Anda di halaman 1dari 29

ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN.

S DENGAN HIPERTERMI
DI RSUD KOTA SEMARANG

Disusun untuk Memenuhi Tugas Praktik Stase Keperawatan Anak

Dosen Pembimbing Akademik:


Ns. Zubaidah, M.Kep, Sp.Kep.An.

Disusun Oleh:
Nabila Marsa Dhiya Ulhaq
22020121210062

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS ANGKATAN XXXVIII


DEPARTEMEN ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITASDIPONEGORO
SEMARANG
2022
ASUHAN KEPERAWATAN

An. S telah demam 3 hari dirumah disertai mual dan muntah. Pada saat itu ibu An. S
telah memeriksakan anakanya ke klinik tetapi demamnya tidak turun, dan akhirnya
ibu klien membawa An. S ke RSUD kota Semarang pada tanggal 29 April 2014. Di
ruang gawat darurat An. S diperiksa tanda-tanda vitalnya didapatkan, suhu 39 oC,
pernapasan 28x/menit, nadi 100x/menit, diberikan obat penurun panas pada saat di
ruang gawat darurat dan diberikan terapi oksigen kanul untuk menurunkan panasnya.
Pada pukul 02.30 WIB An. S masuk keruang Parikesit. An. S mendapatkan terapi
infus RL 150 cc/1,5 jam. Diperiksa suhunya masih 39 oC diberikan obat penurun
panas pada jam 12 WIB, lalu jam 4 nanti diberikan penurun panas. Pada saat
diperiksa An.S menangis menginginkan untuk pulang. Keluarga An. S dianjurkan
untuk memberikan banyak minum dan mengompres An. S pada dahi dan kedua
ketiak An.S. Pada keesokkan harinya didapati bahwa jumlah trombosite An. S adalah
73.000 µl.

I. PENGKAJIAN
Hari/ Tanggal pengkajian : Selasa, 30 April 2014
Tanggal masuk : 29 April 2014
Ruangan : Ruang Parikesit RSUD Kota Semarang
A. Data Demografi
1. klien
 Nama : An. S
 Tanggal lahir/ umur : 17 Januari 2005/ 9 tahun 3 bulan 12 hari
 Jenis kelamin : Perempuan
 Agama : Islam
 Suku : Jawa
 Diagnosa medis : Demam Berdarah Dengue (DBD)
 Penanggung jawab : Tn. A
2. Orang tua/ Penanggung Jawab
 Nama : Tn. A
 Hubungan dengan klien : Ayah
 Suku : Jawa
 Agama : Islam
 Alamat : Pedurungan
 No Telp : 085xxxxxxxxx

B. Riwayat klien
1. Riwayat penyakit sekarang
Ibu klien mengatakan bahwa anaknya telah demam sejak 3 hari yang lalu
disertai dengan mual muntah dan terdapat bintik-bintik merah disekujur
tubuh An.S. Ibu klien mengatakan bahwa ia telah memeriksakan anakanya
ke klinik tetapi demamnya tidak turun, dan akhirnya ibu klien membawa
An. S ke RSUD kota Semarang.

2. Riwayat penyakit klien sebelumnya


Ibu klien mengatakan sebelumnya An. S pernah dirawat di rumah sakit
karena typus saat An.S berusia 2 tahun.
3. Riwayat kehamilan
Ibu mengatakan saat hamil An. S periksa rutin sebulan sekali di dr.Sp.OG,
tidak ada masalah serius selama kehamilan, masalah kehamilan yang
dialami seperti mual, muntah, dan nyeri pinggang.
4. Riwayat persalinan
Ibu mengatakan saat persalinan An. S dengan SC di rumah sakit. Saat bayi
lahir langsung menangis, wajah kemerahan, dapat bergerak aktif. Berat
badan bayi saat lahir 3000 gr, dengan panjang badan 48 cm.
5. Riwayat imunisasi
Hepatitis B I √ BCG √
Hepatitis B II √ Hepatitis B III -
Polio I √ Polio II √
Polio III √ Polio IV √
DPT I √ DPT II √
DPT III √ Campak √

6. Riwayat alergi
Ibu klien mengatakan bahwa anaknya tidak memiliki alergi makanan
apapun.
7. Riwayat pemakaian obat-obatan
Ibu klien mengatakan sebelum dibawa ke rumah sakit An.S diberikan
paracetamol untuk meredakan demamnya.
8. Riwayat tumbuh kembang
 Motorik halus : Ibu mengatakan sejak bayi sampai sekarang tidak
mengalami masalah dalam perkembangan motorik.
 Motorik kasar : Ibu mengatakan An.S tidak mengalami masalah dalam
tahap tumbuh kembangnya sejak bayi sampai sekarang.
 Bahasa : Ibu mengatakan anaknya tidak terganggu dalam
berkomunikasi setiap harinya, bahasa sehari-hari yang digunakan
adalah bahasa indonesia
 Personal sosial : Ibu mengatakan anaknya sebelum sakit tidak
mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari secara
mandiri, namun sejak sakit klien membutuhkan bantuan orang lain.

C. Riwayat Kesehatan Keluarga


1. Riwayat penyakit dalam keluarga
Ibu mengatakan dari anggota keluarga tidak ada yang pernah menderita
penyakit yang sama dengan An. S alami. Selain itu tidak ada penyakit
keturunan yang diderita keluarga.
2. Genogram

: Laki-laki

: Perempuan

: Tinggal dalam satu rumah

: Meninggal

: klien

D. Riwayat Penyakit Sekarang


1. Penampilan umum
a Keadaan umum
Keadaan umum An. S lemah, kesadaran composmentis dengan GCS
E4M6V5, wajah klien tampak pucat, klien kooperatif diajak berbicara
dan klien berbaring.
b Pemeriksaan tanda-tanda vital
1) Pernapasan : 26 x/mnt
2) Suhu : 39 0C
3) Nadi : 102x/mnt
4) Tekanan darah : 95/60 mmHg
5) Saturasi oksigen : 99 %
c Penggunaan alat bantu napas
klien tidak menggunakan alat bantu napas nasal canula.

2. Nutrisi dan cairan


a Lingkar lengan atas : 30cm
b Panjang badan/ tinggi badan : 125cm
c Berat badan : 36 kg
d Lingkar kepala : 48 cm
e Lingkar dada : tidak terkaji
f Lingkar perut : tidak terkaji
36
g IMT = 2 = 24 (berat badan normal)
123
h Kebutuhan kalori dan perhitungannya (cari kebutuhan kalori anak 9
tahun)
Kalori yang dibutuhkan untuk anak usia 9 tahun adalah
1850kkal/kgBB/24 jam = 1850 kkal x 38kg = 70,300 kkal/24 jam
i Jenis makanan/ diet saat di RS : Tidak ada diit yang dilakukan,
hanya saja An. S dianjurkan untuk banyak minum. Makanan yang
disukai sebelum sakit : Ibu klien mengatakan An. S suka makan yang
hanya disukai saja, semua yang dimasak suka, tetapi kalau makan
sayur tidak suka. Dan makanan yang disukai saat sakit: Ibu klien
mengatakan An. S selama sakit juga menyukai makanan yang
disukainya dan tidak menyukai sayur, selalu makan makanan yang
telah disajikan dari RS akan tetapi hanya habis ½ porsinya saja,
lainnya membeli makan dan jajan dari luar.
Alergi makanan : Tidak ada alergi makanan
j Kesulitan saat makan : Tidak ada kesulitan saat makan
k Kebiasaan khusus saat makan : Ibu klien mengatakan An. S
jika makan terbiasa makan dengan duduk sambil menonton TV.
l Keluhan (mual, muntah, kembung, anoreksia, dsb)
Ibu klien mengatakan An.S mengalami mual dan muntah saat dirumah,
ketika di rumah sakit keluhan mual muntah sudah mulai berkurang.
m Kebutuhan cairan 24 jam dan perhitungannya
Kebutuhan cairan yang dibutuhkan anak ladalah 100 cc/kgBB = 100 cc
x 8kg = 800 cc
n Balance cairan

Input Output
 Infus: 150 cc/1.5jam = 700 cc  BAK: 150 cc /7 jam
 Minum:  BAB: 1 x 80 cc = 80 cc/7 jam
- susu 2 x 30 cc = 60 cc 500
 IWL= bb> 20kg = x Jam
- minum air putih = 100 cc 24
 Injeksi: - shift
Jumlah: 860 cc 500
= x 7 = 145,8
24
 Jumlah:325.8

Balance = input – output = 860 cc – 325.8cc = 534.2 cc


o Diuresis
∑ urin: jam shift: BB
150 :7: 38 = 0,56 ml/Kgbb/jam
p Rute cairan masuk
Cairan yang masuk melalui intravena
q Jenis cairan yang dikonsumsi anak
Air putih, cairan infus RL 20tpm.
r Keluhan terkait cairan
Ibu klien mengatakan An. S tidak ada keluhan mengenai konsumsi
minuman maupun BAK.

3. Istirahat tidur
a Lama waktu tidur (24 jam): 6-8 jam
b Kualitas tidur: Ibu klien mengatakan An. S dapat tidur dengan nyenyak
c Tidur siang: Ya ( √ ) Tidak (−)
d Kebiasaan sebelum tidur
Ibu klien mengatakan An. S sebelum tidur mempunyai kebiasaan yaitu
melihat youtube, tetapi terkadang langsung tidur.

4. Pengkajian nyeri
An. S mengatakan nyeri diseluruh persendian, nyeri tersebut berada di
skala 3 (nyeri ringan).
P: An. S mengatakan nyeri apabila bergerak
Q: An. S mengatakan nyeri seperti ditusuk-tusuk
R: An. S mengatakan nyeri di seluruh persendian
S: An. S mengatakan skala nyeri NRS skor 3
T: An. S mengatakan nyerinya hilang timbul
5. Pemeriksaan fisik (Head to toe)
a. Kepala
- Inspeksi
Kulit kepala terlihat bersih, rambut berwarna hitam dan tebal, tidak
ada lesi atau luka, tidak ada jejas di daerah kepala
- Palpasi
Tidak teraba benjolan dan tidak terdapat nyeri tekan di daerah
kepala
b. Mata
- Inspeksi
Conjungtiva anemis, refleks pupil terhadap cahaya (+), isokor,
sklera putih bersih, tidak ada lesi atau luka di sekitar mata.
- Palpasi
Tidak teraba benjolan dan tidak terdapat nyeri tekan di sekitar area
mata
c. Hidung
- Inspeksi
Tidak terdapat perdarahan di rongga hidung, tidak terdapat lesi
atau luka di sekitar rongga hidung, tidak terpasang NGT atau alat
bantu pernapasan
- Palpasi
Tidak teraba benjolan di sekitar area hidung, tidak terdapat
krepitasi, tidak terdapat nyeri tekan
d. Telinga
- Inspeksi
Telinga terlihat simetris kanan-kiri, tidak ada lesi/luka, tidak
terjadi perdarahan, tidak mengeluarkan cairan abnormal dari dalam
telinga
- Palpasi
Tidak teraba benjolan, tidak terdapat krepitasi, tidak terdapat nyeri
tekan
e. Mulut
- Inspeksi
Gigi berwarna putih tidak terdapat perdarahan di gusi dan rongga
mulut lainnya, tidak terdapat sariawan, mukosa bibir klien kering
dan kemerahan.
- Palpasi
Tidak teraba benjolan dan tidak terdapat nyeri tekan di sekitar area
gigi dan mulut
f. Leher
- Inspeksi
Tidak terlihat lesi atau luka, tidak terlihat jejas, tidak terlihat
benjolan, dan tidak terlihat pembengkakan
- Palpasi
Tidak teraba benjolan, tidak terdapat pembesaran kelenjaran tiroid,
dan tidak terdapat nyeri tekan
g. Dada
- Paru- paru

Inspeksi Tidak terdapat lesi atau luka di area dada, tidak


terdapat jejas, tidak terlihat benjolan, tidak terlihat
pembengkakan di area dada, dan pengembangan
dada simetris
Palpasi Tidak ada nyeri tekan saat dilakukan palpasi
Perkusi Terdengar bunyi sonor di seluruh area lapang paru
Auskultasi Terdengar suara vesikuler di seluruh lapang paru

- Jantung

Inspeksi Tidak terdapat jejas, tidak ada lesi/luka, tidak


terlihat benjolan
Palpasi Ictus cordis teraba di ICS kelima, tidak terdapat
benjolan, tidak terdapat nyeri tekan
Perkusi Terdengar bunyi pekak
Auskultas Terdengar bunyi jantung S1 dan S2 atau “lup”
i “dup”, irama jantung regular, dan tidak ada bunyi
jantung tambahan atau S3, tidak terdengar gallop
atau murmur

h. Abdomen

Inspeksi Bentuk abdomen bulat dan datar, benjolan/ masa


tidak ada pada perut, tidak tampak bayangan
pembuluh darah pada abdomen, tidak ada luka
operasi.
Auskultas Bising usus (+) 15x/menit
i
Palpasi Tidak teraba hepatomegali

i. Genetalia dan anus


Tidak dikaji
j. Kulit
Turgor kulit kembali cepat, CRT < 2 dtk, kulit kering, tampak
kemerahan dan bintik-bintik merah seluruh badan.

k. Ekstermitas

Indikator Kanan Kiri


Movement Mandiri Mandiri
Akral Hangat Hangat

ATAS
Oedem Tidak ada Tidak ada
EKSTREMITAS

Nyeri Tidak ada Tidak ada


Capilary Refill Time < 2 detik < 2 detik
Kekuatan otot 5/5 5/5
Movement Mandiri Mandiri
Akral Hangat Hangat
BAWAH

Oedem Tidak ada Tidak ada


Nyeri Tidak ada Tidak ada
Capilary Refill Time < 2 detik < 2 detik
Kekuatan otot 5/5 5/5

6. Psikososial anak dan keluarga


a Respon hospitalisasi
An. S tampak tenang. Ibu klien mengatakan An. S sempat menangis
dan meminta pulang pada saat pertama kali sampai di rumah sakit,
akan tetapi saat ini An. S sudah tenang dan bisa beradaptasi di rumah
sakit.
b Kecemasan
Keluarga klien mengatakan An. S ketika pertama kali dirawat di rumah
sakit takut dan cemas karena dilakukan banyak tindakan bahkan
sampai menangis serta meminta untuk segera pulang ke rumah, namun
sekarang klien sudah terbiasa dengan perawatan dan pengobatan di
rumah sakit, keluarga klien mengatakan ingin segera sembuh dan
sembuh total terlebih dahulu baru pulang lagi ke rumah.
c Koping klien/ keluarga dalam menghadapi masalah
Keluarga klien mengatakan apabila menghadapi masalah biasanya
berdoa dan selalu melakukan sholat lima waktu, sholat sunah untuk
kesembuhan anaknya. kepada Allah SWT meminta pertolongan untuk
dimudahkan dalam menghadapi masalah atau cobaan.
d Pengetahuan orang tua tentang penyakit anak
Keluarga klien mengatakan sudah tahu mengenai penyakit yang
diderita anaknya yaitu demam berdarah dengue (DBD)
e Keterlibatan orang tua dalam perawatan anak
Orang tua klien selalu mendampingi klien di rumah sakit baik ketika
berada di ruangan / kamar dan dimanapun. Orang tua klien selalu
duduk dan tidur disamping klien terutama ibu klien.
f Konsep diri
 Gambaran diri
Ibu klien mengatakan klien terkadang merasa cemas dan khawatir
dengan kondisinya saat ini
 Ideal diri
klien ingin segera sembuh dan tidak sering masuk RS
 Harga diri
Ibu klien mengatakan terkadang merasa malu apabila dijenguk
teman-temanya karena ia tidak masuk sekolah
 Peran diri
Klien merupakan seorang anak ketiga di keluarganya
 Identitas diri
Klien adalah seorang anak yang masih ingin bersekolah seperti
teman-temanya yang lain.
 Spiritual (kebiasaan ibadah, keyakinan, nilai, budaya)
Klien beragama islam dan selalu berdoa untuk dapat segera
sembuh dari penyakit yang dideritanya
g Adakah terapi lain selain medis yang dilakukan
Keluarga klien mengatakan tidak pernah melakukan pengobatan atau
terapi apapun selain medis, klien hanya melakukan pengobatan di
rumah sakit.

7. Pemeriksaan penunjang
a Pemeriksaan laboratorium pada tanggal 30 April 2014

Pemeriksaa Hasil Satuan Nilai Normal Keterangan


n
HEMATOLOGI
Hematologi Paket
Hemoglobin 9.8 g/dL 10.0-16.0 Rendah
Hematokrit 45 % 32 – 62 Normal
Eritrosit 2.9 106/uL 3 – 5.4 Rendah
Leukosit 4.7 103/uL 5 – 13.5 Rendah
Trombosit 73 103/uL 150 – 400 Rendah

8. Terapi medikamentosa
 Infus RL 20tpm
 Paracetamol syr 3x1
 Ranitidine syr 2x1
II. ANALISA DATA

No Data Fokus Masalah Etiologi


. Keperawatan
1. Data Subjektif (DS): Hipertermia Peningkatan laju
Ibu klien mengatakan bahwa (D.0130) metabolisme
anaknya telah demam sejak 3
hari yang lalu disertai dengan
mual muntah dan terdapat
bintik-bintik merah disekujur
tubuh An.S. Ibu klien
mengatakan bahwa ia telah
memeriksakan anakanya ke
klinik tetapi demamnya tidak
turun, dan akhirnya ibu klien
membawa An. S ke RSUD kota
Semarang.
Data Objektif (DO):
 Suhu klien 39oC
 Demam hari ke-4
 Badan An. S teraba hangat
 Kulit tampak kemerahan
dan terdapat bintik-bintik
merah seluruh badan
 Leukosit 4.7 103/uL
2. Data Subjektif (DS): Resiko perdarahan Gangguan
Ibu klien mengatakan bahwa (D.0012) koagulasi
anaknya telah demam sejak 3 (trombositopenia)
hari yang lalu disertai dengan
mual muntah dan terdapat
bintik-bintik merah disekujur
tubuh An.S. Ibu klien
mengatakan bahwa ia telah
memeriksakan anakanya ke
klinik tetapi demamnya tidak
turun, dan akhirnya ibu klien
membawa An. S ke RSUD kota
Semarang.
Data Objektif (DO):
 Suhu klien 39oC (demam
hari ke 4)
 Pernapasan 26 x/mnt
 Nadi 102x/mnt
 Konjungtifa anemis
 Mukosa bibir kering dan
tampak kemerahan
 Kulit tampak kemerahan
dan terdapat bintik-bintik
merah seluruh badan
 Hemoglobin 9.8 gr/dL
 Eritrosit 2.9 106/u
 Trombosit 73 103/uL

III. PROBLEM LIST

No. Tanggal/Jam Diagnosa TTD Tanggal/Jam TTD


Ditemukan Keperawatan Teratasi
1. 30 April 2014 Hipertermia (D.0130)
19.00 WIB b.d peningkatan laju
metabolisme
2. 30 April 2014 Resiko perdarahan
19.00 WIB (D.0012) b.d
gangguan koagulasi
(trombositopenia)
IV. RENCANA KEPERAWATAN

Tanggal / Diagnosa Rencana Keperawatan


No.
Jam Keperawatan Tujuan dan kriteria hasil Tindakan TTD
1. 30 April Hipertermia Setelah dilakukan tindakan Manajemen Hipertermia
2014
(D.0130) b.d keperawatan selama 3x7 jam, (I.15506)
08.00 WIB
peningkatan laju hipertermi menurun, dengan Observasi
metabolisme kriteria hasil: − Identifikasi penyebab
Termoregulasi (L.14134) hipertermia
− Kulit merah menurun dari − Monitor suhu tubuh
skala 3 (sedang) ke skala − Monitor haluaran urine
1 (menurun) Terapeutik
− Pucat menurun dari skala − Sediakan lingkungan yang
3 (sedang) ke skala 1 hangat
(menurun) − Longgarkan atau lepaskan
− Suhu tubuh normal 35oC- pakaian
36.5oC − Basahi atau kipasi
Status Kenyamanan permukaan tubuh
(L.08064) − Berikan cairan oral
− Keluhan kepanasan Edukasi
menurun dari skala 3 − Anjurkan tirah baring
(sedang) ke skala 1
(menurun) Kompres Hangat (I.08235)
− Tidak ada mual muntah Observasi
− Tidak ada merintih − Identifikasi kontraindikasi
kompres hangat
− Identifikasi kondisi kulit
yang akan dilakukan
kompres hangat
− Periksa suhu alat kompres
Terapeutik
− Pilih metode kompres yang
nyaman dan mudah didapat
(waslap)
Edukasi
− Jelaskan prosedur
penggunaan kompres hangat
2. 30 April Resiko perdarahan Setelah dilakukan tindakan Pemantauan Tanda Vital
2014
(D.0012) b.d keperawatan 3x7 jam, citra (I.02060)
08.00 WIB
gangguan koagulasi tubuh meningkat, dengan Observasi
(trombositopenia) kriteria hasil: − Monitor tekanan darah
Kontrol Resiko (L.14128) − Monitor nadi
− Klien dan keluarga − Monitor pernapasan
mampu mencari informasi − Monitor suhu tubuh
tentang faktor resiko Terapeutik
− Klien dan keluarga − Atur interval pemantauan
mampu mengidentifikasi sesuai kondisi pasien
faktor resiko − Dokumentasikan hasil
− Klien dan keluarga pemantauan
mampu melakukan Edukasi
strategi kontrol resiko − Jelaskan tujuan dan prosedur
− Klien dan keluarga pemantauan
mampu menghindari
faktor resiko
− Klien dan keluarga
mampu menggunakan
fasilitas kesehatan
V. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

No. Dx. Kep Tgl/Jam Implementasi Respon TTD


1. Hipertermia 30 April Manajemen Hipertermia S:
2014
(D.0130) b.d − Mengidentifikasi penyebab  An. S mengatakan sudah
08.00
peningkatan laju hipertermia lebih nyaman dengan
WIB
metabolisme − Memonitor suhu tubuh klien melonggarkan pakaian dan
− Memonitor haluaran urine AC ruangan yang menyala
− Menyediakan lingkungan yang O:
hangat (menyalakan AC 25oC)  Suhu klien 38.8oC
− Membantu melonggarkan pakaian  Haluaran urine klien 200 cc
klien  Klien menghabiskan air
− Menganjurkan keluarga untuk mineral yang diberikan
mengipasi permukaan tubuh klien  Klien tampak rileks dan
− Memberikan cairan oral (250 cc memejamkan mata
air mineral)
− Menganjurkan tirah baring
− Memotivasi klien untuk
mengkonsumsi cairan (air mineral)
setiap jam
2. Hipertermia 30 April Kompres hangat S:
2014
(D.0130) b.d − Mengidentifikasi kontraindikasi  An. S mengatakan sudah
08.15
peningkatan laju kompres hangat lebih nyaman setelah
WIB
metabolisme − Mengidentifikasi kondisi kulit dilakukan kompres hangat
yang akan dilakukan kompres O:
hangat  Suhu klien 38.6oC
− Memeriksa suhu alat kompres  Kemerahan di kulit klien
(45oC) tampak berkurang
− Memiilih metode kompres yang  Klien tampak rileks dan
nyaman dan mudah didapat lalu memejamkan mata
(waslap)
− Menjelaskan prosedur penggunaan
kompres hangat kepada klien dan
keluarga
− Melakukan kompres hangat pada
lipat paha dan aksila klien
menggunakan waslap
− Menganjurkan keluarga untuk
dapat melakukan kompres hangat
secara mandiri
3. Resiko 30 April Pemantauan Tanda Vital S: -
2014
perdarahan − Memonitor tekanan darah O:
09.00
(D.0012) b.d − Memonitor nadi  Tekanan darah klien 97/60
WIB
gangguan − Memonitor pernapasan mmHg
koagulasi − Memonitor suhu tubuh  Nadi klien 95x/menit
(trombositopenia) − Mengatur interval pemantauan  RR klien 20x/menit
sesuai kondisi pasien (setiap 2 jam  Suhu klien 38.6oC
sekali)
− Mendokumentasikan hasil
pemantauan
− Menjelaskan tujuan dan prosedur
pemantauan kepada klien dan
keluarga
4. Hipertermia 30 April Manajemen Hipertermia S:
2014
(D.0130) b.d − Memonitor suhu tubuh klien  An. S mengatakan badanya
11.00
peningkatan laju − Memonitor haluaran urine lebih enakan dan bisa
WIB
metabolisme − Membantu melonggarkan pakaian tertidur
klien O:
− Memberikan cairan oral (250 cc  Suhu klien 38.5oC
air mineral)  Haluaran urine klien 250 cc
− Menganjurkan klien melakukan  Klien menghabiskan air
tirah baring mineral yang diberikan
− Memotivasi klien untuk  Klien tampak rileks dan lalu
mengkonsumsi cairan (air mineral) memejamkan mata
setiap jam
5. Resiko 30 April Pemantauan Tanda Vital S: -
2014
perdarahan − Memonitor tekanan darah O:
11.10
(D.0012) b.d − Memonitor nadi  Tekanan darah klien 95/65
WIB
gangguan − Memonitor pernapasan mmHg
koagulasi − Memonitor suhu tubuh  Nadi klien 92x/menit
(trombositopenia) − Mengatur interval pemantauan  RR klien 21x/menit
sesuai kondisi pasien (setiap 2 jam  Suhu klien 38.5oC
sekali)
− Mendokumentasikan hasil
pemantauan
6. Hipertermia 30 April Manajemen Hipertermia S:
2014
(D.0130) b.d − Memonitor suhu tubuh klien  An. S mengatakan badanya
13.00
peningkatan laju − Memonitor haluaran urine sudah lebih enakan dan
WIB
metabolisme − Membantu melonggarkan pakaian tidak kepanasan
klien O:
− Memberikan cairan oral (250 cc  Suhu klien 38.4oC
air mineral)  Haluaran urine klien 300 cc
− Menganjurkan klien melakukan  Klien menghabiskan air
tirah baring mineral yang diberikan
− Memotivasi klien untuk  Klien tampak rileks dan lalu
mengkonsumsi cairan (air mineral) memejamkan mata
setiap jam
7. Hipertermia 30 April Kompres hangat S:
2014
(D.0130) b.d − Mengidentifikasi kondisi kulit  An. S mengatakan lebih
13.00
peningkatan laju yang akan dilakukan kompres nyaman setelah dilakukan
WIB
metabolisme hangat kompres hangat
− Memeriksa suhu alat kompres O:
(45oC)  Suhu klien 38.2oC
− Memiilih metode kompres yang  Kemerahan di kulit klien
nyaman dan mudah didapat tampak berkurang
(waslap)  Klien tampak rileks dan
− Melakukan kompres hangat pada lalu memejamkan mata
lipat paha dan aksila klien
menggunakan waslap
− Menganjurkan keluarga untuk
dapat melakukan kompres hangat
secara mandiri
8. Resiko 30 April Pemantauan Tanda Vital S: -
2014
perdarahan − Memonitor tekanan darah O:
13.30
(D.0012) b.d − Memonitor nadi  Tekanan darah klien 95/63
WIB
gangguan − Memonitor pernapasan mmHg
koagulasi − Memonitor suhu tubuh  Nadi klien 95x/menit
(trombositopenia) − Mengatur interval pemantauan  RR klien 20x/menit
sesuai kondisi pasien (setiap 2 jam  Suhu klien 38.2oC
sekali)
− Mendokumentasikan hasil
pemantauan
VI. EVALUASI KEPERAWATAN

No Tgl/Jam Dx.Kep Evaluasi TTD


.
1. 30 April 2014 Hipertermia (D.0130) b.d S:
14.00 WIB peningkatan laju metabolisme  An. S mengatakan lebih nyaman
setelah dilakukan kompres
hangat
 An. S mengatakan sudak tidak
merasakan nyeri dipersendian
tubuhnya, NRS skore 0
 Ibu klien mengatakan An. S
dapat tidur siang dengan
nyenyak
 Ibu klien mengatakan sudah
dapat melakukan kompres hangt
secara mandiri
O:
 Haluaran urine klien 300 cc
 Klien menghabiskan setiap air
mineral yang diberikan
 Suhu klien 38.2oC
 Kemerahan di kulit klien tampak
berkurang
 Klien tampak rileks dan lalu
memejamkan mata
A:
Masalah teratasi Sebagian
P:
Melanjutkan intervensi manajemen
hipertensi dankompres hangat
2. 30 April 2014 Resiko perdarahan (D.0012) b.d S:
14.00 WIB gangguan koagulasi  Ibu klien mengatakan An. S
(trombositopenia) dapat tidur siang dengan
nyenyak
 Ibu klien mengatakan An.S
sudah mulai banyak minum air
mineral
 Ibu klien mengatakan An.S
menghabiskan 1 porsi makan
siang dari rumah sakit dan mau
memakan sayur serta buah-
buahan
O:
 Tekanan darah klien 95/63
mmHg
 Nadi klien 95x/menit
 RR klien 20x/menit
 Suhu klien 38.2oC
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Melanjutkan intervensi pemantauan
tanda vital

Anda mungkin juga menyukai