Anda di halaman 1dari 8

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. DEFINISI MENOPAUSE
Menopause berasal dari bahasa Yunani yaitu Men Dan Pauseis yang menggambarkan
berhentinya haid. Menurut kepustakaan abad 17 dan 18, menopause dianggap tidak berguna
dan tidak menarik lagi.
Menopause merupakan keadaan dimana seorang perempuan tidak lagi mengalami
menstruasi yang terjadi pada rentang usia 50 sampai 59tahun (Harlow, 2012)
Menopause adalah berhentinya secara fisiologis siklus menstruasi yang berkaitan
dengan tingkat lanjut usia perempuan. Seorang wanita yang mengalami menopause alamiah
sama sekali tidakdapat mengetahui apakah saat menstruasi tertentu benar-benar merupakan
menstruasinya yang terakhir sampai satu tahun berlalu (Wijayanti, 2009).
Menopause didefinisikan secara klinis sebagai suatu periode ketika seorang wanita tidak
lagi mengalami menstruasi karena produksi hormonnya berkurang atau berhenti. Menopause
merupakan suatu fase dalam kehidupan seorang wanita yang ditandai dengan berhentinya
masa subur.

B. ETIOLOGI MENOPAUSE
Akibat dari kadar hormon esterogen, progerseteron dan hormon ovarium yang
berkurang akan menyebabkan perubahan fisik, psikologis dan seksual yang menurun pada
wanita pasca menopause (Hacker&Moore, 2001).
Seseorang disebut menopause jika tidak lagi menstruasi selama 12 bulan atau satu
tahun. Menopause umumnya terjadi ketika perempuan memasuki usia 48 hingga 52 tahun
(Rachmawati, 2006).
Menurut Andra (2007), efek berkurangnya hormon estrogen mengakibatkan penipisan
pada dinding vagina, pembuluh darah kapiler di bawah permukaan kulit juga akan terlihat.
Akhirnya, karena epitel vagina menjadi atrofi dan tidak adanya darah kapiler berakibat
permukaan vagina menjadi pucat. Selain itu, rugae-rugae (kerut) vagina akan jauh berkurang
yang mengakibatkan permukaannya menjadi licin, akibatnya sering sekali wanita
mengeluhkan dispareunia (nyeri sewaktu senggama), sehingga malas berhubungan seksual.

3
1. Faktor Predisposisi
a. Usia saat haid pertama kali (menarche)
Jika seorang wanita pertama kali mengalami menstruasi terbilang dalam usia yang
masih belia, maka menopause yang akan terjadi semakin lama
b. Faktor psikis
Mereka para wanita yang belum menikah dan bekerja sangat mempengaruhi
menopause itu lebih cepat terjadi dibanding dengan mereka yang tidak menikah dan
tidak bekerja. Hal ini sangat mempengaruhi keadaan psikis wanita.
c. Jumlah anak
Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa wanita yang melahirkan banyak anak,
cenderung lebih mudah dan lebih cepat mengalami penuaan dini dan mereka makin
dekat dengan masa menopause.
d. Usia melahirkan
Ketika seorang wanita melahirkan atau memilii seorang anak dalam usia yang cukup
tua misalnya memiliki anak di usia 35 tahun, maka semakin lama wanita tersebut
memasuki usia menopause. Hal ini disebabkan oleh ketika seorang dalam masa
kehamilan dan persalinan di usia yang cukup tua akan berpengaruh pada lambannya
proses sistem kerja dari organ reproduksi dan memperlambat proses penuaan dini
e. Pemakaian kontrasepsi
Pemilihan dalam pemakaian alat kontrasepsi juga dapat mempengaruhi seorang
wanita mengalami keterlambatan dalam menopause.
f. Merokok
Rokok memang menjadi salah satu penyebab dari banyak penyakit. Wanita yang
suka merokok cenderung lebih cepat mengalami masa menopause.
g. Sosial ekonomi
Secara pasti faktor sosial ekonomi belum bisa dipastikan sebagai penyebab
menopause. Namun menurut sebuah buku karya DR. Faisal mengungkapkan bahwa
menopause dipengaruhi oleh faktor sosial ekonomi termasuk pendidikan dan
pekerjaan.

4
C. TAHAP- TAHAP MENOPAUSE
Pada dasarnya menopause dibagi menjadi tiga tahap yaitu masa pramenopause,
menopause dan pasca menopause.
1. Pramenopause
Pramenopause yaitu masa transisi antara masa ketika wanita mulai merasakan gejala
menopause (biasanya pada pertengahan atau akhir usia 40 tahun) dan pada masa siklus
haid benar-benar terhenti (rata-rata 51 tahun). Pada masa pramenopause akan terjadi
perubahan fisik yang berarti
2. Menopause
Masa menopause menandakan haid terakhir. Penentuan masa menopause hanya bisa
dilakukan setelah seorang wanita tidak haid lagi selama 1 tahun penuh
3. Pascamenopause
Masa ini adalah masa setelah haid terakhir seorang wanita. Dengan kata lain,
pascamenopause terjadi setelah masa menopause. Biasanya, keadaan fisik dan
psikologisnya sudah dapat menyesuaikan dii dengan perubahan-perubahan hormonalnya.

D. GEJALA – GEJALA MENOPAUSE


1. Perubahan kejiwaan
Perubahan yang dialami oleh wanita dengan menjelang menopause adalah : merasa tua,
mudah tersinggunga, mudah kaget sehingga jantung berdebar, takut tidak bisa
memenuhi kebutuhan seksual suami, rasa takut bahwa suami akan menyeleweng.
Keinginan seksual menurun dan sulit mencapai kepuasan (orgasme), dan juga merasa
tidak berguna dan tidak menghasilkan sesuatu, merasa memberatkan keluarga dan orang
lain.
2. Perubahan fisik
Pada perubahan fisik seorang wanita mengalami perubahan kulit. Lemak bawah kulit
menghilang sehingga kulit mengendor, sehingga jatuh dan lembek. Kulit mudah
terbakar sinar matahari dan menimbulkan pigmentasi dan menjadi hitam.pada kulit
tumbuh bintik hitam, kelenjar kulit kurang berfungsi sehingga kulit menjadi kering dan
keriput.

5
Karena menurunnya estrogen dapat menimbulkan perubahan kerja usus menjadi
lambat, dan mereabsorbsi sari makanan makin berkurang. Kerja usus halus yang
semakin berkurang maka akan menimbulkan gangguan buang air besar berupa
obstipasi.
Gejala-gejala dari menopause disebabkan oleh perubahan kadar estrogen dan
progesteron. Karena fungsi ovarium berkurang, maka ovarium menghasilkan lebih
sedikit estrogen/progesteron dan tubuh memberikan reaksi. Beberapa wanita hanya
mengalami sedikit gejala, sedangkan wanita yang lain mengalami berbagai gejala yang
sifatnya ringan sampai berat. Hal ini adalah normal. Berkurangnya kadar estrogen
secara bertahap menyebabkan tubuh secara perlahan menyesuaikan diri terhadap
perubahan hormon, tetapi pada beberapa wanita penurunan kadar estrogen ini terjadi
secara tiba-tiba dan menyebabkan gejala-gejala yang hebat.
Hal ini sering terjadi jika menopause disebabkan oleh pengangkatan ovarium.
Perubahan hormonal pada tubuh tersebut berakibat munculnya gejala-gejala seperti
nyeri sendi & sakit pada punggung, pengeringan pada vagina (sehingga sakit saat
melakukan hubungan seksual), sulit menahan kencing, gangguan mood & emosi tinggi
sehingga menimbulkan stres, selain itu penurunan kadar estrogen juga mengakibatkan
kecenderungan peningkatan tekanan darah, pertambahan berat badan & peningkatan
kadar kolesterol.
Pada jangka panjang keluhan akibat menurunnya kadar estrogen ini dapat
menyebabkan osteoporosis, penyakit jantung koroner, dementia tipe Alzheimer, stroke,
kanker usus besar, gigi rontok & katarak.
Adapun gejala lain yang terjadi selama menopause yaitu :
a. Ketidakteraturan siklus haid
b. Gejolak rasa panas
c. Perubahan kulit
d. Keringat dimalam hari
e. Sulit tidur
f. Perubahan pada mulut
g. Kerapuhan tulang
h. Penyakit
E. JENIS-JENIS MENOPAUSE
Menopause dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu menopause alamiah dan
menopause prematur (dini).
6
1. Menopause Alamiah
Menopause ini terjadi secara bertahap, biasanya antara usia 45-55 tahun.
Menopause alamiah terjadi pada wanita yang masih mempunyai indung telur. Durasinya
sekitar 5-10 tahun. Meskipun seluruh proses itu kadang-kadang memerlukan waktu tiga
belas tahun. Selama itu menstruasi mungkin akan berhenti beberapa bulan kemudian
akan kembali lagi. Menstruasi datang secara fluktuatif. Lamanya, intensitasnya, dan
alirannya mungkin bertambah atau berkurang. Wanita yang mengalami menopause
alamiah mungkin membutuhkan perawatan atau mungkin tidak membutuhkan
perawatan apapun. Hal ini karena kesehatan mereka secara menyeluruh cukup baik.
Selain itu proses menopause berjalan sangat lambat sehingga tubuhnya dapat
menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang terjadi pada saat menopause.
2. Menopause Dini
Menurut dr. ali Baziad, Sp.O.G KFFR, staf pada Bagian Obstetri dan Ginekologi,
FKUI/RSUPN Cipto Mangunkusumo, Jakarta “menopause dini adalah berhentinya haid
di bawah usia 40 tahun”. Kalau wanita itu sudah berusia di atas 40 tahun, misalnya pada
usia di atas 40 tahun, misalnya usia 42 dan 43, ia tidak dikategorikan sebagai wanita
yang mengalami menopause dini. Demikian juga pada wanita usia produktif yang tidak
lagi haid karena pengangkatan rahim, ia tidak dapat disebut sebagai penderita
menopause dini. Ini disebabkan indung telurnya masih ada dan masih memproduksi sel-
sel telur serta mengeluarkan hormon estrogen. Sementara itu, jika kedua indung
telurnya di angkat, otomatis produksi hormon estrogen terhenti pula. Otomatis tidak
akan mengalami haid lagi untuk seterusnya sehingga dapat disebut telah mengalami
menopause dini.
Menopause ini dapat disebabkan oleh beberapa factor:
1. Bisa karena indung telurnya diangkat, misalnya karena menderita kanker indung
telur.
2. Diduga karena gaya hidup, seperti merokok, kebiasaan minum minuman
beralkohol, makanan yang tidak sehat, dan kurang berolah raga.
3. Karena pengaruh obat-obatan seperti obat pelangsing dan jamu-jamu yang tidak
jelas zat kimianya. Pada umumnya, obat-obatan pelangsing memang mengandung
zat kimia yang dapat menghambat produksi hormon.

7
Gejala menopause dini dengan menopause biasa tidak ada bedanya, walaupun
setiap orang mengalami gejala dalam waktu yang sama. Tetapi dari segi perubahan fisik
penderita menopause biasanya tampak lebih parah. Ini terlihat dari keluhan –keluhan
yang mereka alami, yaitu osteoporosis dan penyakit jantung koroner yang datang lebih
cepat. Oleh karena itu datangnya menopause dini perlu diwaspadai.

F. GANGGUAN MENOPAUSE
1 Menopause premature
Terhentinya haid pada umur 40 tahun
Terdapat gejala premenopause hot flushes, kenaikan gonadotropin
2 Menopause terlambat
Berhentinya haid setelah umur 55 tahun
Terdapat gejala menopause

a ) Menopause Memengaruhi Hubungan Wanita


Kehidupan seksual sesuadah menopause ternyata tidak mengalami perubahan pada
60% perempuan. Dua puluh persen diantaranya mengalami peningkatan keinginan
seksual dan 20% lagi mengalami pengurangan. Karena tidak ada lagi resiko kehamilan,
banyak perempuan mempunyai keinginan seksual yang lebih besar dan bahkan kadang
memperbaiki hubungan antara pasangan. Memang, dalam kenyataannya nafsu seksual
tidak ada hubungannya dengan produksi hormon pada saat atau sesudah menopause.

Penelitian di Amerika menunjukkan bahwa perempuan masih tetap mempunyai nafsu


seksual sampai pada usia yang lebih tua dibanding kaum laki-laki. Setiap tujuh diantara
10 pasangan di Amerika masih tetap melakukan senggama sesudah usia 60 tahun. Alasan
utama berhentinya kegiatan seksual mereka biasanya disebabkan oleh adanya gangguan
kesehatan, yang biasanya terjadi pada pihak laki-laki. Kendati demikian, sementara
sebagian perempuan tidak mengalami perubahan pada keinginannya untuk berhubungan
seks, sebagian lainnya tidak peduli jika ia tidak berhubungan dengan pasangannya selama
berbulan-bulan.

b )Menopause Pada Laki-Laki


8
Ternyata tidak hanya perempuan yang mengalami menopause tetapi laki-laki juga
mengalami menopause. Menopause pada laki-laki dinamakan “andropause”. Istilah
andropause pada pria memang memiliki banyak kemiripan dengan menopause yang
dialami wanita. Hanya saja, masalah seputar andropause yang ramai dibicarakan 3 tahun
belakangan ini, masih kontroversial. Pada wanita menopause berarti berhenti haid karena
ovulasi tak terjadi lagi akibat habisnya persediaan sel telur. Pada pria, andropause tak
identik dengan berhentinya produksi sperma. Sebab, secara fisik, sampai usia tua pun,
sperma masih akan tetap di produksi.

c ) Kelainan Organic Pada Masa Menopause


Dengan rangsangan estrogen terus-menerus tanpa selingan progesterone memberikan
peluang terjadinya keadaan patologis organ tujuan estrogen dalam bentuk :
1) Perdarahan disfungsional semakin meningkat
2) Terjadi perubahan alat genetalia menjadi tumor jinak ; mioma uteri,
3) Polip endometrial, polip servikal
4) Karsinoma korpus uteri
5) Keganasan payudara

G. KOMPLIKASI
a. Gejala menopause
Gejala menopause cenderung lebih berat pada wanita yang mengalami menopause
mendadak, misalnya akibat pembedahan, dibandingkan pada wanita yang mengalami
gagal ovarium bertahap (Chakravati et al,,1977).
b. Penyakit kardiovaskuler
Penelitian awal pada tahun 1950 an menunjukkan insiden penyakit jantung yang
lebih tinggi pada wanita yang mengalami menopause dini (Oliver dan Boyd,1959).
Baru-baru ini, US Nurses Study menunjukkan bahwa semakin muda usia terjadinya
menopause, resiko infark miokardium semakin meningkat dan bahwa ooferoktomi
bilateral yang dilakukan pada wanita dibawah usia 35 tahun meningkatkan resiko
tersebut hingga tujuh kali lipat dibandingkan pada wanita pramenopause (Rosenberg et
al,,1981). Penelitian terbaru menunjukkan bahwa wanita yang menjalani terapi sulih

9
hormon oral setelah ooforektomi tidak mengalami peningkatan resiko menderita
penyakit kardiovaskuler (Colditz et al,,1987).
c. Osteoporosis
Menopause prematur menyebabkan awitan dini osteoporosis. Kondisi ini dapat
dicegah dengan menggunakan terapi sulih hormon jangka panjang (Eastell,,1998).
Selama beberapa tahun pertama setelah menopause akan mengalami kehilangan
kepadatan tulang dengan cepat yang dapat meningkatkan risiko osteoporosis.

10

Anda mungkin juga menyukai