhan cairan klien
20 - 50 /menit, Nadi 5. Untuk menangani panas
105-110 x/menit klien dengan kolaborasi
medis
3. Tidak ada
perubahan warna
kulit

2 Kamis, 13 Fluid Balance Fluid Management 1. Monitor ttv


Februari 2020 Hydration 2. Monitor input dan output
Setelah dilakukan tindakan cairan
keperawatan selama 2x24 3. Anjurkan banyak minum
jam diharapkan masalah 4. Berikan cairan IV sesuai
teratasi dengan Kriteria terapi yang diberikan dokter
Hasil: 5. Kolaborasi pemberian terapi
4. TTV dalam rentang
normal RR 20 - 50
/menit, Nadi 105-
110 x/menit, suhu
36 oC-37oC
1.

2. Tidak ada tanda-


tanda dehidrasi,
membran mukosa
lembab
V. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
HARI/ TGL/
NO JAM
TINDAKAN RESPON HASIL TTD
dx
1,2 Kamis 13 Februari Memonitor TTV dan KU DS : Ibu pasien mengatakan anaknya panas
2020 DO : Ku : Lemah
08.00 Warna kulit sawo matang
S: 39,30 C
N: 112 x/menit
RR: 26 x/menit

DS : -
1,2 08.10
Memberikan terapi injeksi IV
DO: -pasien menangis saaat di masukkan obat
-telah masuk sanmol injeksi 9,5 cc
- dexamethason injeksi 2,5 mg telah dimasukkan
DS : ibu pasien mengatakan anaknya masih panas
1 10.00 Memonitor suhu tubuh dan KU
saat di pegang keningnya
DO : Mukosa bibir kering berwarna pucat
S: 38o C
N: 107 x/menit
RR: 25 x/menit

1 10.15 Mengajarkan ibu klien kompres hangat DS : Ibu pasien mengatakan bersedia dan antusias
diajarkan kompres hangat
DO : - Ibu pasien tampak kooperatif saat diajarkan
kompres hangat
- Ibu pasien mempraktikkan yang diajarkan
dan pasien tidak menangis saat di kompres
ibunya
- Pasien Nampak masih takut dengan
perawat

1,2 10.30 Menganjurkan banyak minum DS : Ibu pasien mengatakan bersedia


DO:Ibu pasien tampak memberikan minum kepada
pasien

1,2 14.00 Memonitor TTV DS : Ibu pasien mengatakan panas anaknya


berkurang
DO:
S: 36,7o C
N: 105 x/menit
RR: 23 x/menit

1,2 16.00 Memberikan terapi obat DS: Ibu pasien mengatakan iya
DO: sanmol oral 50 mg telah diberikan
-Dimasukkan lewat IV dexametason 2,5 mg
1,2 23.00 Memberikan terapi obat DS: Ibu pasien mengatak Iya..
DO:
Dimasukkan lewat IV dexametason 2,5 mg

Jum’at, 14
1,2 Mengkaji keluhan pasien DS. Ibu pasien mengatakan anaknya menangis
Februari 2020
terus. Badanya panas
00.30
DO:
S: 38,7o C
N: 125 x/menit
RR: 25 x/menit

1 00.40 Memberikan terapi obat DS:-


DO : Telah masuk sanmol Infus 9,5 cc lewat IV

05.00 DS : Ibu pasien mengatakan anaknya sudah


1,2 Memonitor KU dan TTV
tenang, panas berkurang
DO :
Ku : Lemah
Mukosa kering
S: 38,8o C
N: 102 x/menit
RR: 23 x/menit

06.00 DS: ibu pasien mengatakan iya


1 Memberikan terapi antipiretik
DO: injeksi sanmol 9,5 mg telah dimasukkan

1 06.15
Memberikan edukasi kepada keluarga tentang DS: ibu pasien mengatakan iya bersedia
penyebab dan penangan panas DO: ibu pasien bertanya saat tidak mengerti dan

\ terlihat menganggukkan kepala saat mengerti apa


yang di sampaikan

2 08.00 Menghitung input dan output cairan DS : ibu pasien mengatakan anaknya sudah mau
makan menghabiskan ½ porsi bubur setiap makan
dan minum susu serta air putih habis 9 dot (900 cc)
dalam sehari dan BAK 6x sehari.
DO : input : infuse 500 cc
makan 75 cc
minum 900 cc
obat injeksi : 39,5 cc
total input pasien/24 jam = 1.514,5 cc
IWL = 37,8o C + 200 (suhu klien – 36,8o C)
= 37,8o C + 200 (38,8 o C – 36,8o C)
= 37,8 + 600
= 637,8 cc
output : urin = 750 cc
total output = 637,8 + 750 = 1.387,8 cc
balance cairan = input – output
= 1.514,5 cc - 1.387,8 cc
= 126.7 cc

1,2 10.00 Memonitor TTV dan KU DS : Ibu pasien mengatakan anaknya panas
DO :
Ku : Lemah
Warna kulit merah
S: 38,30 C
N: 112 x/menit
RR: 26 x/menit
1 10.10 Memberikan terapi injeksi IV
DS : -
DO: -pasien menangis saaat di masukkan obat
-telah masuk obat sanmol infus 9,5 cc dan
dexametason 2,5 mg
1 12.00 Memonitor suhu tubuh dan KU DS : ibu pasien mengatakan anaknya masih panas
DO : Mukosa kering
S : 37,9o C
N : 103 x/menit
RR : 23 x/menit

12.15
1 Menganjurkan Ibu klien untuk kompres hangat DS: Ibu pasien bersedia
DO : Ibu pasien tampak memberikan kompres
hangat pada pasien

1,2 15.00 Memonitor TTV DS : Ibu pasien mengatakan panas anaknya


berkurang
DO: S : 36,7o C
N: 105 x/menit
RR: 23 x/menit

17.00 DS: Ibu pasien mengatakan Iya..


1,2 Meberikan terapi obat
DO:
Dimasukkan lewat IV dexametason 2,5 mg
Sabtu, 15 Februari Memonitor suhu tubuh dan KU DS : Ibu pasien mengatakan panas anaknya
1,2 2020 berkurang
05.00
DO :
Ku : Lemah
Mukosa kering
S: 36,70 C
N: 105 x/menit
RR: 23 x/menit

2 06.00 Meberikan terapi obat


DS : ibu pasien mengatakan anaknya sudah mau
makan menghabiskan 1 porsi bubur setiap makan
dan minum susu habis 10 dot (1000 cc) serta air
putih 1 gelas (200cc) dalam sehari dan BAK 7x
sehari.
DO : input : makan 150 cc
minum 1200 cc
total input pasien/24 jam = 1.350 cc
output : urin = 900 cc
balance cairan = input – output
= 1.514,5 cc - 1.387,8 cc
= 126.7 cc

VI. EVALUASI KEPERAWATAN


HARI/ TGL/ JAM

NO.DP EVALUASI TTD

1,2 Jum’at, 14 Februari 2020 S : ibu pasien mengatakan anaknya sudah banyak minum dan nafsu makan
jam 23.30 WIB sudah membaik, habis 1 porsi makan
O : Ku : Lemah
Mukosa kering
S: 36,90 C
N: 103 x/menit
RR: 23 x/menit
A : Masalah teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
- Monitor intake dan outpiut cairan
- Monitor tanda-tanda dehidrasi
- Kolaborasi dengan tim medis

1,2 Sabtu,15 februari 2020 S : Ibu pasien mengatakan anaknya tidak panas lagi
jam 07.00 WIB O : Ku : baik
Mukosa lembab
klien sudah Nampak aktif dan bermain dengan mobil-mobilan yang dibawakan
S: 36,70 C
N: 103 5x/menit
RR: 23 x/menit
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan intervensi
- Anjurkan minum yang cukup
- Kolaborasi dengan tim medis
- Monitor intake dan output cairan

Anda mungkin juga menyukai