Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA PENYULUHAN

CARA PEMAKAIAN NEBULIZER MEDIS

PRODI D III KEPERAWATAN MAGELANG


JURUSAN KEPERAWATAN MAGELANG
POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Pemakaian nebulizer medis


Sub Topik : Cara Pemakaian nebulizer medis
Sasaran : Keluarga dan Pasien Rawat inap
Tempat : Ruang Melati RST dr.Soedjono Magelang
Hari / Tanggal : Minggu / 5 Juni 2022
Waktu : 12.00 WIB

A. Latar Belakang Masalah


Perkembangan pesat pada teknologi terapi inhalasi telah memberikan manfaat yang
besar bagi pasien yang menderita penyakit saluran pernapasan, tidak hanya pasien yang
menderita penyakit asma tetapi juga pasien bronkitis kronis, PPOK (Penyakit Paru
Obstruktif Kronik), bronkiektasis, dan sistik fibrosis.Keuntungan utama pada terapi
inhalasi bahwa obat dihantarkan langsung ke dalam saluran pernapasan langsung masuk
ke paru-paru, kemudian menghasilkan konsentrasi lokal yang lebih tinggi dengan risiko
yang jauh lebih rendah terhadap efek samping sistemik yang ditimbulkan (GINA,
2008). Bioavailabilitas obat meningkat pada terapi inhalasi karena obat tidak melalui
metabolisme lintas pertama (first-pass metabolism) (Ikawati, 2007).Inhaler dirancang
untuk meningkatkan kemudahan dalam cara penggunaannya, namun tingkat
penggunaan yang salah masih terdapat pada pasien asma atau PPOK meskipun mereka
sudah pernah mendapatkan pelatihan (NACA, 2008). Hal ini juga ditunjukkan bahwa
sejumlah besar layanan kesehatan tidak mampu menunjukkan teknik inhaler yang tepat
(Interiano,1993).Inhaler dan nebulizer merupakan jenis sediaan farmasi dengan cara
penggunaan yang khusus, keberhasilan terapi sangat dipengaruhi oleh ketepatan cara
penggunaannya. Pasien yang menggunakan nebulizer harus dilatih secara hati-hati
mengenai cara penggunaannya, karena mereka mungkin akan tergantung alat tersebut.
Percobaan terapi dengan nebulizer perlu dilakukan 3-4 minggu untuk menilai manfaat
yang didapatkan secara signifikan dan untuk dinyatakan bermanfaat, terapi ini
normalnya harus dapat memberikan perbaikan sedikitnya 15% dari nilai sebelum terapi
(Cates et al , 2002). Nebulizer dapat digunakan pada semua usia, dan untuk beberapa
tingkat keparahan penyakit tertentu (Geller, 2005). Keuntungan dari nebulizer adalah
kurang diperlukannya koordinasi pasien terhadap alat ini dibandingkan dengan metered
dose inhaler (MDI). Metered dose inhaler adalah perangkat inhaler yang paling banyak
digunakan, umumnya kesalahan yang terjadi pada pasien yang menggunakan MDI
adalah kebanyakan pasien menghirup terlalu cepat (Al showair et al., 2007), kegagalan
untuk menahan napas selama 5-10 detik (52,2%) dan kegagalan inspirasi dengan
perlahan dan dalam 46,4% (Alamoudi, 2003). Kegagalan untuk menghembuskan napas
sebelum aktuasi, posisi yang salah dari penggunaan inhaler dan urutan rotasi yang salah
(Lavorini et al., 2008). Masalah perangkat inhalasi juga sering terjadi pada perangkat
inhaler dosis terukur (MDI) sehingga khasiat obat tidak optimal (Rau, 2006). Tingkat
kesalahan juga meningkat dengan usia dan dengan keparahan obstruksi jalan napas
(Wieshammer, 2008). Sedangkan pada nebulizer , umumnya kesalahan teknik cara
penggunaan nebulizer pada pasien sebesar 18% dan kesalahan pasien tidak
membersihkan nebulizer dengan disinfektan sama sekali 24% (Geller, 2005). Sejumlah
7 dari 25 pasien yang menggunakan terapi inhalasi dengan nebulizer ditemukan adanya
kontaminasi dari alat yang disebabkan tidak dibersihkan dan dikeringkan secara
menyeluruh sebelum digunakan (Botman &de Krieger, 1987). Berdasarkan penelitian
yang dilakukan Wibowo (2011) tentang penggunaan inhaler pada pasien asma rawat
jalan RSUD Dr. Moewardi Surakarta hasilnya menunjukkan bahwa masih
ditemukannya pasien yang melakukan kesalahan dalam teknik penggunaan inhaler.
Pengaruh pelatihan tentang penggunaan inhaler terhadap ketepatan peragaan
penggunaan inhaler, terdapat 21,3% pasien yang sudah mendapatkan pelatihan masih
menggunakan inhaler mereka dengan salah. Pasien sulit mempelajari cara penggunaan
alat terapi inhalasi hanya dengan membaca brosur atau aturan pakai yang ada dikemasan
saja, maka hal yang terpenting dalam penggunaan alat terapi inhalasi adalah
mendemonstrasikan/memperagakan secara langsung kepada pasien mengenai teknik
penggunaannya (Sundaru dan Sukamto, 2006). Oleh karena itu, diperlukan pengetahuan
tentang teknik penggunaan alat terapi inhalasi yang tentunya membutuhkan pelatihan
yang mempunyai sifat kelanjutan, sehingga penggunaan alat terapi inhalasi dapat lebih
dipahami dan diperlukan juga evaluasi yang berulang kali untuk memantau cara
penggunaan inhalasi yang benar terhadap pasien.
B. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti proses penyuluhan selama 45 menit diharapkan klien dan
keluarga mampu memahami tentang pemakaian nebulizer medis.

2. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah mengikuti proses penyuluhan selama 45 menit diharapkan klien
mampu :
a. Menyebutkan pengertian nebulizer
b. Menyebutkan tujuan nebulizer.
c. Menyebutkan langkah-langkah nebulizer.
C. Metode
Ceramah, demonstrasi dan diskusi/tanya jawab

D. Media
Leaflet, perangkat nebulizer

E. Materi Penyuluhan
1. Pengertian nebulizer
2. Tujuan nebulizer
3. Indikasi dan kontraindikasi nebulizer
4. Cara pemberian terapi nebulizer

F. Evaluasi
Evaluasi dilakukan secara lisan dengan memberikan pertanyaan :
1. Apa pengertian nebulizer?
2. Sebutkan tujuan nebulizer?
3. Siapa saja yang tidak boleh dilakukan terapi nebulizer?
4. Bagaimana cara pemberian terapi nebulizer ?
G. Kegiatan Penyuluhan Kesehatan
Tahap Kegiatan
Hari/ Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Pasien
Penyuluhan
Tgl/Jam Kesehatan dan keluarga
Kesehatan
Minggu / 1. Pembukaan  Mengucapkan salam.  Pasien dan
5 Juni (5 menit) keluarga
2022  Menyebutkan nama dan membalas salam.
12.00 asal.  Pasien dan
WIB keluarga
 Menjelaskan tujuan. menerima
kehadiran
mahasiswa
 Mengkaji tingkat dengan baik.
pengetahuan Pasien dan  Pasien dan
keluarga tentang pemberian keluarga
terapi nebulizer. memahami
tujuan dengan
baik.
 Pasien dan
keluarga
berpartisipasi
dalam diskusi
awal.

2. Inti  Menjelaskan tentang  Pasien dan


(30 menit) pengertian, tujuan, indikasi keluarga
dan kontraindikasi mendengarkan
nebulizer. Cara pemberian dan
nebulizer. memperhatikan
 Memberi kesempatan pada dengan baik.
pasien dan keluarga untuk  Pasien dan
menanyakan hal-hal yang keluarga
kurang jelas. mengajukan
pertanyaan.
3. Penutup  Mengevaluasi tujuan  Pasien dan
(5 menit) penyuluhan kesehatan. keluarga mampu
menjawab/menjel
askan kembali.
 Mengucapkan terima kasih  Pasien dan
atas perhatian yang keluarga
diberikan dan memberi membalas salam.
salam penutup.
MATERI PENYULUHAN

A. Pengertian
Nebulizer adalah alat yang dapat mengubah obat yang berbentuk larutan menjadi
aerosol secara terus- menerus dengan tenaga yang berasal dari udara yang dipadatkan
atau gelombang ultrasonik. Mengenai nebulizer dan penguapan merupakan suatu cara
pemberian obat melalui inhalasi / pernafasan. Fungsinya sama dengan seperti dengan
pemberian obat lainnya namun mempunyai daya effectivitas lebih tinggi dibandingkan
melalui mulut / oral. Sebagai contoh : yang biasa nya penyembuhan flu selama 1
minggu, dengan terapi nebulizer sembuh dalam 3 hari. Cara kerja terapi penguapan
adalah obat-obat tersebut dilarutkan dalam bentuk cairan yang diisikan ke nebulizer.
Nebulizer mengubah partikel menjadi uap yang di hirup sehingga langsung menuju
paru-paru. Mampu menghancurkan dahak / slem / plegm.

B. Tujuan Pemberian Nebulizer


Untuk mengurangi sesak pada penderita asma, untuk mengencerkan dahak,
bronkospasme berkurang/ menghilang.

C. Cara Kerja Nebulizer


Cara bekerja Nebulizer adalah dengan penguapan. Jadi obat-obatannya diracik
(berupa cairan), dimasukan ketabungnya lalu dengan bantuan listrik menghasilkan uap
yang dihirup dengan masker khusus. Tidak ada bau apa-apa, jadi rasanya seperti
bernapas biasa. Terapi penguapan sekitar 5-10 menit, 3-4 kali sehari ( seperti jadwal
pemberian obat ). Dapat dipakai sejak bayi 0 bulan, anak-anak (toddler/kids) hingga
dewasa. Pengobatan lewat Nebulizer ini lebih efektif dari obat-obatan minum, karena
langsung dihirup masuk ke paru-paru, sehingga dosis yang dibutuhkan pun lebih kecil,
otomatis juga lebih aman. Biasanya dipakai untuk anak asma atau yang memang sering
batuk pilek berat karena allergi maupun flu. Alat Nebulizer berguna untuk yang punya
masalah dengan saluran pernafasan, seperti :
 Batuk, untuk mengeluarkan lendir (plegm / slem) di paru-paru / dada,
mengencerkan dahak
 Pilek / Hidung Tersumbat, melancarkan saluran pernafasan dengan terapi
inhalasi ini juga ampuh, penggunaanya sama dengan obat oral 3x sehari,
campuran (obat) uapnya biasanya juga obat-obatan yang memang untuk
melancarkan jalan nafas
 Asma dan Sinusitis, bunyi tarikan nafasnya sangat kuat dan sesak nafas
 Alergy yang menyebabkan batu-batuk, pilek, dan yang menjurus ke serangan
asma /sinusitis

Obat-obatan untuk Nebulizer


- Pulmicort: kombinasi anti radang dengan obat yang melonggarkan saluran napas
- Nacl : mengencerkan dahak
- Bisolvon cair : mengencerkan dahak
- Atroven : melonggarkan saluran napas
- Berotex : melonggarkan saluran napas
- Inflamid :untuk anti radang
- Combiven : kombinasi untuk melonggarkan saluran napas
- Meptin : melonggarkan saluran napas.
- Kombinasi yang dianjurkan
- Bisolvon-Berotec-Nacl
- Pulmicort-Nacl
- Combivent-Nacl
- Atroven-Bisolvon-Nacl

D. Indikasi dan Kontraindikasi Nebulizer


 Indikasi Nebulizer
Untuk penderita asma, sesak napas kronik, batuk, pilek, dan gangguan saluran
pernapasan.
 Kontraindikasi Nebulizer
Pada penderita trakeotomi, pada fraktur didaerah hidung
E. Cara Pemberian Nebulizer
Persiapan Alat
1. Tabung oksigen lengkap dengan flowmeter, humidifier
2. Masker Nebulizer
3. Obat yang akan diberikan
4. Spuit 2 cc (sesuai dengan jumlah obat yang diberikan)
5. Alat Tulis
Persiapan Pasien
1. Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan
2. Menyiapkan lingkungan yang aman untuk klien dan memasang sampiran
Langkah- Langkah
1. Memberi posisi yang nyaman pada klien
2. Mengontrol flowmeter dan humidifier
3. Mencuci tangan
4. Menyambungkan masker nebulizer dengan tabung oksigen dengan selang
penghubung
5. Mengontrol apakah selang dan masker berfungsi dengan baik
6. Menghisap obat sesuai instruksi medik dan memasukkannya ke dalam tabung
masker nebulizer
7. Memasang masker sesuai wajah klien
8. Mengalirkan oksigen sesuai indikasi medic
9. Mengevaluasi respon klien (pola napas)
10. Merapihkan pasien
11. Cuci tangan
12. Dokumentasi
13. Jenis obat dan jumlah liter oksigen yang diberikan
14. Waktu pemberian
15. Reaksi pasien
DAFTAR PUSTAKA

- E. Mulyokusumo, Sudigdo. 1982. “Sehat Jiwa Raga dan Lingkungan. “ Bandung :


Terater.
- Stam, H.N.C. 1989. “ Keselamatan dan Kesehatan di Tempat Kerja”. Bandung : PT
Intergrafika.
- P. Eckholm, Erik. 1985. “ Masalah Kesehatan Lingkungan sebagai sumber
penyakit”. Jakarta : PT. Gramedia.
- www.koalisi.org
- www.geocities.com
- www.ayahbunda.online.com
DAFTAR HADIR
PENYULUHAN PEMBERIAN NEBULIZER

1. Moderator :
2. Penyaji :
3. Observer :
4. Fasilitator :
5. Peserta :
No
Nama Pasien/Keluarga Paraf
.

Probolinggo, ……………….

Anda mungkin juga menyukai