Anda di halaman 1dari 14

PEMERIKSAAN FISIK MATA

Pemeriksaan refraksi secara umum


terjadi ketidak seimbangan sistem
penglihatan pada mata sehingga
menghasilkan bayangan yang kabur.

Kelainan refraksi dapat diakibatkan


terjadinya kelainan kelengkungan kornea
dan lensa,perubahan indeks bias,dan
kelainan panjang sumbu bola mata.
AKOMODASI
• Adalah: Kemampuan lensa di dalam mata untuk
mencembung yang terjadi akibat kontraksi otot
siliar,akibatnya daya pembiasan lensa yang
mencembung bertambah kuat.
• Mata akan berakomodasi bila bayangan benda
difokuskan di belakang retina.
• Bila sinar jauh tidak difokuskan pada retina seperti
pada mata dengan kelainan refraksi hipermetropia
,maka mata tsb akan berakomodasi terus menerus
walaupun letak bendanya jauh,dan pada keadaan ini
diperlukan fungsi akomodasi yang baik.
Kekuatan akomodasi ditentukan
dengan satuan Dioptri(D),lensa 1 D
mempunyai titik fokus pada jarak 1
meter.
JENIS2 KELAINAN REFRAKSI:
• 1. MIOPIA
• Disebut juga rabun jauh karena
berkurangnya kemampuan melihat jauh ,tapi
dapat melihat dekat lebih baik.Miopia terjadi
jika kornea (terlalu cembung) dan lensa
(kecembungan kuat)berkekuatan lebih atau
bola mata terlalu panjang sehingga titik
fokus sinar yang dibiaskan akan terletak di
depan retina
• Miopia ditentukan dengan lensa negatif dalam
dioptri.Klasifikasi miopia antara lain:
• Ringan(3 diopri)
• Sedang(3-6 Dioptri)
• Berat(6-9 Dioptri)
• Sangat berat(> 9 Dioptri)
• Gejala dari miopia antara lain:
1. Penglihatan kabur melihat jauh dan jelas
pada jarak tertentu/dekat
2. Selalu ingin melihat dengan mendekatkan
benda yang dilihat pada mata
3. Gangguan dalam pekerjaan
4. Jarang sakit kepala
 Koreksi mata miopia dengan memakai lensa
minus/negatif ukuran teringan yang sesuai
untuk mengurangi kekuatan daya pembiasan di
dalam mata
 Biasanya pengobatan dengan kaca mata dan
lensa kontak,dimana setiap 1 Dioptri akan
memberikan kesan pengecilan benda 2%
 Pada keadaan tertentu ,miopia dapat diatasi
dengan pembedahan pada kornea antara lain
keratotomi radial,keratektomy fotorefraktif
 Laser Asissted In Situ Interlamelar
Keratomilieusis(LASIK)
2. HIPERMETROPIA.
• Pasien hipermetropia disebut juga dengan pasien rabun
dekat.
• Hipermetropia adalah keadaan mata yang tidak
berakomodasi memfokuskan bayangan di belakang retina.
• Hipermetropia terjadi jika kekuatan yang tidak sesuai
antara panjang bola mata dan kekuatan pembiasan kornea
dan lensa lemah sehingga titik fikus sinar terletak di
belakang retina.
• Hal ini dapat disebakan oleh penurunan panjang sumbu
bola mata (hipermetropia aksial) seperti yang terjadi pada
pada kelainan bawaan tertentu atau penurunan indeks bias
refraktif(hipermetropia refraktif)seperti afakia atau tidak
mempunyai lensa.
• Pada mata hipermetropia dirasakan rasa sakit
kepala terutama di dahi,silau dan kadang
juling/melihat ganda.
• Biasanya pasien mengeluh matanya lelah dan
sakit karena terus menerus harus berakomodasi
untuk melihat atau memfokuskan bayangan yang
terletak pada retina.
• Pada pasien yang banyak membaca atau
mempergunakan matanya ,terutama pada usia
yang telah lanjut akan memberikan keluhan
kelelahan setelah membaca,keluhan tersebut
berupa sakit kepala ,mata terasa pedas dan
tertekan.
• Mata dengan hipermetropia akan
memerlukan lensa cembung atau konveks
untuk mematahkan sinar lebih kuat kedalam
mata
• Koreksi hipermetropia adalah diberikan
koreksi lensa positif maksimal yang
memberikan tajam penglihatan secara normal.
• Pasien dengan hipermetropia sebaiknya
diberikan kacamata lensa positif terbesar yang
masih memberikan tajam penglihatan
maksimal
3. ASTIGMATISMA
• Astigmata terjadi jika kornea dan lensa
mempunyai permukaan yang rata atau tidak rata
sehingga tidak memberikan satu fokus titik api.
• Sebahagian bayangan akan dapat terfokus pada
bagian depan retina sedangkan sebagian lain
sinar difokuskan di belakang retina.
• Mata dengan astigmatisma dapat dibandingkan
dengan melihat melalui gelas dengan air yang
bening
• Bayangan yang terlihat dapat menjadi terlalu
besar,kurus ,terlalu lebar atau kabur
• Keluhan pasien dengan mata astigmat adalah:
• Melihat jauh kabur sedangkan melihat dekat
lebih baik
• Melihat ganda dengan satu atau kedua mata
• Melihat benda yang bulat menjadi lonjong
• Sakit kepala
• Mata tegang dan pegal
• Koreksi mata astigmat adalah dengan memakai
lensa dengan kekuatan yang berbeda.
4. PRESBIOPIA
• Yaitu perkembangan normal yang berhubungan
dengan usia,
• Yaitu akomodasi untuk melihat dekat perlahan-
lahan berkurang
• Presbiopia terjadi akibat penuaan pada lensa
(lensa makin keras sehingga elastisitas
berkurang),dan daya kontraksi otot akomodasi
berkurang.
• Mata sukar berakomodasi karena lensa sukar
memfokuskan sinar pada saat melihat dekat
•TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai