Anda di halaman 1dari 3

Lampiran 1

TATA CARA PEMBERIAN TERAPI MUSIK INSTRUMENTAL

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR TERAPI MUSIK


INSTRUMENTAL

Pengertian Keahlian menggunakan musik atau elemen musik oleh


seorang terapis untuk meningkatkan, mempertahankan
dan mengembalikan kesehatan mental, fisik, emosional
dan spiritual.
Tujuan Memperbaiki kondisi fisik, emosional dan kesehatan
spiritual pasien.
Indikasi 1. Lansia yang mengalami insomnia.
2. Lansia dengan hipertensi.
3. Lansia yang mengalami depresi, stress, dan trauma.
4. Lansia yang mengaami kesepian.
5. Lansia yang mengalami kecemasan.
6. Lansia yang mengalami penolakan terhadap
lingkungan.
Kontraindikasi 1. Lansia yang mengalami gangguan pendengaran atau
tuna rungu (tuli).
2. Lansia yang mengalami keterbatasan gerak,
misalnya tidak bisa menggerakkan badan atau
anggota tubuh.
3. Lansia yang mengalami perawatan tirah baring.
Persiapan alat 1. Tape musik
dan bahan 2. CD musik
3. Headset
4. Alat-alat musik yang disukai
5. Lingkungan yang tenang, nyaman dan rileks
Prosedur 1. Pre interaksi
a. Cek catatan keperawatan atau catatan medis
klien (jika ada)
b. Siapkan alat-alat
c. Identifikasikan faktor yang menyebabkan
kontraindikasi
d. Cuci tangan
2. Tahap orientasi
a. Beri salam dan panggil klien dengan namanya
b. Jelaskan tujuan, prosedur dan lamanya tindakan
pada klien/keluarga
3. Tahap kerja
a. Berikan kesempatan klien bertanya sebelum
kegiatan dimulai
b. Menanyakan keluhan utama klien
c. Jaga privasi klien
d. Memulai kegiatan dengan cara yang baik
e. Menetapkan perubahan pada perilaku dan atau
fisiologi seperti relaksasi, stimulasi, konsentrasi
dan mengurangi rasa sakit.
f. Menetapkan ketertarikan klien terhadap klien.
g. Identifikasikan pilihan musik klien.
h. Berdiskusi dengan klien dengan tujuan berbagi
pengalaman dalam musik.
i. Pilih pilihan musik yang mewakili pilihan musik
klien.
j. Bantu klien untuk memilih posisi yang nyaman.
k. Batasi stimulasi eksternal seperti cahaya, suara,
pengunjung, panggialan telepon selama
mendengarkan musik.
l. Dekatkan tape musik/CD dan perlengkapan
dengan klien.
m. Pastikan tape musik/CD dan perlengkapan
dalam kondisi baik.
n. Dukung dengan headphone jika diperlukan.
o. Nyalakan musik dan lakukan terapi musik.
p. Pastikan volume musik sesuai dan tidak terlalu
keras.
q. Hindari menghidupkan musik dan meninggalkan
dalam waktu yang lama.
r. Fasilitas jika klien ingin berpatrtisipasi aktif
seperti memainkan alat musik atau bernyanyi jika
diinginkan dan memungkinkan saat itu.
s. Hindari stimulasi musik setelah nyeri/luka kepala
akut.
t. Menentapakan perubahan pada perilaku
dan/atau fisiologi yang diinginkan seperti
relaksasi, stimulasi, konsentrasi, dan mengurangi
rasa sakit.
u. Menetapkan ketertarikan klien terhadap musik.
v. Identifikasikan pilihan musik klien.
4. Terminasi
a. Evaluasi hasil kegiatan (kenyamanan klien).
b. Simpulkan hasil kegiatan.
c. Berikan umpan balik positif.
d. Kontrak pertemuan selanjutnya.
e. Akhiri kegiatan dengan cara yang baik.
f. Bereskan alat-alat.
g. Cuci tangan.
5. Dokumentasi
Catat hasil kegiatan di dalam catatan keperawatan:
a. Nama Px, Umur, Jenis kelamin, dll.
b. Keluhan utama.
c. Tindakan yang dilakukan (terapi musik).
d. Lama tindakan.
e. Jenis terapi musik yang diberikan.
f. Reaksi selama, setelah terapi pemberian terapi
musik.
g. Nama perawat.
h. Tanggal pemeriksaan.
Referensi Setyoadi & Kushariyadi. Terapi Modalitas
Keperawatan Pada Klien Psikogeriatrik. Salemba
Medika. 2011.

Anda mungkin juga menyukai