R
DENGAN SALAH SATU ANGGOTA KELUARGA
MENDERITA GANGGUAN SISTEM
CARDIOVASKULER HIPERTENSI
DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS PUUWATU
KOTA KENDARI
Oleh
SAHARIAH
NIM. 14401 2017 0068 6
Bismillahi Rahmanirrahim
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat dan karunia-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dalam bentuk studi
kasus dengan judul: “Asuhan Keperawatan Keluarga Pada Tn. R Dengan Salah
Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai salah satu syarat untuk
Ilmiah ini tentunya tidak lepas dari bantuan dan motivasi yang diberikan oleh
berbagai pihak, untuk itu dengan segala kerendahan dan keihlasan hati penulis
menyampaikan ucapan terima kasih kepada ibu Hj. St. Rachmi Misbah, S.Kp,
M.Kes selaku pembimbing yang memberi motivasi, arahan dan masukan terhadap
Tak lupa pula penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga
kepada berbagai pihak yang telah membantu penulis selama ini yaitu:
2. Bapak Indriono Hadi, S.Kep, Ns, M.Kes selaku Ketua Jurusan Keperawatan
3. Kepala Puskesmas Puuwatu ibu drg. Hj. Fauziah, M.Kes yang telah
5. Bapak dan Ibu dosen beserta staf Poltekkes Kemenkes Kendari, yang telah
membantu penulis menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dan selalu bersama
terdapat dalam Karya Tulis Ilmiah ini, untuk itu penulis mengharapkan saran dan
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................ iii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iv
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ............................................ v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................ vi
MOTTO .............................................................................................................. vii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... viii
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................... 1
B. Tujuan Penulisan ............................................................................. 3
C. Manfaat Penulisan .......................................................................... 4
D. Metode Penelitian ........................................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Keluarga
1. Pengertian Keluarga .................................................................. 6
2. Struktur keluarga ..................................................................... 6
3. Ciri-ciri struktur keluarga ......................................................... 7
4. Tipe keluarga ........................................................................... 8
5. Tugas dan fungsi keluarga ........................................................ 9
6. Tahap perkembangan keluarga ................................................ 13
B. Konsep Asuhan Keperawatan Keluarga
1. Pengkajian ................................................................................ 14
2. Diagnosa .................................................................................. 26
3. Intervensi keperawatan ............................................................ 28
4. Implementasi keperawatan .......................................................30
5. Evaluasi keperawatan ...............................................................30
C. Konsep Penyakit Hipertensi
1. Pengertian .................................................................................... 30
2. Etiologi ........................................................................................ 31
3. Patofisiologi ................................................................................ 31
4. Manifestasi Klinis ....................................................................... 32
5. Pemeriksaan penunjang ............................................................... 32
6. Penatalaksanaan .......................................................................... 32
7. Komplikasi .................................................................................. 33
BAB III Laporan Kasus
A. Pengkajian .....................................................................................35
B. Diagnosa Keperawatan .................................................................. 46
C. Intervensi Keperawatan ................................................................. 48
D. Implementasi Keperawatan dan Evaluasi ...................................... 55
BAB IV Pembahasan
A. Pengkajian ......................................................................................59
B. Diagnosa Keperawatan ..................................................................60
C. Rencana Tindakan Keperawatan ...................................................62
D. Implementasi Keperawatan ............................................................63
E. Evaluasi Keperawatan ....................................................................64
BAB V Kesimpulan dan Saran
A. Kesimpulan ................................................................................. 66
B. Saran ............................................................................................ 67
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Tahap perkembangan siklus keluarga...........................................................14
Tabel 2.2. Priritas masalah.....................................................................................................26
Tabel 3.1. Komposisi Anggota Keluarga..........................................................................31
Tabel 3.2. Pemeriksaan Fisik anggota Keluarga............................................................44
Tabel 3.3. Analisa data............................................................................................................45
Tabel 3.4. Skoring Prioritas Masalah diagnosa 1...........................................................46
Tabel 3.5. Skoring Prioritas Masalah diagnosa 2...........................................................47
Tabel 3. 7. Intervensi Keperawatan....................................................................................48
Tabel. 3.8 Implementasi dan Evaluasi..............................................................................55
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dekade terakhir, yakni dari penyakit menular yang semula menjadi beban
Hipertensi dipicu oleh beberapa faktor resiko seperti, faktor genetik, obesitas,
penyakit Jantung iskemik dan Stroke ( Chobanian 2003 dalam Erika Kusuma
sehat setidaknya selama 4-6 bulan terbukti dapat menurunkan tekanan darah dan
pola hidup sehat yang dianjurkan diantaranya penurunan berat badan, mengurangi
asupan garam, olah raga, mengurangi konsumsi alkohol, dan berhenti merokok
Departemen Kesehatan tahun 2013 dalam Riza Alfian dkk, ( 2017 ) mencapai sekitar 25, 8 %.
peringkat kedua setelah ISPA sebanyak 19.743 orang, dan pada tahun 2016
Prov. Sultra, 2017). Angka kejadian Hipertensi di kota Kendari tahun 2015
sebesar 9.780 orang yang terdiri dari laki-laki sebanyak 4.091 orang dan
perempuan 5.695 orang, dan pada tahun 2016 sebanyak 9.542 orang (Dinas
terdapat 3877 orang, tahun 2016 sebesar 4057 dan meningkat pada tahun 2017
sebanyak 4336 orang dan menempati urutan ke empat dari 10 penyakit
kegiatan pada praktik keperawatan yang langsung diberikan kepada klien pada
Berdasarkan data dan uraian latar belakang di atas, maka penulis tertarik
untuk melakukan penelitian dalam bentuk studi kasus dengan judul: “Asuhan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum penulisan karya tulis ilmiah ini agar penulis mampu
Tujuan khusus dalam penulisan karya tulis ini, agar penulis dapat:
cardiovaskuler.
telah disusun pada keluarga Tn. R dengan salah satu anggota keluarga
C. Manfaat Penulisan
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
cardiovaskuler.
2. Manfaat Praktis
b. Bagi Penulis
D. Metode Penelitian
metode deskriptif dalam bentuk studi kasus pada keluarga Tn. R dengan salah
1. Wawancara
keperawatan berlangsung.
2. Observasi
secara langsung pada keluarga Tn. R dengan salah satu anggota keluarga
3. Studi Kepustakaan
4. Studi dokumentasi
5. Pemeriksaan fisik
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Keluarga
1. Pengertian keluarga
a. Menurut Friedman
individu yang memiliki hubungan erat satu sama lain, saling tergantung
dan diorganisir dalam satu unit tunggal dalam rangka mencapai tujuan
pernikahan, darah, adopsi dan tinggal di dalam satu rumah tangga yang
c. Menurut Duval
fisik, mental dan emosional serta sosial individu yang ada di dalamnya,
(Andarmoyo, 2012)
2. Struktur Keluarga
Struktur keluarga menggambarkan bagaimana keluarga melasanakan
adalah:
a. Patrilineal
jalur ayah.
b. Matrineal
jalur ibu.
c. Matrilokal
ibu.
d. Patrilokal
ayah.
e. Keluarga kawin
anggota keluarga.
4. Tipe Keluarga
a. Keluarga Tradisional
1) Keluarga Inti, yaitu terdiri dari suami, istri dan anak anak.
2) Pasangan istri, terdiri atas suami dan istri saja tanpa anak, atau
5) Keluarga besar, terdiri dari keluarga inti dan orang orang yang
berhubungan.
6) Pasangan usia lanjut, keluarga inti dimana suami istri sudah tua
a. Fungsi afektif
saling mendukung.
c. Fungsi reproduksi
berencana, maka fungsi ini sedikit dapat terkontrol. Namun disisi lain
(Padila, 2012)
d. Fungsi ekonomi
kesehatan keluarga.
(Suprajitno, 2012)
digunakan untuk keluarga inti dengan dua orang tua adalah delapan
(Friedman, 2012)
a. Pengkajian Keluarga
1) Identifikasi data
(2012) meliputi:
d) Komposisi keluarga
e) Genogram
f) Tipe keluarga
g) Suku bangsa
kesehatan.
h) Agama
aktivitas reaksi.
terpenuhi.
pelayanan kesehatan.
3) Data lingkungan
a) Karakteristik rumah
mempengaruhi kesehatan.
berpindah tempat.
setempat.
4) Struktur keluarga
keluarga.
b) Struktur keluarga
c) Struktur peran
5) Fungsi Keluarga
a. Fungsi Afektif
menghadapi permasalahan/stres
7) Pemeriksaan fisik
kesehatan)
masalah
Skor
X Bobot
Angka tertinggi
atau standar, tetapi dirancang bagi keluarga tertentu dengan siapa perawat
menunjukkan waktu.
c. Intervensi Keperawatan Keluarga
Tabel 2.3 Intervensi keperawatan keluarga
Tujuan Evaluasi
Diagnosa Rencana keperawatan
Umum Khusus Kriteria Standar
No Keperawatan
Nyeri akut Setelah dilakukan 1. Setelah dilakukan a. Keluarga mampu a. Hipertensi a. Kaji pengetahuan
berhubungan kunjungan seba - kunjungan 1x 45 menyebutkan merupakan tentang Hipertensi
1 dengan ketidak nyak 3 x45 menit menit keluarga defenisi hiperten peningkatan b. Diskusikan dengan
mampuan keluarga mampu mampu mengenal si dengan bahasa tekanan darah keluarga tentang
1 keluarga dalam mengenal masalah masalah hipertensi sendiri dimana pengertian Hipertensi
merawat kesehatan tentang tekanan darah dengan menggunakan
keluarga yang Hipertensi terjadi di atas leafleat/lembar balik
sakit normal yaitu c. Evaluasi kembali
. lebih dari
140/90 mmHg pengertian Hipertensi pad
. a keluarga
d. Berikan pujian pada
keluarga atas jawaban
yang benar
b. Keluarga mampu Penyebab a. Mengakaji pengetahuan
menyebutkan Hipertensi antara Tentang penyebab
penyebab dari lain:Faktor Hipertensi
Hipertensi genetik dan b. Diskusikan dengan
pengaruh keluarga tentang penyebab
lingkungan Hipertensi
seperti stres, c. Evaluasi kembali tentang
kegemukan, penyebab Hipertensi
merokok, d. Berikan pujian pada
aktivitas fisik keluarga atas jawaban
yang kurang, dan yang benar.
konsumsi garam
dalam jumlah
besar
c. Keluarga mampu Tanda dan gejala: a. Kaji pengetahuan
menyebutkan nyeri kepala saat tentang tanda dan gejala
tanda dan gejala terjaga, kadang- Hipertensi
Hipertensi kadang disertai b. Diskusikan dengan
mual dan muntah. keluarga tentang tanda
dan gejala Hipertensi
dengan
menggunakan lea
fleat/lembar balik
c. Evaluasi kembali
tanda dan
gejala Hipertensi pada k
eluarga
d. Berikan pujian pada
keluarga atas jawaban
yang benar
2. Setelah dilakukan Keluarga mampu Keluargamember a. Kaji keputusan yang
memutuskan keputusan untuk diambil oleh keluarga
kunjungan 1x 45 merawat keluarga Merawat keluar- b. Diskusikan dengan
menit keluarga yang sakit ga yang sakit keluarga tentang
mampu keputusan yang telah
mengambil dibuat
keputusan untuk c. Evaluasi kembalitentang
merawat klien keputusan yang telah
dibuat
d. Berikan pujian pada
keluarga atas jawaban
yang benar
3. Setelah dilakukan Keluarga mampu Keluarga a. Kaji pengetahuan keluarga
kunjungan 1x 45 merawat anggota mengatakan tentang cara merawat
menit keluarga keluarga yang mampu merawat anggota keluarga yang sakit
mampu merawat sakit anggota keluarga b.Diskusikan dengan
anggota keluarga yang sakit keluarga tentang merawat
yang sakit anggota keluarga yang
sakit.
c.Evaluasi kembali tentang
merawat anggota keluarga
yang sakit
d. Beri pujian atas
keberhasilan keluarga
Keluarga mampu Perawatan a. Kaji pengetahuan keluarga
1. Pengertian
Hipertensi adalah sebagai peningkatan tekanan darah sistolik sedikitnya 140 mmHg
atau tekanan diastolik sedikutnya 90 mmHg. Hipertensi tidak hanya beresiko tinggi
menderita penyakit jantung, tetapi juga menderita penyakit lain seperti penyakit saraf,
ginjal, dan pembuluh darah dan makin tinggi tekanan darah, makin besar resikonya
(Nurarif, 2015)
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah yang abnormal dengan sistolik lebih dari
140 mmHg atau tekanan diasolik lebih dari 90 mmHg dan pada usia lanjut peningkatan
sistolik lebih dari 160 mmHg atau tekanan diasolik lebih dari 90 mmHg (Hidayat, 2014)
2. Etiologi
diketahui, namun faktor resiko yang diduga kuat adalah karena beberapa faktor
berikut ini:
7) Lingkungan
3. Patofisiologi
faktor mengatur tekanan darah agar dapat menghasilkan perfusi jaringan yang
volume darah, mutu pembuluh darah viskosistas darah, output Jantung, elastisitas
garam yang berlebih dan kesesuaian hormone andregenik dapat saling berinteraksi
bagaimana pengaruhnya, sampai saat ini belum dapat dipastikan (Larasanti, 2012)
4. Manifestasi Klinis
Hipertensi tanpa ada gejala atau tanda-tanda yang spesifik. Pada kasus Hipertensi
berat, gejala yang mungkin dialami klien antara lain adalah sakit kepala, perdarahan
hidung, vertigo, mual dan muntah, perubahan penglihatan, kesemutan pada kaki dan
tangan, sesak nafas, kejang atau koma, nyeri dada. (Riyadi, 2011)
5. Pemeriksaan Penunjang
kerusakan organ seperti ginjal dan jantung , EKG untuk mengetahui hipertropi
ventrikel kiri, urinalisa untuk mengetahui protein danlam urin darah, glukosa,
ginjal terpisah dan penetuan kadar urine dan foto dada dan CT scan. (hidayat, 2014)
6. Penatalaksanaan
a. Farmakologi
1) Hidroklorotiazid (HCT) 12,5 – 25 mg per hari dengan dosis tunggal pada pagi
hemokonsentrasi/udem paru).
4) Nifeldipin mulai 5 mg dua kali sehari, bisa dinaikkan 10 mg dua kali sehari.
b. Nonfarmakologik
Langkah awal biasanya adalah dengan mengubah pola hidup penderita yakni
dengan cara:
3) Mengurangi pemakaian garam sampai kurang dari 1,5 gram setiap harinya
6) Diet protein
7) Olahraga yang tidak terlalu berat (penderita Hipertensi esensial tidak perlu
2012).
Berikut beberapa obat tradisional yang dapat digunakan oleh penderita Hipertensi
1. Bawang putih
2-3 siung bawang putih dikupas, dicuci, dikunyah dan ditelan dengan air
hangat. Gunakan 3 kali sehari. Selain itu, bawang putih dapat juga dibakar
2. Belimbing Manis
Beberapa buah belimbing manis muda di parut dan diambil sarinya. Sari
3. Belimbing Wuluh
3 buah belimbing wuluh direbus dengan 3 gelas air hingga air tinggal setengah.
Air rebusan disaring diminum 1 kali/ sehari pada pagi hari. Cara lainnya,
belimbing wuluh diparut dan diperas, air perasan dimunum satu kali sehari.
4. Mengkudu
2 Buah mengkudu dibuang bijinya, diparut dan diperas. Air perasan ditambah
air mentimun, gula aren, dan dua gelas air panas, lalu disaring, diminum 3 kali
sehari
5. Mentimun
2 buah mentimun dicuci, diparut, diperas, dan diminum 2 sampai 3 kali sehari.
Cara lainnya 150 gr mentimun direbus dan disaring. Ketimun yang telah
6. Sambiloto (Ampadutanah)
Setengah genggam daun sambiloto segar direbus dengan 3 gelas air sampai
7. Komplikasi
essensial. Kadang-kadang Hipertensi essensial berjalan tanpa gejala dan baru timbul
gejala setelah komplikasi pada organ-organ sasaran seperti pada ginjal mata, jantung
dan otak. Gejala-gejala seperti sakit kepala, mimisan, pusing, migrain, seiring
LAPORAN KASUS
Kunjungan keluarga dilakukan pada keluarga Tn. R dengan salah satu anggota
A. PENGKAJIAN
Tn. R (49 tahun) tinggal bersama keluarga, keluarga ini merupakan keluarga inti. Keluarga ini
terdiri dari Tn. R sebagai kepala keluarga, Ny. N (45 tahun) sebagai ibu rumah tangga.
Anak Tn. R berjumlah 3 orang yaitu An. U perempuan (21 tahun), An. F laki-laki (17
tahun), An. R perempuan (13 tahun). Pendidikan Tn. R adalah SMP dan Ny. N
berpendidikan SD.
Tn. R bekerja sebagai petani dan Ny. N sebagai ibu rumah tangga, penghasilan Tn. R
perbulannya kurang lebih Rp. 1.700.000,-. Tn. R mendapatkan sarana hiburan dengan
Riwayat kesehatan saat ini Ny. N sering mengalami nyeri kepala, tegang pada leher dan
terasa pusing, dan saat diperiksa tekanan darah 180/100 mmHg. Ny. N diketahui
menderita Hipertensi sejak tahun 2012 dan Ny. N pernah dirawat di rumah sakit tahun
2012. Tn. R kadang mengalami batuk, sering lelah dan letih, ketika sakit Tn. R hanya beli
obat di toko obat. Anak-anak Tn. R hanya mengalami batuk dan demam biasa.
Tn. R memiliki rumah sendiri, letak rumah Tn. R terletak di lorong jalan. Rumah yang
ditinggali keluarga memiliki luas 8 m x 9 m, lantai semen dan keadaan rumah tampak
rapih. Di dalam rumah terdapat 1 ruang tamu, 3 kamar tidur, 1 ruang keluarga, dan
1 ruang dapur. Pencahayaan dan ventilasi rumah baik, jendela tidak berdebu, jendela kamar
sering dibuka sehingga siang hari tampak terang. Kamar mandi dan jamban dalam keadaan
bersih, sumber air keluarga berasal dari sumur gali, jarak dengan WC kurang lebih
10 meter. Air tidak berasa, tidak berbau, dan tidak berwarna. Sumber penerangan
memakai lampu listrik. Jarak dari rumah ke puskesmas kurang lebih 3 kilometer,
Stresor jangka pendek yang dialami Tn. R adalah penyakit Hipertensi yang dialami Ny.
N, dan An. U yang belum menikah. Sedangkan stresor jangka panjang adalah keluarga
takut penyakit Ny. N akan semakin parah dan dirawat di rumah sakit. Keluarga
dan ikan asin dan garam yang berlebihan. Ny. N juga sering mengalami sakit kepala,
tegang pada leher dan terasa berat, skala nyeri 6, nyeri yang dirasakan hilang timbul, dan
bila dirasakan nyeri wajah Ny. N tampak meringis. Ny. N tidak pernah senam ataupun
berolah raga.
Hasil pemeriksaan fisik pada Ny. N tekanan darah 180/100 mmHg, Nadi: 98 kali permenit.
raga.
Hipertensi.
B. Diagnosa Keperawatan
Tabel 3.2 Analisa Data
C. Intervensi Keperawatan
berdasarkan tujuan umum dan tujuan khusus yang dilengkapi dengan kriteria dan standar.
yang sakit
Tujuan umum : setelah dilakukan kujungan sebanyak 2x45 menit keluarga mampu
Tujuan khusus 4: melakukan konseling dan memotivasi keluarga Tn.R untuk dapat
hipertensi.
Tujuan umum: setelah dilakukan kunjungan sebanyak 2x45 menit keluarga mampu
Tujuan khusus 1: sesuai dengan tugas perawatan keluarga yang pertama yaitu
mengenal masalah dengan cara mengkaji pengetahuan keluarga tentang diit hipertensi
tentang buah dan sayur yang baik dikonsumsi untuk penderita hipertensi.
Tujuan khusus 4: melakukan konseling dan memotivasi keluarga Tn.R untuk dapat
D. Implementasi Keperawatan
Setelah merumuskan intervensi yang disusun, maka langkah selanjutnya adalah
Implementasi dari diagnosa yang pertama yaitu Nyeri akut berhubungan dengan
pada hari Senin dan Selasa, tanggal 9 dan 10 Juli 20118 Jam 09.00 WITA, yaitu
hipertensi itu tekanan darah tinggi. Menjelaskan pada keluarga tentang hipertensi,
penyebabnya, tanda dan gejalanya yaitu penyebab: Faktor genetik dan pengaruh
lingkungan seperti stres, kegemukan, merokok, aktivitas fisik yang kurang, dan konsumsi
garam dalam jumlah besar. Tanda dan gejala: Nyeri kepala saat terjaga, kadang-kadang
disertai mual dan muntah. Keluarga menyimak penjelasan yang diberikan oleh peneliti
Memberikan kesempatan pada keluarga untuk menanyakan kembali hal-hal yang belum
penyebab, tanda dan gejala hipertensi dengan mengatakan bagus dan benar jawaban yang
diberikan
Memperagakan tehnik relaksasi dan distraksi dengan cara menarik napas dalam menahan
Menganjurkan keluarga untuk mengompres hangat pada bagian belakang kepala dan
Keluarga memperagakan tehnik relaksasi dan distraksi serta mengikuti nasehat dari
peneliti. Menganjurkan Ny. N untuk santai dan tidak stres. Mendiskusikan dengan
dilaksanakan pada hari Rabu dan Kamis, tanggal 11 dan 12 Juli 2018 Jam 10.00 WITA,
yaitu dengan Menanyakan pada keluarga tentang diit untuk penyakit Hipertensi. Keluarga
belum mengerti tentang makanan atau diit hipertensi. Menjelaskan pada keluarga tentang
apa itu diit untuk sakit hipertensi yaitu menghindari makanan yang terlalu asin, berlemak
atau berminyak, kurangi santan. Keluarga menyimak penjelasan yang diberikan oleh
peneliti. Memberikan kesempatan pada keluarga untuk menanyakan kembali hal-hal yang
Menanyakan kembali pada keluarga tentang pengertian diit dan makanan apa saja yang
boleh diberikan pada penyakit hipertensi dan makanan apa yang harus dihindari.
yang harus dihindari dan makanan yang boleh dimakan.. Mengajarkan pada keluaraga
obat tradisional untuk hipertensi yaitu Bawang putih 2 atau 3 siung dikupas, kemudian
dicuci, dikunyah dan ditelan dengan air hangat. Gunakan 3 kali sehari. Selain itu bawang
putih juga dapat dibakar sampai matang sebelum dimakan. 2 hari pertama makan 6 siung,
selanjutnya makan 2 siung selama seminggu. Selain itu Belimbing Manis. Beberapa buah
belimbing manis muda diparut dan diambil sarinya. Sari belimbing diminum 2 kali sehari.
Selain itu ada juga Belimbing Wuluh 3 buah, Belimbing wuluh direbus dengan 3 gelas air
hingga air tinggal ½ gelas. Air rebusan disaring dan diminum 1 kali sehari pada pagi hari.
Cara lainnya, Belimbing Wuluh diparut dan diperas, air perasan diminum 1 kali sehari.
E. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi dilakukan setiap kali implementasi dilakukan, evaluasi diagnosa pertama Nyeri
akut berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat keluarga yang sakit.
S: (subjektif):
TUK 1: Ny. N mengatakan mampu menyebutkan pengertian, penyebab tanda dan gejala
Hipertensi
TUK 3: Ny. N mengatakan mampu melakukan demonstrasi tehnik relaksasi (napas dalam)
O (objektif)
TUK 1: Ny. N mampu menyebutkan pengertian, penyebab, tanda dan gejala hipertensi
dengan benar
TUK 3: Ny. N mampu mendemonstrasikan tehnik relaksasi (napas dalam) dengan benar
TUK 4: Ny. N mampu memodifikasi lingkungan dengan nyaman agar tidak menimbulkan
stres
puskesmas.
A (analisa)
berikut:
S: (subjektif):
TUK 1: Ny. N mengatakan sudah tahu tentang diit hipertensi dengan merubah kebiasaan
O (objektif)
TUK 4: Ny. N mampu menciptakan lingkungan yang baik dan memodifikasi dengan
puskesmas.
A (analisa)
PEMBAHASAN
Setelah dilakukan penerapan asuhan keperawatan pada keluarga Tn. R khususnya Ny. N
dengan Hipertensi di kelurahan Ponggolaka Kecamatan Puuwatu pada tanggal 9 sampai dengan 11
Juli 2018 selama 2 kali kunjungan sehari, maka pada bab pembahasan penulis akan menjabarkan
adanya kesesuaian dan kesenjangan yang terdapat antara teori dan kasus. Tahapan pembahasan sesuai
dengan tahapan asuhan keperawatan yang dimulai dari pengkajian, merumuskan diagnosa
A. Pengkajian
Pengkajian merupakan satu tahapan dimana perawat mengambil data yang ditandai
berasal dari berbagai sumber yaitu: wawancara, observasi rumah tangga dan fasilitasnya,
pengalaman yang dilaporkan anggota keluarga ( Padila, 2012). Sesuai dengan teori yang
Saat dilakukan pengkajian pada tanggal 9 Juli 2018, Ny. N mengatakan sering merasa
pusing, sakit kepala, nyeri pada leher terasa berat, nyeri yang dirasakan hilang timbul. Skala
nyeri 6 dan dilakukan pemeriksaan tekanan darah didapatkan hasil 180/100 mmHg. Keluhan
yang disampaikan oleh Ny. N sesuai dengan tanda dan gejala hipertensi menurut Crowin
(2000) dalam Wijaya & Putri (2013), yaitu nyeri kepala saat terjaga, kadang-kadang disertai
mual dan muntah, akibat peningkatan tekanan intrakranial, penglihatan kabur akibat
kerusakan retina akibat Hipertensi, ayunan langkah yang tidak mantap karena kerusakan
susunan saraf pusat, nokturia karena peningkatan aliran darah ginjal dan filtrasi
glomerulus, edema dan pembengkakan akibat peningkatan tekanan kapiler (Brunner &
Suddart 2015) selain itu gejala yang timbul selain dari peningkatan tekanan darah yang
tinggi, dapat pula ditemukan perubahan pada retina, seperti perdarahan, eksudat
(kumpulan cairan).
Pada saat pengkajaian Ny. N mengatakan masih sering mengkonsumsi garam yang
berlebihan, mengkonsiumsi ikan asin dan santan. Ny. N mengatakan bahwa penyebab
hipertensi sesuai dengan Brunner & Suddart (2015), yaitu gangguan emosi, obesitas,
arteri renalis. Menurut Black & Hawks, (2014), Faktor-faktor hipertensi yang tidak dapat
diubah yaitu riwayat keluarga, usia, jenis kelamin, dan etnis. Sedangkan faktor-faktor
resiko yang dapat diubah yaitu stress, obesitas, nutrisi (mengkonsumsi garam yang
B. Diagnosa keperawatan
masyarakat sebagai akibat dari masalah-masalah kesehatan proses kehidupan yang aktual
merawat keluarga yang sakit. Data ini didukung oleh Ny. N mengatakan kepala terasa sakit,
pusing, nyeri pada leher dan terasa berat, Skala nyeri 6. Ny. N mengatakan nyerinya hilang
timbul. Sedangkan data objektif yang mendukung yaitu: Tekanan darah: 180/100 mmHg,
Nadi: 84 kali per menit dan Ny. N tampak meringis. Diagnosa ini sesuai dengan teori dimana
dimana tanda dan gejala atau respon dari tubuh yang mengalami Hipertensi menurut Crown
(2000) dalam Wijaya & Puri (2013) yaitu nyeri kepala saat terjaga, kadang-kadang disertai
mual dan muntah akibat peningkatan tekanan intrakranial, penglihatan kabur akibat
ginjal dan filtrasi glomerulus, edema dan pembengkakan akibat peningkatan tekanan
kapiler.
Diagnosa keperawatan yang kedua yaitu Kurang pengetahuan tentang diet hipertensi
didukung oleh Ny. N mengatakan masih sering mengkonsumsi garam yang berlebihan
dan mengkonsumsi bersantan, ikan asin. Sedangkan data objektifnya Tekanan darah:
180/100 mmHg. Pada saat kunjungan Ny. N sedang makan ikan asin. Diagnosa kedua ini
secara non farmakologi dari Hipertensi menurut Brunner & Suddart (2015) yaitu dengan
cara menurunkan berat badan, pembatasan alkohol, natrium dan tembakau, latihan
relaksasi merupakan intervensi wajib yang harus dilakukan pada setiap anti Hipertensi.
Ritnamirudin (2007) dalam Wijaya & Putri (2013) juga mengatakan bahwa
penanggulangan non farmakologi terdiri dari berbagai macam cara modifikasi gaya
prioritas, intrevensi tidak bersifat rutin, acak, atau standar, tetapi dirancang bagi keluarga
keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit. Sesuai dengan tugas perawatan
keluarga yang pertama yaitu mengenal masalah dengan cara mengkaji pengetahuan
Selanjutnya merawat anggiota keluarga dengan cara memodifikasi tehnik relaksasi (nafas
perawatan keluarga yang pertama yaitu mengenal masalah dengan cara mengkaji
jika terjadi masalah dalam keluarga. Selanjutnya melakukan konseling dan memotivasi
D. Implementasi Keperawatan
keluarga dalam bidang kesehatan. Keluarga dididik untuk dapat menilai potensi yang
keluarga sesuai kondisi kesehatannya, memodifikasi lingkungan yang sehat bagi setiap
2012)
ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit. Ny. N mengenal
masalah dilakukan dengan cara mengkaji pengetahuan keluarga tentang nyeri dan
Mulyadi (2015) tentang Efektivitas relaksasi napas dalam pada pasien Hipertensi dengan
gejala nyeri kepala di Puskesmas Baki Sukuharjo yang mengatakan bahwa skala nyeri
pengetahuan keluarga tentang merawat anggota keluarga yang sakit dan menjelaskan cara
pembuatan obat tradisional untuk menurunkan takanan darah yaitu: Bawang puti 2 atau 3
siung dikupas, kemudian dicuci, dikunyah dan ditelan dengan air hangat. Gunakan 3 kali
sehari. Selain itu bawang putih juga dapat dibakar sampai matang sebelum dimakan. 2
sesuai dengan teori menurut Ridwan Amirudin dalam Wijaya & Putri (2013)
dimana dalam penatalaksanaan non farmakologi terdiri dari berbagai macam cara
modifikasi gaya hidup yang sangat penting dalam mencegah peningkatan tekanan darah
tinggi yaitu diet yang mengandung kalium dan kalsium, kurangi asupan natrium,
E. Evaluasi
Evaluasi didefenisikan sebagai keputusan dari efektifitas asuhan keperawatan
antara dasar tujuan keperawatan klien yang telah ditetapkan dengan respon prilaku klien
yang tampil (Mura, 2011). Evaluasi disusun dengan metode SOAP dengan keterangan
antara lain yang pertama subjektif (S) adalah hal-hal yang ditemukan keluarga secara
subjektif setelah dilakukan intervensi keperawatan. Kedua objektif (O) adalah hal-hal
yang ditemukan oleh perawat secara objektif setelah dilakukan intervensi keperawatan,
ketiga analisa (A) adalah hasil yang telah dicapai dengan mengacu kepada kepada tujuan
terkait dengan diagnosa keperawatan, yang terakhir adalah perencanaan (P) adalah
perencanaan yang akan datang setelah melihat respon dari keluarga pada tahap evaluasi
(Muhlisin, 2012). Dari hasil evaluasi yang penulis lakukan didapatkan untuk diagnosa
pertama yaitu data subjektif (S): Tn. R dan Ny. N mampu menjelaskan kembali tentang
pengertian, penyebab, tanda dan gejala Hipertensi, Ny. N mengatakan dapat membuat
pengobatan tradisional Ny. N mengatakan dapat melakukan relaksasi dan distraksi. Data
objektif (O): Ny. N menjelaskan bahwa Hipertensi adalah tekanan darah tinggi.
Penyebabnya adalah stres, kegemukan, merokok, aktivitas fisik yang kurang, dan
konsumsi garam dalam jumlah besar. Tanda dan gejala: nyeri kepala saat terjaga, kadang-
kadang disettai mual dan muntah Ny. N dapat memperagakan tehnik relaksasi. Analisa
(A) masalah teratasi. Perencanaan(P) dihentikan tanggal 11 Juli 2018. Sedangkan untuk
diagosa kedua didapatkan data Subjektif(S): Tn. R dan Ny. N mampu menjelaskan
kembali tentang diet untuk penyakit Hipertensi. Data Objektif (O): Tn. R dan Ny. N
menjelaskan bahwa diet untuk Hipertensi adalah mengurangi makanan yang asin
berlemak dan gorengan keluarga dapat mempraktikkan cara pembuatan obat tradisional.
Analisa (A): Masalah dapat teratasi tanggal 11 Juli 2018. Perencanaan (P) dihentikan.
BAB V
khususnya Ny. N dengan Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Puuwatu mulai tanggal, 9
sampai dengan 11 Juli 2018, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil pengkajian didapatkan Ny. N mengatakan kepala terasa sakit, pusing, tegang pada
leher. Nyerinya hilang timbul. Skala nyeri 6 dan tekanan darah 180/100 mmHg, selain
itu Ny. N mengatakan masih sering mengkonsumsi garam yang berlebih, sering
2. Diagnosa yang muncul pada kasus sebanyak 2 diagnosa keperawatan dengan diagnosa
merawat keluarga yang sakit dan diagnosa kedua yaitu Kurang pengetahuan tentang
masalah
telah ditetapkan dan berdasarkan 5 tugas khusus keluarga yaitu mengenal masalah,
4. Implementasi dilakukan pada tanggal 9 sampai dengan 11 Juli 2018. Implementasi yang
tentang pengertian, penyebab, tanda dan gejala dari hipertensi serta memberikan
demonstrasi tentang tehnik relaksasi dan distraksi. serta pembuatan obat tradisional.
5. Pada tahap akhir peneliti melakukkan evaluasi pada tanggal 11 Juli 2018 mengenai
didapatkan dari dua diagnosa keperawatan yang muncul masalahnya dapat teratasi.
B. Saran
2. Bagi petugas lapangan kiranya lebih banyak ke lapangan untuk melihat keadaan
Andarmoyo, Sulistyo. (2012). Keperawatan Keluarga Konsep Teori, Proses dan Praktik
Keperawatan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Black, Joyce M & Jane Hokanson Hawks, (2014). Keperawatan Medikal Bedah Manajemen
Klinis Untuk Hasil Yang Diharapkan: Edisi Bahasa Indonesia Singapura: Pentasada
Media Edukasi
Erica, Kusuma, dkk (2017) Peningkatan Pengetahuan Tentang Hipertensi Guna Perbaikan
Tekanan Darah pada anak Muda di Dusun Japanan, Margodadi, Sayegan, Sleman,
Yogyakarta, Jurnal pengabdian kepada masyarakat vol 3 September 2017
Friedman, Marlyn M. (2012). Buku Ajar Keperawatan Keluarga Riset, Teori dan Praktik.
Jakarta: EGC.
Hidayat, Saiful. (2014). Asuhan Keperawatan Pada Pasien Hiperetensi dengan Pendekatan
Riset. Ponorogo: Unismuh.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2015). Rencana Strategi KemenKes tahun 2015
- 2019. Diakses melalui Http do.org.35.1079
Larasanti, Luh Putu Febriyana. (2013). Buku Ajar Mata Kuliah Farmakoterapi I. Jawa Barat:
Universitas Udayana.
Nurarif, Amin Huda. (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis
dan NANDA NIC-NOC. Jogjakarta: Media Action.
Dinas Kesehatan Prov. Sulawesi Tenggara. (2017). Profil Kesehatan Sulawesi Tenggara
Tahun 2017.
Soenarta, AA, dkk (2015) Pedoman Tatalaksana Hipertensi Pada Penyakit Kardiovaskuler.
Pedoman Tatalaksana Hipertensi pada Penyakit Kardiovaskuler hal 1.2
Wijaya, Andra Saferi & Yessie Marissa Putri (2013). Keperawatan Medikal Bedah.
Yogyakarta: Nuha Medika
DAFTAR LAMPIRAN
Pengertian
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah yang abnormal dengan sistolik lebih dari
140 mmHg atau tekanan diasolik lebih dari 90 mmHg dan pada usia lanjut peningkatan
sistolik lebih dari 160 mmHg atau tekanan diasolik lebih dari 90 mmHg
Etilogi/Penyebab
Hipertensi dibagi menjadi 2 macam, yaitu:
c. Hipertensi esensial/Hipertensi primer. Penyebab dari Hipertensi ini belum diketahui,
namun faktor resiko yang diduga kuat adalah karena beberapa
Gejala/ Tanda
Pada kasus Hipertensi berat, gejala yang mungkin dialami klien antara lain adalah sakit
kepala, perdarahan hidung, vertigo, mual dan muntah, perubahan penglihatan, kesemutan
pada kaki dan tangan, sesak nafas, kejang atau koma, nyeri dada.
Penatalaksanaan
Farmakologi atau Pengobatan
Konsultasi dengan dokter
5) Hidroklorotiazid (HCT) 12,5 – 25 mg per hari dengan dosis tunggal pada pagi hari.
6) Reserpin 0,1 – 0,25 mg sehari sebagai dosis tunggal
7) Kaptopril 12,5 – 25 mg sebanyak dua sampai tiga kali sehari
Non farmakologi/Tanpa Pengobatan
Langkah awal biasanya adalah dengan mengubah pola hidup penderita yakni dengan cara:
8) Menurunkan berat badan sampai batas normal
9) Mengubah pola makan pada penderita diabetes, kegemukan, atau kadar kolestrol darah
tinggi
10)Mengurangi pemakaian garam sampai kurang dari 1,5 gram setiap harinya untuk
penderita Hipertensi
11)Mengurangi konsumsi alkohol
12)Berhenti merokok
13)Diet protein
14)Olahraga yang tidak terlalu berat
Pengobatan Tradisional
7. Bawang putih
2-3 siung bawang putih dikupas, dicuci, dikunyah dan ditelan dengan air hangat.
Gunakan 3 kali sehari. Selain itu, bawang putih dapat juga dibakar sampai matang
sebelum dimakan. 2 hari pertama makan 6 siung. Selanjutnya makan 2 siung selama
seminggu.
8. Belimbing Manis
Beberapa buah belimbing manis muda di parut dan diambil sarinya. Sari belimbing
diminum 2 kali sehari.
9. Belimbing Wuluh
3 buah belimbing wuluh direbus dengan 3 gelas air hingga air tinggal setengah. Air
rebusan disaring diminum 1 kali/ sehari pada pagi hari. Cara lainnya, belimbing wuluh
diparut dan diperas, air perasan dimunum satu kali sehari.
10. Mentimun
2 buah mentimun dicuci, diparut, diperas, dan diminum 2 sampai 3 kali sehari. Cara
lainnya 150 gr mentimun direbus dan disaring. Ketimun yang telah direbus dimakan
dan air rebusan diminum.
Hal ini dilakukan dengan teratur setiap hari.