Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN.

F DENGAN FRAKTUR
DI BANGSAL MADROFAH RSI PDHI YOGYAKARTA

Stase Praktek Keperawatan Anak

DISUSUN OLEH :

Istiqomah
P2005030

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH KLATEN
2021
ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN.F DENGAN FRAKTUR
DI BANGSAL MADROFAH RSI PDHI YOGYAKARTA

Nama Mahasiswa : Istiqomah


Hari/Tanggal : Senin, 11 januari 2021
Ruang : Bangsal Madrofah

I. IDENTITAS
1. Nama : An.F
2. Tgl. Lahir : 16 Mei 2011
3. Usia : 9 tahun
4. Pendidikan : Sekolah Dasar
5. Alamat : Pandan Simping Geneng Prambanan Klaten
6. Nama Ayah/Ibu : TN. P / Ny. S
7. Pekerjaan Ayah : Karyawan Swasta
8. Pekerjaan Ibu : Ibu rumah tangga
9. Agama : Islam
10. Alamat : Pandan Simping Geneng Prambanan Klaten
11. Suku / Bangsa : Jawa
12. Diagnosa Medis : Union fraktur olecranon dextra dengan
Osteomyelitis

II. KELUHAN UTAMA


Pasien mengatakan nyeri siku kanan.

III. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


Pasien datang ke IGD dengan keluhan siku kanan nyeri dan keluar nanah
post operasi di RS Tegalyoso bulan Oktober 2020, Pada saat dilakukan
pengkajian tanggal 11januari 2021 pasien tampak kesakitan memegangi
area siku yang nyeri, tidak ada peningkatan JVP, thorax simetris tidak ada
rhonki, suara jantung regular S1 S2, Tidak ascites , nadi
kuat serta CRT<2 detik. Pada saat dilakukan pengkajian di ruang perawatan
ismail keluarga klien mengatakan keluhan masih sama terasa nyeri dan
ADL mandiri dan sebagian perlu bantuan. An. F mengatakan nyeri
didaerah siku kanan seperti ditusuk tusuk dan terbakar nyeri yang dirasakan
menetap, sewaktu - waktu pasien merasakan nyeri, dari skala 1-10 pasien
mengatakan nyeri skala 5.

IV. RIWAYAT MASA LAMPAU


1. Pernah dirawat di RS
Ny. S mengatakan anaknya pernah dirawat di RS karena operasi di
tangan kanan pada bulan desember di RS Tegalyoso.
2. Alergi
Ny. S mengatakan An. F tidak memiliki riwayat alergi makanan,
binatang, obat, tanaman/ produk rumah tangga
3. Kecelakaan
Jenis kecelakaan faktur, akibat jatuh dari sepeda dan penanganannya
operasi

V. RIWAYAT KELUARGA

Keterangan:
: Laki- Laki
: Perempuan
: Pasien
: Garis Perkawinan
: Garis Keturunan
: Tinggal serumah
VI. RIWAYAT SOSIAL
1. Yang mengasuh anak dan alasannya
Ny. S mengatakan mengasuh anak sendiri dengan alasan hanya sebagai
ibu rumah tangga.
2. Pembawaan secara umum
Ny. S mengatakan anaknya sosok yang periang, aktif dalam bermain
dan belajar.
3. Lingkungan rumah
Ny. S mengatakan keaadaan lingkungan rumah bersih, kondisi jalan
rumah ada turunan, ventilasi dan peletakan barang – barang yang
berbahaya bagi keselamatan anak tersimpan rapi.

VII. KEADAAN KESEHATAN SAAT INI


1. Diagnosis medis : Union fraktur olecranon dextra dengan osteomyelitis
2. Tindakan operasi: post operasi di RS Tegalyoso bulan desember 2020
3. Obat-obatan : injeksi Cefotaxime 2x1 dan Ketorolac 3x1
4. Tindakan keperawatan:
 mengobservasi ku ttv
 Mobilisasi baring
 mengkaji skala nyeri
 menganjurkan relaksasi nafas dalam saat nyeri

 memberikan terapi obat (Injeksi cefotaxim 1gr dan


injeksi ketorolac 1amp 30 mg)
5. Hasil laboratorium
 Darah Rutin
- Hb 13,9 g/dl
- Leukosit 8,26 ribu
- Trombosit 417 ribu
- Hematokrit 40,7 vol%
- Eritrosit 5,24 juta
- HBSAG negative
 Rongent Thorax : dalam batas normal
Artic cubiti dan elbow : Fracture transcondylar os humerus dextra
pars distalis. Aposisi dan aligment tulang tampak cukup. Tampak
fiksasi internal ORIF 2 buah pin di olecranon dextra.
6. Data tambahan
TTV:
- TD 110/70 mmHg
- N : 82 x / menit
-S: 36 °C
- RR: 20 x / menit
-SPO2 97%
Pengkajian PQRST
P : Pasien mengatakan nyeri siku kanan.
Q : Pasien mengatakan nyeri seperti ditusuk – tusuk dan terbakar
R : pasien mengatakan siku kanan dan menetap
S : dari skala 1-10 pasien mengatakan nyeri skala 5
T : sewaktu - waktu pasien merasakan nyeri

VIII. PENGKAJIAN POLA FUNGSI GORDON


1. Persepsi kesehatan dan manajemen kesehatan
Ny. S mengatakan anaknya sehat sejak lahir, rutin imunisasi dan absen
sekolah karena panas atau batuk pilek saja setelah dibawa kedokter
akan sembuh 1-3 hari hanya saja kemarin bulan oktober terjatuh dari
sepeda karena jalanan turun. Ny. S mengatakan TN. P tidak merokok
dan keluarganya menyimpan obat – obatan dijauhkan dari anak – anak.
2. Nutrisi metabolik
Ny. S mengatakan anaknya suka makan ayam, telur dan mie sehari 3
kali 1 porsi habis.
Orang tua : Ny. S mengatakan dirinya dan suami tidak memiliki
gangguan nutrisi.
3. Pola eliminasi
An. F mengatakan mampu BAB dan BAK sendiri hanya perlu
dampingan dan bantuan selama di sakit.
Orang tua : Ny. S mengatakan saya dan suami tidak memiliki
gangguan pada BAB dan BAK
4. Aktivitas dan pola latihan
An. F mengatakan mandi sehari 2 kali dengan sabun, bisa keramas dan
gosok gigi 2 kali pagi dan malam sebelum tidur. Suka bermain sepeda
dan suka menonton film. Saat sakit aktivitas mandiri dengan bantuan
perawat atau keluarga. An.F mengeluh nyeri saat siku tangan kanan
digerakan atau tidak sengaja tersentuh.
Orang tua : Ny. S mengatakan selalu menjaga dan mengawasi anaknya
saat beaktivitas
5. Pola istirahat tidur
Ny. S mengatakan anaknya tidur siang 1-2 jam dan malam 9 jam,
selama sakit terkadang terbangun dipagi hari jam 3 dini hari
Orang tua : Ny. S mengatakan tidur secara normal + 6-8 jam dimalam
hari
6. Pola kognitif – persepsi
An. F mampu menjawab dan merespon setiap pertanyaan yang
diajukan perawat dan ibunya dengan kalimat jelas, suka bermain
boneka, mampu mengatakan nama umur dan alamat tempat tinggal.
An. F mengeluh nyeri dan tidak nyaman.
Orang tua : Ny. S dan Tn. P memiliki pendengaran yang bagus, dan
tidak menggunakan alat bantu membaca (kaca mata)
7. Persepsi diri – pola konsep diri
Ny. S mengatakan anaknya periang dan banyak teman
Orang tua : Ny. S mengatakan sudah merawat anaknya dengan baik
dan sebisa mungkin memberikan yang terbaik.
8. Pola peran – hubungan
Ny. S mengatakan suaminya bertanggung jawab mencari nafkah,
dirinya menjalankan peran sebagai ibu rumah tangga, memiliki anak –
anak yang periang, dam banyak teman baik dirumah maupun
disekolah.
Orang tua : Ny. S mengatakan menikah hanya satu kali dengan
suaminya, ikut aktif dalam kegiatan di kampungnya
9. Sexualitas
An. F mengatakan suka berdandan dan bermain peran seperti seorang
ibu dengan bonekanya
Orang tua : Ny. S mengatakan tidak memiliki masalah dalam
reproduksinya.
10. Koping – pola toleransi stress
An.F mengatakan takut karena sakitnya, diajarkan ibunya berdoa dan
bersabar.
Orang tua : Ny. S mengatakan setiap ada masalah selalu sholat dan
tegar dalam menghadapi ujian
11. Nilai – pola keyakinan
Ny. S mengatakan anaknya rajin mengikuti pengajian di masjid,
mampu menjalankan ibadah puasa, rajin sholat.
Orang tua : Ny. S mengatakan beragama islam rajin sholat 5 waktu
kecuali saat berhalangan.

IX. PEMERIKSAAN FISIK


1. Keadaan umum : Kesadaran Compos Mentis, KU : Sedang
2. Tanda-tanda vital : TTV: TD 110/70 mmHg, N : 82x/mnt , S 36°C
RR: 20 x / menit, SPO2 97%
3. Ukuran anthropometric : TB = 134 cm , BB = 29 kg
4. Mata : Konjungtiva, selera, kelainan mata
5. Hidung : Bersih, tidak ada bentuk kelainan
6. Mulut : Bersih, mukosa mulut lembab warna pink muda
7. Telinga : Fungsi pendengaran normal, tidak ada kelainan,
rongga telinga kebersihan, tidak ada serumen.
8. Tengkuk : tidak ada kelainan
9. Dada : thorax simetris tidak ada rhonki, suara jantung
regular S1 S2, nadi kuat
10. Abdomen :kulit sawo matang, warna merata, tidak ada
nyeri tekan, Tidak ascites
11. Punggung : normal, tidak ada kelainan
12. Genetalia : Bersihan, tidak ada tanda – tanda infeksi
13. Ekstremitas : Ekstremitas atas terdapat odema pada siku
kanan, terpasang infus pada tangan kiri,
kontraktur pada tangan kanan bagian ujung atas
tulang hasta , terdapat nanah post operasi.
14. Kulit : bersih, tugor elastis, terdapat luka pada siku
kanan, CRT<2 detik.

X. ANALISA DATA
DATA ETIOLOGI MASALAH
KEPERAWATAN
DS : Agen cedera fisik Nyeri akut
 Pasien
mengatakan nyeri
 Pengkajian PQRST
P : Pasien mengatakan
nyeri siku kanan.
Q : Pasien mengatakan
nyeri seperti ditusuk –
tusuk dan terbakar
R : pasien mengatakan
siku kanan dan menetap
S : dari skala 1-10 pasien
mengatakan nyeri skala 5
T : sewaktu - waktu
pasien merasakan nyeri
DO :
Pasien tampak
kesakitan memegangi
area siku yang nyeri
 TTV:
 TD 110/70
mmHg
 N : 82 x/mnt
 S: 36°C
 RR 20 x/mnt
 SPO2: 97%
 TB = 134 cm , BB =
29 kg
 Darah Rutin
- Hb 13,9 g/dl
- Leukosit 8,26 ribu -
Trombosit 417
ribu
- Hematokrit 40,7
vol%
- Eritrosit 5,24 juta -
HBSAG negative
 Rongent
Thorax : dalam batas
normal Artic cubiti
dan elbow : Fracture
transcondylar os
humerus dextra pars
distalis. Aposisi dan
aligment tulang
tampak cukup.
Tampak fiksasi
internal ORIF 2
buah pin di
olecranon dextra.

DS : Kontraktur Gangguan mobilitas fisik


Keluarga klien
mengatakan keluhan
masih sama terasa
nyeri dan ADL
mandiri dan sebagian
perlu bantuan
 An. F
mengatakan mampu
BAB dan BAK
sendiri hanya perlu
dampingan dan
bantuan selama di
sakit.
 An.F mengeluh nyeri
saat siku tangan
kanan digerakan atau
tidak sengaja
tersentuh.
DO :
 Saat sakit aktivitas
mandiri dengan
bantuan perawat atau
keluarga.
 Pasien tampak
membatasi gerak area
siku tangan yang
sakit
 TTV:
 TD 110/70
mmHg
 N : 82 x/mnt
 S : 36°C
 RR 20 x/mnt
SPO2: 97%
 TB = 134 cm , BB =
29 kg
 Darah Rutin
- Hb 13,9 g/dl
- Leukosit 8,26 ribu -
Trombosit 417
ribu
- Hematokrit 40,7
vol%
- Eritrosit 5,24 juta -
HBSAG negative
Rongent Thorax :
dalam batas normal
Artic cubiti dan
elbow : Fracture
transcondylar os
humerus dextra pars
distalis. Aposisi dan
aligment tulang
tampak cukup.
Tampak fiksasi
internal ORIF 2 buah
pin di olecranon
dextra.

XI. PRIORITAS MASALAH


1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik
2. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan kontraktur

XII. RENCANA KEPERAWATAN


Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Rencana Keperawatan Rasional
No Kriteria Hasil
1. Nyeri Akut Setelah dilakukan NOC
tindakan 2 x 24 jam
Definisi : Pengalaman 
sensori dan emosional diharapkan nyeri Kontrol nyeri

yang tidak pasien berkurang Tingkat nyeri
dengan kriteria hasil : 
menyenangkan yang  Tingkat kenyamanan
Mampu
muncul akibat nyeri
mengontrol
kerusakan jaringan yang
(tahu penyebab NIC
aktual atau potensial
nyeri, Pemberian
atau digambarkan dalam Pemberian Analgesik
hal kerusakan mampu  Analgesik
menggunakan Monitor tanda-tanda  Mengetahui
sedemikian rupa
tehnik vital sebelum dan status kesehatan
(International
nonfarmakologi setelah pemberian dan kondisi
Association for the
untuk mengurangi analgesik umum pasien
study of Pain): awitan 
nyeri, mencari Tentukan lokal,  Mengetahui
yang tiba-tiba atau
bantuan) karakteristik, tempat,
lambat dan intensitas 
Melaporkan bahwa kualitas, dan karakteristik,
ringan hingga berat
nyeri berkurang keparahan nyeri kualitas, skala
dengan akhir yang dapat
dengan sebelum mengobati nyeri yang
diantisipasi atau
menggunakan pasien dirasakan
diprediksi dan 
manajemen nyeri Ajarkan tentang  Menggunakan

berlangsung <6 bulan Mampu mengenali pemberian agen-agen
nyeri (skala, analgesik farmakologi

Batasan Karakteristik : intensitas, frekuensi Kolaborasi dengan untuk

Perubahan selera dan tanda nyeri) dokter apakah obat, mengurangi

makan Menyatakan rasa dosis rute atau

Perubahan tekanan nyaman setelah pemberian, atau menghilangkan
darah nyeri berkurang perubahan interval nyeri

 Perubahan frekwensi dibutuhka  Strategi


jantung untuk
Perubahan menurunkan
efek samping
frekwensi
pernapasan Pain Management dan harapan
 Laporan isyarat  Lakukan pengkajian terkait dengan
nyeri secara keterlibatan
 Diaforesis
komprehensif dalam
Perilaku distraksi termasuk lokasi,
karakteristik, durasi
keputusan
pengurangan
(mis,berjaIan
mondar- mandir frekuensi, kualitas nyeri
mencari orang lain dan faktor presipitasi
dan atau aktivitas  Observasireaksi Pain Management
lain, aktivitas yang
berulang) nonverbal dan
 Mengetahui
lokasi dan skala
Mengekspresikan ketidaknyamanan nyeri
perilaku (mis,  Bantu pasien  Memfasilitasi
gelisah, merengek, dan keluarga penggunaan obat
menangis) untuk atau resep obat
 Masker wajah mencari dan bebas secara aman
dan detektif
bercahaya, tampak menemukan
kacau,gerakan dukungan.  Meringankan
mata berpencar atau
tetap pada
 Ajarkan metode atau mengurangi
non farmakologi rasa nyeri sampai
satu fokus meringis) menurunkan nyeri pada tingkat
 Sikap melindungi area  Kolaborasi dengan kenyamanan yang
nyeri pasien, orang terdekat dapat diterima oleh
 Fokus menyempit lainya untuk memilih pasien
(mis, gangguan
dan
mengimplementasik a
 Strategi
persepsi nyeri, pengurangan nyeri
n tindakan penurun
hambatan proses dengan terapi
nyeri pengalihan atau
berfikir, penurunan
nonfarmakologis terapi lain tanpa
interaksi dengan
sesuai kebutuhan menimbulkan efek
orang dan
lingkungan) samping dan
 Indikasi nyeri yang
penggunaan obat.
(misalnya relaksasi
dapat diamati.
detraksi, detraksi,
Perubahan posisi terapi bermain,
untuk menghindari terapi musik,
nyeri
kompres dingin, dll)
 Sikap tubuh melindungi
 Membuat
 Dilatasi pupil
Strategi dengan
 Melaporkan nyeri secara
verbal
pasien untuk menurunkan efek samping dan harapan
terkait
 Gangguan tidur dengan
keterlibatan dalam
Faktor Yang keputusan
Berhubungan : pengurangan nyeri
Agen cedera fisik tanpa obat
2. Gangguan Setelah dilakukan NOC:

Mobilitas Fisik tindakan 2 x 24 jam Mobility Level

Definisi : diharapkan hambatan Self care : ADLs

Keterbatasan dalam mobilistas fisik teratasi Transfer
kebebasan untuk dengan kriteria hasil : performance
pergerakan fisik tertentu  Klien meningkat
pada bagian tubuh atau dalam aktivitas NIC :
satu atau lebih fisik Terapi Latihan :

ekstremitas secara  Mengerti tujuan Ambulasi Tanda vital akan

mandiri dan terarah dari peningkatan Monitoring vital berubah baik
Batasan karakteristik : mobilitas sign sebelum atau

Postur tubuh yang  Memverbalisasika sebelum/sesudah sesudah aktivitas
tidak stabil selama n perasaan dalam latihan dan lihat perlu dilakukan
melakukan meningkatkan respon pasien saat pemantaun untuk
kegiatan rutin kekuatan dan latihan mencegah

harian kemampuan Kaji kemampuan terjadinya resiko

Keterbatasan berpindah pasien dalam tingkat lanjut.

kemampuan  Memperagakan mobilisasi Menigkatkan

untuk penggunaan alat Ajarkan pasien aktifitas sesuai
melakukan Bantu untuk atau tenaga yang diperlukan
keterampilan mobilisasi (walker) kesehatan lain klien.

motorik kasar tentang teknik Program khusus

Keterbatasan ambulasi dapat

kemampuan Ajarkan pasien dikembangkan
untuk bagaimana untuk memenuhi
melakukan merubah posisi kebutuhan yang
keterampilan dan berikan akan aktifitas dan
motorik halus bantuan jika latihan
 
Keterbatasan diperlukan Perubahan posisi

ROM Latih pasien mencegah

Usaha yang dalam pemenuhan terjadinya
kuat untuk kebutuhan ADLs kekakuan otot
perubahan secara mandiri dan sendi

gerak sesuai Kemandirian
kemampuan dapat

Faktor yang Dampingi dan mengurangi
berhubungan : Bantu pasien saat ketergantungan
 
Kurang mobilisasi dan Pendampingan
pengetahuan bantu penuhi dapat membantu
tentang nilai kebutuhan ADLs kebutuhan klien
aktivitas fisik. pasien. sewaktu – waktu
 
Kontraktur Berikan alat Bantu diperluakan.
 
Nyeri jika klien Peralatan

Intoleransi memerlukan. mendukung

aktivitas Mengajari pasien program terapi

ROM aktif dan Latihan gerak
pasif. sendi yang

Berkolaborasi memungkinkan
dengan ahli terapi terjadinya
fisik mengenal kontraksi dan
rencana ambulasi pergerakan otot,
sesuai kebutuhan. dimana klien
menggerakan
masing-masing
persendiannya
sesuai gerakan
normal baik
secara aktif ataup
un pasif.

Program khusus
dapat
dikembangkan
untuk memenuhi
kebutuhan yang
berarti

XIII. PELAKSANAAN
No. Hari/Tanggal Implementasi Respon Hasil TTD
DX
Senin, 11

1&2 januari 2021 mengobservasi ku Ds:
ttv P : Pasien mengatakan nyeri. istiqomah

Mobilisasi baring
 Q : Pasien mengatakan nyeri
pukul 07.00– 14. 00 mengkaji skala
WIB nyeri seperti ditusuk – tusuk dan

menganjurkan
terbakar
relaksasi nafas
dalam saat nyeri R : pasien mengatakan nyeri

Latih pasien
siku kanan dan menetap
dalam
pemenuhan S : dari skala 1-10 pasien
kebutuhan
mengatakan nyeri skala 5
ADLs secara
mandiri sesuai T : sewaktu - waktu pasien
kemampuan
 merasakan nyeri
Dampingi dan

Bantu pasien Keluarga klien
saat mobilisasi mengatakan keluhan
dan bantu masih sama terasa nyeri
penuhi dan ADL mandiri dan
kebutuhan sebagian perlu bantuan

ADLs pasien. An. F mengatakan

Memberikan mampu BAB dan BAK
terapi obat sendiri hanya perlu
(Injeksi dampingan dan bantuan
cefotaxim 1gr selama di sakit.
dan injeksi 
An.F mengeluh nyeri
ketorolac 30 mg
saat siku tangan kanan
1amp)
digerakan atau tidak
sengaja tersentuh.
Do:

pasien tampak
kesakitan memegangi
area siku yang nyeri

Saat sakit aktivitas
mandiri dengan bantuan
perawat atau keluarga.

Pasien tampak
membatasi gerak area
siku tangan yang sakit

TD: 110/70mmHg

Nadi: 80 x/menit

Suhu: 36 °C

RR: 20 x/menit

spo2: 97%

Mobilisasi baring, luka
operasi tertutup kasa
tidak rembes.
Selasa , 12 januari 
1&2 2021 mengobservasi ku Ds:

ttv Pasien mengatakan nyeri Istiqomah

Mobilisasi baring berkurang
 
pukul 09.00 WIB mengkaji skala Ny. S mengatakan paham
nyeri tentang dekstrasi atau

memberikan terapi tindakan pengalihan.

obat (Injeksi Pasien mengatakan
cefotaxim 1gr dan senang
injeksi ketorolac DO:

30 mg 1amp) Tampak lebih rileks
 
Latih pasien TD: 110/70mmHg

dalam Nadi: 80 x/menit

pemenuhan Suhu: 36 °C

kebutuhan RR: 20 x/menit

ADLs secara spo2: 97%

mandiri sesuai Mobilisasi baring, luka
kemampuan operasi tertutup kasa

Dampingi dan tidak rembes.
Bantu pasien
saat mobilisasi
dan bantu
penuhi
kebutuhan
ADLs pasien.

Memberikan
terapi destraksi
dengan menonton
film

XIV. EVALUASI
No. Hari/Tanggal EVALUASI TTD
DX
Senin, 11
1&2 januari 2021 S:

P : Pasien mengatakan nyeri.

Q : Pasien mengatakan nyeri seperti ditusuk –
pukul 14.00 WIB tusuk dan terbakar

R : pasien mengatakan nyeri siku kanan Dan
menetap

S : dari skala 1-10 pasien mengatakan nyeri
skala 5

T : sewaktu - waktu pasien merasakan nyeri

Keluarga klien mengatakan keluhan masih sama
terasa nyeri dan ADL mandiri dan sebagian
perlu bantuan

An. F mengatakan mampu BAB dan BAK
sendiri hanya perlu dampingan dan bantuan
selama di sakit.

An.F mengeluh nyeri saat siku tangan kanan
digerakan atau tidak sengaja tersentuh.

O:
 pasien tampak kesakitan memegangi area siku
yang nyeri
 Saat sakit aktivitas mandiri dengan bantuan perawat
atau keluarga.
 Pasien tampak membatasi gerak area siku tangan
yang sakit
 TD: 110/70mmHg
 Nadi: 80 x/menit
 Suhu: 36 °C
 RR: 20 x/menit
 spo2: 97%

Mobilisasi baring, luka operasi tertutup kasa
tidak rembes.
A : Masalah nyeri dan mobilisasi fisik teratasi sebagian
P : Intervensi keperawatan dilanjutkan dengan

mengobservasi ku ttv

Mobilisasi baring

mengkaji skala nyeri

menganjurkan relaksasi nafas dalam saat nyeri

memberikan terapi obat (Injeksi cefotaxim 1gr
dan injeksi ketorolac 30 mg 1amp)

Memberikan terapi tambahan (destraksi dengan
menonton film)
Selasa ,
12
januari
2 2021 S: Istiqomah

Pasien mengatakan nyeri berkurang

Ny. S mengatakan paham tentang dekstrasi atau
pukul 14.00 tindakan pengalihan.

WIB Pasien mengatakan senang
O:

Tampak lebih rileks

TD: 110/70mmHg

Nadi: 80 x/menit

Suhu: 36 °C

RR: 20 x/menit

spo2: 97%

Mobilisasi baring, luka operasi tertutup kasa
tidak rembes.
A : Masalah nyeri dan mobilisasi fisik teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan

Memberikan terapi obat (Injeksi cefotaxim 1gr
dan injeksi ketorolac 30 mg 1amp)

Menjadwalkan terapi tambahan (dekstrasi sesuai
jadwal)

Anda mungkin juga menyukai