U
HIPERTENSI GESTASIONAL INDIKASI SECTIO CAESAREA (SC) DI
RUANG NIFAS PKU MUHAMMADIYAH DELANGGU
DISUSUN OLEH :
A. Identitas
Identitas Ibu Penanggung Jawab
Nama Ny. U Tn. A
Umur 32 tahun 35 tahun
Agama Islam Islam
Pendidikan SMA SMA
Pekerjaan Ibu Rumah Tangga Karyawan Swasta
Alamat Klaten Klaten
Tanggal Partus 29 Desember 2020
Jenis Partus Sectio Caesarea
B. Tahap Antisipatori
1. Status Kesehatan
a. Keluhan utama
Ibu mengatakan nyeri pada luka operasi sesar
P : Nyeri saat bergerak
Q : Seperti ditusuk
R : Daerah perut bagian bawah
S : Skala nyeri 6
T : Hilang timbul
b. Riwayat kesehatan sekarang
Pasien masuk dengan rujukan dari poli Pku Muhammadiyah Delanggu tanggal
28 Desembar 2020 pukul 11.30 dengan G2P1A0 37 minggu dengan indikasi
Hipertensi Gestasional. Tanggal 29 Desember 2020 pasien oprasi sc.
c. Riwayat kesehatan yang lalu
Pasien mengatakan mempunyai riwayat darah hipertensi
5. Riwayat Obstetri
a. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu (P1A0)
No Usia BBL H/M Jenis Penolong Komplikasi
Persalinan
1 3 Tahun 3.900 gram Hidup Sectio Caesarea Dokter -
d. Konsep diri
1) Kepuasan ibu terhadap : Ibu mengatakan merasa sangat
kelahiran puas dan lega atas kelahiran
anak keduanya
2) Penerimaan diri ibu : Ibu mengatakan menerima atas
peran barunya sebagai ibu, Ibu
merasa senang
3) Harga diri : Perubahan yang ibu rasakan
setelah mengalami persalinan,
Ibu mengatakan merasa sangat
bahagia sudah mempunyai
status baru dan tanggung
jawab baru.
Ibu merasa lebih disayang oleh
suaminya. Ada hal penting
yang dipikirkan saat ini adalah
ingin segera pulih dan sehat,
merawat bayinya di rumah
4) Kesesuaian antara : Tidak sesuai, harapan ibu
harapan dan kenyataan adalah bersalin secara
normal namun kenyataan
mengharuskan untuk SC, ibu
merasa tidak apa-apa yang
penting sehat.
D. Tahap Informal
1. Fleksibilitas
No Kegiatan ibu Ya Tidak
1 Apakah ibu mulai menyentuh bayi?
2 Apakah ibu mulai menyusui bayi?
3 Apakah ibu merawat tali pusat bayi?
4 Apakah ibu mengganti popok bayi?
5 Apakah ibu memandikan bayi?
6 Apakah ibu tampak bisa menenangkan bayi?
7 Apakah ibu mulai menggendong bayi?
2. Sikap Ibu terhadap Persalinan dan Merawat Bayi : Ibu mengatakan merasa lega
dan harus siap merawat bayinya
3. Pengalaman Melahirkan : Ibu mengatakan senang dan menikmati pengalaman
baru sebagai seorang ibu
4. Kecemasan
a. Respon ibu jika bayi sakit : Ibu mengatakan akan mencari tahu cara
melakukan pertolongan dan membawa bayi ke fasilitas kesehatan
b. Perilaku ibu saat bayi sakit : Ibu mengatakan akan berusaha memberikan rasa
nyaman kepada bayi dan mencari pengobatan untuk bayi
5. Depresi : Ibu tidak tampak diam dan menarik diri, ibu tidak tampak
menangis, hanya berkaca-kaca merasa bahagia
6. Konflik Peran : - Ibu menerima peran sebagai ibu dan akan melakukan pekerjaan
ibu juga menjalankan tugas sebagai istri dengan baik
- Jika pasien sembuh dan sudah pulih klien akan mengejarkan
pekerjaan rumah sesuai dengan tugasnya sebagai istri.
Karena klien tidak bekerja jadi waktunya bias digunakan
untuk mengurus anaknya dan pekerjaan rumah.
E. Tahap Personal
1. Maternal Role
a. Kemampuan ibu / Confident terhadap perannya :Ibu mengatakan merasa
sedikit mampu dan akan terus belajar menjalani peran barunya, namun belum
tahu tentang ASI eksklusif, cara perawatan payudara, perawatan ibu nifas dan
perawatan post operasi.
b. Kepuasan ibu : Ibu merasa puas terhadap perannya saat ini.
2. Dukungan Sosial
a. Dukungan emosi: Ibu mendapatkan dukungan emosi dari suami dan ibunya
b. Dukungan infomasi: Ibu mendapatkan dukungan informasi dari kelas ibu
hamil
c. Dukungan fisik: Ibu mendapatkan dukungan fisik dari suaminya
d. Dukungan penghargaan: Ibu mendapatkan dukungan penghargaan dari
keluarganya
3. Fungsi Keluarga
Baik sesuai dengan peran masing-masing
4. Stress (Pengalaman kehamilan atau persalinan yang membuat stress)
Stress dialami pada saat kehamilan berusia jalan 5 bulan membuat susah tidur,
tidak ada pengalaman persalinan yang membuat stress
Tanda-tanda depresi postpartum : Tidak ada
5. Dukungan suami
a. Respon suami terhadap kelahiran anak (sekarang) : Suami merasa sangat
senang, suami sangat menanti-nantikan ingin segera mempunyai anak
b. Keterlibatan suami dalam perawatan anak yang baru lahir : Suami sesekali
ikut menggendong bayinya
6. Pengkajian Budaya
a. Makanan pantangan dan anjuran bagi ibu setelah melahirkan : Tidak ada
makanan pantangan bagi ibu setelah melahirkan secara khusus.
b. Anak langsung diberikan makanan tambahan selain ASI : Tidak
1) Colostrum diberikan : Ya
2) Ibu merawat tali pusat : Belum
3) Ibu memakai stagen : Tidak
7. Pengkajian Fisik Ibu
a. Keadaan umum : Cukup
Kesadaran : Compos mentis
TTV : TD = 150/90 mmHg N = 95 kali/menit
RR = 20 kali/menit S = 36,9°C
BB = 65 Kg TB = 150 Cm
b. Mata : Konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik
c. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid
d. Dada/mammae
1) Inspeksi : Bersih, simetris, hiperpigmentasi, bentuk papila menonjol,
tidak ada pembengkakan abnormal, kolostrom/ASI keluar sedikit-sedikit.
2) Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, ada kolostrum/ASI
e. Abdomen
1) Inspeksi : Simetris, bersih, tidak ada strie, tidak hiperpigmentasi,
terdapat linea nigra, terdapat luka post SC
2) Palpasi : Terdapat nyeri tekan pada luka post SC, TFU setinggi 2 jari
dibawah pusat, keadaan luka bersih, tidak ada massa, vesika urinaria tidak
terdapat penumpukan cairan
3) Auskultasi: Terdengar bising usus
f. Genetalia
1) Vagina : Lokhe rubra
2) Perineum : Utuh, tidak terdapat episiotomi ataupun ruptur dan jahitan
g. Ekstremitas
Tidak ada edema, ada infus di tangan kanan dengan cairan RL 20 tpm
h. Pemeriksaan Penunjang
1) Hasil Laboratorium, tanggal 28 Desember 2020
PEMERIKSAAN HASIL RUJUKAN SATUAN
HEMATOLOGI
Hemoglobin 9.5 12.0 -16.0 g/dl
Lekosit 11.3 4.0 – 12.0 10^3/ul
Trombosit 223.0 150.0 – 400.0 10^3/ul
Erittrosit 3.55 4.00 – 5.00 10^6/ul
Hematokrit 28.4 37.0 – 43.0 Vol%
HITUNG JENIS
Basofil 0 0-3 %
Eosinifil 0 0-3 %
Neutrofil 87 42 – 75 %
Limfosit 7.1 20.5 – 51.1 %
Monosit 6 2–9 %
NLR 12.25 - %
MCV, MCH,MCHC
MCV 80.0 78.6 – 102.2 u *3
MCH 26.8 25.2 – 34.7 pg
MCHC 33.5 31.3 – 35.4 g/dl
GOL. DARAH /
RHESUS FAKTOR
Golongan B
Darah +
Rhesus Faktor
HEMOSTASIS 3’ 45” 2 -6 Menit
Masa 2’ 20” 1–5 Menit
Pembekuan
Masa
Pendarahan 17 10 -50 Mg/dl
KIMIA KLINIK
FUNGSI GINJAL
Ureum
8. Terapi Ibu
a. Asifiet 500mg/12jam ( oral)
Manfaat : untuk meningkatkan jumlah produksi ASI
b. Valsartan 80 mg/12 jam ( oral )
Manfaat : untuk menurunkan darah tinggi
c. Injeksi Furosemid 1A /12jam
Manfaat : untuk mengatasi tekanan darah tinggi
d. Amlodipine 500mg/24 jam
Manfaat : untuk melemaskan dinding pembuluh darah , untuk memperlancar
aliran darah ke jantung dan mengurangi tekanan darah tinggi
e. Amoxycilin 500mg/8 jam
Manfaat : untuk mengatasi infeksi bakteri
f.Asam mefenamat 500mg/8 jam
Manfaat : untuk meredakan nyeri
g. Etabion
Manfaat :untuk mencegah dan mengobati kekurangan vitamin dan mineral
seperti anemia dan membantu pembekuan darah
h. Rl 20 tpm.
9. Pengkajian Bayi
a. Apgar score lahir : 7 dan 9
b. Ukuran antropometrik : BB = 2.870 gram PB = 46 cm LK = 32 cm LD = 30
cm LLA = 9
c. Keadaan kulit :-
d. Kepala : Rambut hitam halus
e. Mata : Reflek mengedip (+), reaksi terhadap cahaya
(+)
f. Hidung : RR = 54x/menit, gerakan cuping hidung (+)
g. Telinga : Simetris, normal, respon terhadap pendengaran
baik
h. Mulut : Terdapat refleks menghisap.
i. Leher : Normal
j. Dada : HR = 147, gerakan dada mengembang dan
mengempis secara normal, ictus cordis teraba
k. Abdomen : Supel, tali pusat bersih, tidak ada pembesaran hepar dan tidak
kembung
l. Genetalia : Bersih
m. Reflek primitive
N REFLEK + -
O
1 Reflek Rooting
2 Reflek Suching
3 Reflek menggenggam
4 Reflek Moro
5 Reflek Babinski
Analgesic Administration
1. Tentukan lokasi, karakteristik,
kualitas, dan derajat nyeri sebelum
pemberian obat
2. Cek instruksi dokter tantang jenis
obat, dosis dan frekuensi
3. Cek riwayat alergi
4. Pilih analgesik yang diperlukan atau
kombinasi dari analgesik ketika
pemberian lebih dari satu
5. Tentukan pilihan analgesik tergantung
tipe dan beratnya nyeri
2 Setelah dilakukan asuhan 1. Kaji tingkat kelemahan fisik klien
keperawatan selama 3 x 24 jam di 2. Bantu klien dalam latihan gerak
harapkan mobilitas klien dapat (ambulasi dini)
teratasi dengan kriteria hasil : 3. Anjurkan keluarga untuk membantu
a. Keadaan umum baik klien dalam melakukan latihan gerak
b. Klien dapat beraktivitas 4. Anjurkan klien menghindari latihan
seperti semula fisik berlebihan
c. Dapat bergerak secara 5. Berikan penyuluhan kesehatan pada
mandiri klien dan keluarga tentang pentingnya
latihan gerak
V. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Hari/ Tgl jam No Tindakan Hasil/ Respon Ttd
DX
Selasa, 08.10 1,3 Melakukan TTV S : pasien bersedia diukur TTV Maya
29-12-2020 O:
TD : 150/90 mmHg
N : 85 kali/menit
RR : 20 kali/menit
S : 36,9°C
KU : Baik
08.15 1 Mengkaji nyeri S : pasien mengatakan nyeri Maya
perut bagian bawah
P : sectio caesarea, saat gerak
Q : seperti ditusuk – tusuk
R : abdomen bagian bawah
S : skala 6
T : Hilang timbul
O : pasien tampak menahan
Nyeri
08.30 1 Memberikan terapi obat S : pasien akan mengatakan Maya
a. Amoxycilin 500mg akan meminum obatnya
b. Asam mefenamat O : -
500mg
c. Asifiet 500 mg
d. Amlodipine 500mg
10.00 2 Membantu pasien untuk S : pasien bersedia Maya
ambulasi dini (miring O : pasien tampak melakukan
kanan dan miring kiri) miring kanan dan miring kiri
10.20 1 Mengajarkan teknik S : pasien bersedia diajarkan Maya
relaksasi nafas dalam teknik relaksasi nafas dalam
O : pasien tampak melakukan
yang di ajarkan
Rabu, 08.00 1,2 Mengkaji TTV S : pasien bersedia diukur TTV Maya
30-12-2020 O:
TD: 145/70 mmHg
N : 84 x/menit
S : 36,2
RR: 20x/menit
08.30 1,3 Memberikan terapi obat S : pasien bersedia minum obat Maya
a. Amoxycilin 500mg dan diberikan injeksi
b. Asam mefenamat O : pasien tampak meminum
500mg obat
c. Asifiet 500 mg
d. Amlodipine 500mg
08.40 3 Melakukan perawatan S : pasien bersedia dirawat luka Maya
luka O:
- pasien tampak menahan
nyeri saat dirawat luka
- keadaan luka baik tidak
ada tanda – tanda
infeksi
10.00 2 - Membantu S : pasien bersedia dibantu Maya
pasien latihan ambulasi duduk
gerak atau O : membatu pasien ambulasi
ambulasi dini duduk dan berdiri
(duduk)
- menganjurkan
keluarga untuk
membantu klien
dalam
melakukan
latihan gerak
10.30 1 Mengkaji nyeri S : pasien mengatakan nyeri Maya
perut bagian bawah berkur
P : sectio caesarea, saat gerak
Q : seperti ditusuk – tusuk
R : abdomen bagian bawah
S : skala 4
T : Hilang timbul
O : pasien tampak menahan
nyeri
13.00 2 menganjurkan keluarga S : pasien mengatakan keluarga Maya
untuk membantu membantu aktivitasnya
aktivitas pasien O : pasien sudah mampu duduk
dan berdiri mandiri
Kamis, 08.00 1,3 Melakukan TTV S : pasien bersedia Maya
31-12-2020 O:
TD: 135/70 mmHg
N : 83 x/menit
S : 36,7
RR: 20x/menit
08.15 3 - Melakukan S : pasien bersedia dirawat luka Maya
perawatan luka O:
- Mengkaji - pasien tampak menahan
kondisi luka nyeri saat dirawat luka
- keadaan luka baik tidak
ada tanda – tanda
infeksi
08.30 1,3 Memberikan terapi obat S : pasien bersedia minum obat Maya
a.Memberikan obat dan diberikan injeksi
Asifiet 500mg O : pasien tampak meminum
b.Valsantan 80 mg obat
Injeksi
Furosemid 20
mg
09.00 2 - Membantu S : pasien bersedia dibantu Maya
pasien latihan ambulasi latihan jalan
gerak atau O : pasien terlihat jalan pelan-
ambulasi dini pelan mandiri
(latihan jalan)
- menganjurkan
keluarga untuk
membantu klien
dalam
melakukan
latihan gerak
09.30 1 Mengkaji nyeri S : pasien mengatakan nyeri Maya
perut bagian bawah berkurang
P : sectio caesarea, saat gerak
Q : seperti ditusuk – tusuk
R : abdomen bagian bawah
S : skala 3
T : Hilang timbul
O:-
Selasa, 1 S : pasien mengatakan nyeri perut bagian bawah luka post Maya
29-12-2020 SC
14.00 P : sectio caesarea, saat gerak
Q : seperti ditusuk – tusuk
R : abdomen bagian bawah
S : skala 6
T : Hilang timbul
O : pasien tampak menahan nyeri
A : nyeri akut belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Mengkaji nyeri
- Memberikan terapi obat
- Pantau TTV
2 S : pasien mengatakan sudah bisa miring kanan dan miring Maya
kiri, bagian perut masih terasa kaku kan nyeri saat digunakan
untuk bergerak
O : pasien tampak terbaring ditempat tidur
A : hambatan mobilitas fisik belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
- Ambulasi duduk
- Anjurkan keluarga membantu aktivitas pasien
3 S:- Maya
O : Terdapat luka post operasi tertutup perban pada abdomen
bagian bawah
A : Risiko infeksi belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Perawatan luka
- Kaji keadaan luka dan tanda-tanda infeksi
Rabu, 1 S : pasien mengatakan nyeri berkurang Maya
30-12-2020 P : sectio caesarea, saat gerak
14.00 Q : seperti ditusuk – tusuk
R : abdomen bagian bawah
S : skala 4
T : Hilang timbul
O : pasien tampak menahan nyeri
A : nyeri akut belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Mengkaji nyeri
- Memberikan terapi obat
- Pantau TTV
2 S : pasien mengatakan sudah bisa duduk dan berdiri Maya
O : pasien tampak bisa berdiri secara mandiri
A : hambatan mobilitas fisik belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
- Ambulasi jalan
- Anjurkan keluarga membantu aktivitas pasien
3 S:- Maya
O : Luka masih tertutup balutan, tidak ada rembesan atau
pus
A : Risiko infeksi belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
- Perawatan luka
- Kolaborasi pemeberian analgesic
- Pantau keadaan luka
Kamis, 1 S : pasien mengatakan nyeri berkurang Maya
31-12-2020 P : sectio caesarea, saat gerak
14.00 Q : seperti ditusuk – tusuk
R : abdomen bagian bawah
S : skala 3
T : Hilang timbul
O : pasien tampak menahan nyeri
A : nyeri akut belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Mengkaji nyeri
- Memberikan terapi obat
- Pantau TTV
2 S : pasien mengatakan sudah bisa berjalan mandiri Maya
O : pasien duduk menggendong bayi
A : hambatan mobilitas fisik teratasi
P : pertahankan intervensi
3 S:- Maya
O : Luka masih tertutup balutan, tidak ada rembesan atau
pus
A : Risiko infeksi belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
- Perawatan luka
- Kolaborasi pemeberian analgesic
- Pantau keadaan luka
LEMBAR PENGESAHAN
MENGETAHUI
MAHASISWA