OLEH :
BINTARI AINI
YUTRI
PENGERTIAN
Solusio plasenta atau
disebut juga abruptio
placenta atau ablasio
placenta adalah separasi
prematur plasenta dengan
implantasi normalnya di
uterus (korpusuteri) dalam
masa kehamilan lebih dari
20 minggu dan sebelum
janin lahir.
KLASIFIKASI
Menurut derajat lepasnya plasenta, solusio plasenta
diklasifikasikan menjadi:
a. Solusio plasenta partsialis
b. Solusio plasenta totalis
c. Prolapsus plasenta
E. Riwayat Perkawinan
Pasien mengatakan sudah menikah ± 2 tahun dan pasien hanya memiliki suami yang
dicintainya.
F. Riwayat Menstruasi
Pasien menyatakan dalam sebulan selama 5 hari dan
lancar tetapi pada tanggal 21 Juli 2018 pasien tidak
mentruasi dan dinyatakan (+) hamil, mentruasi
pertama kali umur 12 tahun.
G. Riwayat Ginekologi
Pasien mengatakan tidak ada riwayat tumor, kista
ataupun mioma uteri.
1. Pola nutrisi
Pasien mengatakan sebelum sakit makan 3x sehari, pasien juga makan bauh-
buahan dan cemilan, sejak sakit nafsu makan menurun, pasien mengatakan ½
porsi yang diberikan, mual (-), muntah (-), minum sehari 2 gelas aqua kecil =
500 cc.
2. Pola Euminasi
Pasien mengatakan sebelum sakit tidur terganggu, kadang-kadang pasien BAB
dan BAK jarang 2 hari sekali, BAK berwarna agak kemerahan, BAB dengan
konsistensi agak lunak berwarna coklat.
5. Pola Aktivitas
Sebelum sakit pasien melakukan aktivitas mandiri,
sejak sakit aktivitas dibantu keluarga, nyeri sendi.
K. Riwayat Psikologis
Pasien mengatakan cemas dengan kondisinya dan juga kondisi
kehamilannya yang sekarang, pasien takut keguguran karena
banyak darah yang keluar, pasien tampak cemas, dan sering
menanyakan tentang kondisi kehamilannya.
L. Riwayat Sosial
Pasien mengatakan sebelum sakit akrab dengan masyarakat dan
mengikuti kegiatan sosial, sejak sakit tidak pernah, hanya
komunikasi dengan suami dan perawat, interaksi dengan pasien
satu ruangan tidak ada.
M. Riwayat Spiritual
Pasien mengatakan sebelum sakit menjalankan shalat 5 waktu
dan berdoa agar kehamilannya tidak ada masalah, sejak sakit
pasien shalat 5 waktu jarang dan berdoa demi kesembuhannya.
III. Pemerikasan Umum
a. K/U : Lemah
b. Kesadaran : Composmentis
c. TTV
Td : 110/60 mmHg
N : 88 x/i
RR : 18 x/i
S : 37 oC
d. BB : 50 kg selama dirawat
e. G1P0A0
IV. Pemeriksaan Khusus
A. Inspeksi
Kepala : bersih dan rambut berwarna hitam, ketombe tidak ada
Mata : konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Penyudara : simetris, benjolan (-), putting susu menonjol ke luar
Paru-paru : simetris, bunyi nafas teratur
Abdomen : tidak terdapat luka
Ekstremitas atas dan bawah = bisa bergerak bebas tanpa dibantu,
kekuatan otot = 5
B. Palpasi
Leopoid I : 3 jari diatas pusat
Leopoid II : puka, DJJ = 155x/i
Leopoid III : Kepala
Leopoid IV : Konvergen
V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
LABORATORIUM
Hb = 7 g/dl
ANALISA DATA
No Data Etiologi Masalah
1. DS :Pasien mengatakan keluar darah segar sejak 2 jam yang lalu terasa mulas, Perdarahan Gangguan perfusi jaringan
DO :
Keluar darah (+)
Conjungtiva anemis
Akral dingin
Hb turun
- Hb = 7 g/dl
Muka pucat dan lemas
TTV
-TD = 110/60 mmHg
-N = 88 x/i
-R = 18 x/i
-S = 37 oC
2. DS : Kontraksi uterus Nyeri Akut
Pasien mengatakan banyak keluar darah melalui vagina
Pasien mengatakan perdarahan disertai dengan rasa sakit.
DO :
Nyeri tekan uterus
DJJ = 155 x/i
TFU = 3 jari diatas pusar
Ps berdrest total
3. DS : Kurangnya pengetahuan Ansietas
- Pasien mengatakan cemas dengan kehamilannya sekarang tentang kehamilan yang
- Pasien mengatakan takut keguguran karna banyak darah yang keluar bermasalah
DO :
Pasien tampak cemas
Pasien sering menanyakan tentang kondisi kehamilannya
DIAGNOSA KEPERAWATAN