Pengelolaan Kasus
A. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan dengan Masalah Kebutuhan Dasar
Defisit Perawatan Diri
a. Defenisi
Meningitis adalah radang dari selaput otak (arachnoid dan piamater).
Bakteri dan virus merupakan penyebab utama dari meningitis. Meningitis
disebabkan oleh berbagai macam organisme, tetapi kebanyakan pasien dengan
meningitis mempunyai faktor predisposisi seperti fraktur tulang tengkorak,
infeksi, operasi otak atau sum-sum tulang belakang. Seperti disebutkan di atas
bahwa meningitis itu disebabkan oleh virus dan bakteri, maka meningitis dibagi
menjadi dua bagian besar yaitu : meningitis purulentadan meningitis serosa.
Bakteri yang paling sering menyebabkan meningitis adalah haemofilus
influenza, Nersseria,Diplokokus pnemonia, Sterptokokus group A, Stapilokokus
Aurens, Eschericia colli, Klebsiela dan Pseudomonas. Virus yang paling sering
menyebabkan meningitis yaitu, tipe dari meningitis ini sering disebut aseptik
meningitis. Ini biasanya disebabkan oleh berbagai jenis penyakit seperti;
gondok, herpez simplek dan herpez zoster(Indah, 1999).
Manifestasi Klinis, pada awal penyakit,terjadi kelelahan, perubahan
daya ingat, sesuai dengan cepatnya perjalanan penyakit pasien menjadi stupor,
sakit kepala/nyeri, reaksi pupil terhadap cahaya. Photofobia apabila cahaya
diarahkan pada mata pasien, adanya disfungsi pada saraf III, IV, dan VI,
Pergerakan motorik pada masa awal penyakit biasanya normal dan pada tahap
lanjutan bisa terjadi hemiparesis, hemiplegia, dan penurunan tonus otot, refleks
Brudzinski dan refleks Kernig (+) pada bakterial meningitis dan tidak terdapat
pada virus meningitis, nausea, vomiting, demam,takikardia, kejang yang bisa
disebabkan oleh iritasi dari korteks cerebri atau hiponatremia, dan penurunan
kesadaran(Indah, 1998).
CARA MENILAI KESADARAN atau GLASGOW COMA SCALE
(GCS). "GCS" Adalah skala yang dipakai untuk menentukan atau menilai
tingkat kesadaran pasien, mulai dari keadaan sadar penuh hingga keadaan koma.
Pada pemeriksaan Kesadaran atau GCS, ada 3 fungsi (E,V,M) yang hurus
diperiksa, masing-masing fungsi mempunyai nilai yang berbeda-beda, untuk
penjelasannya bisa dilihat dibawah:
(4) : spontan
(3) : kata-kata saja (berbicara tidak jelas, tapi kata-kata masih jelas,
namun tidak dalam satu kalimat. Misalnya “aduh…, bapak…”)
(3) : flexi abnormal (tangan satu atau keduanya posisi kaku diatas
dada & kaki extensi saat diberi rangsang nyeri).
SKALA KETERGANTUNGAN
Ketergantungan total
+4 : Pasien membutuhkan semua kebutuhan yang diperlukan dan
pasien tidak dapat membantu sama sekali.
c. Makan
Klien mempunyai ketidakmampuan dalam menelan makanan,
mempersiapkan makanan, menangani perkakas, mengunyah makanan,
1. Dampak fisik
Banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak
terpeliharanya kebersihan perorangan dengan baik, gangguan fisik yang
sering terjadi adalah gangguan integritas kulit, gangguan membrane mukosa
mulut, infeksi pada mata dan telinga dan gangguan fisik pada kuku.
1) Batasan Karakteristik
Menurut Carpenito (2009), adapun batasan karakteristik pada
masalah personal hygiene adalah sebagai berikut :
a. Defisit kemampuan untuk makan secara mandiri.
b. Defisit kemampuan untuk mandi secara mandiri (termaksuk
membasuh seluruh tubuh, menyisir rambut, menyikat gigi,
melakukan perawatan kulit, dan kuku, dan memakai riasan )
c. Defisit kemampuan untuk berpakaian sendiri (termaksuk
memakai pakaian yang biasa atau bukan pakaian tidur)
d. Defisit untuk melakukan eliminasi secara mandiri.
Terdapat beberapa komponen yang harus di perhatikan oleh
seorang perawat dalam mengkaji kebutuhan defisit perawatan diri (NIC,
NOC & NANDA, 2012).
a. Kaji membran mukosa oral dan kebersihan tubuh setiap hari
b. Kaji kondisi kulit saat mandi
c. Bantuan perawatan diri: Mandi/Hygiene (NIC): Pantau
kebersihan kuku sesuai kemampuan perawatan diri pasien.
d. Kaji tingkat energi dan toleransi terhadap aktivitas
e. Kaji kemampuan untuk mengunyah dan menelan
f. Kaji asupan terhadap keadekuatan asupan nutrisi
3) Pemeriksaan fisik
Menurut Wartonah ( 2006 ), pemeriksaan fisik yang perlu dilakukan
pada masalah personal hygiene yang merupakan salah satu masalah dari
Defisit perawatan diri adalah :
1. Rambut
a. kesuburan rambut
b. Keadaan rambut yang mudah rontok
c. Keadaan rambut yang kusam
d. Keadaan tekstur
2. Kepala
a. Botak atau alopesia
2. Analisa data
Data dasar adalah kumpulan data yang berisikan mengenai status kesehatan
klien, kemampuan klien mengelola kesehatan terhadap dirinya sendiri, dan hasil
konsultasi dari medis atau profesi kesehatan terhadap dirinya sendiri, dan hasil
konsultasi dari medis atau profesi kesehatan lainnya. Data fokus adalah tentang
perubahan-perubahan atau respon klien terhadap kesehatan dan masalah
kesehatanya serta hal-hal yang mencakup tindakan yang dilaksanakan terhadap
klien (Sigit, 2010).
Pengumpulan data adalah pengumpulan informasi tentang klien yang dilakukan
secara sistematis untuk menentukan masalah-masalah, serta kebutuhan
keperawatan dankesehatan lainnya. Pengumpulan informasi merupakan tahap
awal dalam proses keperawatan. Dari informasi yang terkumpul, di dapatkan data
dasar tentang masalah-masalah yang dihadapi klien. Selanjutna data dasar itu
2. Tipe data
1. Data Subjektif
Data yang didapatkan dari klien sebagai suatu situasi dan kejadian.
Informasi tersebut tidak bias ditentukan oleh perawat, mencakup
persepsi, perasaan, ide klien terhadap status kesehatannya, misalnya
tentang nyeri, perasaan lemah, ketakutan, kecemasan, frustasi, mual,
perasaan malu (Sigit, 2010).
2. Data objektif
Data yang dapat di observasi dan diukur, dapat diperoleh
menggunakan panca indera (lihat, dengar, cium, sentuh/raba) selama
pemeriksaan fisik. Misalnya frekuensi nadi, pernafasan, tekanan darah,
berat badan, tingkat kesadaran (Sigit, 2010).
3. Sumber data
1. Sumber data primer: klien adalah sumber utama data (primer) dan
perawat dapat menggali informasi yang sebenarnya mengenai masalah
kesehatan klien.
2. Sumber data sekunder: orang terdekat, informasi dapat diperoleh
melalui orang tua, suami atau istri, anak, teman klien, jika klien
3. Rumusan Masalah
Rumusan masalah ini bertujuan untuk mendeskripsikan masalah apa yang
akan dicapai dalam penelitian. Masalah yang sering timbul pada kebutuhan
Defisit perawatan diri.
Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada gangguan Defisit
perawatan diri (NIC NOC & NANDA, 2014) yaitu: Defisit perawatan diri total
berhubungan dengan kerusakan neuromuskular di tandai dengan tingkat
ketergantungan pasien, pasien tidak mampu untuk mandi sendiri, tidak mampu
mengganti pakaian , tidak mampu berpindah ke toilet, tidak mampu mengambil
makanan sendiri.
Kriteria hasil :
- Kondisi klien tetap bersih dan rapi
- Penampilan pasien bersih dan rapi
- Kondisi kuku pendek, bersih, kulit tidak kering, rambut bersih dan tidak
berbau
- Tidak terdapat karies pada gigi dan mulut bersih, bibir tidak kering
- Asupan makanan dan cairan adekuat
- Perineal
Intervensi:
1. Ganti laken, sarung bantal
Rasional:
1. Mengurangi resiko kerusakan integritas kulit karena gesekan dari alat tidur
pasien
2. kondisi kulit dipengaruhi oleh sirkulasi, nutrisi dan imobilisasi. Jaringan
dapat menjadi rapuh dan cenderung beresiko terjadi infeksi. Dan nutrisi
pada jaringan.
II KELUHAN UTAMA :
- Ibu pasien mengatakan anak nya tidak sadarkan diri, dengan keadaan hygiene
pada pasien kurang: kuku panjang dan kurang bersih, kulit kering, rambut kotor
dan berbau khas: amis, luka dekubitus dengan diameter 6 cm pada bagian
oksipital, luka lecet dengan diameter 3 cm pada bagian punggung dan kaki
bagian kanan (ekstremitas bawah) bibir kering, lidah kurang bersih.
Pemeriksaan muskuloskletal/ekstremitas
- Kesimetrisan : Otot simetris kanan kiri
- Kekutan otot :1
- Edema : Tidak terdapat edema
Makan
BAB
Gantian pakaian
Intervensi Rasional
- Ganti alas tidur pasien laken, sarung - Mengurangi resiko kerusakan
bantal integritas kulit karena gesekan
dari alat tidur pasien.
- Kaji integritas kulit, catat perubahan - kondisi kulit dipengaruhi oleh
pada turgor, gangguan warna, hangat sirkulasi, nutrisi dan imobilisasi.
lokal Jaringan dapat menjadi rapuh
dan cenderung untuk infeksi dan
rusak.
- Mandikan pasien - Pembersihan mengangkat
minyak yang berlebihan,
keringat, sel kulit mati, dan
kotoran yang meningkatkan
perkembangan bakteri.
- Gunakan losion pada kulit setelah - Emolsien yang menghaluskan
mandi kulit dan mencegah kehilangan
kelembaban.
1. Selasa/ 3 - Mengkaji :- HR - RR S: -
juni 2014 - Suhu tubuh O:
- Mengganti alas tidur laken, - HR: 105 x/i
sarung bantal - RR: 26 x/i
- Mengkaji integritas kulit, catat - T: 35,5°C
perubahan pada turgor, gangguan - Tempat tidur bersih
warna, hangat local - Kulit masih terlihat
- Lakukan perawatan diri hygiene, kering, turgor
potong kuku kembali cepat, dan
- Memandikan pasien tidak ada tanda
- Melakukan perawatan oral perubahan warna
hygiene pada kulit
- Mengeringkan kulit dengan teliti - Perineal bersih
setelah setiap kali pembersihan. - Kuku pendek, dan
- Menggunakan losion pada kulit bersih, bibir tidak
setelah mandi kering, rambut
- Melakukan perawatan diri panjang dan kotor
berdandan - A: Masalah teratasi
- Mengoleskan madu pada bibir sebagian
- Membantu melakukan - P: Intervensi di
perawatan perineal setelah setiap lanjutkan:
kali buang air kecil dan besar - Mandikan klien
- Melakukan perawatan diri makan - Menggunakan losion
pada kulit setelah
mandi
- Lakukan perawatan
diri berpakaian/
berdandan
- Lakukan perawatan