Anda di halaman 1dari 3

TUGAS SISTEM INFORMATION KEPERAWATAN

(ANALISIS JURNAL)

DISUSUN OLEH :

NAMA : RATIKA WULANDARI ZUHRI

NIM : 1710142010031

PRODI : S1 KEPERAWATAN

DOSEN PEMBIMBING : Ns. Dian Anggraini,S.Kep,M.Kep

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)


YARSI SUMATERA BARAT
TA 2017/2018
Analisis Jurnal tentang Simplicity and Completeness of Nursing Process
Satisfaction Using Nursing Management Information System at the Public
Health Service “X” Indonesia

Hasil Penelitian :

Penelitian menunjukkan peningkatan persepsi pada kelengkapan dan kesederhanaan


setelah menggunakan dokumentasi elektronik keperawatan. Kepuasan persepsi pada lima
item proses adalah penilaian, diagnosis, tujuan, evaluasi dan resume keperawatan. Intervensi
dan implementasi Keperawatan juga membaik tetapi tidak signifikan. Hasil penelitian
mendukung penelitian sebelumnya. Kepuasan sistem informasi telah diteliti pada responden
dari rumah sakit Alexandra, Rumah Sakit Universitas Nasional, NGH Polyclinic dan Rumah
Sakit Tan Tock Seng Singapura dengan menilai 4 komponen termasuk mudah digunakan,
memfasilitasi efisiensi kerja, meningkatkan kualitas layanan dan membantu. Penelitian ini
melaporkan korelasi positif antara sistem informasi yang terdengar lebih meningkatkan
kepuasan perawat, ratability lebih ditingkatkan (r = 0,736, r = 0,741), peningkatan
keterampilan (r = 0,731 r = -0,717) (Tan, Flores & Tay, 2010). Penelitian lain yang
berkaitan dengan kepuasan dilakukan untuk mengevaluasi pencitraan medis virtual yang
mengarah pada kontinuitas, peningkatan integrasi di sekitar profesi kesehatan, data klinis
dan klien. Penelitian sebelumnya menunjukkan kepuasan pengguna sangat tinggi (Sicotte,
Pare, Moreaulth & Laverdure, 2010).
Diskusi pada penelitian ini mengacu pada teori dan penelitian sebelumnya
menyimpulkan bahwa penerapan sistem informasi keperawatan mempengaruhi kepuasan
perawat. Kepuasan berkaitan dengan kompleksitas sistem, sehingga menjadi sistem yang
ramah pengguna, sederhana dan mendukung pengiriman dan kontinuitas asuhan
keperawatan (Sicotte, Pare, Moreaulth & Laverdure, 2010).
Penelitian juga menunjukkan setelah menggunakan sistem informasi keperawatan
berbasis komputer, kepuasan kesederhanaan ditingkatkan. Persepsi kesederhanaan
meningkat tetapi tidak signifikan secara statistik, kondisi ini mungkin karena adaptasi dari
sistem baru yang diperlukan waktu. Kondisi ini mungkin terkait dengan pendidikan perawat
dan sebagian besar perawat belum melakukan dokumentasi dan pelatihan komputer. Temuan
ini mirip dengan hasil penelitian sebelumnya yang melaporkan bahwa sistem baru
mengambil beberapa proses untuk diterima dengan baik di lembaga (Bloom & Huntington,
2010; Tilahun & Fritz, 2015; Whittaker, Aufdenkamp. & Tinley, 2009). Studi sebelumnya
menunjukkan bahwa pada fase adaptasi perawat sering merasa tidak puas dan stres dengan
duplikasi pekerjaan karena mereka harus melakukan dokumentasi kertas dan elektronik.
Perasaan dan perilaku ini dapat menyebabkan resistensi perawat terhadap transisi ke
dokumentasi yang terkomputerisasi
Kelebihan :

Sistem informasi keperawatan adalah bagian penting dalam asuhan keperawatan.


Implementasi sistem informasi keperawatan diperlukan untuk memastikan kesinambungan
perawatan dan meningkatkan efektivitas dan efisiensi layanan. Hasil penelitian
menunjukkan kepuasan dan persepsi perawat terhadap kelengkapan proses keperawatan
benar-benar meningkat setelah menggunakan sistem informasi keperawatan. Peneliti
menyarankan bahwa implementasi sistem informasi keperawatan di Puskesmas akan
dilanjutkan, dan penelitian lanjutan yang mendokumentasikan kualitas produk, efektivitas
dan efisiensi sistem informasi keperawatan di Puskesmas akan dilakukan.

Kelemahan :
Keterbatasan penelitian adalah jumlah responden yang mengambil sampel total dan
jumlah yang kecil. Perawat yang berpartisipasi dalam pelatihan dan pengenalan dokumentasi
elektronik tidak berpartisipasi dalam evaluasi pasca karena penyakit sehingga jumlah peserta
berkurang. Jumlah yang kecil ini membuat hasil penelitian tidak dapat digeneralisasi dalam
kondisi umum di Indonesia, tetapi dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran untuk
kondisi daerah yang hampir sama dengan Puskesmas. Jumlah dokumen yang diambil tidak
acak sehingga bias data selama pengambilan sampel dapat terjadi.

Daftar Pustaka :

http://www.internationaljournalofcaringsciences.org/docs/45_tutik_original_10_2.pdf

Anda mungkin juga menyukai