Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

PADA TN. A DENGAN DIAGNOSA DIABETES MELITUS

Dosen Pembibing : Widyoningsih., M.Kep., Ns.Sp.Kep.Kom

Di Susun Oleh :

1. Astrid Kusuma Dewi


2. Moly Levia Lestari

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

STIKES AL IRSYAD AL ISLAMIYYAH CILACAP

TAHUN 2018
I. DATA UMUM
1. Nama Kepala Keluarga ( KK ) : H. Abdul Salam
2. Usia : 63 tahun
3. Pendidikan : SD Sederajat
4. Pekerjaan : Petani dan pedagang
5. Alamat : Jl. Dondong RT V / RW V
6. Kompisisi anggota keluarga :
No Nama Jenis Hubungan Umur Pendidikan Pekerjaan
Kelamin dengan
KK
1 Tn. A Laki-laki Kepala 63 SD Petani
Keluarga Tahun
2 Ny. J Perempuan Istri 64 Tidak IRT
Tahun sekolah
3 Ny. M Perempuan Anak 41 SMA Juru
Tahun Masak
4 Tn. S Laki-laki Anak 39 SMA Supir
Tahun
5 Ny. T Laki-laki Anak 37 SMA Proyek
Tahun
6 Ny. N Laki-laki Anak 34 SMA Proyek
tahun

7. Tipe Keluarga : Nuclear Family ( Keluarga Inti) :


Terdiri dari Ayah, Ibu, dan anak. Di sertai menantu dan cucu
8. Suku Bangsa : Jawa
9. Agama : Islam

10. Status sosial ekonomi keluarga :

Penghasilan keluarga bapak “A” di dapatkan dari hasil penjualan pissng setiap
harinya di pasar dan hasil dari panenan padi di sawah
11. Aktivitas rekreasi keluarga :
Kumpul bersama keluarga dengan kluarga lain dengan cara duduk santai dan
kumpul bersamaan karena rumahnya saling berdekatan

II. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga


12. Tahap perkembangan keluarga saat ini :
Anak tertua berusia 41 tahun, saat ini anak tersebut sudah berkeluarga
memiliki 1 anak sebagai cucu klien. Jadi, keluarga berada pada tahap keluarga
dengan usia dewasa, dengan tugas perkembangan pengembangan terhadap
dewasa, memelihara komunikasi terbuka.
13. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi :
Keluarga belum mampu mengelola kesehatan keluarganya, keluarga belum
mampu memodifikasi lingkungan, dan keluarga juga belum bisa merawat
kesehatan keluarga.
14. Riwayat kesehatan keluarga saat ini :
Menurut Bapak “A” tidak ada keluhan apapun dalam keadaan sehat, dan ibu
“J” juga dalam keadaan sehat. Beserta anggota keluarga yang lain anak dan
cucu dalam keadaan sehat tidak ada keluhan apapun.
15. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya
Riwayat penyakit keluarga bapak Abdul mengatakan bahwa adik kandung dari
bapak “A” terkena penyakit DM dan saat ini tinggal bersama anak dan
suaminya. Dan riwayat keluarga dari Ibu “J” tidak ada yang terkena penyakit
DM seperti yang bapak “A” derita.

III. Data Lingkungan


1. Karakteristik rumah
Status rumah yang di tempati saat ini adalah rumah milik sendiri
2. Karakteristik tetangga dan komunitasnya :
Tetangga sebalah kanan dan kiri rumah bapak “A” sangat mengenal dan akrab
karena merupakan anggota keluarga yang lain seperti anak dan cucu dan
saudara dekat bapak “A” dan komunikasi dengan keluarga juga baik.
3. Mobilitas georgrafis keluarga
Keluarga ini tidak pernah pindah rumah setelah menikah, menetap di Jl.
Dondong RT/RW 5/5 Karang Kandri. Bapak berjualan pisang di pasar dan
bertani. Dan ibu setiap harinya di rumah dan menjadi seorang Ibu Rumah
Tangga mengasuh anaknya tetapi kini anaknya sudah dewasa dan sudah
berumah tangga semua.
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat.
Keluarga bapak “A” selalu mengikuti kegiatan yang ada di lingkungan sekitar
rumah bapak “A” dan interaksi antar keluarga juga baik dengan masyarakat
lainnya.
5. Sistem pendukung keluarga
Saat ini keluarga bapak “A” tidak ada yang sakit, sehat semua. Namun ibu
pernah mengalami maag akut, dan bapak menderita DM selain itu juga
keluarga tersebut sering mengikuti cek kesehatan gratis dari PLTU dan
mendapatkan obat gratis untuk menurunkan gula darah

IV. Status Keluarga


1. Struktur Peran
Peran kepala keluarga mencari nafkah, tugas istri merawat anak, pendidikan
anak dilakukan bersama. Tetapi pendidikan anak sudah terpenuhi dan saat ini
anak sudah berumah tangga dan bekerja masing-masing dan mencari nafkah
sendiri untuk keluarga tiap-tiap anak.
2. Nilai atau norma keluarga
Nilai dan norma yang berlaku dikeluarga menyesuaikan dengan nilai agama
yang dianut dan norma yang berlaku di lingkungannya. Norma keluarga yang
berkaitan dengan kesehatan adalah bila ada keluarga yang sakit hanya
dibelikan obat diwarung/toko terdekat. Sedangkan jika anak yang kecil dibawa
ke posyandu. Dalam setiap hari keluarga menjalani hidup dengan tuntunan
agama islam.
3. Pola Komunikasi Keluarga
Pola komunikasi keluarga dilakukan secara terbuka,bahasa yang dipakai setiap
hari adalah bahasa jawa. Frekuensi komunikasi antar anggota keluarga cukup
baik.
4. Struktur kekuatan keluarga
Pengendali keluarga adalah bapak ”A” sebagai kepala keluarga,keputusan
diambil seharusnya oleh kepala keluarga, akan tetapi karena kesibukan bapak
”A” maka pengambilan keputusan yang mendesak diambil alih oleh ibu ”J”.
V. Fungsi Keluarga
1. Fungsi Ekonomi
Keluarga dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari. Kesehariannya memakan
maksimal 3 kali sehari dan Bapak “A” mengatakan tidak kekurangan dalam
hal pangan.
2. Fungsi mendapatkan status sosial
Keluarga tidak mempermasalahkan status sosial di lingkungan masyarakat
3. Fungsi Pendidikan
Orang tua mampu menyekolahkan anak-anaknya hingga SMA dan saat ini
cucu dari bapak “A” ada yang sudah sekolah dan ada juga yang belum sekolah
karena belum cukup umur
4. Fungsi sosialisasi
Interaksi antar anggota keluarga sering dilakukan karena lokasi rumah sangat
berdekatan dan berhadapan. Begitu juga dengan masyarakat sekitarnya.
5. Fungsi pemenuhan ( perawatan/pemelihatraan kesehatan)
a. Mengenal masalah kesehatan
Keluarga tidak mengenal masalah kesehatan yang dialami oleh bapak ”A”
(DM) setelah bapak “A” dibawa ke dokter umum untuk pemeriksaan rutin
baru bapak tahu bahwa Bapak “A” menderita DM atau gula darah tinggi.
b. Mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan
Untuk masalah kesehatan yang di alami keluarga Bapak “A” belum bisa
mengambil keputusan dengan baik. Hanya saja jika bapak “A” merasakan
pusing hanya di belikan obat warung saja.
c. Kemampuan merawat anggota keluarga yang sakit
Keluarga hanya dapat merawat anggota keluarga yang sakit dengan
semampunya dengan dibelikan obat warung saja dan tidak ada penanganan
lebih lanjut.
d. Kemampuan keluarga memelihara/memodifikasi lingkungan yang sehat
Keluarga masih belum tahu apa itu penyakit DM dan kenaikan kadar gula
darah sehingga keluarga dalam memasak dan membuat minuman masih
menggunakan gula yang cukup banyak sehingga Bapak “A” masih terus
mengkonsumsi gula yang banyak setiap harinya dan tidak di tekan kadar
gula tiap harinya
e. Kemampuan menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan
Keluarga mau membawa anggota keluarga yang sakit ketempat pelayanan
kesehatan yang lebih tinggi (puskesmas/rumah sakit/dokter umum) karena
jaraknya yang cukup dekat dengan rumah.
6. Fungsi Religius
Keluarga menjalankan ibadah solat lima waktu setiap harinya dan spiritualnya
baik dan dijalankan dengan sesuai aturan
7. Fungsi Religius
Kelurga biasa berdoa untuk meminta kesehatan dan lain-lain setelah selesai
menjalankan ibadah sholat.
8. Fungsi Rekreasi
Keluarga jarang melakukan rekreasi di dalam maupun luar kota tempat
tinggalnya secara bersama-sama, mereka pergi ke luar kota hanya pada saat
lebaran. Sehari-hari hanya menonton Televisi bersama.
9. Fungsi Reproduksi
Keluarga mengatakan tidak ingin mempunyai anak lagi. Ibu “J” mengatakan
sudah menopose. Jumlah anak 4 orang, 3 wanita dan 1 laki-laki, jarak anak
pertama dan kedua 3 tahun, jarak anak kedua dan ketiga 2 tahun dan jarak
ketiga dan keempat 4 tahun
10. Fungsi Afektif
Keluarga mengajarkan agar anak dalam bersikap saling menghormati antar
anggota keluarga.
VI. Stres dan Koping Keluarga
1. Stresor jangka pendek dan panjang
Bapak “A” mengatakan tidak ada masalah keluarga yang membebani
keluarganya saat ini.
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah
Keluarga jika mengatasi masalah selalu di konsultasikan pada petugas
kesehatan terdekat, tetapi saat ini keluarga tidak ada masalah apapun.
3. Strategi Koping yang di gunakan
Jika ada masalah didalam keluarga bapak “A” di kumpulkan dan di
musyawarahkan bersama dengan keluarga yang bersangkutan
4. Strategi adaptasi disfungsional
Keluarga selalu menyelesaikan masalahnya dengan cara bermusyawarah
bersama dengan anggota keluarga.
VII. Harapan Keluarga terhadap Asuhan Keluarga
Keluarga mengharapkan mampu mengenal masalah dan mengetahui bagaimana
cara merawat dan meminimalisir kadar gula darah agar tidak tinggi. Serta
mengetahui makanan dan minuman apa saja yang boleh dikonsumsi dan tidak
boleh dikonsumsi

ANALISA DATA
NO DATA PROBLEM ETIOLOGI
1 DS: Resiko ketidakefektifan
 Pasien mengatakan jika perfusi jaringan perifer
gula tinggi kakinya
kesemutan
 Pasien mengatakan
matanya kurang jelas
untuk melihat jarak jauh
( blur )
DO: -

2 DS: Resiko ketidakstabilan Penyakit yang di


 Klien mengatakan tidak kadar glukosa darah derita
mengikuti pola diet
diabetes
 Klien mengatakan sering
BAK setiap malam
 Klien mengatakan ketika
cek gula hasilnya naik
turun.
DO :
 TD : 120/80
 GDS : 276
 BB : 72 kg

3 Ds : Ketidakefektifan Ketidakmampuan

 Keluarga mengatakan pemeliharaan kesehatan keluarga merawat

tidak tahu tentang cara di keluarga anggota keluarga

membuat obat tradisional dengan Diabetes

Diabetes Mellitus Mellitus

 Keluarga mengatakan
tidak tahu tentang
makanan apa saja yang
yang harus dihindari.
 Keluarga mengatakan
belum hafal gerakkan
senam kaki diabetes
mellitus

Do :
 Keluarga terlihat
bingung
Data Diagnosa keperawatan Noc Nic

Kode Diagnosa Kode Hasil Kode Intervensi


Data Pendukung individu Diabetes Melitus
 Diabetes mlitus 00228 Resiko 0407 Perfusi jaringan perifer 2260 Management Sensasi
 Kurang gerak ketidakefektifan perifer
 Kesemutan perfusi jaringan No Indikator IR ER 1. Identifikasi
 Kelemahan otot perifer 1. Nyeri di 3 5 penyebab
 Hipertensi ujung kaki perubahan
 Kurang pengetahuan dan tangan sensasi yang
tentang faktor resiko 2. Suhu kulit 3 5 terjadi
 Kurang pengetahuan ujung kaki
dan tangan 2. Ajarkan senam
tentang proses
3. Kelemahan 3 5 kaki diabetes
penyakit
otot
4. Kerusakan 3 5 3. Monitor
kulit kepatuhan
individu
terhadap
program latihan

4. Libatkan
keluarga saat
program latihan
( senam kaki
diabetes )

 Diabetes Melitus 00179 Risiko Pengetahuan : 4120 Hyperglikemia


 Sering BAK pada ketidakstabilan no Indikator IR ER management
malam hari kadar glukosa 1. Tindakan 3 5
darah yang di 1. Memantau kadar
 Sering haus dan lapar ambil dalam glukosa darah,
mengatasi seperti yang
 Kelemahan glukosa ditunjukkan
darah 2. Pantau tanda-tanda
 Kulit kering 2 Pentingnya 3 5 dan gejala
menjaga hiperglikemia :
kadar poliuria, polidipsia,
glukosa polifagia, lemah,
darah dalam kelesuan, malaise,
kisaran target mengaburkan visi,
3 Rencana 2 5 atau sakit kepala
makan yang 3. Memantau tekanan
di anjurkan darah dan denyut
nadi ortostatik,
seperti yang
ditunjukkan
4. Mengidentifikasi
kemungkinan
penyebab
hiperglikemia

Data pendukung masalah keluarga dengan DM


 Keluarga tidak 0080 Ketidakefektifan 1831 Keluarga mampu mengenali 5602 Keluarga mampu mengenal
mampu pemeliharaan masalah tentang pengetahuan masalah : fisiologis dan
melakukan kesehatan di kesehatan dan perilaku : perubahan gaya hidup
perawatan keluarga Pendidikan proses penyakit
1. Kaji tingkat pengetahuan
 Keluarga tidak No Indikator IR ER pasien terkait dengan
mampu 1 Faktor penyebab 3 5 proses penyakit
menghindari 2 Tanda dan 3 5 2. Jelaskan patofiologi
factor resiko gejala penyakit penyakit dan bagaimana
 Keluarga tidak awal hubungannya dengan
mengerti tentang 3 Modifikasi 3 5 anatomi dan fisiologi,
penyebab dan aktivitas harian sesuai kebutuhan
tanda gejala 4 Strategi 3 5 3. Review pengetahuan
diabetes mengelola nyeri pasien mengenai
 Keluarga tidak 5 Modifikasi diet 3 5 kondisinya
mengetahui 6 Penggunaan alat 3 5 4. Kenali pengetahuan pasien
dampak arthritis bantu yang mengenai konsisinya

 Tidak mampu benar 5. Jelaskan tanda dan gejala

menyiapkan umum dari penyakit,

lingkungan sesuai kebutuhan

dengan baik 1606 5250 1. Kaji pengetahuan


seperti lantai Keluarga mampu memutuskan keluarga tentang cara
licin,penerangan untuk meningkatkan atau merawat dan makanan
kurang memperbaiki kesehatan yang tidak boleh
dimakan pada penyakit
No Indikator IR ER diabetes mellitus
2. Berikan penyuluhan
1 Mengerti 3 5 kesehatan tentang cara
tentang merawat dan makanan
makanan yang yang tidak boleh
harus dihindari. dimakan pada diabetes
2 Dapat merawat 3 5 mellitus.
anggota 3. Libatkan keluarga
keluarga yang terdekat untuk
menderita memberikan support.
diabetes
mellitus
IMPLEMENTASI
NO Diagnosa Tanggal/ jam Implementasi Evaluasi Formatif TTD
Resiko Kamis, 20 Des 1. Mengidentifikasi penyebab perubahan S :
1 ketidakefektifan 2018 sensasi yang terjadi - klien mengatakan jika kadar gula
perfusi jaringan darah sedang tinggi, klien merasa
perifer kesemutan pada kaki
O:-

2. Mengajarkan senam kaki diabetes S:-


O:
- Pasien tampak antusias dengan
senam yang kami ajarkan dan pasien
mengikuti setiap gerakan yang kami
arahkan.

3. Melibatkan keluarga saat program S : -


latihan ( senam kaki diabetes ) O:
- Istri pasien juga tampak antusias
dengan senam yang kami ajarkan.
Dan memberi semangat kemana
suaminya (klien)

2 Risiko Kamis, 20 Des


ketidakstabilan 2018 1. Pantau tanda-tanda dan gejala S :
kadar glukosa
hiperglikemia : poliuria, polidipsia, - Klien mengatakan bahwa sering
darah
polifagia, lemah, kelesuan, malaise, sekali BAK di malam hari ( sekitar
mengaburkan visi, atau sakit kepala 4-5 x/hari ) dan sering merasa lapar
O:-
2. Memantau tekanan darah dan denyut S : -
nadi ortostatik, seperti yang O :
- TD : 110/90
ditunjukkan
- GDS : 280

S:
3. Mengidentifikasi kemungkinan - keluarga klien mengatakan, klien
penyebab hiperglikemia tidak bisa menjaga pola makannya,
dan tidak bisa sedikit mengurangi
konsumsi gula
O:-

3 Ketidakefektifan
pemeliharaan Kamis, 20 Des
kesehatan di 2018 1. Kaji pengetahuan keluarga tentang cara S :
keluarga merawat dan makanan yang tidak - Keluarga pasien mengatakan
boleh dimakan pada penyakit diabetes keluarga tidak tahu makanan apa
mellitus saja yang tidak boleh dikonsumsi
dan yang boleh di konsumsi
O:
- Klien tampak bingung. Selanjutnya
kami menjelaskannya.

2. Berikan penyuluhan kesehatan tentang S : -


cara merawat dan makanan yang tidak O :
boleh dimakan pada diabetes mellitus. - Klien memahami apa yang kami
jelaskan.
3. Libatkan keluarga terdekat untuk
memberikan support S:
- Keluarga pasien mengatakan
keluarga mendukung untuk
kesembuhan pasien. Hanya saja
pasien yang tidak bisa di beritahu (
ngeyel )
O:-

No Tanggal/jam Dx Keperawatan Evaluasi SOAP Paraf


1 Jumat, 21 Resiko ketidakefektifan perfusi S :
jaringan perifer
Desember 2018 - klien mengatakan jika kadar gula
darah sedang tinggi, klien merasa
kesemutan pada kaki
O:
- Pasien tampak antusias dengan senam
yang kami ajarkan dan pasien
mengikuti setiap gerakan yang kami
arahkan.
- Istri pasien juga tampak antusias
dengan senam yang kami ajarkan. Dan
memberi semangat kemana suaminya
(klien)

A : Masalah teratasi
No Indikator IR ER
1. Nyeri di 5 5
ujung kaki
dan tangan
2. Suhu kulit 5 5
ujung kaki
dan tangan
3. Kelemahan 5 5
otot
4. Kerusakan 5 5
kulit

P : Masalah teratasi
2 Jumat, 21 Risiko ketidakstabilan kadar S:
glukosa darah
Desember 2018 - Klien mengatakan bahwa sering sekali
BAK di malam hari ( sekitar 4-5 x/hari
) dan sering merasa lapar
- keluarga klien mengatakan, klien tidak
bisa menjaga pola makannya, dan
tidak bisa sedikit mengurangi
konsumsi gula

O:
- TD : 110/90
- GDS : 280

A : Masalah teratasi
No Indikator IR ER
1. Tindakan 5 5
yang di
ambil dalam
mengatasi
glukosa
darah
2 Pentingnya 5 5
menjaga
kadar
glukosa
darah dalam
kisaran target
3 Rencana 5 5
makan yang
di anjurkan

P : Masalah teratasi
3 Jum’at 21 Ketidakefektifan pemeliharaan S:
kesehatan di keluarga
Desember 2018 - Keluarga pasien mengatakan keluarga
tidak tahu makanan apa saja yang
tidak boleh dikonsumsi dan yang
boleh di konsumsi
- Keluarga pasien mengatakan keluarga
mendukung untuk kesembuhan
pasien. Hanya saja pasien yang tidak
bisa di beritahu ( ngeyel )

O:
- Klien tampak bingung. Selanjutnya
kami menjelaskannya.
- Klien memahami apa yang kami
jelaskan.

A : Masalah teratasi sebagian


No Indikator IR ER
1 Mengerti 5 5
tentang
makanan yang
harus dihindari.
2 Dapat merawat 4 5
anggota
keluarga yang
menderita
diabetes
mellitus

P : Masalah teratasi

Anda mungkin juga menyukai