Identitas Data
Inisial klien : An. N
Pendidikan : SMP
Alamat : Jl. Bermawi No. 15 Bukittinggi
TTL : Bukittinggi / 28-10-2007
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Usia : 15 Tahun
Suku Bangsa : Indonesia
Nama Ayah/ibu : Tn. A / Ny. T
Pendidikan Ayah : SMA
Pekerjaan Ayah : Dagang
Pendidikan Ibu : SMA
Pekerjaan Ibu : Wiraswasta
Tanggal Masuk RS : 22/12/22
Tanggal Pengkajian : 23/12/22
2. Keluhan Utama
Pasien post terjatuh dari motor, mekanisme kejadian tidak diketahui, saat kejadian
os sempat kejang di lokasi dan sadar kembali, nyeri di kepala (+), luka lecet dibibir
kanan atas, luka lecet di dagu, luka lecet di ektremitas sinistra atas dan bawah,
muntah (+) 1x berisi makanan yang dimakan, mual (+), pusing (+)
5. Riwayat Keluarga
Ibu klien mengatakan di keluarga klien tidak yang mempunyai riwayat penyakit,
ibu dan ayah klien sudah berpisah / cerai hidup sejak klien berusia 2 tahun
Genogram :
Ket :
: Laki-laki
: Perempuan
: Meninggal
: Klien
---- : Tinggal serumah
6. Riwayat Sosial
a. Yang mengasuh
Ibu, ayah dan keluarga dari ibu klien
e. Lingkungan rumah
Klien dan Orang tua pasien tinggal di rumah sendiri, bersama kakek dan
tante pasien, orang tua pasien juga mengatakan lingkungan sekitar rumah
7. Kebutuhan Dasar
a. Makanan yang disukai/ yang tidak disukai
Ibu mengatakan An.N sewaktu dirumah sangat suka sekali makan ayam goring,
seafood, dan makanan cepat saji, klien tidak suka makan ikan asin atau sejenis
ikan kering, ketika dirumah sakit ibu mengatakan An.N tidak ada nafsu
makan, dan jika dikasih makan pasien hanya makan sedikit
d. Pola tidur
Ibu klien mengatakan klien tidur biasanya jam 9 paling cepat dan jam 10 paling
lambat, klien tidur kurang lebih 8 jam, saat di RS klien juga lebih banyak tidur
kurang lebih 12 jam sat di RS
f. Tidur siang
Klien jarang tidur siang, karena klien termasuk siswa yang aktif disekolah,
klien selalu ikut kegiatan ektrakurikuler yang di lakukan disekolah, saat di RS
siang hari klien banyak tidur karena lagi sakit dan tidak ada kegiatan
g. Mandi
Klien mandi 2x sehari, pagi dan sore hari, sat di RS klien tidak ada mandi,
hanya saja di lap pakai kain basah oleh ibu klien
h. Aktivitas bermain
Ibu mengatakan sewaktu dirumah klien sangat aktif bermain dan sangat
disekolah. Selama di rumah sakit klien hanya bisa berbaring di tempat tidur
i. Eliminasi
Ibu klien mengatakan waktu di rumah klien BAB 1-2x sehari dengan
b. Tindakan operasi
Tidak ada tindakan operasi
c. Status nutrisi
Diit seimbang bentuk makanan lunak
d. Status cairan
IVFD KAEN 1B + KCL 10 meg/ Kolf -> 45 gtt/i IV
e. Obat-obatan
Bioron tab 1x1 PO
Piracetam 500 mg 3x1 PO
Amoxicilin 500 mg 3x1 PO
Paracetamol 500 mg 4x1 PO
f. Aktivitas
Aktivitas klien hanya di tempat tidur dan sebagian aktivitas klien dibantu oleh keluarga
g. Tindakan keperawatan
TV luka 1x sehari
Memberikan posisi semi fowler 30°
Anjuran miring kiri miring kanan
h. Hasil laboratorium
Jenis pemeriksaan : Hematologi
Darah lengkap
WBC 16.25 ribu/Ul ( 3.50-9.50)
PLT 297 ribu/ uL ( 150-450 )
MCHC 33.6 g/gl ( 33.0-37.0 )
NEUTROFIL 88.7% ( 50-70 )
HGB 12.4 g/dl ( 11.0-16.5 )
RBC 4.30 juta/uL ( 4.5-6.5 )
MCH 28.9 pg ( 27-31 )
EOSINOFIL 1.4 % ( 1-3 )
MONOSIT 4%
HCT 37% ( 37-47 )
MCV 86 fl ( 80.0-100.0 )
BASOFIL 1% ( 0-1 )
LIMPOSIT 5.4 % ( 20-40 )
Biokimia
Glukosa darah 113 mg/dL ( N < 140 mg/dL )
i. Hasil rongten
Dari hasil CT Scan pasien terdapat memar di kiri bagian kepala dalam
9. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum
KU : Sedang
Kesadaran : Compos Mentis
GCS : 15
b. TB dan BB :
TB : 155 cm
BB : 43 kg
c. Mata
Bersih, tidak ada kotoran, mata simetris kiri dan kanan, konjungtiva animis,pupil
d. Hidung
Hidung pasien bersih tidak terdapat serumen, tidak ada nafas cuping hidung, tidak
e. Mulut
Bibir klien tidak simetris atas dan bawah, bibir atas klien bengkak, terdapat luka dibagian
bibir kanan atas ukuran 5x2 cm
f. Telinga
Telinga klien simetris kiri dan kanan, tidal ada lesi di telinga, telingan bersih
g. Tengkuk
Tidak ada kaku kuduk
h. Dada
Dada klien simetris kiri dan kanan, tidak ada jejas, pergerakan dinding dada sama
i. Jantung
I : Simetris kiri dan kanan, Ictus cordis tidak terlihat, tidak ada palpitasi
P : Ictus cordis tidak teraba,dan tidak ada nyeri tekan.
P : Redup
A : bunyi jantung 1 lup jantung 2 dup
j. Paru-paru
I : Pergerakan dada simetris kiri dan kanan, tidak ada menggunakan otot bantu
pernafasan, tidak menggunakan cuping hidung, pernafasan 22 x/menit
P : Pergerakan dinding dada teratur, traktil fermitus sama, tidak ada odema
P : Sonor
A : Irama pernafasan vesikuler
k. Perut
I : Perut pasien simetris, tidak terdapat lesi
P : Tidak ada pembesaran hati, turgor kulit >2 detik.
P : Timpani
A : Suara peristaltik terdengar, bising usus ±10 x/menit
l. Punggung
Luka lecet di bagian punggung belakang ukuran -+ 7 x 5 cm
m. Genetalia
Klien tidak ada terpasang kateter, tidak ada keluhan didaerah genetalia
n. Ekstremitas
Atas : ektremitas kiri terpasang IVFD KAEN 1B + KCL 10 meg/ Kolf -> 45 gtt/i IV
Terdapat luka lecet dibagian siku kiri ukuran 2x3 cm dan luka lecet di jari-jari
tangan kiri pasien
Atas : luka lecet di sudut mata kaki pasien sebelah kiri
Kekuatan Otot :
5 5
5 5
o. Kulit
Warna kulit kuning langsat, terdapat jejas di bibir kanan atas, ektremitas sinistra
p. Tanda vital
TD : 100/60 mmHg
RR : 20 x/i
HR : 98 x/i
S : 36,5° C
10. Pemeriksaan Tingkat Perkembangan
a. Kemandirian dan bergaul
An.N bisa akrab dan terbuka dengan perawat dan semua anggota keluarga yang ada
di ruangan.
b. Motoric halus
An.N mampu merespon pada saat An.N mau diberikan obat secara IV dan An.N
menarik tangan sendiri
d. Motoric kasar
An.N mampu melakukan pergerakan semua anggota tubuh.
Kolaborsi
Kolaborasi pemberian antibiotik
4 Sabtu / 24- Nyeri Akut Observasi S
1. Mengidentifukasi lokasi, Klien mengatakan nyeri di bagian
-
12-2022 berhubungan
karakteristik, durasi, frekuensi, kepala
09.00 dengan agen kualitas, skala, dan intensitas - Skala nyeri 5
O
pencedera nyeri
- Klien tampak meringis kesakitan
fisik 2. Mengidendentifikasi respons - Klien tampak gelisah
nyeri non verbal A
Terapeutik Masalah keperawatan nyeri akut
Memberikan teknik nonfarmakologis b.d agen pencedera fisik belum
untuk mengurangi rasa nyeri teratasi
3. Memfasilitasi istirahat dan P
tidur Edukasi Intervensi dilanjutkan
4. Mengajarkan teknik non Observasi
- Identifukasi lokasi, karakteristik,
farmakologis untuk
durasi, frekuensi, kualitas, skala,
mengurangi rasa nyeri dan intensitas nyeri
Kolaborasi - Identifikasi respons nyeri non
Mengkolaborasikan pemberian verbal
analgesi Terapeutik
- Berikan teknik nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri
- Fasilitasi istirahat dan
tidur Edukasi
- Ajarkan teknik non farmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian analgesik
5 Sabtu / 24- Risiko Observasi S
1. Memonitor tanda dan - Klien mengatakan nyeri di bagian
12-2022 Perfusi
gejala peningkatan TIK kepala
11.00 Serebral 2. Memonitor MAP - Skala nyeri 5
Terapeutik - Klien mengatakan nyeri hilang
Tidak Efektif
b. d cedera 3. Memberikan posisi semi fowler timbul
4. Menghindari pemberian
kepala. O
cairan IV hipotonik
5. Mencegah terjadinya kejang - Klien tampak meringis kesakitan
Edukasi - Klien tampak gelisah
A
6. Melatih teknik relaksasi
Masalah keparawatan Risiko
Kolaborasi
Perfusi Serebral Tidak Efektif b. d
Mengkolaborasikan pemberian
cedera kepala belum terasi
diuretik osmosis
P
Intervensi dilanjutkan
Observasi
1. Monitor tanda dan gejala
peningkatan TIK
2. Monitor MAP
Terapeutik
3. Berikan posisi semi fowler
4. Hindari pemberian cairan IV
hipotonik
5. Cegah terjadinya kejang Edukasi
6. Latih teknik relaksasi
Kolaborasi
Kolaborasikan pemberian diuretik
Osmosis
Kolaborsi
Kolaborasi pemberian antibiotik
7 Minggu / Nyeri Akut Observasi S
5. Mengidentifukasi lokasi, - Klien mengatakan nyeri di bagian
25-12-2022 berhubungan
karakteristik, durasi, frekuensi, di kepala sudah mulai berkurang
09.00 dengan agen kualitas, skala, dan intensitas - Skala nyeri 2
O
pencedera nyeri
- Klien sudah tampak tenang
fisik 6. Mengidendentifikasi respons A
nyeri non verbal Masalah keperawatan nyeri akut
Terapeutik b.d agen pencedera fisik teratasi
Memberikan teknik nonfarmakologis sebagian
untuk mengurangi rasa nyeri P
7. Memfasilitasi istirahat dan Intervensi dilanjutkan
Terapeutik
tidur Edukasi - Berikan teknik nonfarmakologis
8. Mengajarkan teknik non untuk mengurangi rasa nyeri
farmakologis untuk - Fasilitasi istirahat dan
mengurangi rasa nyeri tidur Edukasi
Kolaborasi
- Ajarkan teknik non farmakologis
Mengkolaborasikan pemberian
untuk mengurangi rasa nyeri
analgesi
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian analgesik
8 Minggu / Risiko Observasi S
1. Memonitor tanda dan - Klien mengatakan nyeri di bagian
25-12-2022 Perfusi
gejala peningkatan TIK kepala sudah mulai berkurang
09.00 Serebral 2. Memonitor MAP - Skala nyeri 2
Terapeutik O
Tidak Efektif
3. Memberikan posisi semi fowler - Klien tampak sudah mulai tenang
b. d cedera 4. Menghindari pemberian A
cairan IV hipotonik Masalah keparawatan Risiko
kepala.
Perfusi Serebral Tidak Efektif b. d
5. Mencegah terjadinya kejang
cedera kepala terasi sebagian
Edukasi
6. Melatih teknik relaksasi P
Kolaborasi Intervensi dilanjutkan
Mengkolaborasikan pemberian
diuretik osmosis
Terapeutik
1. Berikan posisi semi fowler
2. Latih teknik relaksasi
Kolaborasi
Kolaborasikan pemberian diuretik
Osmosis
9 Minggu / Gangguan Obeservasi S:
1. Memonitor karakteristik luka (mis. - Klien mengatakan luka di kaki kiri
25-12-2022 integritas
Drainase, warna, ukuran, bau) berair bercampur push
09.00 kulit/jaringan O:
2. Memonitor tanda-tanda infeksi
- Klien tampak kesakitan saat luka
b.d faktor Terapeutik dibersihkan
mekanis 3. Membersihkan dengan cairan - Sebagian luka sudah tampak sudah
NaCl atau pemberrsih nontoksik, mulai kering
( gesekan )
sesuai kebutuhan A:
4. Membersihkan jaringan nekrotik Masalah keperawatan Gangguan
5. Memberikan salep yang sesuai ke integritas kulit/jaringan teratasi
sebagian
kulit/lesi, jika perlu
P:
6. Mempertahankan teknik steril saat Intervensi dilanjutkan
melakukan perawatan luka Obeservasi
Edukasi 1. Monitor tanda-tanda infeksi
7. Menjelaskan tanda dan gejala Terapeutik
infeksi 2. Bersihkan dengan cairan NaCl
8. Mengajarkan perawatan luka atau pemberrsih nontoksik, sesuai
kebutuhan
secara mandiri
3. Bersihkan jaringan nekrotik
Kolaborsi 4. Berikan salep yang sesuai ke
Kolaborasi pemberian antibiotik kulit/lesi, jika perlu
5. Pertahankan teknik steril saat
melakukan perawatan luka
Edukasi
6. Jelaskan tanda dan gejala infeksi
7. Ajarkan perawatan luka secara
mandiri
Kolaborsi
Kolaborasi pemberian antibiotik