PENGKAJIAN KEPERAWATAN
I. Identitas Klien
Nama : An. K No. RM : 21122xxxxx
Umur : 1 tahun 10 bulan Pekerjaan :-
Jenis Kelamin : Perempuan Status Perkawinan :-
Agama : Islam Tanggal MRS : 19-12-2021 Jam : 15:06
Pendidikan : Belum Sekolah Tanggal Pengkajian : 19-12-2021 Jam : 17:00
Alamat : Surabaya Sumber Informasi : Ibu pasien
Diagnosa : Kejang Demam Sederhana
Medis
1
dari dokter IGD mendapatkan terapi Inj. Antrain 100mg. Kemudian dari DPJP Sp.A
disarankan untuk MRS. Pada pukul 17.00 pasien dipindah ke Ruang Rawat Inap Anak
Lantai 9 dan dirawat oleh DPJP Sp.A
.
2. Riwayat keperawatan/Penyakit sebelumnya
a. Riwayat kesehatan yang lalu :
Riwayat prenatal :
Ibu mengatakan bahwa pada saat kehamilan usia trimester 1 ibu mengalami mual
dan muntah selama kehamilan namun tidak begitu parah dan masih mau untuk
mengkonsumsi makanan untuk kehamilannya seperti susu dan suplemen vitamin
lainnya, pada trimester 2 dan 3 tidak mengalami keadaan lain yang dapat
mengancam kehamilannya.
Riwayat antenatal :
a. Pemeriksaan kehamilan An. K merupakan anak ibu- 1 ( pertama) selama hamil
ibu klien melakukan pemeriksaan rutin ke bidan kurang lebih 6 × (kali)
b. Keluhan selama hamil Ibu mengatakan selama hamil tidak pernah sakit, obat
yang diminum ibu selama hamil yaitu tablet penambah darah dari bidan.
c. Riwayat yang membahayakan kehamilan Ibu mengatakan tidak mempunyai
riwayat hipertensi dan penyakit DM.
d. Kenaikan berat badan selama hamil Ibu klien mengatakan selama kehamilan
berat badan naik ± 10 kg.
Riwayat postnatal :
a. Penyakit saat lahir : Ibu mengatakan pada saat lahir An. K tidak mempunyai
penyakit.
b. Problem menyusui : Ibu megatakan tidak ada masalah saat menyusui .
c. Penyakit yang pernah di alami : Ibu mengatakan sebelum anak dirawat tidak
pernah mengalami penyakit yang berat dan hanya pernah mengalami panas /
demam.
d. Kesehatan yang dialami : Ibu mengatakan An.K tidak pernah mengalami jatuh
atau kecelakaan.
e. Riwayat operasi : Ibu megatakan An.K tidak pernah di lakukan tindakan
operasi.
f. Imunisasi : BCG 1X Polio 4X DPT 2X
Campak 1X Hepatitis 2X
2
3. Riwayat kesehatan keluarga
Ibu pasien mengatakan keluarga pasien tidak memiliki riwayat penyakit kejang atau
penyakit yang lain. Diabetes(-), HT(-),Asma(-),alergi obat/makanan(-).
4. Kesadaran :
GCS : Composmentis/456
5. TTV : Suhu : 38 C
TD : -
RR : 24 x/menit
Nadi : 110 x/menit
6. Riwayat pertumbuhan dan perkembangan :
BB saat ini : 9 Kg, TB : cm
LK : cm, LD : cm, LLA : cm
BB lahir : 3000 gr BB sebelum sakit : 9 kg
Panjang lahir : 50 cm
Pengkajian perkembangan (DDST)/DDTK :
Ibu pasien mengatakan bahwa An. K sudah mampu untuk berjalan, menyebutkan
namanya dan beberapa kata, menggoyangkan ibu jari, menunjuk benda, dan mengerti
ketika disuruh untuk melakukan sesuatu seperti perintah mengambil barang.
Tahap perkembangan Psikososial :
Ibu pasien mengatakan anak K mampu terkadang marah jika tidak dituruti
keinginannya, mampu makan dengan sendok, mampu dengan baik minum dari
cangkir, mendengarkan cerita dengan gambar, , mulai membentuk hubungan sosial dan
bermain dengan teman sebaya, menggunakan bahasa untuk berkomunikasi dengan
ditambahkan gerakan isyarat
Tahap perkembangan Psikoseksual :
Ibu pasien mengatakan bahwa anak kadang jika dirumah ketika merasakan ingin
buang air kecil dan besar untuk bilang kepada sang ibu, dan juga ibu sudah mulai
mengajarkan anak K untuk buang air besar dikamar mandi namun untuk
membersihkan area pantat masih harus dibantu oleh sang ibu. Pada usia ini anak K
berada pada fase anal (umur 1-3 tahun) yakni dimana anak dapat merasakan
rangsangan pada area anusnya, seperti keinginan untuk buang air besar atau kecil
3
III. POLA FUNGSI KESEHATAN
1. Pola penatalaksanaan kesehatan / persepsi sehat
Data Subyektif:
SMRS : Ibu pasien mengatakan An.K setiap kali sakit panas memeriksakan ke
layanan kesehatan yang ada.
MRS : Ibu pasien mengatakan pasien An.K pada saat sakit panas sampai kejang secara
langsung dibawa untuk mendapatkan pelayanan medis di IGD RSHU
Data Obyektif: -
Masalah Keperawatan
Tidak ada masalah keperawatan
4
3. Pola Eliminasi
Data Subyektif:
Eliminasi Alvi
SMRS : Keluarga pasien (ibu) mengatakan pasien An.C ketika dirumah BAB normalnya 1
kali setiap pagi, dan BAK kurang lebih 6 kali sehari
MRS : Keluarga pasien (ibu) mengatakan pasien An.K terakhir BAB kemarin
Eliminasi Uri
SMRS : Keluarga pasien (ibu) mengatakan pasien An.K normalnya 7 kali sehari buang air
kecil,
MRS : Keluarga pasien (ibu) mengatakan pasien An.C buang air kecil masih 3x dan sedikit
Data Obyektif:
Turgor kulit normal
Mukosa bibir lembab
Pemeriksaan fisik abdomen (IPPA)
I (Inspeksi) : Jejas (-), Warna Kulit (Normal )
A (Aulkustasi) : Kuadran kiri dan kanan bawah (Bising usus 10-15x/menit)
P (Perkusi) : Kuadran kiri atas (Timpani), kanan atas (Pekak)
P (Palpasi) : Sensasi nyeri abdomen (+), pembesaran organ (-)
5
Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4
Makan / minum
Mandi
Toileting
Berpakaian
Mobilisasi di tempat tidur
Berpindah
Ambulasi rom
MRS : ibu pasien mengatakan An.K tadi siang mengalami kejang 1x dirumah
dengan mata melotot ke atas dan badan seperti kaku selama 1-2 menit sebelum dibawa
ke RS dan An.K memakai pampers ketika ke kamar mandi harus dengan digendong,
makan disuapi dan berpindah harus dengan digendong serta merengek terus menerus.
Makan / minum
Mandi
Toileting
Berpakaian
Mobilisasi di tempat tidur
Berpintah
Ambulasi rom
6
Masalah Keperawatan :
- Hipertermi
- Resiko Jatuh
- Resiko Cedera
7
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
8
Jantung
- Inspeksi : Tidak tampak iktus cordis
- Palpasi : Tidak teraba iktus cirdis
Batas atas : ICS 3 linea parasternal sinistra dan dextra,
Batas bawah : ICS 5 linea parasternal dextra dan linea axilaries
anterior sinistra
Batas kanan : ICS 3-5 pada linea parasternal dextra
Batas kiri : ICS 3 linea parasternal sinistra, dan ICS 5 linea
axilaries sinistra
- Perkusi : Suara jantung pekak
- Auskultasi : SI, SII reguler, tidak ada bunyi jantung tambahan
Paru
- Inspeksi : Simetris kanan kiri, ekspansi dada baik
- Palpasi : Tidak nyeri tekan & benjolan
- Perkusi : Sonor
- Auskultasi : Suara paru vesikuler, tidak ada suara nafas tambahan
Payudara dan Ketiak
Bentuk simetris. Tidak terdapat lesi dan massa
Posterior
Bentuk simetris tidak ada hiperpigmentasi, tidak terdapat lesi, tidak ada massa
8. Abdomen
- Inspeksi : Bentuk simetris, tidak ada hiperpigmentasi, tidak ada lesi, tidak
ada massa
- Palpasi : Tidak ada massa, tidak ada nyeri tekan
- Perkusi : Suara abdomen normal (timpani)
- Auskultasi : Bising usus 10-15x/menit
9. Genetalia dan Anus
Pasien mengatakan tidak ada keluhan atau gangguan pada area genetalia dan anus, tidak
terpasang kateter
10. Ekstremitas
Ekstremitas atas
Warna sawo matang, dapat bergerak dengan bebas, tidak terdapat luka/lesi, bentuk simetris
kanan kiri, kekuatan otot 5/5, akral hangat, terpasang infus pada ektremitas atas sebelah kiri
Ekstremitas bawah
9
Tidak terdapat luka/ pada ekstremitas bawah Kulit dan kuku
Kulit
Turgor kulit baik, , akral hangat, kulit bersih
Kuku
Warna kuku normal (merah muda), CRT < 2 detik, kondisi kuku tidak bersih, tidak terdapat
luka
12. Aspek Sosial
2. Pemeriksaan Radiologi
Tanggal 19-12-2021
10
Interpretasi: Broncopneumonia
ANALISA DATA
11
Tanggal/Jam : 19-12-2021 17:10
NO DATA PENUNJANG KEMUNGKINAN MASALAH
ETIOLOGI
1. DS : Ibu pasien mengatakan anak Infeksi virus, bakteri dan Hipertermi
demam sejak 2 hari yang lalu parasit
DO : Reaksi Inflamasi
- S = 380 C
- N = 110 x/menit
Proses demam
- RR = 24 x/menit
- GCS 456
- Akral hangat Hipertermi
- Pernafasan spontan
12
3. DS : ibu pasien mengatakan An.K Hipertermia Risiko Cedera
tadi siang mengalami kejang 1x
dirumah dengan mata melotot ke Resiko kejang berulang
atas dan badan seperti kaku selama
1-2 menit sebelum dibawa ke RS Inkoordinasi kontraksi otot,
mulut dan lidah
DO :
- S = 380 C
- N = 110 x/menit Risiko Cedera
- RR = 24 x/menit
- GCS 456
- Akral hangat
- Pernafasan spontan
4. DS : Hipertermi Defisit
- Ibu pasien mengatakan takut Pengetahuan
penyakit anaknya kambuh Resiko kejang demam
berulang
lagi
- Ibu pasien mengatakan tidak
Kurang informasi pengobatan
tahu banyak tentang penyakit perawatan : kondisi,
prognosis, penanganan dan
kejang demam
pencegahan dll
- Ibu pasien mengatakan
demam anak sudah berkurang Defisit Pengetahuan
- Ibu pasien mengatakan
kejang sudah tidak ada lagi
sejak masuk RS
DO :
- Ibu pasien terlihat sering
bertanya-tanya
- Saat ditanya tanya tentang
penyakit kejang demam,
ibunya kurang tahu dalam
menjawabnya
13
2. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
3. Risiko Cedera
4. Defisit Pengetahuan
14
INTERVENSI KEPERAWATAN
Tanggal/Jam : 19-12-2021 jam 17.30
DIAGNOSA TUJUAN DAN KRITERIA TTD &
NO INTERVENSI KEPERAWATAN (SIKI)
KEPERAWATAN (SDKI) HASIL (SLKI) NAMA
1 Hipertermia b.d proses Termoregulasi (L.14134 Hal Manajemen Hipertermia (I.15506 hal 181)
penyakit (D.0130 hal 284) 129) Observesi
Ekspektasi: Membaik Identifikasi penyebab hipertemia (mis. dehidrasi,
Kriteria Hasil: terpapar lingkungan panas)
a. Suhu tubuh membaik (5) Monitor suhu tubuh
b. Suhu kulit membaik (5) Monitor haluaran urine
Monitor komplikasi akibat hipertermi
Terapeutik
Longgarkan atau lepaskan pakatan
Berikan cairan oral
Edukasi
Anjurkan tirah baring
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit intravena,
jika perlu
15
Edukasi Termoregulasi (I. 12457 Hal 115)
Observasi
Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima
informasi
Terapeutik
Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
Berikan kesempatan untuk bertanya
Edukasi
Ajarkan kompres hangat jika demam
2Ajarkan cara pengukuran suhu
Anjurkan penggunaan pakaian yang dapat menyerap
keringat
Anjurkan pemberian antipiretik, sesuai indikasi
Anjurkan menciptakan lingkungan yang nyaman
Anjurkan membanyak minum
Anjurkan penggunaan yang longgar
2 Risiko Jatuh ditandai Tingkat jatuh (L.14138 hal Pencegahan Jatuh (I.14540 hal 279)
dengan usia < 2 tahun, 140) Observasi
penurunan tingkat Ekspektasi: Menurun - Identifikasi faktor risiko jatuh
16
kesadaran dan lingungan Kriteria hasil: - Identifikasi risiko jatuh setidaknya sekali setiap
tidak aman (D.0143 hal a. Jatuh dari tempat tidur shift atau sesual dengan kebijakan instusi
306) menurun (5) - Identifikasi faktor ingkungan yang meningkatkan
b. Jatuh saat berdiri risiko jatuh (mis. lantai licin, penerangan kurang)
menurun (5) - Hitung risiko jatuh dengan menggunakan skala
c. Jatuh saat berjalan Humpty Dumpty Scale, jika perlu
menurun (5) Terapeutik
- Orientasikan ruangan pada pasien dan keluarga
- Pastikan roda tempat tidur dan kursi roda slalu
dalam kondisi terkunci
- Pasang handrail tempat tidur
- Atur tempat tidur mekanis pada posisi terendah
- Tempatkan pasien berisiko tinggi jatuh dekat dengan
pantauan perawat dan nurse station
- Dekatkan bel pemanggil dalam jangkauan pasien
Edukasi
- Ajarkan cara menggunakan bel pemanggil untuk
memanggil perawat
3 Risiko Cedera ditandai Kontrol Kejang (L.06050 Hal Pencegahan Kejang (I. 14542 hal 280)
dengan (D.0136) 56) Observasi
Ekspektasi: Meningkat Monitor status neurologis
17
Kriteria hasil: Monitor TTV
a. Kemampuan
mengidentifikasi factor Terapeutik
resiko kejang meningkat Baringkan pasien agar tidak terjatuh
(5) Pasang side-rail tempat tidur
b. Kemampuan mencegah Jauhkan benda-benda berbahaya terutama benda tajam
factor resiko kejang Berikan alas empuk dibawah kepala, jika
meningkat (5) memungkinkan
Edukasi
Tingkat Cedera (L.14136 Hal
Ajarkan keluarga pertolongan pertama pada kejang
135)
Kolaborasi
Ekspektasi: Menurun
Kolaborasi pemberian antikonvulsan, jika perlu
Kriteria hasil:
d. Kejadian cedera menurun
Manajemen Kejang (I. 06193 hal 189)
(5)
Observasi
e. Ketegangan otot
Monitor terjadinya kejang berulang
menurun (5)
Monitor karakteristik kejang
f. Frekuensi nadi membaik
Monitor status neurologis
(5)
Monitor TTV
g. Frekuensi napas
Terapeutik
membaik (5)
Baringkan pasienagar tidak terjatuh
Pertahankan kepatenan jalan napas
18
Catat durasi kejang
Dokumentasikan periode terjadinya kejang
Berikan oksigen jika perlu
Edukasi
Anjurkan keluarga menghindari memasukkan apapun
kedalam mulut pasien saat periode kejang
Anjurkan keluarga tidak menggunakan kekerasan untuk
menahan gerakan pasien
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian antikonvulsan jika perlu
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
19
17:35 Edukasi P = Lanjutkan intervensi
Menganjurkan tirah baring
17:35 Kolaborasi
Berkolaborasi pemberian cairan dan elektrolit
intravena, jika perlu
20
kebijakan instusi
- Identifikasi faktor ingkungan yang
meningkatkan risiko jatuh (mis. lantai licin,
penerangan kurang)
- Hitung risiko jatuh dengan menggunakan
skala Humpty Dumpty Scale, jika perlu
Terapeutik
- Orientasikan ruangan pada pasien dan
keluarga
- Pastikan roda tempat tidur dan kursi roda
slalu dalam kondisi terkunci
- Pasang handrail tempat tidur
- Atur tempat tidur mekanis pada posisi
terendah
- Tempatkan pasien berisiko tinggi jatuh
dekat dengan pantauan perawat dan nurse
station
- Dekatkan bel pemanggil dalam jangkauan
pasien
Edukasi
- Ajarkan cara menggunakan bel pemanggil
untuk memanggil perawat
21
22
CATATAN PERKEMBANGAN/EVALUASI
23
24