PENGERTIAN CAD
Penyakit arteri koroner (CAD) adalah penyempitan atau penyumbatan
arteri koroner (arteri yang menyalurkan darah ke otot jantung). Bila aliran
darah melambat, jantung tak mendapat cukup oksigen dan zat nutriri. Hal ini
biasanya mengakibatkan nyeri dada, biasa disebut angina. Bila satu atau lebih
dari arteri koroner tersumbat sama sekali, akibatnya adalah serangan
jangtung (kerusakan pada otot jantung). (Brunner and Sudarth,2001). Pada
CAD, terjadi arterisklerosis (pengerasan arteri) dimana serabut otot dan
lapisan endotel arteri terkeciL mengalami penebalan. Proses tersebut meliputi
penimbunan lemak, kalsium, komponen darah karbohidrat dan jaringan fibrosa
pada tunika intima arteri. Penimbunan tersebut dikenal sebagai ateroma atau
plak1.
B. ETIOLOGI
Secara spesifik, faktor faktor yang meningkatkan resiko terjadinya penyakit
arteri koroner adalah :
1. Berusia lebih dari 45 tahun (bagi pria).
Sangat penting bagi kaum pria mengetahui usia rentan terkena penyakit
jantung koroner. Pria berusia lebih dari 45 tahun lebih banyak menderita
serangan jantung ketimbang pria yang berusia jauh di bawah 45 tahun.
4. Diabetes
Kebanyakan penderita diabetes meninggal bukanlah karena
meningkatnya level gula darah, namun karena kondisi komplikasi ke
jantung mereka.
5. Merokok .
Merokok telah disebut-sebut sebagai salah satu faktor risiko utama
penyakit jantung koroner. Kandungan nikotin di dalam rokok dapat
merusak dinding (endotel) pembuluh darah sehingga mendukung
terbentuknya timbunan lemak yang akhirnya terjadi sumbatan pembuluh
darah.
7. Kegemukan (obesitas).
8. Gaya hidup
Gaya hidup yang buruk terutama dalam hal jarangnya olahraga ringan
yang rutin serta pola makan yang tidak dijaga akan mempercepat
seseorang terkena penyakit jantung koroner. Dan juga mengalami stress.
Banyak penelitian yang sudah menunjukkan bahwa bila menghadapi
situasi yang tegang, dapat terjadi aritmia jantung yang membahayakan
jiwa.
C. PATOFISIOLOGI
Bermula ketika sel darah putih yang disebut monosit, pindah dari aliran
adrah ke dalam dinding arteri dan diubah menjadi sel sel yang mengumpulkan
bahan bahan lemak. Pada saatnya, monoist yang terisi lemak ini akan
terkumpul, menyebabkan bercak penebalan di lapisan arteri. Setiap lapisan
yang menagalami penebaan (yang disebut plak atau aretoma) yang terisi
dengan bahann yang mengandung lemak, terutama kolesterol, sel sel oto
polos dan sel sel jaringan ikat. Ateroma bisa tersebar di daerah arteri sedang
dan arteri besar, tetapi bisanya mereka terbentuk di daerah percabangan,
mungkin karena turbuleni diderah ini meneyebabkan cedera pada dinding
arteri, sehingga disini lebih mudah terbentuk ateroma.
Arteri yang terkena aterosklerosis akn kehilangan kelenturannya dan
karena ateroma terus tumubuh, maka arrteri akna menyempit. Lama lama
ateroma mengumpulan endapa kalsium sehingga menjadi raapuh dan bisa
pecah. Drah bisa masuk ke dalam ateroma yang pecah, sehingga ateroma
menjadi lebih besar dan lebih mempersempit arteri. Ateroma yang pecah juga
bisa menumpahkan kandungan lemaknya dan memicu pembentukan bekuan
darah (trombus). Selanjutnya, bekua ini akan mempersemmpit bahkan
menyumbat arteri, ato bekuan akan lepas dan mengalir bersama aliran darah
dan menyebabkan sumbatnan di tempat lain (emboli).
D. MANIFESTASI KLINIS
Tanda dan gejala akibat aterosklerosis tergantung pada organ yang atau
jaringan yang terkena. Pada aorta danlesi ateroskelrotik pada ekstremitas juga
dapat terjadi. Bila terjadi okulsi atau sumbatan pada arteri perifer maka akan
timbul gejala seperti nyeri saat aktivitas dan hilang saat istirahat (klaudisio
intermitten), nyeri yang terus menerus (saat istirahat) dapat terjadi okulasi
semakin berat dan akan terjadi iskemi kronis. Perubahan warna kulit seperti
menjadi pucat atau sianosis dan pada palpasi terasa dingin. Akbat suplai
nutrisi yang kurang akan terjadi tanda tanda hilangnya rambut, kuku rapuh,
kulit kering dan bersisik, atropi dan ulserasi. Bisa juga terjadi edema bilateral
atau unilateral akibat posisi ekstremitas yang terlalu lama menggantung 1.
1
Selain itu, penanganan yang lain yang dapat dilakukan antara lain :
1. Memberikan obat-obatan yang dapat menurunkan kadar lemak dn
kolesterol dalam darah. contohnya kolestipol, asam nikoltinat,
probukol, dan lovastatin.
2. Aspirin, ticlopidine dan clopidogrel atau antikoagulan bisa diebrikan
untuk mengurangi resiko terjadinya pembekuan darah.
3. Angioplatik balon dapat dkakukan untuk meratakan plak dan
meningkatkan aliran darah yang mealaui endapan lemak
4. Enakterektomi merupakan suatu pembedahan untuk mengangkat
endapan.
5. Pembedahan bypass merupkan prosedure yang sangat impasif dimana
arteri atau vena yang nrmal dari penderita digunakan untuk membuat
jembatan guna menghindari arteri yang tersumbat
G. KOMPLIKASI
Komplikasi penyakit jantung koroner yang dapat terjadi antara lain:
1. Serangan jantung
2. Gagal jantung
3. Angina tidak stabil
4. Kematian mendadak