Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN.

M F DENGAN
INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA)

DI RUANG YUDHISTIRA RSD KRMT WONGSONEGORO SEMARANG

DISUSUN OLEH :
BADRIYYAH ULFAH ROHFIANI
P1337420119022

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN SEMARANG


JURUSAN KEPERAWATAN SEMARANG
POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
2022
ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN. F.N DENGAN GASTROENTERITIS
DI RUANG YUDHISTIRA RSD KRMT WONGSONEGORO SEMARANG

I. PENGKAJIAN

Tanggal Masuk : 19 Maret 2022 Ruang : Yudhistira

Pukul : No. RM : 445XXX

Tanggal Pengkajian : 23 Maret 2022 Praktikan : Badriyyah Ulfah Rohfiani

Pukul : 15.00 WIB NIM : P1337420119022

A. BIODATA PASIEN
1. Identitas
Nama Pasien : An. M F

Tanggal Lahir : 27 Juli 2018

Umur : 3 tahun 7 bulan 26 hari

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Alamat : Kampung kledong malang 298 A.

Diagnosis Medis : ISPA

Ibu
Nama : Ny. A

Umur :-

Hubungan dgn Pasien : Ibu

Alamat : Kampung kledong malang 298 A.

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : IRT

Agama : Islam

Suku Bangsa : Indonesia

Status Perkawinan : Kawin


Ayah
Nama : Tn T

Umur :-

Hubungan dgn Pasien : Ayah

Alamat : Kampung kledong malang 298 A.

Pendidikan : SMP

Pekerjaan : Swasta

Agama : Islam

Suku Bangsa : Indonesia

Status Perkawinan : Kawin

B. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan Utama
Ibu pasien mengatkan pasien mengalami kejang epilepsi batuk dan demam.
2. Riwayat Kesehatan Sekarang
Ibu pasien mengatakan bahwa An. M F sudah panas sejak hari sabtu 19 Maret
2022, sekitar 7 hari yang lalu. Panas naik turun, panas sekarang 37 setelah itu
diminumkan obat lalu suhu turun ke 36.8. Tetapi tidak kunjung turun panasnya.
3. Riwayat Penyakit Klien Sebelumnya
Ibu pasien mengatakan An. M F belum pernah opname.
4. Riwayat Kehamilan
Ibu pasien mengatakan riwayat kelahiran An. M F dengan kehamilan 9 bulan dan
merupakan anak ketiga. Saat kehamilan Ny. A selalu rutin memeriksakan
kehamilannya dan hanya merasa mual dan muntah pada umumnya.
5. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu pasien mengatakan bahwa Ayah dan kakak pasien mempunyai gejala tipes dan
step, sedangkan ibu pasien maupun kakek, nenek, dan keluarga tidak memiliki
penyakit yang serius/ menularkan.
6. Riwayat Persalinan
Selama persalinan tidak terjadi masalah. Persalinan dilakukkan normal dibantu
Dokter dan bidan. Saat sebelum hamil maupun pada saat hamil pasien belum
pernah sakit. Pada saat setelah melahirkan, pasien hanya recovery penyembuhan
persalinan normal. Pasien An. M F merupakan anak ke 3. Pasien tidak memiliki
alergi, tidak komplikasi, pemberian ASI dilakukkan selama 3 tahun 7 bulan 26
hari dan susu kotak.
7. Riwayat Imunisasi
Ibu pasien mengatakan An. M F sudah mendapatkan imunisasi lengkap sesuai
usianya seperti BCG, Campak I, Polio I, polio II,DPT I, DPT II, DPT III,
Hepatitis B1, B2, B3, varicela.
8. Riwayat Alergi
Ibu pasien mengatakan bahwa pasien tidak mempunyai alergi.
9. Riwayat Pemakaian Obat-obatan
Ibu pasien mengatakan jika sakit diberikan obat sesuai keluhan yang dibeli di
apotik, jika belum sembuh periksa di pelayanan kesehatan terdekat.
10. Riwayat Tumbuh Kembang
a. Motorik Kasar : An. M F dapat melempar bola.
b. Motorik Halus : An. M F dapat makan sendiri.
c. Bahasa : An. M F sudah bisa bicara lancar, menyebut warna, menyebut
angka, bicara bisa dimengerti.
d. Personal Sosial : An. M F dapat menoleh ke sumber suara dan menunjuk apa
yang dia inginkan dan memeluk dan mencium barang terdekat.
C. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
1. Penampilan Umum
a. Keadaan Umum : Baik.
b. Kesadaran : Composmentis E : 4, V : 6, M : 5
c. Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital
1) Tekanan Darah : - mmHg
2) Pernafasan : 21 x/menit
3) Suhu : 37.3oC
2. Nutrisi dan Cairan
Nutrisi :
a. Berat Badan : 14 kg
b. Status nutrisi
1) Jenis Makanan : Diet yang diberikan pada An. M F yaitu
makanan lunak
2) Kesulitan saat makan : Selama sakit An. M F hanya makan sedikit,
karena tidak nafsu makan
3) Kebiasaan saat makan : An. M F sering tidak habis kalau makan.
4) Keluhan : An. M F mengalami nafsu makan kurang
ketika sakit, saat makan harus mencari cara agar mau.
Cairan :
a. Kebutuhan cairan 24 jam :
Rumus hollyday zegar : <10 kg = 100cc/kgBB/hari
An. F N =100cc x 14.8kg = 1480cc/hari
b. Minum : kurang lebih 500 cc/hari
c. Intake – Output
Intake : Cairan infus + minum
Output : BAK+BAB
Balance cairan : Intake – Output = 630 – 830 = -200cc
d. Diuresis : An. M F biasanya buang air kecil 4-5 kali
dalam sehari
e. Rute cairan masuk : Cairan yang masuk ke tubuh An. M F selama
sakit yaitu melalui oral dan parenteral. Obat oral yairu paracetamol,
Diazepam, Pamol sup, Ringer lactat.
f. Jenis cairan : ASI & Susu kotak, air putih sedikit.
g. Keluhan : An. M F susah untuk minum dan makan
selama sakit

3. Istirahat Tidur
a. Lama waktu tidur : 8 jam
b. Kualitas tidur : Ibu pasien mengatakan An. M F dapat tidur di Rumah
Sakit pada siang hari sekitar 2 jam. Tidur An. M F ketika sakit sedikit
terganggu.
c. Tidur Siang : Ketika di rumah An. M F selalu tidur siang tapi
semenjak sakit An. M F susah untuk tidur siang
d. Kebiasaan sebelum tidur: Tidak memiliki kebiasaan khusus sebelum tidur.
4. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala : Kulit kepala bersih, rambut sedikit kering dan bersih.
b. Mata : Konjungtiva anemis, fungsi penglihatan normal & tidak
cekung
c. Hidung : Tidak ada polip hidung, tidak terpasang NGT dan selang
oksigen.
d. Telinga : Bersih, tidak menggunakan alat bantu pendengaran.
e. Mulut : Mukosa bibir kering, lidah bersih
f. Leher : Tidak ada pembesaran tiroid.
g. Paru
1) Inspeksi : Simetris, tidak ada tarikan dinding dada
2) Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
3) Perkusi : Sonor
4) Auskultasi : Vesikuler
h. Jantung
1) Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
2) Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
3) Perkusi : Pekak
4) Auskultasi : S1 = S2 tunggal
i. Abdomen
1) Inspeksi : Simetris, tidak asites
2) Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
3) Auskultasi : Terdengar peristaltic usus.
4) Perkusi : Suara timpani
j. Genitalia : Tidak terpasang kateter, menggunakan diapers.
k. Ekstremitas atas : Tidak ada edema, tangan sebelah kanan terpasang Infus
RL 30cc/h sehingga pergerakannya terbatas.
l. Ekstremitas bawah : Tidak ada edema, tidak ada lesi
m. Kulit : Warna coklat, kulit kering pucat, teraba panas, sedikit
kemerahan, turgor kulit kembali kurang dari 2 detik.
5. Psikososial Anak dan Keluarga
a. Respon Hospitalisasi
Ibu pasien mengatakan bahwa An. M F kadang rewel ketika di Rumah Sakit
karena suasana berbeda tidak seperti di rumah & selalu menangis saat perawat
datang.
b. Kecemasan
Orang tua merasa cemas dengan penyakit yang dialami An. M F
c. Koping Klien/Keluarga dalam Menghadapi Masalah
Keluarga menyadari pentingnya kesehatan bagi anaknya, tetapi keluarga
kurang memperhatikan asupan nutrisi An. M F
d. Pengetahuan Orang Tua tentang Penyakit Anak
Orang tua pasien mengetahui tentang penyakit yang dialami oleh An. M F
namun mereka kurang mengetahui bagaimana penanganan untuk penyakit
An. M F
e. Keterlibatan Orang Tua dalam Perawatan Anak
Orang tua pasien selalu terlibat dalam perawatan An. M F selama sakit.
f. Konsep Diri
Keluarga pasien percaya bahwa An. M F akan sembuh dengan pengobatan
yang ada di Rumah Sakit ini.
g. Spiritual
An. M F dan keluarganya beragama Islam. Orang tua An. M F percaya
bahwa apapun yang terjadi adalah kehendak Tuhan. Orang tua An. M F selalu
beribadah dan berdoa kepada Tuhan agar dapat memberikan anaknya
kesehatan dan kesembuhan.
6. Pola Fungsional
a. Pola Manajemen dan Persepsi Kesehatan
Keluarga pasien mengetahui akan pentingnya kesehatan anak. Keluarga
khawatir jika anak mereka mengalami suatu hal yang buruk. Saat mengetahui
anak sakit, orang tua pasien langsung memberikan anak obat tetapi tidak
kunjung sehat.
b. Pola Nutrisi-Metabolik
Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien saat dirumah makan teratur
walaupun tidak terlalu banyak. Sehari makan 3x dan meminum susu juga. Saat
sakit pasien diet dengan makanan yang berserat.
c. Pola Eliminasi
BAB : Kebiasaan BAB biasanya 1-2 kali dalam sehari, tetapi sekarang
sedang diare sehari bisa 5x, saat kentut feses akan ikut keluar.
BAK : Kebiasaan BAK pasien sehari bisa 7 kali, saat dirumah sakit paling
tidak pasien BAK 5 kali.
d. Pola Aktivitas – Latihan
Saat tidak sakit pasien aktif untuk melakukkan kegiatan sehari-hari dan
bermain. Saat sakit pasien lemas tetapi terkadang juga bermain di tempat
bermain yang disediakan RS.
e. Pola Istirahat – Tidur
Saat dirumah biasanya pasien tidur jam 20.00 dan bangun pada pukul 07.00
dan tidur siang jam 13.00 bangun jam 14.00. Saat dirumah sakit pasien bisa
tertidur tetapi tidak lelap, saat siang hari pasien juga bisa tertidur sebentar.
f. Pola Persepsi Sensori dan Kognitif Saat dirumah, keluarga pasien mengatakan
pasien dapat berkomunikasi dengan baik menggunakan Bahasa Indonesia,
penglihatan baik tidak menggunakan kacamata, tidak ada gangguan
pendengaran, penciuman, mampu membedakan rasa, dan tidak mengalami
gangguan daya ingat.
Saat dirumah sakit, pasien mengatakan masih dapat berkomunikasi dengan
jelas menggunakan Bahasa Inonesia, mampu memahami yang di sampaikan
perawat dan fungsi panca indra tidak terganggu.
g. Pola Persepsi Diri dan Konsep Diri
Orang tua pasien memiliki persepsi bahwa anaknya akan segera membaik.
h. Pola Hubungan dan Peran
Peran keluarga sangat penting, ayah maupun ibu pasien selalu berada di rumah
sakit, yang menemani setiap harinya adalah ibu pasien.
i. Pola Reproduksi dan Seksualitas
Pasien masih diare sehari bisa 5x dalam satu hari. Tetapi saat pengkajian
dilakukkan pasien BAB sehari sudah 3x dari pagi sampai pukul 09.00, pasien
BAK sehari 5-7 kali.
j. Pola Mekanisme Koping – Stres Adaptasi
Pasien tidak mengalami gangguan tersebut, tetapi terkadang pasien menangis
saat ada pasien yang datang.
k. Pola Keyakinan – Nilai
Keluarga pasien memeluk agama islam, pasien selalu diajarkan doa-doa untuk
sembuh kepada Allah.

D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tanggal 23 Maret 2022
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NORMAL
HEMATOLOGI
Darah Lengkap
Hemoglobin 13.4 g/dl 11-15

Hematokrit 41.80 % 40-52

L2.9 /uL 3.8-10.6


Jumlah Lekosit

Jumlah Trombosit L50 % 150-400

Immunologi
Salmonella IgM Negatif
Salmonella IgG Negatif

Pemeriksaan feses
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NORMAL
Makroskopis
Warna Coklat
Konsistensi Lembek
Lendir Negatif

Darah Negatif

Mikroskopis
Leukosit 2-3 /1pb <10
Eritrosit 0-1 /1pb <5
Amuba Negatif

Telur cacing Negatif

Jamur Negatif

Protein faeces Negatif

Karbohidrat Negatif

Bakteri POS (3+)

Lain-lain Negatif

E. TERAPI
Obat Sediaan Dosis Manfaat obat

Paracetamol Sirup Peroral 3 x 1,5 cth Meredakan demam dan nyeri.


120 mg/5 ml

Ranitidin Peroral 2x15 mg Membantu mengatasi masalah


pencernaan.

Diazepam 2 mg Peroral 3 x 1,5 mg Obat yang memiliki fungsi menekan


puyer mual dan muntah.

Pamol Supp Peroral 125 mg Mencegah dan mengobati gejala sakit


perut yang berhubungan dengan
gangguan pencernaan dan asam
lambung.

Paracetamol Intravena 3x1 cth Antibiotic untuk mengobati berbagai


macam infeksi bakteri.

Motetason 0,1% Intravena 3x1 cth Digunakan sebagai sumber elektrolit


cream 5 gram dan air.

Nacl 0,9 % Intravena


F. ANALISA DATA
TANGGA PROBLE TANGGAL
NO DATA ETIOLOGI TTD
L / JAM M TERATASI
1. 23 Maret, DS : Bersihan Infeksi Ulfah
15.00 WIB ● Ibu pasien mengatakan jalan nafas saluran nafas
anaknya batuk tidak efektif atas
berdahak dan susah
bernafas
DO : .
● Keluhan utama pasien
mengalami kejang
epilepsi batuk
berdahak, suara nafas
vesikuler basah,
kesadaran compos
mentis, akral hangat.
● HR : 112
Nadi : 103 x/menit
RR : 21x/menit,
S : 37C
SPO2 : 100% BAB 1x
encer ada ampas

2. 24 Maret, DS : Ketidaksei Nafsu makan Ulfah


15.00 WIB ● Ibu klien mengatakan mbangan menurun
anaknya batuk, pilek nutrisi
diserta demam sejak 2 kurang dari
hari yang lalu, anaknya kebutuhan
malas makan selama tubuh
dirawat dan porsi
makannya tidak
dihabiskan Ibu pasien
mengatakan anaknya
demam sejak hari Sabtu
DO :
● Klien tampak lemah,
pucat, kurus, BB 14 kg
● TTV :
RR: 24x/menit
S : 37,3C
Kulit teraba hangat
II. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas, b.d peningkatan jumlah sekret.


2. Termoregulasi tidak efektif

III.RENCANA KEPERAWATAN

Intervensi
No Tgl / Jam Dx Keperawatan Tujuan Dan
Tindakan TTD
Kriteria Hasil
1. 23 Maret Ketidakefektifan Setelah dilakukan Observasi Ulfah
2022 bersihan jalan tindakan 2 x 24 jam a. Identifikasi
14.00 WIB nafas, b.d
diharapkan jalan kemampuan
peningkatan jumlah
sekret napas dapat efektif batuk
dengan kriteria hasil b. Memonitor
: adanya retensi
a. Batuk efektif spuntum
meningkat c. Memonitor
b. Produksi tanda dan gejala
spuntum infeksi saluran
menurun napas
c. Mengi menurun Terapeutik
d. Wheezing a. Atur posisi
menurun semi-fowler
e. Dispnea menurun atau fowler
f. Gelisah menurun b. Pasang perlak
dan bengkok di
pangkuan
pasien
c. Buang secret
pada tempat
spuntum
Edukasi
a. Jelaskan tujuan
dan prosedur
batuk efektif
b. Anjurkan tarik
napas dalam
melalui hidung
selama 4 detik,
ditahan selama 2
detik, kemudian
keluarkan dari
mulut dengan
bibir mencucu
(dibulatkan)
selama 8 detik
c. Anjurkan
mengulangi
tarik napas
dalam hingga 3
kali
d. Anjurkan batuk
dengan kuat
langsung setelah
tarik napas
dalam yang ke-3
Kolaborasi
a. Kolaborasi
pemberian
mukolitik atau
ekspektoran,
jika perlu
Manajemen jalan
napas
Observasi
a. Memonitor pola
napas
(frekuensi,
kedalaman,
usaha napas)
b. Memonitor
bunyi napas
tambahan
(mis. gurgling,
mengi,
wheezing,
ronkhi kering)
c. Memonitor
spuntum
(jumlah, warna,
aroma)
Terapeutik
a. Berikan minum
hangat
b. Lakukan
fisioterapi dada
c. Berikan oksigen,
jika perlu
2. 24 Maret Termoregulasi Setelah dilakukan Observasi Ulfah
2022 tidak efektif tindakan 2x 24 jam a. Identifikasi
15. 00WIB diharapkan panas
kesiapan dan
pasien membaik
dengan kriteria hasil kemampuan

: menerima
a. Mengggil informasi
menurun b. Kejang
Terapeutik
menurun
c. Pucat menurun a. Sediakan materi
d. Suhu tubuh dan media
membaik pendidikan
e. Suhu kulit
kesehatan
membaik
b. Jadwalkan

pendidikan

kesehatan sesuai

kesepakatan

c. Berikan

kesempatan untuk

bertanya

Edukasi

a. Ajarkan kompres

hangat jika

demam

b. Ajarkan cara

pengukuran sushu

c. Anjurkan

penggunaan

pakaian yang dapat

menyerap keringat

d. Anjurkan tetap

memandikan

pasien, jika

mungkin

e. Anjurkan

pemberian
antipiretik sesuai

indikasi

f. Anjurkan banyak

minum

g. Anjurkan

menciptakan

lingkungan yang

aman dan nyaman

h. Anjurkan

penggunaan

pakaian yang

longgar

i. Anjurkan

melakukan

pemeriksaan darah

jika demam >

3hari

IV. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Tanggal / No. Tindakan Respon TTD


Jam Dx Keperawatan

23/03/2022 1,2 Mengukur TTV pasien, S : Ibu pasien bersedia jika pasien Ufh

14.00 Mengecek kondisi diukur TTV, Ibu mengatakan pasien


pasien, Identifikasi batuk dan susah keluar sputum
WIB
Kemampuan
O:
batuk, Memonitor
Kulit teraba panas
adanya retensi spuntum,
HR : 112
Memonitor tanda dan
Nadi : 103 x/menit
gejala infeksi saluran
RR : 21
napas.
S : 37,3

SPO2 : 100%

BAB 1 kali sejak hari selasa sampai 23


maret 2022 , konsistensi ampas lembek.

S: keluarga pasien mengatakan bersedia Uhf


untuk memberikan minum kepada
anaknya

Memberikan cairan oral O: pasien tampak sulit minum, minum


14.30 1,2
berupa susu 100cc masuk hanya 50cc & pasien menangis
saat didatangi perawat & meminta
keluarga untuk tetap memberikan
cairan pada pasien sesering mungkin.

24/03/2022 1,2 Mengukur TTV pasien, S : Ibu pasien bersedia jika pasien

15.00 WIB Mengecek kondisi diukur TTV, Ibu mengatakan pasien


pasien, Identifikasi batuk dan susah keluar sputum
Kemampuan
O:
batuk, Memonitor
Kulit teraba panas
adanya retensi spuntum,
HR : 112
Memonitor tanda dan
gejala infeksi saluran Nadi : 103 x/menit

napas. RR : 21

S : 37,3

SPO2 : 100%

BAB 1 kali sejak hari selasa sampai 23


maret 2022 , konsistensi ampas lembek

S : Keluarga pasien bersedia jika pasien


diukur TTV, keluarga mengatakan
pasien demam, badan menggigil.

O:
Identifikasi
Klien tampak pucat dan lemas
kesiapan dan Pernafasan : 28 x/menit
kemampuan
1,2 Nadi : 103x/menit Ufh
menerima
RR : 23
informasi
S : 36,5

SPO2 : 100%

BB : 14 Kg

Hari ini belum BAB.

Ufh

S: keluarga pasien mengatakan bersedia


untuk memberikan minum kepada
Memberikan cairan oral
15.25 1,2 anaknya
berupa susu 100cc.

O: pasien tampak sulit minum.


V. EVALUASI

Hari /tanggal No. Dx Evaluasi TTD

Rabu 23/03/2022 S: Ufh

14.00 - Pasien koperatif, keluarga pasien mengatakan


pasien masih batuk

O:

- Kesan Umum : Interaksi biasa


- Kesadaran : Composmentis
- Nadi : Kuat
- Akral : Hangat
- Tanda dehidrasi ada
- Mata normal
- BAB1x pada hari selasa, konsistensi ampas

1 lembek

- TTV
o Suhu : 37,3 o C
o HR : 112
o RR : 21x/menit
A : masalah bersihan jalan nafas belum teratasi

P : lanjutkan intervensi

- Identifikasi kemampuan batuk


- Memonitor adanya retensi spuntum
- Memonitor tanda dan gejala infeksi saluran
Napas

Kamis 24/03/2022 2 S: Ufh

15.00 - Pasien koperatif, keluarga pasien mengatakan


pasien masih batuk

O:

- Kesan Umum : Interaksi biasa


- Kesadaran : Composmentis
- Nadi : Kuat
- Akral : Hangat
- Tanda dehidrasi ada
- Mata normal
- BAB1x pada hari selasa, konsistensi ampas
lembek

-TTV
o Suhu : 37 o C
o HR : 112
o RR : 21x/menit
A : masalah bersihan jalan nafas belum teratasi

P : lanjutkan intervensi

- Identifikasi kemampuan batuk


- Memonitor adanya retensi spuntum
- Memonitor tanda dan gejala infeksi saluran
Napas
S:

Ibu pasien mengatakan bahwa anaknya demam,


menggigil

O:

- Kesan Umum : Interaksi biasa


- Kesadaran : Composmentis
15.25 - Nadi : Kuat
- Akral : Hangat
- Tanda dehidrasi tidak ada
- Mata normal
- TTV
o Suhu : 36,5 o C
o RR 23x/menit
A : masalah defisit nutrisi belum teratasi

Pasiem di pindahkan ke PICU

P : lanjutkan intervensi Identifikasi kesiapan dan

kemampuan menerima informasi.

Anda mungkin juga menyukai