DI RUANG VIII
Disusun Oleh:
NIM : 20171282
Mengetahui
....................................
SATUAN ACARA PENYULUHAN
A. Tujuan Penyuluhan
1. Tujuan Intruksional Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit, keluarga dan klien mampu
memahami tentang kepatuhan minum obat.
2. Tujuan Intruksional Khusus
Setelah diberikan penjelasan selama 30 menit diharapkan sasaran dapat :
a. Menyebutkan pengertian kepatuhan minum obat dengan baik dan benar
b. Menyebutkan cara meningkatkan kepatuhan minum obat dengan baik dan
benar
c. Menyebutkan manfaat obat dengan baik dan benar
d. Menyebutkan reaksi obat dengan baik dan benar
e. Menyebutkan efek samping dari obat
f. Menyebutkan penyebab pasien gangguan jiwa tidak patuh minum obat
g. Menyebutkan prinsip benar dalam pemberian obat dengan baik dan benar
h. Menyebutkan cara atau tips dukungan keluarga dalam minum obat
B. Kegiatan Penyuluhan
1. Metode
a. Ceramah
b. Tanya Jawab
2. Materi
a. Konsep Kepatuhan
b. Obat-obatan untuk pasien gangguan jiwa
c. Manfaat obat
d. Reaksi obat
e. Penyebab pasien gangguan jiwa tidak patuh minum obat
3. Media
a. Leaflet
b. Lembar balik
C. Langkah Kegiatan
No Kegiatan Kegiatan Penyuluh Kegiatan Sasaran Waktu
a. Penyuluh
mempersiapkan
rencana pembelajaran
b. Penyuluh
mempersiapkan media
pembelajaran sesuai
Pra kegiatan dengan tujuan
1. 5 menit
pembelajaran pembelajaran
c. Penyuluh
mempersiapkan dan
mencek lingkungan
yang akan
mempengaruhi proses
pembelajaran
a. Mengucapkan salam a. Menjawab salam
b. Memperkenalkan diri b. Menanggapi dan
c. Menjelaskan tujuan
memberi respon
pembelajaran
yang baik
d. Kontrak waktu
c. Menyimak
e. Appersepsi
Membuka
2. penjelasan yang 5 menit
Pembelajaran
diberikan
d. Mengungkapkan
pengetahuan
yang dimiliki
E. Sumber Belajar
Cramer, JA, 2007. Compliance In Medical Practice and Clinical Trail. New
York : Raven Press
Kemenkes Kesehatan RI, 2011. Rencana Strategis Kementerian Kesehatan
Tahun 2011-2014. Jakarta
Maramis, Willy F, dan Maramis, Albert A (2009). Ilmu Kedokteran Jiwa.
Surabaya : Airlangga
Slamet, Suprapti dan Sumarmo Markam. 2007. Pengantar Psikologi
Klinis.Jakarta : UI Press
Stuart, G.W, & Sundeen, SJ. 2007. Buku saku keperawawtan jiwa Edisi 5.
Jakarta : EGC
F. Lampiran
LAMPIRAN MATERI
A. KONSEP KEPATUHAN
1. Definisi Kepatuhan
Kepatuhan merupakan tingkat pasien melaksanakan cara pengobatan dan perilaku yang
disarankan dokter atau yang lain. Kepatuhan adalah suatu bentuk perilaku yang timbul akibat
adanya interaksi antara petugas kesehatan dan pasien sehingga pasien mengerti rencana
dengan segala konsekuensinya dan menyetujui rencana tersebut serta melaksanakannya.
(Kemenkes RI, 2011)
Kepatuhan terhadap pengobatan adalah sejauh mana upaya dan perilaku seorang individu
menunjukkan kesesuaian dengan peraturan atau anjuran yang diberikan oleh profesional
kesehatan untuk menunjang kesembuhannya.
Menurut Cramer (2007), jenis – jenis kepatuhan diantaranya terbagi dua yaitu :
1. Obat-obatan
a) Anti psikotik
1) Anti psikotik termasuk golongan mayor trasquilizer atau psikotropik :
neuroleptika.
2) Mekanisme kerja : menahan kerja reseptor dopamin dalam otak (diganglia dan
substansia nigra) pada sistem limbik dan sistem ekstrapiramidal.
3) Efek farmakologi : sebagai penenang, menurunkan aktivitas motorik, mengurangi
insomnia, sangat efektif untuk mengatasi : delusi, halusinasi, ilusi dan gangguan
proses berpikir.
4) Jenis obat anti psikotik yang sering digunakan : Chlorpromazine (thorazin)
disingkat (CPZ), Halloperidol disingkat Haldol, Serenase.
b) Anti depresi
1) Efek farmakologi : Mengurangi gejala depresi, penenang.
2) Efek samping : yaitu efek samping kolonergik (efek samping terhadap sistem
saraf perifer) yang meliputi mulut kering, penglihatan kabur, konstipasi, hipotensi
orthostatik.
3) Jenis obat yang sering digunakan : trisiklik (generik), MAO inhibitor,
amitriptyline (nama dagang).
c) Anti maniak
Mekanisme kerja : menghambat pelepasan serotonim dan mengurangi
sensitivitas reseptor dopamine, mengurangi hiperaktivitas, tidak menimbulkan efek
sulit tidur, mengontrol pola tidur dan perasaan mudah tersinggung.
1) Efek farmakologi : Mengurangi agresivitas, tidak menimbulkan efek sedative,
mengoreksi/mengontrol pola tidur, iritabel dan adanya flight of idea.
2) Efek samping : Efek neurologik ringan : fatique, lethargi, tremor di tangan
terjadi pada awal terapi dapat juga terjadi nausea, diare.
3) Efek toksik : Pada ginjal (poliuria, edema), pada SSP (tremor, kurang koordinasi,
nistagmus dan disorientasi : pada ginjal (meningkatkan jumlah lithium, sehingga
menambah keadaan oedema.
d) Anti cemas
Ansxiolytic agent, termasuk minor tranquilizer. Jenis obat antara lain : diazepam
(chlordiazepoxide).
e) Anti insomnia
Phenobarbital
f) Anti panik
Imipramine
2. Manfaat Obat
a. Membantu istirahat
b. Membantu mengendalikan emosi
c. Membantu mengendalikan perilaku
d. Membantu proses pikir (konsentrasi)
e. Membantu pasien untuk istirahat
f. Membantu pasien dalam mengendalikan emosi
g. Membantu pasien untuk proses berfikir
h. Membantu pasien dalam berinteraksi dengan orang lain
3. Reaksi obat efektif jika
a. Emosional stabil
b. Kemampuan berhubungan interpersonal meningkat
c. Halusinasim agresi, delusi, menarik diri menurun
d. Perilaku mudah diarahkan
e. Proses berpikir ke arah logika
f. Efek samping obat
g. Tanda-tanda vital : tekanan darah, denyut nadi dalam batas normal.
Pengobatan gangguan jiwa membutuhkan waktu yang lama dan tidak menimbulkan
ketagihan asal dilakukan sesuai dosis anjuran dokter.
a. Terapi awal, dosis dinaikan secara bertahap sampai di temukan dosis optimal (1
sampai 3 minggu)
b. Terapi pengawasan (8 sampai 10 minggu)
c. Terapi pemeliharaan (6 sampai 3-5 tahun)
7. Penyebab Pasien Gangguan Jiwa Tidak Mau Minum Obat
Banyak orang berharap bisa segera kembali normal dalam beberapa hari setelah berhenti
minum obat. Sama halnya dengan saat mulai minum obat, orang ingin merasakan hasil yang
instan, tetapi ternyata hasilnya baru terasa setelah beberapa minggu, menghentikan obat
terlalu cepat dapat membuat otak seperti dialiri listrik. Seperti obat antidepresan yang paling
umum adalah jenis selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI), yang menurut penjelasan
Valuck, memblokir reabsorpsi serotonin kimia otak dan meninggalkannya mengambang
bebas. Berhenti minum obat, maka serotonin akan diserap lagi. Ini dapat mengakibatkan
perubahan suasana hati. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ketika orang berhenti
minum antidepresan, mereka mungkin menghadapi peningkatan risiko keinginan untuk bunuh
diri. Adapun akibat lain ketika pasien tidak patuh minum obat sebagai berikut :
a. bisa menyebabkan parahnya penyakit
b. penyakit bisa menjadi kronis dan susah disembuhkan
c. terjadinya overdosis (untuk penggunaan yang berlebihan)
d. penyakit yang diderita sering kambuh kembali
Cramer, JA, 2007. Compliance In Medical Practice and Clinical Trail. New York : Raven
Press
Maramis, Willy F, dan Maramis, Albert A (2009). Ilmu Kedokteran Jiwa. Surabaya :
Airlangga
Stuart, G.W, & Sundeen, SJ. 2007. Buku saku keperawawtan jiwa Edisi 5. Jakarta : EGC