Anda di halaman 1dari 6

HIPERMETROPI

Disusun Oleh :

Astrid Kusuma Dewi


Adhi Nur Fadillah
Deni Irawan
Irma Amalia
DEFINISI

Hipermetropi atau rabun dekat adalah cacat mata yang mengakibatkan


seseorang tidak dapat melihat benda pada jarak dekat. Rabun dekat atau dikenal
dengan hipermetropi merupakan keadaan gangguan kekuatan pembiasan mata,
yang mana pada keadaan ini sinar sejajar jauh tidak cukup dibiaskan sehingga titik
fokusnya terletak di belakang retina. Hipermetrop terjadi apabila berkas sinar sejajar
difokuskan di belakang retina. Titik dekat penderita rabun dekat akan bertambah,
tidak lagi sebesar 25 cm tapi mencapai jarak tertentu yang lebih jauh. Penderita rabun
dekat hanya dapat melihat benda pada jarak yang jauh.
PENYEBAB

Mata hipermetropi disebabkan oleh keadaan fisik lensa mata yang terlalu
pipih atau tidak dapat mencembung dengan optimal, oleh sebab itu bayangan
yang dibentuk lensa mata jatuh di belakang retina. Rabun dekat dapat tolong
menggunakan kaca mata lensa cembung, yang berfungsi untuk
mengumpulkan sinar sebelum masuk mata, sehingga terbentuk bayangan
yang tepat jatuh di retina.
MANIFESTASI KLINIS
1. Penglihatan tidak nyaman (asthenopia)
2. Akomodasi akan lebih cepat lelah terpaku pada suatu level tertentu dari ketegangan.
3. Bila 3 dioptri atau lebih, atau pada usia tua, pasien mengeluh penglihatan jauh kabur.
4. Penglihatan dekat lebih cepat buram, akan lebih terasa lagi pada keadaan kelelahan,
atau penerangan yang kurang.
5. Sakit kepala biasanya pada daerah frontal dan dipacu oleh kegiatan melihat dekat
jangka panjang. Eyestrain
6. Sensitive terhadap cahaya
7. Spasme akomodasi, yaitu terjadinya cramp m. ciliaris diikuti penglihatan buram
intermiten
PEMERIKSAAN PENUNJANG

• Pemeriksaan penunjang adalah ophtalmoscope.


• Hasilnya : media dan fundus serta selaput yang dalam keadaan normal tidak
bisa dilihat, dengan opthalmoscope akan terlihat. Sehingga bisa diketahui
kelainan yang ada.
PENGOBATAN

Hipermetropia bisa diatasi dengan pemberian lensa koreksi (kacamata atau lensa
kontak) berkekuatan positif di depan sistem optis bola mata, atau bisa juga dengan
tindakan operatif (Keratektomi & LASIK).

Pada hipermetropia fakultatif, pemberian lensa koreksi akan memberikan


kenyamanan penglihatan, meskipun tanpa lensa koreksi ia masih memiliki ketajaman
penglihatan yang normal. Pada hipermetropia absolut, pemberian lensa koreksi (atau
dengan tindakan operatif) adalah hal yang sudah sangat diperlukan.

Anda mungkin juga menyukai