Anda di halaman 1dari 17

GIZI SEIMBANG ANAK SEKOLAH

Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah


Gizi Diet
DISUSUN OLEH :
1. Andrye Pelita Zam Zam M
2. Riyan Deni Setiawan
3. Elis Susilawati
4. Astrid Kusuma Dewi
5. Eling Sugatri
6. Nadiah Rianto

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN

STIKES AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH CILACAP

TAHUN 2016/2017

1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Tim Penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat-Nya
yang telah dilimpahkan kepada Tim Penulis sehingga Tim Penulis dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “ Gizi Seimbang ” yang merupakan salah satu tugas terstruktur Bahasa Indonesia
pada semester satu.
Dalam makalah ini kami membahas mengenai bagaimana mengidentifikasikan masalah
tulisan, latar belakang, tujuan dan manfaat penulisan, mengindentifikasi kerangka teori,
formulasi isi tulisan dan bagaimana membuat kesimpulan dan saran dalam pendidikan.
Dalam menyelesaikan makalah ini, Tim Penulis telah banyak mendapat bantuan dan
masukan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini Tim Penulis ingin
menyampaikan terima kasih kepada :
1. Ibu Sujiati selaku Dosen mata kuliah Gizi dan Diet STIKES Al-Irsayd Al Islamiyah
Cilacap yang telah memberikan tugas mengenai “Cara Membuat Makalah yang Baik dan
Benar” ini sehingga pengetahuan Tim Penulis dalam penulisan makalah ini makin
bertambah dan hal itu sangat bermanfaat bagi penyusunan Karya Tulis Ilmiah kami di
kemudian hari.
2. Pihak-pihak yang tidak dapat Penulis sebutkan satu persatu yang telah turut membantu
sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dalam waktu yang tepat.
Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, namun
demikian telah memberikan manfaat bagi Tim Penulis.Akhir kata Tim Penulis berharap makalah
ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Kritik dan saran yang bersifat menbangun akan Tim
Penulis terima dengan senang hati.

Cilacap, 23 November 2016

Kelompok 3

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
KATA PENGANTAR..................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
A. Latar Belakang..................................................................................... 1
B. Tujuan................................................................................................. 1
C. Manfaat................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN............................................................................... 3
A. Pengertian Gizi Dan Usia Anak Sekolah............................................. 3
B. Fungsi Gizi Untuk Anak Sekolah....................................................... 3
C. Asupan Makanan untuk Anak Usia Sekolah...................................... 3
D. Faktor Yang Mempengaruhi Gizi Pada Anak Sekolah........................ 7
E. Gangguan Gizi Pada Anak Sekolah.................................................... 8
F. Upaya Peningkatan Gizi Pada Anak Sekolah.................................... 10
BAB III PENUTUP......................................................................................... 11
A. Kesimpulan.......................................................................................... 11
B. Saran................................................................................................... 11
LAMPIRAN-LAMPIRAN.............................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 14

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara
normal melalui proses digesti,absobsi,transportasi,penyimpanan,metabolism dan pengeluaran zat
– zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan ,pertumbuhan dan fungsi normal
dari organ – organ,serta menghasilkan energy.
Tak satu pun jenis makanan yang mengandung semua zat gizi,yang mampu membuat
seseorang untuk hidup sehat,tumbuh kembang dan produktif.Oleh karena itu,setiap orang perlu
mengkonsumsi aneka ragam makanan.
Makanan yang beraneka ragam sangat bermanfaat bagi kesehatan.apalagi untuk anak
dalam masa sekolah,makanan merupakan sumber untuk membuat anak cerdas.
Kesehatan yang paling diperhatikan oleh WHO (World Healt Organization) adalah
kesehatan ibu hamil dan anak. Untuk itu keduanya diperhatikan detile untuk masalah asupan gizi
dan konsumsi makanan sehari-harinya.inilah yang mendorong kami untuk member makalah
tentang gizi anak sekolah.(istiqomah,2008)

B. TUJUAN
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan peniulisan makalah ini adalah:
1. Mengetahui apa pengertian gizi dan usia anak sekolah.
2. Mengetahui fungsi gizi untuk anak usia sekolah.
3. Mengetahui apa saja asupan makanan untuk anak usia sekolah.
4. Mengetahui Faktor Yang Mempengaruhi Gizi Pada Anak Sekolah.
5. Mengetahui Gangguan Gizi Pada Anak Sekolah.
6. Mengetahui bagaimana Upaya Peningkatan Gizi Pada Anak Sekolah.

4
C. MANFAAT
Makalah ini diharapkan bermanfaat bagi pihak-pihak berikut:
1. Bidan
Bagi bidan, makalah ini bisa menjadi bahan masukan bahwa gizi anak sekolah adalah
sangat penting dan memrlukan perhatian lebih, dan sangat menunjang untuk kelansungan karier
bidan.
2. Mahasiswa
Bagi mahasiswa, makalah ini bisa menjadi bahan masukan bahwa materi gizi untuk
anak usia sekolah sangat dibutuhkan untuk kelak menjadi seorang bidan yang berwawasan luas.
3. Masyarakat
Bagi masyarakat, khususnya untuk para ibu diharapkan dapat memperhatikan gizi
anaknya, terutam yang masih berusia sekolah yang sangat membutuhkan asupan gizi yang
banyak untuk pertumbuhannya.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN GIZI DAN USIA ANAK SEKOLAH


1.​ P
​ engertian Gizi

Gizi merupakan ilmu terapan yang mempergunakan berbagai disiplin ilmu dasar, seperti
Biokimia, Biologi, Ilmu hayat (fisiologi), ilmu penyakit (pathologi), dan beberapa lagi.
Sedangkan definisi gizi sekarang menjadi ilmu yang mempelajari hal ihwal makanan, dikaitkan
dengan kesehatan tubuh.
2.​ P
​ engertian Usia Anak Sekolah

Berikut adalah beberapa tentang pengertian usia anak sekolah:


a.​ UU no 20 tahun 2002 tentang Perlindungan anak dan WHO yang dikatakan masuk usia anak

adalah sebelum usia 18 tahun dan yang belum menikah


b.​ A
​ merican Academic of Pediatric tahun 1998 memberikan rekomendasi yang lain tentang batasan

usia anak yaitu mulai dari fetus (janin) hingga usia 21 tahun.
c.​ Batas usia anak tersebut ditentukan berdasarkan pertumbuhan fisik dan psikososial,

perkembangan anak, dan karakteristik kesehatannya.


d.​ P
​ embagian golongannya:

1. Taman kanak-kanak (pra sekolah usia 4-6 tahun)


2. Sekolah dasar 7-12 tahun
3. Remaja 13-18 tahun

B. FUNGSI GIZI UNTUK ANAK SEKOLAH


1.​ S
​ upaya pertumbuhan dan perkembangan anak maksimal

2.​ M
​ emperbaiki gizi anak
3.​ M
​ enentukan perkembangan anak untuk usia selanjutnya

C. ASUPAN MAKANAN UNTUK ANAK USIA SEKOLAH

6
1.​ K
​ ebutuhan Gizi Berkaitan dengan Proses Tubuh

Makanan sehari-hari yang dipilih dengan baik akan memberikan semua zat gizi yang
dibutuhkan untuk fungsi normal tubuh. Sebaliknya, bila makanan tidak dipilih dengan baik,
tubuh akan mengalami kekurangan zat-zat gizi esensial tertentu. Zat gizi esensial adalah zat gizi
yang harus didatangkan dari makanan. Bila dikelompokkan, ada tiga fungsi zat gizi dalam tubuh,
yaitu :
1. Memberi Energi
Zat-zat gizi yang dapat memberikan energi adalah karbohidrat, lemak, dan protein. Oksidasi
zat-zat gizi ini menghasilkan energi yang diperlukan tubuh untuk beraktivitas.
2. Pertumbuhan dan Pemeliharaan Jaringan Tubuh
Protein, mineral, dan air adalah bagian dari jaringan tubuh. Oleh karena itu, diperlukan unutk
membentuk sel-se baru, memelihara, dan mengganti sels-sel yang rusak. Dalam fungsi ketiga ini
zat gizi dinamakan zat pembangun.
3. Mengatur Proses Tubuh
Protein, mineral, air, dan vitamin deiperlukan untuk mengatur prose tubuh. Protein mengatur
keseimbangan air di dalam sel. Mineral dan vitamin diperlukan sebagai pengatur dalam
peroses-proses oksidasi, fungsi normal saraf dan otot serta banyak peroses lain yang terjadi di
dalam tubuh termasuk proses penuaan.

2.​ A
​ ngka Kecukupan Gizi dan Angka Kebutuhan Gizi

Angka kecukupan gizi adalah nilai yang menunjukan jumlah zat gizi yang diperlukan
tubuh unutk hidup sehat setiap hari bagi semua populasi menurut kelompok umur, jenis kelamin
dan kondisi fisiologi tertentu. Angka kecukupan gizi berbeda dengan angka kebutuhan gizi
(dietary requirements). Angka kebutuhan gizi adalah jumlah zat-zat gizi minimal yang
dibutuhkan seseorang untuk mempertajankan status gizi adekuat.
AKG yang dianjurkan didasarkan pada patokan berat badan untuk masing-masing
kelompok umur, gender, dan aktivitas fisik. Dalam penggunaannya, bila kelompok penduduk
yang dihadapi mempunyai rata-rata berat badan yang berbeda dengan patokan yang digunakan,

7
maka diperlukan penyesuaian. AKG tidak dipergunakan untuk individu. Dalam menentukan
AKG, perlu dipertimbangkan setiap faktor yang berpengaruh terhadap absorpsi zat-zat gizi atau
efisiensi penggunaannya di dalam tubuh. Untuk sebagian zat gizi, sebagian dari kebutuhan
mungkin dapat dipenuhi dengan mengkonsumsi suatu zat yang di dalam tubuh kemudian dapat
diubah menjadi zat gizi esensial. Pada kebanyakan zat gizi, pencernaan dan atau absorpsinya
tidak komplit, sehingga AKG yang dianjurkan harus sudah memperhitungkan bagian zat gizi
yang tidak di absrorpsi.
Dalam memenuhi kebutuhan AKG seriap harinya, perlu dilakukan memberi variasi
makanan yagn berbeda setiap harinya yang nantinya diharapkan cukup dapat memenuhi semua
kebutuhan gizi. Di Indonesia pola menu seimbang tergambar dalam menu 4 Sehat 5 Sempurna
dan Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS). Saat ini dikenal juga menu pelangi, yaitu menu
makanan yang berwarna-warni seperti pelangi untuk memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral
yang diperlukan oleh tubuh seperti sayur-sayuran. Perlu pendidikan khusus bagi anak usia
sekolah atau sekolah dasar dalam memilih makanan yang berwarna-warni. Peran orang tua
sangat diperlukan, jangan sampai anak memilih makanan yang berwarna-warni yang
menggunakan zat pewarna. Dalam menyusun menu, selain AKG perlu pula dipertimbangkan
aspek akseptibilitas makan yang disajikan, karena selain sebagai sumber zat-zat gizi, makanan
juga mempunyai nilai sosial dan emosional. Untuk itu dalam memenuhi AKG harus sesuai
dengan prinsip-prinsip gizi seimbang, yaitu :
a.​ Variasi makanan

b.​ P
​ ola hidup bersih

c.​ Menghindari rokok, alkohol dan narkoba


d.​ A
​ ktivitas fisik

e.​ Pantau BB

Gizi yang diperoleh seorang anak melalui konsumsi makanan setiap hari berperan besar
untuk kehidupan anak tersebut. Untuk dapat memenuhi dengan baik dan cukup, ternyata ada
beberapa masalah yang berkaitan dengan konsumsi zat gizi untuk anak. Contoh masalah gizi

8
masyarakat mencakup berbagai defisiensi zat gizi atau zat makanan. Seorang anak juga dapat
mengalami defisiensi gizi atau makanan. Seorang anak juga dapat mengalami defisiensi zat gizi
tersebut yang berakibat pada berbagai aspek fisik maupun mental. Masalah ini dapat
ditanggulangi secara cepat, jangka pendek, dan jangka panjang serta dapat dicegah oleh
masyarakat sendiri sesuai dengan klasifikasi dampak defisiensi zat gizi antara lain melalui
pengaturan makan yang benar.
Makanan merupakan kebutuhan mendasar bagi hidup manusia. Makan yang dikonsumsi
beragam jenis dengan berbagai cara pengolahannya. Di masyarakat dikenal pola makan atau
kebiasaan makan dan selera makan, yang terbentuk dari kebiasaan alam masyarakatnya. Jika
menyusun hidangan untuk anak, hal ini perlu diperhatikan di samping kebutuhan zat gizi untuk
hidup sehat dan bertumbuh kembang. Kecukupan zat gizi ini berpengaruh pada kesehatan dan
kecerdasan anak, maka pengetahuan dan kemampuan mengelola makanan sehat untuk anak
adalah suatu hal yang sangat amat penting.

3.​ F
​ aktor yang Berperan dan Permasalahan pada Tumbuh Kembang

Ada dua faktor utama yang mempengaruhi proses tumbuh kembang optimal seorang anak, yaitu
faktor dalam dan faktor luar. Faktor dalam merupakan faktor-faktor yang ada dalam diri anak itu
sendiri, baik faktor bawaan maupun faktor yang diperoleh. Faktor luar yaitu faktor-faktor yang
ada di luar atau berasal dari luar diri anak, mencakup lingkungan fisik dan sosial serta kebutuhan
fisik anak.
Selain kedua faktor tersebut, faktor yang berperan dalam proses tumbuh kembang anak
dapat ditentukan oleh keluarga, status gizi, budaya, dan teman bermain. Keluarga hendaknya
menunjang proses pertumbuhan dan perkembangan secara optimal. Status gizi anak dapat
ditentukan oleh tingkat konsumsi atau kualitas makanan. Kualitas makanan ditentukan oleh
zat-zat bergizi yang dibutuhkan oleh anak. Permasalahan tumbuh kembang anak ada dua macam,
yaitu gizi lebih dan gizi kurang.
Akibat dari status gizi yang buruk, maka dapat menimbulkan penyakit. Lingkungan
masyarakat dalam hal ini asuhan dan kebiasaan suatu masyarakat dapat mempengaruhi

9
pertumbuhan dan perkembangan anak. Tata cara dan kebiasaan yang diberlakukan masyarakat
tidak selalu sesuai dengan syarat-syarat kebersihan dan kesehatan. Teman bermain dan sekolah
juga berperan dalam mempengaruhi makanan yang dikonsumsi oleh anak. Ketika mereka
berinteraksi dengan teman bermain atau teman sekolahnya, makanan atau jajanan yang dipilih
biasanya sejenis dengan yang dipilih oleh teman dekat atau lingkungan sekitarnya. Makhluk
hidup memerlukan makanan untuk melangsungkan kehidupannya. Makanan itu terdiri atas
bagian-bagian yang berbentuk iktan-ikatan kimia atau unsur-unsur anorganik yang disebut
zat-zat makanan atau zat gizi.Manusia mendapatkan zat makanannya dalam bentuk bahan
makanan. Yang berasal dari tumbuh-tumbuhan atau hewan. Satu macam saja bahan makanan
tidak dapat memenuhi semua keperluan tubuh akan berbagai zat makanan, karena
masing-masing bahan makanan mengandung zat makanan yang berlainan macam maupun
banyaknya

10
D. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI GIZI PADA USIA SEKOLAH
Kesehatan yang paling diperhatikan oleh ​WHO (World Healt Organization) adalah
kesehatan ibu hamil dan anak. Untuk itu keduanya diperhatikan detil untuk masalah asupan gizi
dan konsumsi makanan sehari-harinya.
Kali ini penulis akan coba share dengan pembaca mengenai kebutuhan energi dan zat gizi
anak usia sekolah. Kembali lagi ke ​WHO​, mengapa perlunya memperhatikan kebutuhan gizi
anak usia sekolah, ada beberapa alasan mengapa kebutuhan gizi anak sekolah sangat
diperhatikan, berikut point-pointnya :
Faktor yang mempengaruhi gizi pada usia anak sekolah
1. Usia Sekolah adalah usia puncak pertumbuhan.
Anak Sd yang berusia sekitar 7-13 tahun merupakan masa-masa pertumbuhan paling
pesat kedua setelah masa balita. Dimana kesehatan yang optimal akan menghasilkan
pertumbuhan yang optimal pula. Perhatian terhadap kesehatan sangatlah diperlukan, pendidikan
juga digalakan untuk perkembangan mental yang mengacu pada skil anak.
Asupan gizi diperlukan untuk memenuhi keduanya yaitu : fisik dan mental anak. Karena
tentunya fisik dan mental merupakan sesuatu yang berbeda namun saling berkaitan. makanan
yang kaya akan nutrisi sangat mempengaruhi tumbuh kembang otak dan organ-organ lain yang
dibutuhkan anak untuk mencapai hasil pendidikan yang optimal, untuk itu keluarga adalah pihak
pertama yang harus memperhatikan asupan gizi anaknya. Pengetahuan keluarga akan gizi sangat
berpengaruh disini.

2. Selalu Aktif.
Semakin tinggi tingkat aktifitas tubuh maka ​Nutrisi ​dan energi juga akan semaki banyak
diperlukan, anak usia SD atau Usia sekolah merupakan usia yang senang bermain. Senang
menghabiskan waktunya untuk belajar mengetahui lingkungan sekitar. Untuk itu perlunya nutrisi
dan asupan energi yang banyakuntuk menunjang aktifitas fisiknya.

11
Sulitnya untuk mengkonsumsi makanan bergizi adalah tantangan yang perlu dihadapi
oleh orang tua. Untuk itu pengetahuan mengenai gizi anak sangat disarankan untuk
mempelajarinya.

3. Perubahan Sikap Terhadap Makanan.


Anak Usia SD tidak dapat di tebak, apa selera makan yang saat ini sedang ia senangi,
perubahan sikap terhadap makanan dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah
pengaruh dari luar. Pada masa-masa inilah perhatian ibu terhadap pengaruh pola konsumsi
makanan sepertinya harus digalakan.

4. Tidak suka makanan-makanan yang bergizi.


Ya telah terbukti, anak usia sekolah sangat sulit untuk dapat mengkonsumsi
makanan-makanan yang sedang ia perlukan untuk masa pertumbuhan. Kriteria makanan yang
banyak disukai oleh anak usia ini adalah makanan yang banyak mengandung gula dan
mempunyai warna yang cerah sehingga menarik anak untuk mengkonsumsinya.
Beberapa tips diatas penulis rasa, dapat anda manfaatkan pada saat anda membeli
makanan dimanapun, tidak hanya disupermarket namun di tempat penjualan produk makanan
yang sering anda kunjungi. Ingin sehat tidak asal pilih dan beli.

E. GANGGUAN GIZI PADA ANAK SEKOLAH


Nutrisi merupakan komponen penting bagi kesehatan anak. Pertumbuhan dan perkembangan
yang dialami oleh anak-anak membuat mereka membutuhkan nutrisi yang baik dalam hal
protein, energi dan komponen nutrien lainnya. Hal tersebut juga membuat mereka rentan
terhadap kekurangan nutrisi dan gangguan pertumbuhan. Pola makan yang dimulai sejak masa
kanak kanak dapat mempengaruhi kesehatan mereka selanjutnya. Pada masa kanak-kanak,
pemberian nutrisi yang kurang baik dapat mengakibatkan gagal tumbuh, obesitas, dan
penyakit-penyakit terkait defisiensi nutrisi. Akibat jangka panjang yang dapat ditimbulkan
adalah meningkatnya risiko penyakit degeneratif kelak saat usia lanjut.

12
Masalah gizi yang dihadapi oleh anak-anak pada usia sekolah dasar antara lain: obesitas,
gagal tumbuh, anemia karena kekurangan zat besi, dan karies pada gigi geligi serta infeksi
kecacingan. Obesitas biasanya disebabkan karena konsumsi makanan yang melebihi
kebutuhannya per hari. Sebaliknya, gagal tumbuh biasanya disebabkan karena kurangnya asupan
nutrisi. Selain gagal tumbuh, kurangnya asupan nutrisi juga dapat menyebabkan terjadinya
anemia dan membuat anak rentan terhadap infeksi. Karies disebabkan karena konsumsi makanan
yang mengandung gula berlebihan disertai dengan kebersihan gigi yang kurang terjaga. Infeksi
kecacingan disebabkan karena kurangnya kebiasaan cuci tangan saat makan dan seringnya tidak
menggunakan alas kaki saat beraktifitas.
Masalah gizi pada anak sekolah dasar masih cukup memprihatinkan. Hal ini dapat terlihat
dari beberapa penelitian yang dilakukan terhadap anak usia sekolah dasar di Indonesia. Anak
usia sekolah dasar dalam hal ini adalah anak dengan kisaran usia 7-12 tahun. Pada penelitian
yang dilakukan oleh dr. Saptawati Bardosono, ahli gizi dari Universitas Indonesia, di 5 sekolah
dasar di jakarta, didapatkan sebanyak 94,5% anak mendapatkan asupan gizi di bawah angka
kecukupan gizi yang dianjurkan. Hal senada diungkapkan oleh Endang Dewi Lestari dengan
penelitiannya pada 10 sekolah dasar di Solo. Didapatkan semuanya menderita defisiensi zat seng.
Rendahnya kecukupan gizi pada kelompok anak usia sekolah dasar berpengaruh terhadap
pertumbuhan fisik, konsentrasi dan prestasi. Pada penelitian yang dilakukan oleh Satoto,
ditemukan sebanyak 30-35% anak sekolah dasar tumbuh di bawah baku yang ada.
Infeksi yang lama dan berat juga berhubungan erat dengan masalah gizi berupa malnutrisi.
Infeksi dapat menyebabkan terjadinya malnutrisi. Seorang anak yang mengalami infeksi
membutuhkan asupan nutrisi yang lebih banyak dari biasanya. Sementara beberapa gejala yang
dialami saat infeksi seperti diare dan tidak nafsu makan membuat asupan nutrisi menjadi sulit.
Sebaliknya, malnutrisi juga dapat menyebabkan individu rentan terhadap terjadinya infeksi.
Daya tahan tubuh kita didukung oleh protein, zat besi, vitamin dan beberapa mikronutrien
lainnya. Jika asupan zat gizi tersebut kurang, kerja daya tahan tubuh menjadi tidak optimal.
Untuk mengatasi masalah gizi diperlukan beberapa upaya, terutama dari pihak orang tua dan
pihak sekolah. Makanan anak-anak pada usia sekolah dasar perlu diperhatikan, terutama karena

13
pada usia ini anak-anak tersebut masih dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan, sehingga
keseimbangan gizi perlu dijaga.
Anak dengan usia sekolah dasar sudah dapat menentukan makanan yang disukainya.
Makanan yang diberikan pada anak usia sekolah dasar ditentukan berdasarkan berat badan, usia
dan aktivitas anak. Anak laki-laki umumnya lebih banyak melakukan aktivitas fisik
dibandingkan anak perempuan, sehingga asupan makanan yang mengandung lebih banyak energi
perlu ditingkatkan. Sedangkan anak perempuan pada usia sekolah dasar mulai memasuki usia
haid, sehingga memerlukan lebih banyak protein dan zat besi.
Sarapan pagi bagi anak-anak usia sekolah dasar sangat penting mengingat aktivitas di
sekolah yang melibatkan fisik dan konsentrasi belajar. Lingkungan sekolah dasar umumnya
memiliki banyak jajanan. Banyak anak menyukai makanan jajanan yang hanya mengandung
karbohidrat dan garam. Makanan tersebut hanya akan membuat seorang anak cepat kenyang dan
mengurangi nafsu makan anak.
Asupan gizi pada anak usia sekolah mulai dipengaruhi oleh faktor lingkungan, karena
anak-anak usia ini sudah mulai mengenal lingkungannya. Oleh karena itu, perhatian orang tua
dan pihak sekolah perlu ditingkatkan untuk mencegah gangguan nutrisi berupa malnutrisi atau
pun obesitas. Peran serta dari berbagai pihak dalam hal asupan gizi diperlukan untuk
memperbaiki status gizi anak-anak di Indonesia pada umumnya dan anak-anak usia sekolah
dasar pada khususnya.

F. UPAYA PENINGKATAN GIZI ANAK SEKOLAH


WHO telah mencanangkan konsep sekolah sehat atau Health Promoting School, melalui
upaya promotif danpreventif didukung oleh upaya kuratif dan rehabilitatif yang berkualitas
adalah :
a) Promotif dan Pencegahan
1. Pemberian nutrisi yang baik dan benar (PMT, Sarapan dll)
2. Perilaku hidup sehat jasmani dan rohani
3. Deteksi dini dan pencegahan penyakit menular

14
4. Deteksi dini gangguan penyakit kronis pada anak sekolah
5. Deteksi dini gangguan pertumbuhan anak usia sekolah
6. Deteksi dini gangguan perilaku dan gangguan belajar
7. Imunisasi anak sekolah
b) Kuratif dan rehabilitasi.
1. Penganan pertama kegawat daruratan di sekolah
2. Pengananan pertama kecelakaan di sekolah
3. Keterlibatan guru dalam penanganan anak dengan gangguan perilaku dan gangguan belajar

15
BAB III
PENUTUP

A.​ K
​ ESIMPULAN

Nutrisi berpengaruh dalam fungsi-fungsi organ tubuh, pergerakan tubuh,


mempertahankan suhu, fungsi enzim, pertumbuhan dan pergantian sel yang rusak. Dan dengan
pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tubuh manusia, maka akan terhindar dari ancaman-ancaman
penyakit.

B.​ S
​ ARAN

Kebutuhan nutrisi dalam tubuh setiap individu sangat penting untuk diupayakan. Upaya
untuk melakukan peningkatan kebutuhan nutrisi dapat dilakukan dengan cara makan-makanan
yang seimbang 4 sehat 5 sempurna dengan di imbangi keadaan hidup bersih untuk setiap
individu. Hal tersebut harus dilakukan setiap hari, karena tanpa setiap hari maka tubuh manusia
bisa terserang penyakit akibat imune tubuh yang menurun.

16
DAFTAR PUSTAKA

http://rizkasuciindriyanti.blogspot.com/2013/08/makalah-ilmu-gizi-kebutuhan-nutrisi.html
http://anisfadil.blogspot.com/2013/04/gizi-pada-anak-usia-sekolah.html
http://rofhiah.blogspot.co.id/2013/12/makalah-gizi-anak-usia-sekolah.html

17

Anda mungkin juga menyukai