Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN DISFAGIA PADA PASIEN AN.

DI RUANG CILINAYA RSUD BADUNG MANGUSADA

OLEH:

NAMA : SITA HARNITA

NIM : P07120018 004

KELAS : 2.1

SEMESTER : IV

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN 2020
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN AN. K
DENGAN DISFAGIA (SULIT MENELAN)
DI RUANG CILINAYA RSUD BADUNG MANGUSADA
TANGGAL 3 MEI 2020 S/D 4 MEI 2020

I. PENGKAJIAN
A. Identitas Pasien
Nama : An. K
No RM : 728630
Anak yang ke :1
Tanggal lahir : 12 April 2016
Umur : 4 tahun
JenisKelamin : Perempuan
Agama : Islam
Tanggal MRS : 3 Mei 2020
Tanggal Pengkajian : 3 Mei 2020

Identitas Orang Tua


1. Ayah
Nama : Tn. M
Umur : 34 tahun
Pekerjaan : Wiraswasta
Pendidikan : S1
Agama : Islam
Alamat : Perumahan Dalung Permai, Badung
2. Ibu
Nama : Ty. S
Umur : 30 tahun
Pekerjaan : Guru
Pendidikan : S1
Agama : Islam
Alamat : Perumahan Dalung Permai, Badung

B. Genograf
(-)

C. Alasan Dirawat
Keluarga pasien mengeluh anaknya tidak bisa makan melalui tenggorokan karena merasa
nyeri saat makanan lewat di tenggorokannya.
Riwayat Kesehatan
1. Riwayat Kesehatan Dahulu
Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien sebelumnya tidak pernah masuk rumah sakit,
ini pertama kalinya.
2. Riwayat Kesehatan Sekarang
Keluarga pasien mengatakan pasien datang pagi ini pukul 08.00 WITA tanggal 3 Mei
2020 dibawa langsung ke UGD RSUD Badung Mangusada dan selanjutnya pada pukul
10.00 WITA pasien dipindakan ke Ruang Rawat Inap Anak Cilinaya. Karena pasien
kesulitan menelan makanan melalui tenggorokannya, terasa nyeri saat makanan atau
minuman melewati tenggorokannya. Nyeri tersebut dirasakan sejak kemarin oleh pasien.
Pasien jadi kesulitan untuk makan dan minum. Setelah dilakukan pemeriksaan oleh
perawat didapatkan hasil pemeriksaan: TTV : TD : 110/70 mmHg, N : 88 x/menit, S :
36,5 °C, RR : 20 x/menit.
3. Riwayat Kesehatan Keluarga
Keluarga pasien mengatakan pasien tidak mempunyai penyakit menurun seperti
hipertensi, DM, Jantung, dll. Dan tidak mempunyai penyakit menular seperti TBC,
HIV/AIDS, SCABIES, dll.

D. Riwayat Anak
1. Riwayat Anak
a. Perawatan dalam masa kandungan :
Dilakukan pemeriksaan kehamilan / tidak : Ya
Berapa Kali : 6 kali Kapan : Pada trimester 1 : 3 x, trimester 2 : 2 x, trimester
3:3x
Tempat : Dokter Kandungan
Kesan pemeriksaan tentang kehamilan : Janin sehat
Imunisasi : TT
Pemeriksaan lain : USG
Penyakit yang pernah di derita ibu : Tidak ada
Penyakit dalam keluarga : Tidak ada
b. Perawatan pada waktu kelahiran :
Umur kehamilan : 39 minggu dilahirkan di RSUD Badung Mangusada
Ditolong oleh : Bidan , Dokter , Perawat
Berlangsungnya kelahiran : Normal
Keadaan bayi setelah lahir : Sehat
BB lahir : 3.300 gram, PBL : 48 cm, LK/LD : 36 cm

E. Kebutuhan BIO-PSIKO-SPIRITUAL Dalam Kehidupan Sehari – hari


a. Bernafas
1) Kesulitan bernafas : tidak
2) Kesulitan dirasakan : -
3) Keluhan yang dirasa : -
4) Suara nafas : -
b. Makan dan Minum
Anak – anak :
 Keadaan sebelum sakit : ibu pasien mengatakan nafsu makan pasien normal, pasien
makan 3 kali sehari dengan makanan yang sudah disediakan ibu, seperti : sayur sup,
ayam, tahu, ikan dan setelah makan biasa memakan buah. Pasien juga sering makan
jajan ringan diluar jam makan. Minum pasien biasa setelah makan bahkan jika haus
langsung minum tidak ditahan , sehingga pasien jarang mengeluh dehidrasi.
 Keadaan saat sakit : ibu pasien mengatakan pasien tidak ada asupan makanan dan
minuman yang masuk kedalam tubuhnya karena terasa nyeri ditenggorokan
anaknya.
c. Eliminasi (bak/bab)
 BAB
Ibu pasien mengatakan pasien jarang BAB dari biasanya, hari ini pasien belum
BAB, frekuensi feses meningkat, feses lembek dan cair, warna kuning kecoklatan.
 BAK,
Ibu pasien mengatakan pasien BAK lancar, dengan frekuensi 3x dalam sehari, bau
khas urin, warna kuning khas.
d. Aktifitas
Ibu pasien mengatakan pasien suka bermain sendiri maupun bersama teman sebayanya.
Namun setelah sakit pasien tidak dapat bermain seperti biasanya.
e. Rekreasi
Ibu pasien mengatakan pasien selalu diajak untuk rekreasi jika hari libur sekolahnya,
untuk sekedar menikmati pemandangan maupun menikmati hari beranjak sore di pantai
terdekat.
f. Istirahat dan tidur
a. Istirahat
Ibu pasien mengatakan biasanya pasien selalu istirahat minimal 60 menit setiap
harinya.
b. Tidur
Ibu pasien mengatakan pasien tidur selama 8 jam dengan orang tuanya.
g. Kebersihan diri
- Mandi : ibu pasien mengatakan pasien dapat dengan bantuan yaitu dibantu oleh
keluarga pasien.
- Gosok gigi : ibu pasien mengatakan pasien rajin gosok gigi 3x sehari
h. Pengaturan suhu tubuh
Ibu pasien mengatakan suhu tubuh pasien normal, tidak teraba hangat
i. Rasa nyaman
Pasien tampak kurang nyaman karena baru pertama kali ke RS, dan pasien tampak
gelisah
j. Rasa aman
Ibu pasien mengatakan anaknya mengeluh tidak aman karena kondisinya yang sakit
k. Belajar
Ibu pasien mengatakan pasien selalu diajak belajar bersama orang tuanya ketika orang
tuanya senggang , pasien senang belajar mengenai nama buah dan nama hewan
l. Prestasi
Ibu pasien mengatakan pasien sudah masuk ke playgroup
m. Hubungan social anak
Ibu pasien mengatakan pasien dapat beradaptasi dengan mudah, sehingga dengan
siapapun cepat akrab
n. Melaksanakan ibadah
Ibu pasien mengatakan sering mengajak dan membimbing pasien untuk sembahyang
bersama setiap harinya

F. Pengawasan Kesehatan
Bila sehat diawasi tidak / ya di puskesmas, dokter, dll
Bila sakit minta pertolongan kepada : Puskesmas ,
Kunjungan ke posyandu : Jarang
Pengawasan anak dirumah : Baik
Imunisasi (1-5 tahun)
Imunisasi Umur Tgl diberikan Reaksi Tempat Imunisasi
BCG 1 bulan 1 Mei 2016 Demam ringan Puskesmas
DPT 4 bulan 20 September 2016 - Puskesmas
I,II,III
HB I,II,III 3 bulan 21 Juli 2016 - Puskesmas
CAMPA 18 bulan 19 Oktober 2017 Demam ringan Puskesmas
K
Tambahan/ - - - -
anjuran

G. Penyakit Yang Pernah Diderita

No Jenis Akut/Kronis/ Umur Lamanya Pertolongan


Penyakit Menular / Tidak Saat Sakit
- - - - - -
H. Kesehatan Lingkungan
Ibu pasien mengatakan pasien tinggal diwilayah yang padat penduduk serta kebersihan
lingkungan sekitar rumahnya agak kurang.

I. Perkembangan Anak (0-6tahun)


Ibu pasien mengatakan pasien sudah daapat berbicara pada usia sekitar 2 tahun.
Perkembangan motoric si anak juga bagus pasien sering memainkan benda yang ada
disekitarnya.

J. Pemeriksaan Fisik
a. Kesan umum : Kebersihan cukup, pergerakan lemah, tubuh lemas, status gizi menurun
b. Warna kulit : Kecoklatan, tidak terdapat bintik ataupun ruam
c. Suara waktu menangis : lemah
d. Tonus otot : lemah
e. Turgor kulit : Baik
f. Udema : Negatif
g. Kepala : Bentuk simetris dengan lingkar kepala 52 cm, kulit kepala baik, tidak terdapat
kelainan.
h. Mata : Bentuk mata simetris, pergerakan normal, keadaan pupil baik, keadaan kornea
mata baik, bulu mata serta ketajaman penglihatan baik, terdapat lingkar hitam pada
mata.
i. Hidung : tidak ada secret, hidung simetris
j. Telinga : Kebersihan cukup, pendengaran baik, bentuk telinga simetris tidak ada
kelainan
k. Mulut : Kebersihan cukup, mukosa kering, karies gigi tidak ada, terdapat pseudo
membrane berwarna keabuan
l. Leher : Tampak pembesaran kelenjar getah bening, tidak tampak kaku kuduk,
pergerakan leher normal, leher terlihat sedikit bengkak
m. Thoraks : Bentuk dada simetris, adanya suara napas tambahan (mengi,)
n. Jantung : Tidak terdapat pembesaran jantung, denyut jantung normal.
o. Persarafan : Reflek fisiologis baik, reflek patologis tidak ada.
p. Abdomen : Kebersihan cukup, bentuk simetris, umbilicus tepat di tengah dan perut
sedikit kembung.
q. Ekstremitas : Tidak terdapat kelainan bentuk, pergerakan normal, reflek lutut baik,
keadaan ujung ekstremitas baik, bentuk simetris, dan tidak ada lebam namun pasien
terbaring lemas.
r. Alat kelamin : Kebersihan cukup, bentuk normal, dan tidak ada kelainan
s. Anus : Kebersihan cukup, tidak ada kelainan, tidak ada ambein
t. Antropometri :
BB = 13 kg
TB = 110 cm
Lingkar kepala = 50 cm
Lingkar dada = 54 cm
Lingkar lengan = 24cm
u. Gejala kardinal :
Suhu = 36,5 oC
Nadi = 88x/menit
Pernapasan = 20x/menit
Tekanan darah = 110/70 mmHg

K. Pemeriksaan Penunjang
(-)

L. Hasil Observasi
a. Interaksi anak dengan orang tua : interaksi pasien kurang baik terhadap orang tua,
karena anak berbaring lemas
b. Bentuk / arah komunikasi : bentuk komunikasi yang dilakukan tidak jelas karna
kesadaran anak delirium
c. Ambivalensi / kontradiksi prilaku : tidak terdapat kontradiksi prilaku
d. Rasa aman anak : pasien merasa aman jika bersama orang tuanya

ANALISA DATA
Ruang : Cilinaya
NamaPasien : An. K
No. Register : 728630

Tanggal Data Fokus Penyebab Masalah


3 Mei 2020 DS : Terjadi Infeksi Nyeri Akut
Ibu pasien mengatakan pasien
mengeluh merasa nyeri Agen Pencedera Fisiologis
ditenggorokannya
DO : Nyeri Akut
- Pasien tampak meringis
- Pasien tampak gelisah
Mengeluh Tampak
- Pasien tampak nafsu makan
Nyeri Meringis
berubah
- Pasien tampak proses berpikir
terganggu
- Pasien tampak menarik diri
- Pasien tampak berfokus pada
diri sendiri
3 Mei 2020 DS : Kecemasan Disfungsi
Motilitas
Ibu pasien mengatakan pasien
Gastrointestinal
mengeluh sulit menelan makanan Intoleransi Makanan

DO :
Disfungsi Motilitas
- Pasien tampak tidak mau Gastrointestinal
makan
- Pasien tampak tidak bisa
menelan Nyeri Pengosongan
- Kesadaran : delirium Lambung
Cepat

II. DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS


Ruang : Cilinaya
NamaPasien : An. K
No. Register : 728630

No Tanggal Muncul Diagnosis Keperawatan Tanggal Teratasi TTD


1. 3 Mei 2020 Nyeri Akut berhubungan dengan 4 Mei 2020 Perawat
Agen pencedera fisiologis dibuktikan
dengan tampak meringis, gelisah,
nafsu makan berubah, proses berpikir
terganggu, menarik diri, berfokus
pada diri sendiri
2 3 Mei 2020 Disfungsi Motilitas Gastrointestinal 4 Mei 2020 Perawat
berhubungan dengan Intoleransi
makanan dibuktikan dengan nyeri
dan pengosongan lambung cepat

III. RENCANA KEPERAWATAN


Ruang : Cilinaya
NamaPasien : An. K
No. Register : 728630

No Tgl NO. Tujuan & Kriteria Intervensi Rasional TTD


Dx Hasil
1. 3 Mei 1 Setelah dilakukan INTERVENSI UTAMA INTERVENSI UTAMA Perawat
2020 tindakan keperawatan
1. Indentifikasi lokasi, 1. Mengetahui lokasi,
selama 1 x 24 jam
karakteristik, durasi, karakteristik, durasi,
diharapkan tingkat
frekuensi, kualitas, frekuensi, kualitas, dan
nyeri membaik
dan intensitas nyeri. intensitas nyeri.
dengan kriteria hasil :
1. Keluhan nyeri
2. Berikan teknik non 2. Upaya dalam
menurun
faramakologis untuk mengalihkan perhatian
2. Meringis
mengurangi rasa pasien terhadap rasa
menurun
nyeri (imanajinasi nyeri yang dirasakan.
3. Gelisah menurun
terbimbing)
4. Menarik diri 3. Upaya dalam
menurun 3. Berikan fasilitas dan memberikan
5. Berfokus pada tidur. kenyamanan dan
diri sendiri ketenangan pasien
4. Jelaskan penyebab,
menurun dalam upaya
periode, dan pemicu
6. Nafsu makan meringankan rasa nyeri
nyeri.
membaik
4. Memberikan
5. Jelasakan strategi
pengetahuan kepada
meredakan nyeri
pasien mengenai
penyebab dan pemicu
6. Anjurkan
rasa nyeri yang
penggunaan analgetik
dirasakan.
secara tepat.

5. Memberikan edukasi
7. Kolaborasi
mengenai tindakan
pemberian analgetik.
yang dapat meredakan
INTERVENSI nyeri yang dirasakan
PENDUKUNG
6. Memberikan obat
1. Indentifikasi indikasi dalam upaya
dilakukan latihan meringankan rasa nyeri
pernapasan.
7. Melakukan kerja sama
2. Sediakan tempat dengan petugas farmasi
yang tenang. dalam pemberian obat
mengursi rasa nyeri.
3. Tempatkan satu INTERVENSI
tangan di dada dan PENDUKUNG
satu tangan diperut.
1. Mengetahui indikasi
4. Ambil nafas dalam dari tindakan latihan
secara perlahan pernapasan.
melalui hidung dan
lahan selama 7 2. Memberikan fasilitas
hitungan. tempat yang
mendukung
5. Hitungan kedelapan
kesembuhan pasien.
menghembuskan
nafas melalui mulut 3. Mengetahui pergerakan
secara perlahan. pernafasan pasien.

6. Jelaskan tujuan dan 4. Memberikan


prosedur latihan pergerakan pernapasan
pernapasan. yang optimal bagi
pasien.
7. Anjurkan
mengulangi latihan 5. Memberikan rasa rileks
4-5 kali kepada pasien.

6. Menjelaskan tujuan dan


prosedur atas tindakan
latihan pernafasan
diberikan.

7. Menganjurkan pasien
secara mandiri dalam
mengurangi rasa nyeri
yang dirasakannya.
2 3 Mei 2 Setelah dilakukan Insersi Selang Insersi Selang Perawat
2020 intervensi Nasogastrik Nasogastrik
keperawatan selama 1 1. Identifikasi indikasi 1. Mengetahui apakah
x 24 jam maka pemasangan NGT dapat memasang NGT
Keseimbangan cairan
meningkat dengan 2. Monitor tanda bahaya 2. Mengetahui apakah ada
kriteria hasil : pernapasan masalah pernapasan
1. Asupan cairan
3. Letakkan perlak di 3. Agar tubuh pasien tidak
meningkat
2. Asupan makanan dada terkontaminasi cairan
meningkat
4. Tentukan panjang 4. Agar pemasangan
3. Berat badan
selang dengan selang bisa sampai ke
membaik
mengukur dari ujung lambung
hidung ke telinga lalu
5. Agar panjang selang
ke prosesus xiphoid
sesuai dengan ukuran
5. Tandai panjang selang
6. Agar selang bisa benar-
6. Pertimbangkan benar sampai dan
penambahan 5 cm masuk ke lambung
untuk memastikan
7. Untuk mengetahui
masuk kedalam
seberapa paten lubang
lambung
hidung pasien
7. Periksa kepatenan
8. Agar ujung selang tidak
lubang hidung
bisa membuat organ
8. Lumasi ujung selang lainnya irtitasi
15-20 dengan gel
9. Memastikan apakah
9. Pasang spuit dan pemasangan berhasil
aspirasi isi lambung,
10. Mengetahui Ph
jika isi lambung tidak
lambung
keluar, masukkan
selang 2,5- 5 cm dan
11. Memastikan bahwa
coba aspirasi isi
selang sudah
lambung kembali
mencapai lambung

10. Uji pH hasil aspirasi


12. Agar selang tidak
lambung
mudah lepas dan
pasien nyaman
11. Masukkan Udara 30
ml dan dengarkan
13. Agar pasien merasa
bunyi udara dalam
nyaman
lambung dengan
stetoskop
14. Agar keluarga pasien
dan pasien
12. Fiksasi selang
mengetahui porsedur
nasogastrik ke hidung
yang dilakukan
pasien dengan plester
hipoalergik
15. Agar pasien dan
keluarganya
13. Posisikan semi-fowler
mengethaui
14. Jelaskan tujuan dan ketidaknyamanan
prosedur kepada yang terjadi setelah
pasien dan keluarga pemasangan NGT

15. Informasikan 16. Mengetahui Asupan


kemungkinan makanan yang bisa
ketidaknyamanan dikonsumsi pasien
pada hidung dan
17. Agar Pasien bersedia
kemungkinan muntah
untuk diberikan
16. Monitor asupan makanan melalui
makanan NGT

17. Menyajikan makanan 18. Agar pasien memiliki


secara menarik dan nafsu makan
suhu yang sesuai

18. Kolaborasi pemberian


medikasi sebelum
makan

IV. IMPLEMENTASI
Ruang : Cilinaya
NamaPasien : An. K
No. Register : 728630
No Tgl NO. Jam Implementasi Evaluasi Nama/
Dx TTD
1. 3 Mei 1 10.00 Mengindentifikasi lokasi, DS : ibu pasien mengatakan Perawat
2020 karakteristik, durasi, frekuensi, anaknya merasa nyeri di Sita
kualitas, dan intensitas nyeri. tenggorokan
DO : pasien tampak meringis

2. 10.10 DS : ibu pasien mengatakan


Memberikan teknik non
akan membantu anaknya
faramakologis untuk mengurangi
DO : pasien tampak
rasa nyeri (imanajinasi
mendengarkan ibunya
terbimbing)

3. 10.20 DS : -
Memberikan fasilitas dan tidur.
DO : pasien tampak merasa
nyaman

4. 10.30 DS : ibu pasien mengatakan


Menjelaskan penyebab, periode,
paham dengan penjelasan
dan pemicu nyeri.
perawat
DO : pasien tampak kooperatif

5. 10.40 DS : ibu pasien mengatakan


Menjelasakan strategi meredakan
paham dengan penjelasan
nyeri
perawat
DO : pasien tampak kooperatif

6. 10.50 DS : ibu pasien mengatakan


Menganjurkan penggunaan
bersedia mengikuti saran
analgetik secara tepat.
perawat
DO : pasien tampak kooperatif

7. 11.00 DS : -
Mengkolaborasi pemberian DO : mengkolaborasikan dengan
analgetik. dokter/spesialis

8. 11.10 DS : ibu pasien mengatakan


Mengidentifikasi indikasi tidak ada masalah pernapasan
dilakukan latihan pernapasan. pada anaknya
DO : pasien tampak bernapas
dengan normal

9. 11.20 DS : -
DO : pasien tampak merasa
Menyediakan tempat yang tenang.
tenang

10. 11.30 DS : Ibu pasien mengatakan


akan membantu anaknya
Menempatkan satu tangan di dada
DO : pasien tampak dalam
dan satu tangan diperut.
bimbingan ibunya

11. 11.40 DS : Ibu pasien mengatakan


akan membantu anaknya
Mengambil nafas dalam secara
DO : pasien tampak mengambil
perlahan melalui hidung dan lahan
napas dalam
selama 7 hitungan.

12. 11.50 DS : Ibu pasien mengatakan


akan membantu anaknya
Menghitungan kedelapan
DO : pasien tampak
menghembuskan nafas melalui
menghembuskan napas
mulut secara perlahan.
13. 12.00 DS : ibu pasien mengatakan
paham dengan penjelasan
Menjelaskan tujuan dan prosedur perawat
latihan pernapasan. DO : pasien tampak kooperatif

14. 12.10 DS : ibu pasien mengatakan


akan membantu anaknya untuk
Mengenjurkan mengulangi latihan mengulangi
4-5 kali DO : pasien tampak menuruti
kata ibunya

15. 3 Mei 2 12.20 Mengidentifikasi indikasi DS : ibu pasien mengatakan Perawat


2020 pemasangan NGT anaknya kesulitan menelan Sita
DO : anak tampak tidak bisa
menelan makanan

16. 12.30 Memonitor tanda bahaya DS : ibu pasien mengatakan


pernapasan anaknya tidak memiliki masalah
pernapasan
17. 12.40 Meletakkan perlak di dada DO : pasien tampak napas
dengan normal

18. 12.50 Menentukan panjang selang dengan DS : ibu pasien mengatakan


mengukur dari ujung hidung ke anaknya umur 4 tahun
telinga lalu ke prosesus xiphoid DO : pasien tampak diukur
untuk pemasangan selang NGT

19. 13.00 Menandai panjang selang DS : -


DO : panjang selang disesuaikan
dengan pasien

20. Mempertimbangkan penambahan 5 DS : ibu pasien mengatakan


13.10 cm untuk memastikan masuk setuju dengan prosedurnya
kedalam lambung DO : pasien tampak sedang
diperiksa

21. Memeriksa kepatenan lubang DS : -


13.20 hidung DO : pasien tampak sedang
dilakukan pemeriksaan pada
hidung

22. Melumasi ujung selang 15-20 DS : -


13.30 dengan gel DO : selang sedang dilumasi gel
untuk memudahkan
pemasukannya

23. Memasang spuit dan aspirasi isi DS : -


13.40 lambung, jika isi lambung tidak DO : tampak dilakukan aspirasi
keluar, masukkan selang 2,5- 5 cm untuk mencoba NGT
dan coba aspirasi isi lambung
kembali

24. Menguji pH hasil aspirasi lambung DS : ibu pasien mengatakan


13.50 setuju dengan prosedur
DO : dilakukan uji pH lambung

25. Memasukkan Udara 30 ml dan DS : -


14.00 dengarkan bunyi udara dalam DO : dilakukan percobaan
lambung dengan stetoskop memasukkan NGT

26. Memfiksasi selang nasogastrik ke DS : ibu pasien mengatakan


14.10 hidung pasien dengan plester anaknya merasa aneh di
hipoalergik hidungnya
DO : pasien tampak di pasangi
plester pada selang NGT

27. Memposisikan semi-fowler DS : ibu pasien mengatakan


14.20 akan membantu anaknya
memposisikan diri
DO : pasien tampak setengah
duduk

28. Menjelaskan tujuan dan prosedur DS : ibu pasien mengatakan


14.30 kepada pasien dan keluarga paham dengan penjelasan
perawat
DO : pasien tampak kooperatif

29. Menginformasikan kemungkinan DS : ibu pasien mengatakan


14.40 ketidaknyamanan pada hidung dan anaknya kurang nyaman
kemungkinan muntah DO : pasien tampak merasa
kurang nyaman

30. Memonitor asupan makanan DS : -


14.50 DO : pasien tampak dimasukkan
susu melalui selang NGT

31. Menyajikan makanan secara DS : -


15.00 menarik dan suhu yang sesuai DO : pasien tampak dimasukkan
makanan melalui selang NGT
32. Mengkolaborasi pemberian DS : -
15.10 medikasi sebelum makan DO : pasien tampak dimasukkan
obat melalui selang NGT
V. EVALUASI
Ruang : Cilinaya
NamaPasien : An. K
No. Register : 728630

Tanggal / Jam No. dx Catatan Perkembangan Nama/TTD


4 Mei 2020 1 S : Ibu Pasien mengatakan anaknya sudah tidak mengeluh Perawat
10.00 WITA nyeri lagi
O : Pasien Tampak
- Keluhan nyeri menurun
- Meringis menurun
- Gelisah menurun
- Menarik diri menurun
- Berfokus pada diri sendiri menurun
- Nafsu makan membaik
A : Nyeri Akut
P : Pertahankan kondisi pasien
4 Mei 2020 2 S : Ibu Pasien mengatakan anaknya sudah tidak kesulitan Perawat
11.00 WITA lagi untuk menelan
O : Pasien Tampak
- Asupan cairan meningkat
- Asupan makanan meningkat
- Bisa makan
- Kesadaran Composmentis
A : Disfungsi Motilitas Gastrointestinal
P : Pertahankan kondisi pasien
REFERENSI

Tarwoto & Wartonah, 2003. Kebutuhan dasar manusia & proses keperawatan. Jakarta :
Salemba Medika.

Tim Pokja PPNI. 2017. Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia. Jakarta : DPP PNI

Tim Pokja PPNI. 2017. Standar Diagnosa Intervensi Keperawatan Indonesia. Jakarta :
DPP PPNI

Tim Pokja PPNI. 2017. Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Jakarta: DPP PPNI

Anda mungkin juga menyukai