Anda di halaman 1dari 13

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA AN. H DENGAN ABSES INGUINAL DEXTRA DAN SINISTRA


RS ISLAM YOGYAKARTA PDHI

DISUSUN OLEH :

LAKSITA RAHMA DHAMERY


NIM : P2005032

PROGRAM PROFESI NERS


STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN
2020
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA AN. H DENGAN ABSES INGUINAL DEXTRA DAN SINISTRA
RS ISLAM YOGYAKARTA PDHI

Nama Mahasiswa : Laksita Rahma Dhamery


Tanggal : Senin, 7 Desember 2020
Ruang : Madinah

I. IDENTITAS
Nama : An. H
Tanggal lahir : 5 Oktober 2020
Usia : 13 tahun
Pendidikan : SMP
Alamat : Dawangsari ¾ Sambirejo, Prambanan.
Nama Ayah/Ibu : Tn. A / Ny. Y
Pekerjaan Ayah : Swasta
Pekerjaan Ibu : Ibu Rumah Tangga
Agama : Islam
Alamat : Sambirejo, Prambanan
Suku/Bangsa : Jawa, Indonesia

II. KELUHAN UTAMA


Keluarga mengatakan An.H mengatakan ada benjolan diselangkang kiri.

III. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


1. Munculnya keluhan
Tanggal munculnya keluhan : Ibu pasien mengatakan An.H mengeluh ada benjolan pada
selangkang kiri, kemudian benjolan tersebut mulai membesar, bernanah dan pecah
akhirnya An.H pergi ke RS Islam Yogyakarta PDHI dan masuk IGD pada tanggal 5
Desember 2020 dengan keluhan nyeri pada selangkang kiri, nyeri seperti ditusuk-tusuk,
saat bergerak berlebihan nyeri akan bertambah, nyeri tersebut hanya dibagian selangkang
saja, nyeri terus menerus, skala nyeri 4, wajah An.H tampak meringis kesakitan.
Waktu munculnya keluhan : secara gradual dan bertahap
Presipitasi : benjolan
2. Karakteristik Penyakit
Karakter : kualitas sedang, kuantitas tidak banyak, konsistensi tidak sering
Lokasi : selangkangan
Timing : berdurasi
Hal-hal yang mengurangi keluhan adalah diberikannya obat-obatan.
Gejala lain yang berhubungan : -
3. Masalah sejak muncul keluhan
Insiden serangan mendadak berulang
Perkembangan tidak berubah
Efek dari pengobatan dari rumah sakit membaik

IV. RIWAYAT MASA LAMPAU


1. Prenatal
Ibu pasien mengatakan tidak ada keluhan saat hamil, tempat ANC di bidan, kebutuhan
nutrisi saat hamil terpenuhi, usia kehamilan aterm, kesehatan saat hamil terjaga, obat
yang diminum adalah vitamin, kalk, dan tablet Fe
2. Natal
Tindakan persalinan normal (spontan), tempat bersalin bidan, diberikan vaksin Hb 0 dan
injeksi Vit K.
3. Post natal
Ibu pasien mengatakan kondisi bayi sehat, BB lahir : 3200 gram, PB lahir : 49 cm, tidak
ada kelainan kongenital
4. Penyakit waktu kecil
Ibu pasien mengatakan An.H waktu kecil mengeluh batuk dan pilek disertai demam,
orang tua biasanya memberikan tumbukan daun dadap serep pada bayinya.
5. Pernah dirawat di RS
Ibu pasien mengatakan An.H belum pernah dirawat di RS sebelumnya
6. Obatan-obatan yang digunakan (pernah/sedang digunakan).
Ibu pasien mengatakan obat-obat yang sedang digunakan saat ini adalah antibiotik,
penurun demam, dan obat kortikosteroid sesuai dengan resep dokter.
7. Alergi
An.H sebelumnya belum pernah menderita astma maupun eczema, tidak ada reaksi yang
tidak biasa terhadap makanan, binatang, obat, tanaman ataupun produk rumah tangga.
An.H tidak pernah mengalami kecelakaan sebelumnya. An.H sudah mendapatkan
imunisasi BCG, DPT, dan IPV namun belum mendapatkan imunisasi campak.

V. RIWAYAT KELUARGA
Keluarga An.H mengatakan bahwa di keluarganya tidak ada yang menderita penyakit yang
sedang di alami oleh anaknya sekarang dan tidak ada anggota keluarga yg memiliki penyakit
menular seperti AIDS.

VI. RIWAYAT SOSIAL


Keluarga An.H mengatakan yang mengasuh anaknya adalah ibunya karena ibu menyadari
tugas utamanya sebagai ibu rumah tangga. Pembawaan secara umum anak periang.
Lingkungan rumah bersih, aman, orang tua sudah berusaha menghindarkan dari ancaman
untuk keselamatan anak, rumah terdapat ventilasi, letak barang-barang berbahaya untuk
anak sudah dihindarkan dari jangkauannya.

VII.KEADAAN KESEHATAN SAAT INI


1. Diagnosa medis : Abses Inguinal dextra dan sinistra
2. Tindakan operasi : -
3. Obat-obatan :
 Infus Nacl 20 tetes/menit
 Ceftriaxone 1gr 2x1
 Ondancetron 4mg/8 jma jika muntah
 Ketorolac 30mg 3x1
4. Hasil Laboratorium :
 Hemoglobin 13,8 g/dL
 Leukosit 7,2 u/L
 Trombosit 150
5. Hasil Ro-Thorax : Dalam batas normal

VIII. PENGKAJIAN POLA FUNGSI GORDON


1. Persepsi kesehatan dan manajemen kesehatan
Ibu klien mengatakan kesehatan sangat penting sehingga jika ada anggota keluarga yang
sakit segera dibawa ke dokter atau puskesmas, begitu juga saat anaknya sakit, keluarga
segera memeriksakannya ke bidan terdekat. Ibu klien selalu menjaga kebersihan rumah
dan peralatan yang digunakan terutama untuk anaknya.
2. Nutrisi metabolik
Sebelum sakit : ibu klien mengatakan An.H makan teratur 3x/hari dengan porsi nasi,
sayur dan lauk.
Selama sakit : ibu klien mengatakan An.H makan 3x/hari yang telah disediakan oleh
RS, An.H hanya menghabiskan makan setengah porsi.
3. Eliminasi
Sebelum sakit : An.H BAB 1-2x/hari dengan konsisstensi feses lunak, berwarna kuning
kecoklatan, tidak ada kesulitan saat BAB. An.H BAK 4-5x/hari , warna urine kuning
jernih, bau khas, tidak ada kesulitan selama BAK.
Selama sakit ; An.H BAB 1x/hari dengan konsistensi feses lunak, tidak ada kesulitan
saat BAB. An.H BAK 4x/hari dengan warna urine jernih, bau khas, tidak ada kesulitan
selama BAK.
4. Aktivitas dan pola latihan
Sebelum sakit : Ibu klien mengatakan klien beraktivitas seperti biasa yaitu tertawa,
sesekali mengoceh.
Selama sakit : An.H terbaring ditempat tidur karena nyeri di benjolan selangkangan
sehingga menganggu aktivitasnya. Aktivitas sehari-hari pasien seperti : makan, mandi,
eliminasi, berpindah dibantu oleh keluarga.
6. Pola istirahat dan tidur
Ibu klien mengatakan sebelum maupun saat sakit klien lebih sering tidur, hanya saja klien
lebih sering terbangun saat merasakan nyeri, klien tidur sekitar 11 jam sehari.
7. Pola kognitif dan persepsi
Ibu klien mengatakan mengetahui sakit yang diderita oleh anaknya.
8. Persepsi diri-pola konsep diri
Ibu klien mengatakan sangat khawatir dan sedih, ibu klien sering bertanya kondisi
anaknya dan bertanya apakah anaknya akan lama dirawat di RS.
9. Pola peran-hubungan
Interaksi antara anak dengan orang tua baik.
10. Seksualitas
Klien berjenis kelamin laki-laki dan tidak ada kelainan congenital
11. Koping – pola toleransi stress
Ibu klien mengatakan klien selalu menangis
12. Nilai – pola keyakinan
Ibu klien selalu berdoa untuk kesembuhan anaknya

IX. PEMERIKSAAN FISIK


1. Keadaan umum : Kesadaran compos mentis, postur tubuh ideal, tidak ada fatigue
2. Tanda – tanda vital :
TD = 100/70 mmHg N = 184 x/menit
RR = 20 x/menit S = 36,1 °C
Ukuran anthropometric : TB = 150 cm BB = 45kg
3. Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera an ikterik, tidak ada kelainan mata
4. Hidung : Terdapat sedikit sekresi berwarna putih, tidak ada kelainan
5. Mulut : Mulut bersih, mukosa mulut lembab, tidak ada stomatitis
6. Telinga : Fungsi pendengaran baik, tidak ada kelainan, telingan bersih
7. Tengkuk : Tidak terdapat kelainan
8. Dada : Paru – paru
Inspeksi : terdapat retraksi dinding dada, irama napas normal
Palpasi : RR = 20 x/menit
Perkusi : redup
Auskultasi : terdengar vesikuler
Jantung
Inspeksi : tidak tampak ictus cordis
Palpasi : tidak ada pembesaran jantung
Perkusi : pekak
Auskultasi : bunyi jantung S1 S2 reguler dan tidak ada suara tambahan
9. Abdomen
Inspeksi : bentuk datar
Auskultasi : bising usus 7 x/menit
Palpasi : tidak ada massa, cubitan perut kembali cepat < 2 detik
Perkusi : terdengar bunyi timpani
10. Punggung
Tidak terdapat kelainan
11. Genetalia
Genetalia bersih, tidak terpasang kateter, ada benjolan di selangkangan kiri berisi nanah
dan pecah.
12. Ekstremitas
Tidak terdapat oedema, terpasang infus Nacl 20 Tetes/menit ditangan kanan, tidak ada
kelainan gerak.
13. Kulit
Kulit bersih, turgor kulit kembali cepat < 2 detik, tidak ada lesi, tidak ada kelainan

X. ANALISA DATA
Data Fokus Etiologi Masalah
DS = Agen cedera fisik Nyeri akut
Ibu pasien mengatakan An.H mengeluh nyeri
pada selangkang kiri.
DO =
 Pengkajian PQRST :
P : luka benjolan
Q : nyeri seperti ditusuk-tusuk
R : nyeri pada bagian selangkangan kiri
S : skala nyeri 4
T : terus-menerus
 An.H tampak meringis kesakitan
 Hasil TTV : Nadi 184x/menit
DS = - Luka inflamasi Kerusakan
DO = integritas kulit
 Terdapat benjolan dibagian selangkangan
sebelah kiri, benjolan tersebut sudah mulai
membesar dengan ukuran kurang lebih 3
cm.
 Terdapat luka berisi nanah dan luka pecah
DS : - Pertahanan imun Resiko infeksi
primer dan
DO :
sekunder
 Terdapat benjolan pada selangkangan kiri,
benjolan tersebut mengeluarkan cairan
nanah dan luka pecah.
 Hasil Lab jumlah leukosit : Leukosit 7,2
u/L

XI. PRIORITAS MASALAH


1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik
2. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan luka inflamasi
3. Resiko infeksi berhubungan dengan pertahanan imun primer dan sekunder

XII.RENCANA KEPERAWATAN
No Tujuan dan KH Intervensi Rasional
Dx
1 Setelah dilakukan tindakan keperawatan - Kaji TTV - Mengidentifikasi
selama 1x24 jam diharapkan masalah - Kaji tanda-tanda non adanya nyeri pada
nyeri akut dapat teratasi dengan kriteria verbal terhadap pasien
hasil : ketidaknyaman nyeri - Mengurangi
Indikator IR ER - Lakukan pengkajian ketidaknyamanan
nyeri komprehensif nyeri
- Penampilan rileks 2 4
- Ajarkan teknik-teknik - Membantu
- Nyeri berkurang 2 5
pengontrolan nyeri mengevaluasi dan
dari skala 4 2 5
seperti relaksasi, perubahan derajat
menjadi skala 1
kompres, nyeri
- Nadi dalam batas
mendengarkan musik. - Mempercepat proses
normal (Nadi 60-
- Kolaborasi pemberian penyembuhan nyeri
100 x/menit.
obat analgetik - Memonitor keadaan
umum pasien
Setelah dilakukan tindakan keperawatan - Kaji kondisi kulit - Mengetahui
selama 1 x 24 jam diharapkan masalah - Kaji tanda-tanda abnormalitas kulit
kerusakan integritas kulit dapat teratasi infeksi - Mengidentifikasi
dengan kriteria hasil : - Jaga kebersihan kulit adanya tanda-tanda
Indikator IR ER agar tetap bersih dan infeksi
- Integritas kulit yg 2 5
kering - Mengurangi adanya
baik bisa
- Lakukan perawatan gesekan luka
dipertahankan
luka - Mengurangi infeksi
- Tidak ada
luka/lesi pada
kulit
- Perfusi jaringan
baik
Setelah dilakukan tindakan keperawatan - Kaji adanya tanda dan - Mengidentifikasi
selama 1 x 24 jam diharapkan masalah gejala infeksi tanda dan gejala
resiko infeksi dapat teratasi dengan - Identifikasi faktor infeksi
kriteria hasil : resiko - Mengidentifikasi
Indikator IR ER - Berikan terapi cairan adanya faktor resiko
- Tidak ada infeksi 2 5 - Modifikasi gaya yg mempengaruhi

- Menunjukkan hidup infeksi

proses 2 4 - Anjurkan makan - Memenuhi


kebutuhan cairan
penyembuhan makanan TKTP tubuh pasien
luka - Kolaborasi pemberian - untuk mengurangi
- Leukosit dalam obat antibiotik infeksi
bats normal - mempercepat
regenerasi jaringan
kulit
- mencegah infeksi
pada kulit

XIII. PELAKSANAAN
No Hari, Tgl Implementasi Respon Nama
dx
1 Senin, 7 Pukul 08.00 DS : Ibu pasien mengatakan An.H mengeluh Laksita
Desember Mengkaji TTV pasien nyeri pada selangkang kiri.
2020 DO :
 TTV
TD : 100/70 mmHg
N : 184 x/menit
RR : 20 x/menit
S = 36,1 °C
Pukul 08.25 DS : Ibu pasien mengatakan An.H mengeluh Laksita
Melakukan pengkajian nyeri pada selangkang kiri.
nyeri komprehensif DO :
 Pengkajian PQRST
P : luka benjolan
Q : nyeri seperti ditusuk-tusuk
R : nyeri pada bagian selangkangan kiri
S : skala nyeri 4
T : terus-menerus
 Pasien tampak meringis kesakitan
Pukul 08.30 DS : An.H mengatakan bersedia diajarkan Laksita
Mengajarkan teknik- relaksasi nafas dalam
teknik pengontrolan DO : An.H sangat kooperatif
nyeri
Pukul 08.45 DS : An.H bersedia untuk minum obat Laksita
Memberikan obat keterolac
keterolac 30mg/iv DO :
 An.H tampak kesakitan
 Obat telah diberikan
2 Pukul 09.00 DS : An.H bersedia untuk dilakukan Laksita
Mengkaji kondisi kulit pemeriksaan pada kulitnya
DO : Terdapat benjolan dibagian
selangkangan sebelah kiri.
Pukul 09.15 DS : An.H mengatakan bersedia untuk miring Laksita
Memobilisasi pasien kanan dan miring kiri
(mengubah posisi DO : An.H mengikuti instruksi yg telah
pasien setiap 2 jam) diberikan oleh perawat
3 Pukul 10.15 DS : An.H bersedia untuk dilakukan Laksita
Memonitor adanya pemeriksaan.
gejala dan tanda-tanda DO : Terdapat benjolan pada selangkangan
infeksi kiri, benjolan tersebut mengeluarkan cairan
nanah dan luka pecah.
Pukul 11.30 DS : An.H bersedia untuk dilakukan Laksita
Melakukan perawatan perawatan luka pada selangkangannya.
luka DO : An.H kooperatif dan tampak tenang
Pukul 13.00 DS : An.H mengatakan bersedia untuk Laksita
Memberikan obat diberikan obat
cefriaxone 1gr/iv DO : obat sudah di suntikkan ke pasien

XIV. EVALUASI
No Hari, tgl/jam Evaluasi Nama
dx
1 Senin, 7 S : Ibu pasien mengatakan An.H mengeluh nyeri pada Laksita
Desember selangkang kiri. An.H mengatakan bersedia diajarkan relaksasi
2020 nafas dalam. An.H bersedia untuk minum obat keterolac
O:
 TTV
TD : 100/70 mmHg
N : 184 x/menit
RR : 20 x/menit
S = 36,1 °C
 Pengkajian PQRST
P : luka benjolan
Q : nyeri seperti ditusuk-tusuk
R : nyeri pada bagian selangkangan kiri
S : skala nyeri 4
T : terus-menerus
 Pasien tampak meringis kesakitan
 An.H sangat kooperatif
 Obat telah diberikan
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
 Kaji TTV
 Kaji nyeri secara komprehensif
 Ajarkan teknik-teknik pengontrolan nyeri
 Berikan terapi obat
2 S : An.H bersedia untuk dilakukan pemeriksaan. An.H bersedia Laksita
untuk dilakukan pemeriksaan pada kulitnya. An.H mengatakan
bersedia untuk miring kanan dan miring kiri.
O:
 Terdapat benjolan dibagian selangkangan sebelah kiri.
 An.H mengikuti instruksi yg telah diberikan oleh perawat
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
 Kaji kondisi kulit
 Mobilisasi pasien (mengubah posisi pasien setiap 2 jam)
3 S : An.H bersedia untuk dilakukan perawatan luka pada Laksita
selangkangannya. An.H mengatakan bersedia untuk diberikan
obat.
O:
 Terdapat benjolan pada selangkangan kiri, benjolan tersebut
mengeluarkan cairan nanah dan luka pecah.
 An.H kooperatif dan tampak tenang
 obat sudah di suntikkan ke pasien
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
 Monitor adanya gejala dan tanda-tanda infeksi
 Lakukan perawatan luka
 Berikan terapi obat

Anda mungkin juga menyukai