A. Tujuan Penyuluhan
1. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 20 menit, Keluarga ODGJ
mampu memahami tentang Pentingnya obat bagi pasien.
2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penjelasan selama 20 menit diharapkan sasaran dapat :
a. Menyebutkan pengertian kepatuhan minum obat dengan baik dan benar
b. Menyebutkan 2 dari 4 cara meningkatkan kepatuhan minum obat dengan
baik dan benar.
c. Menyebutkan 3 manfaat obat dengan baik dan benar.
d. Menyebutkan prinsip benar dalam pemberian obat dengan baik dan benar.
e. Menyebutkan cara atau tips dukungan keluarga dalam minum obat
B. Kegiatan
1. Metode Penyuluhan
a. Ceramah
b. Tanya Jawab
2. Materi
a. Konsep Kepatuhan
b. Obat-obatan untuk pasien gangguan jiwa
c. Manfaat mengkonsumsi obat
d. Penyebab pasien gangguan jiwa tidak patuh minum obat
e. Prinsip benar dalam pemberian obat
f. Cara atau tips dukungan keluarga dalam minum obat
3. Media
Media yang digunakan adalah menggunakan leaflet
C. Langkah Kegiatan
D. Lampiran
- Uraian Materi
PERAN KELUARGA DALAM MENDUKUNG PASIEN TERHADAP
KEPATUHAN MINUM OBAT
A. KONSEP KEPATUHAN
1. Definisi Kepatuhan
Kepatuhan merupakan tingkat pasien melaksanakan cara pengobatan
dan perilaku yang disarankan dokter atau yang lain. Kepatuhan adalah suatu
bentuk perilaku yang timbul akibat adanya interaksi antara petugas kesehatan
dan pasien sehingga pasien mengerti rencana dengan segala konsekuensinya
dan menyetujui rencana tersebut serta melaksanakannya. (Kemenkes RI,
2011).
Kepatuhan terhadap pengobatan adalah sejauh mana upaya dan
perilaku seorang individu menunjukkan kesesuaian dengan peraturan atau
anjuran yang diberikan oleh profesional kesehatan untuk menunjang
kesembuhannya. (Ian & Marcus, 2011).
Kepatuhan berobat adalah perilaku untuk menyelesaikan menelan obat
sesuai dengan jadwal dan dosis obat yang dianjurkan sesuai kategori yang
telah ditentukan, tuntas jika pengobatan tepat waktu, dan tidak tuntas jika
tidak tepat waktu (Herawati dkk, 2016).
b) Anti depresi
1. Efek farmakologi : Mengurangi gejala depresi, penenang.
2. Efek samping : yaitu efek samping kolonergik (efek samping
terhadap sistem saraf perifer) yang meliputi mulut kering,penglihatan
kabur, konstipasi, hipotensi orthostatik.
3. Jenis obat yang sering digunakan : trisiklik (generik), MAO inhibitor,
amitriptyline (nama dagang).
c) Anti maniak
Mekanisme kerja : menghambat pelepasan serotonim dan mengurangi
sensitivitas reseptor dopamine, mengurangi hiperaktivitas, tidak
menimbulkan efek sulit tidur, mengontrol pola tidur dan perasaan mudah
tersinggung.
1. Efek farmakologi : Mengurangi agresivitas, tidak menimbulkan efek
sedative, mengoreksi/mengontrol pola tidur, iritabel dan adanya flight
of idea.
2. Efek samping : Efek neurologik ringan : fatique, lethargi, tremor di
tangan terjadi pada awal terapi dapat juga terjadi nausea,diare.
3. Efek toksik : Pada ginjal (poliuria, edema), pada SSP (tremor,kurang
koordinasi, nistagmus dan disorientasi : pada ginjal (meningkatkan
jumlah lithium, sehingga menambah keadaan oedema.
d) Anti cemas
Ansxiolytic agent, termasuk minor tranquilizer. Jenis obat antara lain :
diazepam (chlordiazepoxide).
e) Anti insomnia
Phenobarbital
f) Anti panik
Imipramine
2. Manfaat Obat
a. Membantu istirahat
b. Membantu mengendalikan emosi
c. Membantu mengendalikan perilaku
d. Membantu proses pikir (konsentrasi)
e. Membantu pasien untuk istirahat
f. Membantu pasien dalam mengendalikan emosi
g. Membantu pasien untuk proses berfikir
h. Membantu pasien dalam berinteraksi dengan orang lain
1. Berkurangnya halusinasi.
2. Delusi mulai melemah dan menghilang setelah beberapa minggu.
3. Berkurangnya rasa cemas, bersalah, tegang, dan sulit konsentrasi.
4. Kemampuan interaksi dengan orang lain menjadi lebih baik.
Adapun akibat lain ketika pasien tidak patuh minum obat sebagai berikut :
a. bisa menyebabkan parahnya penyakit
b. penyakit bisa menjadi kronis dan susah disembuhkan
c. terjadinya overdosis (untuk penggunaan yang berlebihan)
d. penyakit yang diderita sering kambuh kembali
Cramer, JA, 2007. Compliance In Medical Practice and Clinical Trail. New
York : Raven Press
Kemenkes Kesehatan RI, 2011. Rencana Strategis Kementerian Kesehatan