Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. A DENGAN TYPHOID


DI RUANG NAKULA 4
RSUD K.R.M.T WONGSONEGORO

Disusun oleh :

Sahrul Widyastuti

P1337420919122

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
2020

1
LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN
An. A DENGAN DIAGNOSA MEDIS THYPOID DI RUANG NAKULA 4
RSUD K.R.M.T. WONGSONEGORO SEMARANG
I. BIODATA
A. Identitas Klien
Nama : An. A
Tempat Tgl Lahir / Usia : Semarang, 04 Februari 2016
(3 tahun 11 bulan)
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Alamat : Pucanggading, Semarang
Tgl. Masuk : 8 Januari 2020
Tgl. Pengkajian : 9 Januari 2020
Diagnosa Medik : Typhoid
B. Identitas Orang Tua
1. Ayah
Nama : Tn. S
Usia : 30 Thn
Pendidkan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Agama : Islam
Alamat : Pucanggading, Semarang

2. Ibu
Nama : Ny. W
Usia : 29 Thn
Pendidkan : SMA
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Agama : Islam
Alamat : Pucanggading, Semarang

2
3. Identitas Saudara Kandung
An. A merupakan anak ketiga dan memiliki 2 kakak 1 hidup dan 1
meninggal
II. KELUHAN UTAMA
Ibu klien mengatakan bahwa An. A demam
III. RIWAYAT KESEHATAN
A. Riwayat Kesehatan Sekarang
Ibu klien mengatakan bahwa anaknya sudah mengalami demam sejak
tanggal 1 januari 2020. Sebelum dibawa ke RS klien sudah diperiksakan ke
dokter keluarga, akan tetapi selama 4 hari panas klien tidak turun turun,
pusing dan batuk, pilek. Sehingga ibu klien membawa An. A ke IGD RSUD
K.R.M.T Wongsonegoro pada tanggal 8 januari 2020 pukul 22.00 WIB.
Saat diperiksa di IGD suhu klien 38°C, RR : 22 x/menit, HR : 100 x/menit.
Kemudian di IGD klien diberikan terapi infus RL 3 cc/kg BB/ jam, inj.
ranitidine 25 mg i.v, dan obat PCT 2 cth p.o. Setelah itu, klien dipindahkan
ke ruang Nakula 4 pada tanggal 9 Januari 2020 pukul 01.00 WIB.
B. Riwayat kesehatan Lalu
Ibu klien mengatakan bahwa An. A belum pernah dirawat dirumah sakit
sebelumnya
C. Riwayat kehamilan
1. Prenatal
Ibu klien rutin periksa kandungan setiap bulan sejak kehamilan. Ibu
mengatakan merasa mual pada trimester pertama kehamilannya. Selama
hamil ibu mendapatkan vitamin Fe. Ibu mengalami kenaikan berat badan
selama hamil 7 kg dan ibu mengatakan selama kehamilan tekanan darah
saat hamil rendah.
2. Natal
Ibu mengatakan bahwa ia melahirkan anak ketiganya tersebut di rumah
sakit secara caesar dengan usia kehamilan 34 minggu, sudah dipacu
tetapi tidak ada reaksi. Dengan BB bayi saat lahir 4.2 kg dan PB bayi saat
lahir 48 cm.

3
3. Postnatal
Ibu mengatakan bahwa ia memberikan ASI sampai umur 2 tahun. ASI
ekslusif selama 6 bulan, setelah itu baru diberikan makanan tambahan
pendamping ASI
D. Riwayat persalinan
Ibu mengatakan bahwa ia melahirkan anak ketiganya tersebut di rumah sakit
secara caesar dengan usia kehamilan 34 minggu, sudah dipacu tetapi tidak
ada reaksi. Dengan BB bayi saat lahir 4.2 kg dan PB bayi saat lahir 48 cm.
E. Riwayat imunisasi
Ibu klien mengatakan bahwa An. A sudah mendapatkan imunisasi secara
lengkap.
1. Jenis imunisasi Hepatitis waktu pemberian usia 0 bulan.
2. Jenis imunisasi BCG, Polio I waktu pemberian pada usia 1 bulan.
3. Jenis imunisasi DPT/ HB I, Polio II waktu pemberian usia 2 bulan.
4. Jenis imunisasi DPT/ HB II, Polio III waktu pemberian usia 3 bulan.
5. Jenis imunisasi DPT/ HB III, Polio IV waktu pemberian usia 4 bulan.
6. Jenis imunisasi Campak waktu pemberian usia 9 bulan.
F. Riwayat alergi : anak tidak memilki alergi makanan maupun obat-obatan.
G. Riwayat tumbuh kembang
Motorik halus dan motorik kasar klien baik, tidak ada masalah,
perkembangan sesuai dengan umur. Perkembangan wicara dan komunikasi
klien baik. Klien dapat bergaul dengan baik bersama teman sebayanya.
- Berguling : ± 4 Bulan
- Duduk : ± 7 bulan
- Merangkak : ± 9 Bulan
- Berdiri : ± 11 Bulan
- Berjalan : ± 13 Bulan
- Waktu tumbuh gigi : 6 bulan

4
H. Riwayat kesehatan keluarga

30 th 29 th

Keterangan :

: laki-laki : garis keturunan

: perempuan : tinggal serumah

: klien

Kesimpulan :
- Tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit yang sama dengan
klien.
- Tidak ada anggota keluarga yang memiliki penyakit hipertensi, DM,
asma, jantung maupun penyakit menular lainnya.
- Klien tinggal serumah dengan kedua orang tuanya dan tantenya
IV. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan umum : baik
2. Tanda-tanda vital :
- Suhu : 37.9°C
- Nadi : 100 kali /menit
- Respirasi : 22 kali /menit.
3. Antropometri

5
- Berat bayi lahir : 4.2 kg (normal)
- Panjang badan saat lahir : 48 cm (normal)
- Panjang badan : 100 cm (normal)
- Berat badan : 14 kg (normal)
-
BMI (Body Mass Indek) : 14 kg/m2 (normal)
- Lingkar lengan atas : 16.3 cm (normal)
- Lingkar kepala : 50 cm (normal)
- Lingkar dada : 65 cm (normal)

6
4. Status nutrisi
- Berat badan menurut panjang badan BB/PB (berat badan anak 14 kg)
Z Score : - 1 SD (berdasarkan grafik berat badan menurut tinggi badan laki-laki 2-5
tahun pada buku SDIDTK 2016)
Berada pada rentang (Normal -2 SD s/d < 2 SD)
- PB/U (panjang badan anak 100 cm)
Z Score : 0 SD (berdasarkan kurva tinggi badan berdasarkan umur anak laki-laki 2-5
tahun pada buku SDIDTK 2016)
Berada pada rentang (Normal -2 SD s/d < 2 SD)
- Pertumbuhan anak laki-laki IMT (BMI = 14 kg/m2
Z score : - 1 SD (berdasarkan kurva pertumbuhan anak laki-laki IMT berdasarkan
umur 60-72 bln)
Berada pada rentang (Normal -2 SD s/d < 2 SD)
5. Cairan
a. Kebutuhan cairan :
 Total cairan masuk/input :
Infus = 500 cc
Minum = 350 ml/hari
Air metabolisme (AM ) = 8 x BB/24 jam = 8 x 17.5 = 140 cc
Total = 990 cc
 Total cairan keluar / output:
BAK : 300 cc
BAB : 100 cc
Muntah : 180 cc
IWL : (30 – usia anak dalam tahun x BB (Kg) / 24jam
= (30 – 3 th) x 14 kg / 24 jam
= 15.75 cc
Total = 595.75 cc
Maka balance cairan = intake cairan – output cairan
= 990 cc – 1017.5 cc
= +394,75 cc

7
6. Intergumen
Suhu 37.9oC, akral teraba hangat, kulit berwarna sawo matang, tidak terdapat lesi maupun
tanda kemerahan. Turgor kulit baik.
7. Kepala dan leher
a. Bentuk kepala mesocepal, tidak ada lesi.
b. Distribusi rambut merata warna hitam.
c. Mata simetris tidak ada edema, pupil isokor, konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik,
mata tampak cekung, fungsi penglihatan baik, tidak menggunakan alat bantu
penglihatan.
d. Bentuk telinga simetris kanan dan kiri, bersih, fungsi pendengaran baik.
e. Hidung : bentuk dan ukuran simetris lubang hidung kanan dan kiri sama, tidak ada
polip hidung.
f. Mulut : mukosa bibir kering, tidak terdapat stomatitis, lidah tampak kotor.
g. Leher : bentuk normal, tidak ada pembesaran limfe
8. Dada
a. Jantung :
Inspeksi : datar, tidak terjadi pembesaran, tidak tampak iktus kordis
Palpasi : iktus kordis teraba pada intercosta ke 4-5
Perkusi : redup
Auskultasi : tidak ada bunyi jantung tambahan
b. Paru:
Inspeksi : simetris, bentuk normal, kosta tidak menonjol
Palpasi : tidak ada benjolan, tidak ada nyeri dada
Perkusi : sonor
Auskultasi : tidak ada suara nafas tambahan
9. Abdomen
Inspeksi : datar, tidak terdapat lesi maupun tanda ascites
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan
Perkusi : tympani
Auskultasi : bising usus 13 x/menit

8
10. Reproduksi
Berjenis kelamin laki-laki, kebersihan terjaga, tidak terdapat lesi maupun iritasi. Tidak
terpasang selang kateter urin.
11. Ekstermitas
Atas : Tangan kanan terpasang infus RL 8 tpm, tidak terdapat lesi maupun kebiruan.
Bawah : Akral hangat, tidak terdapat edema.
12. Psikososial :
a. Respon hospitalisasi : anak tidak menangis ketika perawat datang untuk melakukan
tindakan (membenarkan infus, bertanya keluhan)
b. Koping keluarga dalam menghadapi masalah : keluarga menerima kondisi anaknya
dan berusaha agar cepat sembuh
c. Pengetahuan orang tua : orang tua An. A belum memahami sepenuhnya mengenai
penyakit anaknya.
d. Keterlibatan orang tua dalam menghadapi anaknya : orang bergantian untuk
menunggui klien saat dirawat.
e. Spiritual : harapan orang tua agar segera bisa melihat anaknya sehat. Ibu klien juga
sholat dan berdoa untuk kesembuhan anaknya.
V. RIWAYAT NUTRISI
A. Pemberian Asi
- Pertama kali disusui : Sejak dilahirkan
- Cara Pemberian : Menetek/Disusui langsung
- Lama pemberian : 2 tahun

9
B. Pemberian Susu Formula
An. A tidak diberi susu formula karena ASI eksklusif
C. Pemberian makanan tambahan
- Pertama kali diberikan usia : 6 bulan
- Jenis : Bubur tim dan pisang
D. Pola perubahan nutrisi tiap tahap usia sampai pada nutrisi :
Usia Jenis Nutrisi Lama pemberian
1. 0 – 6 Bulan Air Susu Ibu (ASI) 6 bulan
2. 6 – 9 Bulan Air Susu Ibu (ASI)+ bubur tim
3. 9 – 12 bulan Air Susu Ibu (ASI)+ bubur tim
4. 1 – 2 tahun Air Susu Ibu (ASI)+ bubur tim
5. 2- sekarang Bubur tim+ makanan dewasa
Klien makan 3 kali sehari (nasi,
sayur, lauk pauk. Klien juga
minum air putih ± 2,1 – 2,4 liter
(8-10 gelas), minum susu setiap
pagi dan malam hari.

VI. RIWAYAT PSYCHOSOSIAL


- Anak tinggal bersama ibu dan ayahnya
- Hubungan antar anggota keluarga harmonis dan diasuh oleh kedua orang tuanya
VI. REAKSI HOSPITALISASI
A. Pemahaman anak tentang sakit dan rawat inap
- Klien sudah mengetahui jika dirinya berada di rumah sakit, klien juga tidak
menangis ketika ada perawat datang untuk memberikan terapi. Klien saat ini
sedang sekolah TK, dan ia ijin karena sedang sakit.
B. Pemahaman keluarga tentang sakit dan rawat inap
- Ibu mengerti anaknya sakit sehingga membawa anaknya ke rumah sakit.
- Perasaan orang tua tenang karena anaknya dirawat dengan baik dirumah sakit dan
karena ini bukan kali pertama anaknya dirawat di rumah sakit.

10
VII. AKTIVITAS SEHARI-HARI
A. Nutrisi
Kondisi Sebelum Sakit Saat sakit
- Selera makan Baik Berkurang (hanya 1/2 porsi,
kadang habis 1 porsi)
- Menu makan Nasi, sayur, lauk Nasi, sayur, lauk
pauk, sambal
- Frekuensi makan 3 kali sehari 3 kali sehari
- Makanan yang disukai Tidak ada Tidak ada

- Makanan pantangan Tidak ada Tidak ada


- Pembatasan pola makan Tidak ada
- Cara Makan Makan sendiri, Disuapi
kadang disuapi
- Ritual saat makan Berdoa sebelum Berdoa sebelum makan
makan

B. Cairan
Kondisi Sebelum Sakit Saat sakit
- Jenis minuman Air putih dan susu Air putih
- Frekuensi minum 6-8 gelas 2-3 gelas
- Kebutuhan cairan Rumus : Rumus :
100 ml/kgBB untuk 10 kg 100 ml/kgBB untuk 10 kg
pertama + 50 ml/kgBB pertama + 50 ml/kgBB
untuk 10 kg + 25 ml/kgBB untuk 10 kg + 25 ml/kgBB
untuk setiap tambahan untuk setiap tambahan
kgBB nya kgBB nya
Kasus : Kasus :
An. A BB nya 17,5 kg An. A BB nya 17.5 kg
Maka : Maka :

11
(10 x 100) + (7,5 x 50) = (10 x 100) + (7.5 x 50) =
1375 cc/hari 1375 cc/hari
- Cara pemenuhan Minum dengan gelas Minum dengan gelas dan
infus

C. Eliminasi BAB dan BAK


Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
BAB
- Tempat pembuangan Kamar mandi Kamar mandi
- Frekuensi (waktu) 1 x/hari 1 x/hari
- Konsistensi Lunak Lunak
- Kesulitan Tidak ada Tidak ada
BAK
- Tempat pembuangan Kamar mandi Kamar mandi
- Frekuensi (waktu) 3 x/hari 3 x/hari
- Konsistensi Jernih Kuning
- Kesulitan Tidak ada Tidak ada

D. Istirahat tidur
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
- Jam Tidur
Siang 13.30 – 14.30 14.00 – 15.00
Malam 21.30 – 05. 00 21.00 – 04.30
- Pola Tidur Baik Baik
- Kebiasaan sebelum tidur Tidak ada Tidak ada
- Kesulitan tidur Tidak ada Tidak ada

12
E. Personal Hygiene
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
- Mandi
Cara Dimandikan Disibin
Frekuensi 2 kali sehari 1 kali sehari
Alat mandi Sabun dan handuk Sabun, air, waslap
- Cuci Rambut Setiap kali mandi Tidak
Frekuensi Dengan shampo
Cara
- Gunting Kuku 2 minggu sekali (kalau Tidak (kuku klien
Frekuensi sudah terlihat panjang) pendek)
Cara Dipotong dengan
gunting kuku
- Gosok gigi 2 kali sehari Tidak
Frekuensi Dengan sikat gigi dan
pasta gigi anak

F. Aktivitas/Mobilitas fisik
Kondisi Sebelum sakit Saat sakit
- Kegiatan sehari-hari Bermain Tidur di tempat tidur,
kadang jalan-jalan di
ruang bermain
- Pengaturan jadwal harian Tidak ada Tidak ada
- Penggunaan alat bantu Tidak ada Tidak ada
aktifitas
- Kesulitan pergerakan Tidak ada Terhambat oleh infus
tubuh

13
VIII. Pengkajian tambahan
a. Pengkajian Resiko Jatuh Pada Anak (Humpty Dumpty)
Parameter Kriteria Nilai Skor
Usia < 3 Tahun 4

3 – 7 tahun 3 3

7 – 13 tahun 2

≥ 13 tahun 1
Jenis Kelamin Laki – laki 2 2

Perempuan 1
Diagnosis Diagnosis neurologi 4

Perubahan oksigenasi (diagnosis respiratorik, 3


dihaidrasi, anemia, anoreksia, sinkop, Pusing, dll
Gangguan prilaku / psikiatri 2

Diagnosis lainnya 1 1
Gangguan Kognitif Tidak menyadari keterbatasan lainnya 3

Lupa akan adanya keterbatasan 2

Orientasi baik terhadap diri sendiri 1 1


Faktor Lingkungan Riwayat jatuh / bayi diletakkan ditempat tidur 4
dewasa
Pasien menggunakan alat bantu / bayi diletakkan 3
dalam tempat tidur bayi / perabot rumah.
Pasien diletakkan pada tempat tidur 2
Area diluar rumah sakit 1 1

Pembedahan / sedasi/ Dalam 24 jam 3


anestesi

Dalam 48 jam 2

>48 jam dan tidak menjalani pembedahan / 1 1


sedasi / anastesi.

Penggunaan medika Penggunaan multiple sedative, obat hypnosis, 3


mentosa barbiturate, fenotiazi, antidepresan, pencahar,
diuretic, narkose.
Penggunaan obat salah satu diatas 2

14
Penggunaan medikasi lainnya / atau tidak ada 1 1
medikasi.
Jumlah Skor Humpty Dumpty 10
Keterangan :
1. Skor 7 – 11 = resiko jatuh ringan
2. Skor ≥ 12 = resiko jatuh tinggi

15
b. Pengkajian nyeri menggunakan Face Pain Rating Scale

Interpratasi:
0 = tidak nyeri
2 = sedikit sakit
4 = agak mengganggu
6 = mengganggu aktivitas
8 = sangat mengganggu
10 = tidak tertahankan
Ket : Klien tidak mengeluh nyeri
IX. TEST DIAGNOSTIK
Tanggal : 10 Januari 2020
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI NORMAL
Hemoglobin 12.8 g/dl 11-15
Hematokrit 40.90 40-52
Leukosit H 11.1 /ul 3.8-10.6
Trombosit 247 /ul 150-400
Hitung jenis
Netrofil L33.4 % 50.0-70.0
Limfosit H 62.1 % 25.0-40.0
Monosit 2.4 % 2.0-8.0
Eosinofil L 0.9 % 2-4
Basofil 0.2 % 0-1

Tanggal : 08 Januari 2020


PEMERIKSAAN HASIL
Widal
Salmonella Tyhpy H (+) 1/320

16
X. PROGRAM TERAPI
- Inf RL 8 tpm
- Inj. Ranitidin 25 mg/12 jam untuk mengatasi gejala nyeri lambung atau nyeri
ulu hati akibat peningkatan asam lambung
- Ambroxol 15mg 3x cth 1 PO untuk mengatasi batuk berdahak
- Curvit syrup 2x ½ untuk meningkatkan nafsu makan dan stamina
- Rhinoved syrup 3x ½ untuk mengurangi peradangan yang terjadi pada
mukosa hidung
- Cefixime syrup 100mg/ 5ml antibiotik yang digunakan untuk mengobati
infeksi yang disebabkan oleh bakteri
- Paracetamol syrup 125mg /5ml analgetic (pereda nyeri) dan antipiretik
(penurun panas/demam)
- Colsancetine 3x 1 adalah obat yang mengandung antibiotik dan digunakan
untuk berbagai macam infeksi bakteri salah satunya mengobati tifoid
XI. DATA FOKUS
Data Etiologi Masalah
DS : Penyakit infeksi Hipertermi
Ibu klien mengatakan bahwa An. A
demam, badannya panas.
DO :
Suhu : 37.9°C
Nadi : 100 x/menit
RR : 22 x/menit
Kulit terasa hangat
Leukosit : H 11.2 /ul
Tes widal positif
DS : Kehilangan volume Hipovolemia
Ibu klien mengatakan batuk, pilek3 kali cairan aktif (muntah)
sehari, pusing
DO :

17
Badan klien tampak lemas
Balance cairan = - 27.5 cc
Mata tampak cekung
Wajah tampak pucat
Bibir kering
Konjungtiva anemis
XII. INTERVENSI KEPERAWATAN
Tanggal/ Diagnosa Tujuan Intervensi
jam
9 Januari Hipertermi b.d Setelah dilakukan Manajemen hipertermi
2020 penyakit keperawatan selama 3 x 24 Observasi
infeksi jam diharapakan : 1. Identifikasi penyebab
Jam 10.30 Kriteria hasil: hipertermia (mis. Dehidrasi,
WIB 1. Suhu tubuh dalam terpapar lingkungan panas,
rentang normal penggunaan incubator)
2. Nadi dan respirasi dalam 2. Monitor suhu tubuh
rentang normal 3. Monitor kadar elektrolit
3. Tidak ada perubahan 4. Monitor haluaran urine
warna kulit dan tidak 5. Monitor komplikasi akibat
pusing hipertermia
Terapiutik
1. Sediakan lingkungan yang
dingin
2. Longgarkan atau lepaskan
pakaian
3. Basahi dan kipasi permukaan
tubuh Berikan cairan oral
4. Ganti linen setiap hari atau lebih
sering jika mengalami
hiperhidosis (Keringat
berlebihan).
5. Lakukan pendinginan eksternal
(mis. Selimut hipotermia atau

18
kompres dingin pada dahi, leher,
dada, abdomen, aksila)
6. Hindari pemberian antipiretik
atau aspirin
7. Berikan oksigen, jika perlu
Edukasi
Anjurkan tirah baring
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian cairan dan
elektrolit intravena
9 Januari Hipovolemia Setelah dilakukan asuhan Manajemen hipovolemia
2020 b.d kehilangan keperawatan selama 3 x 24 Observasi
Jam 10.40 volume cairan jam diharapkan :
1. Periksa tanda dan gejala
aktif (muntah) 1. Tidak ada tanda-tanda
hipovolemia (mis. frekuensi
dehidrasi : BB tidak
nadi meningkat, nadi teraba
turun, turgor kulit baik,
lemah, tekanan darah menurun,
membrane mukosa
tekanan nadi menyempit,turgor
lembab, mata tidak
kulit menurun, membrane
cekung
mukosa kering, volume urine
2. Elektrolit serum dalam
menurun, hematokrit
batas normal
meningkat, haus dan lemah)
3. TTV dalam batas normal
2. Monitor intake dan output cairan
Terapeutik

1. Hitung kebutuhan cairan


2. Berikan posisi modified
trendelenburg
3. Berikan asupan cairan oral

Edukasi

1. Anjurkan memperbanyak
asupan cairan oral

19
2. Anjurkan menghindari
perubahan posisi mendadak

Kolaborasi

1. Kolaborasi pemberian cairan IV


issotonis (cairan NaCl, RL)
2.

XIII. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN


Tanggal/jam Dx Implementasi Respon TTD
9 Januari Dx 1 1. Memonitor tanda-tanda vital DS : -
2020 DO :
Suhu : 37.9°C
Nadi : 100 x/menit
RR : 22 x/menit

DS : Ibu klien mengatakan


2. Memberikan cairan oral akan memberikan minum
yang cukup ke klien
DO :
Klien minum 2-3 gelas/ hari
(500 – 750 liter)
Kebutuhan cairan = 100
ml/kgBB untuk 10 kg
pertama + 50 ml/kgBB untuk
10 kg
= (10 x 100) + (7.5 x 50)
= 1375 cc/hari

20
3. Melonggarkan atau lepaskan DS : Ibu klien mengatakan
pakaian anaknya masih demam
4. Melakukan water tapid DO :
sponge pada lipatan ketiak, Klien tampak nyaman
paha dan seluruh dada Kulit terasa hangat
Suhu : 37.2°C

5. Menganjurkan istirahat,
DS : Ibu klien mengatakan
kurangi keletihan
anaknya istirahat di tempat
tidur
DO :
Badan klien tampak lemas
Klien hanya tiduran di tempat
tidur

6. Melakukan kolaborasi
DS : -
dengan dokter untuk
DO :
pemberian terapi
Klien mau untuk diberikan
Infus RL 8 tpm
obat
Colsancetine 3x 1
Tidak ada tanda-tanda alergi
Paracetamol syrup 125mg
obat
/5ml

9 Januari Dx 2 1. Memonitor balance cairan DS : Ibu klien mengatakan


2020 batuk, pilek, pusing
DO : SW
Total cairan masuk/input :
Infus = 500 cc
Minum = 350 ml/hari
Air metabolisme (AM ) = 8 x
BB/24 jam = 8 x 17.5 =
140 cc
Total = 990 cc

Total cairan keluar / output:


BAK : 300 cc
BAB : 100 cc

21
Muntah : 180 cc
IWL : (30 – usia anak dalam
tahun x BB (Kg) / 24jam
= (30 – 3 th) x 17.5 kg / 24
jam
= 472.5 cc
Total = 1052.5 cc

Maka balance cairan =


intake cairan – output cairan
= 990 cc – 1052.5 cc
= - 62.5 cc

DS : ibu pasien mengatakan


anaknya lemas
2. Memonitor status hidrasi : DO :
kelembaban membrane Mata tampak cekung
mukosa, nadi, suhu, respirasi Wajah tampak pucat
dan tekanan darah Bibir kering
Konjungtiva anemis

DS :
Ibu mengatakan nafsu makan
klien berkurang
3. Menganjurkan DO :
memperbanyak asupan oral Makan hanya 1/2 porsi

DS : -
DO :

4. Melakukan kolaborasi Klien mau untuk diberikan

dengan dokter untuk obat

pemberian terapi Tidak ada tanda-tanda alergi

Infus RL 8 tpm obat

22
- Curvit syrup 2x ½
- Rhinoved syrup 3x ½
10 Jan 2019 Dx 1 1. Memonitor tanda-tanda vital DS : -
DO :
Suhu : 36,4°C SW
Nadi : 104 x/menit
RR : 22 x/menit

2. Memberikan cairan oral DS : Ibu klien mengatakan


akan memberikan minum
yang cukup ke klien
DO :
Klien minum 4-5 gelas/ hari
(1000 – 1250 liter)
Kebutuhan cairan = 100
ml/kgBB untuk 10 kg
pertama + 50 ml/kgBB untuk
10 kg
= (10 x 100) + (7.5 x 50)
= 1375 cc/hari

3. Melonggarkan atau lepaskan


DS : Ibu klien mengatakan
pakaian
anaknya sudah tidak demam
4. Melakukan kompres hangat
DO :
pada lipatan ketiak dan paha
Kulit sudah tidak terasa
hangat
Suhu : 36,4°C

5. Menganjurkan istirahat,
DS : Ibu klien mengatakan
kurangi keletihan
anaknya istirahat di tempat
tidur

23
DO :
Klien tampak lebih segar

DS : ibu klien mengatakan


anaknya tidakada keluhan
6. Melakukan kolaborasi
DO :
dengan dokter untuk
Klien mau untuk diberikan
pemberian terapi
obat
Infus RL 8 tpm
Tidak ada tanda-tanda alergi
- Curvit syrup 2x ½
obat
- Rhinoved syrup 3x ½

10 Januari Dx 2 1. Memonitor balance ciaran DS : Ibu klien mengatakan


2020 sudah tidak mual muntah
DO : SW
Total cairan masuk/input :
Infus = 500 cc
Minum = 1000 ml/hari
Air metabolisme (AM ) = 8 x
BB/24 jam = 8 x 17.5 = 140
cc
Total = 1640 cc

Total cairan keluar / output:


BAK : 350 cc
BAB : 80 cc
IWL : (30 – usia anak dalam
tahun x BB (Kg) / 24jam
= (30 – 3 th) x 17.5 kg / 24
jam
= 472.5 cc
Total = 902.5 cc

Maka balance cairan =


intake cairan – output cairan
= 1640 cc – 867.5 cc
= + 738.5 cc

2. Memonitor status hidrasi : DS : -


kelembaban membrane DO :

24
mukosa, nadi, suhu, respirasi Bibir lembab
dan tekanan darah

DS :
Ibu mengatakan nafsu makan
klien sudah mulai membaik
3. Menganjurkan
DO :
memperbanyak asupan oral
Makan 1 porsi habis

DS : -
DO :
Klien mau untuk diberikan
4. Melakukan kolaborasi obat
dengan dokter untuk Tidak ada tanda-tanda alergi
pemberian terapi obat
Infus RL 8 tpm

XIV. EVALUASI KEPERAWATAN


Tanggal/ Jam Dx SOAP TTD
9 Januari 2020 Dx 1 DS :
Ibu klien mengatakan anaknya sudah tidak
demam SW
DO :
Suhu : 36.4 °C
Nadi : 104 x/menit
RR : 22 x/menit
Badan klien sudah tidak panas
Klien minum 6-7 gelas/ hari (1500 – 1750 liter)
Kebutuhan cairan = 100 ml/kgBB untuk 10 kg
pertama + 50 ml/kgBB untuk 10 kg

25
= (10 x 100) + (7.5 x 50)
= 1375 cc/hari
Badan klien tampak membaik
Klien bermain dengan saudaranya di kamar dan
kadang jalan-jalan
A : Masalah teratasi
P : Hentikan intervensi
10 Jan 2020 Dx 2 DS :
Ibu klien mengatakan sudah tidak mual muntah
dan nafsu makan klien sudah baik SW
DO :
Total cairan masuk/input :
Infus = 500 cc
Minum = 1000 ml/hari
Air metabolisme (AM ) = 8 x
BB/24 jam = 8 x 17.5 = 140
cc
Total = 1640 cc

Total cairan keluar / output:


BAK : 350 cc
BAB : 80 cc
IWL : (30 – usia anak dalam
tahun x BB (Kg) / 24jam
= (30 – 3 th) x 17.5 kg / 24
jam
= 472.5 cc
Total = 902.5 cc

Maka balance cairan =


intake cairan – output cairan
= 1640 cc – 867.5 cc
= + 738.5 cc
Makan 1 porsi habis
Bibir lembab
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dilanjutkan dirumah
- Anjurkan memperbanyak asupan cairan
oral

26
27
28

Anda mungkin juga menyukai