Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN KASUS

KISTA OVARIUM
Disusun oleh : Kevin Wira Hilardi (1102016095)
Pembimbing : dr. Djoni Nurung, Sp.OG (K)

KEPANITERAAN KLINIK ILMU OBSTETRI & GINEKOLOGI


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI
RSUD KABUPATEN BEKASI
PERIODE 16 MEI – 24 JUNI 2022
STATUS PASIEN

IDENTITAS PASIEN IDENTITAS SUAMI


Nama : Ny. W Nama : Tn. W
Umur : 43 tahun Umur : 44 tahun
Jenis kelamin : Perempuan Jenis kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Pendidikan terakhir : SD Pe n d i d i k a n t e r a k h i r : SMP
Alamat : Kp. Pulo, Alamat : Kp. Pulo,
t a m b u n , bekasi t a m b u n , bekasi
Ta n g g a l m a s u k R S : 24 Mei 2022
No. RM : 002xxx
ANAMNESIS
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke IGD Kandungan dan
K elu h an u tam a Kebidanan RSUD Kabupaten Bekasi dengan
keluhan nyeri perut sejak 3 hari SMRS. Pasien
Nyeri perut sejak 3 hari SMRS juga mengeluhkan perutnya yang membesar
dan begah sejak 1 minggu lalu. Awalnya pasien
merasakan ada benjolan pada perut kiri bawah
K elu h an tam bah an sejak 2 bulan lalu. Pasien mengaku tidak hamil,
Perut membesar sejak 1 minggu sudah melakukan tes kehamilan namun negetif
lalu mengabaikan karena menurut pasien hanya
SMRS
buncit biasa. Saat perutnya semakin membesar
membuat pasien merasakan nyeri perut, begah
dan mual. Keluhan keputihan, gangguan BAB
dan BAK disangkal.
ANAMNESIS

Riwayat Riwayat Riwayat


Penyakit Dahulu Penyakit Keluarga Kebiasaan

Hipertensi, DM, jantung, Keluhan serupa pada Ibu Merokok, konsumsi


paru, ginjal disangkal. dan saudara perempuan alkohol, konsumsi
pasien disangkal. obat terlarang
disangkal

Riwayat Menstruasi Riwayat KB

Menarche : 12 tahun Usia : 30 tahun


Siklus : 28 hari, teratur Jenis KB : Suntik 3 bulan
Lama haid : 7 hari Keluhan : Tidak ada
Keluhan haid: tidak ada Lama penggunaan : 7 tahun (2009-2016)
Jumlah : 2-3 pembalut/hari
R i w a ya t Pernikahan

Pasien menikah pada usia 18 tahun, lama menikah ± 25 tahun, pernikahan saat
ini merupakan pernikahan yang pertama kali.

R i w a ya t Obs te tr i

Paritas P1A 0

No Tgl/Th Tempat Umur Jenis Penolong Penyulit Anak Nifas Keadaan

Partus Partus Kehamilan Persalinan JK BB PB Anak


1 2002 Bidan 37-38 Pervaginam Bidan Tidak P 3.1 49 40 Hidup
minggu ada kg cm hari
PEMERIKSAAN FISIK

Status Generalis Tanda-Tanda Vital Status Gizi


• Keadaan umum: • TD. : 120/75 mmHg • TB : 155 cm
Tampak sakit ringan • Nadi : 80 x/menit • BB : 65 kg
• Kesadaran: • Suhu : 36,5 oC • IMT: 27.05 kg/m2
Compos mentis • RR : 21 x / menit (overweight)
Pemeriksaan Fisik Status Ginekologi
Status Generalis Pemeriksaan luar

• Kepala : dbn Genitalia Eksterna


• Leher : dbn • Rambut pubis (+)
• Mata : dbn • Hematoma (-)
• THT : dbn • Fluor albus (-)
• Jantung : dbn • Massa (-)
• Paru : dbn • Hiperemis (-)
• Abdomen : lihat status
• Vulva tidak ada kelainan
• Ekstremitas : dbn
Pemeriksaan dalam
Status Lokalis Inspekulo tidak dilakukan
Abdomen
Massa pada abdomen kiri bawah ukuran 15
x 10 cm, tunggal, konsistensi kenyal,
permukaan licin, mobile
Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan Penunjang Laboratorium USG Abdomen

Kesimpulan :
• Pada hepar, kandung empedu, pancreas, aorta, kedua
ginjal dalam kondisi normal.
• Tampak masa kistik dipenuhi internal echo ukuran 16,8
cm, lesi tampak berhimpit dengan uterus.

CT-Scan
Adnexa : Tampak massa kistik pada ovarium sinistra 16,8 x 11
x 9 cm, batas tegas tidak tampak septasi dan kalsifikasi,
setelah penyuntikan kontras tidak tampak penyangatan.
RESUME

Pasien berusia 43 tahun datang ke IGD Kandungan dan Kebidanan RSUD


Kabupaten Bekasi dengan keluhan nyeri perut sejak 3 hari SMRS. Pasien juga
mengeluhkan perutnya yang membesar sejak 1 minggu lalu. Awalnya pasien
merasakan ada benjolan pada perut kiri bawah sejak 2 bulan lalu. Pasien mengaku tidak
hamil, sudah melakukan tes kehamilan namun negetif lalu mengabaikan karena
menurut pasien hanya buncit biasa. Saat perutnya semakin membesar membuat pasien
merasakan nyeri perut, begah dan mual.
Pada pemeriksaan fisik lokalis abdomen teraba massa pada abdomen kiri bawah,
konsistensi kenyal, permukaan licin, mobile.
Pada pemeriksaan penunjang lanoratorium darah terdapat penurunan kadar Hb,
hematokrit eritrosit, eGFR dan natrium serta peningkatan kadar ureum dan kreatinin.
Pada pemeriksaan penunjang CA125 dalam batas normal serta hasil pemeriksaan
radiologi USG dan CT Scan terdapat kesan kista ovarium sinistra.
Diagnosis Kerja Medikamentosa
Kista Ovarium • Inj. Ceftriaxone 3 x 1 gr
• Inj. Ondansetron 2 x 4 mg
• Inj. Paracetamol 3 x 500 mg

Tatalaksana Non Medikamentosa Prognosis


• Rencana Tindakan operasi
• Quo ad Vitam : ad bonam
• IVFD RL 20 tpm
• Quo ad Functionam : dubia
• Quo ad Sanactionam : dubia ad bonam
TINJAUAN PUSTAKA
KISTA OVARIUM

A N ATO M I OVA R I U M

Fungsi ovarium :
1.Memproduksi ovum
2.Memproduksi hormon estrogen
3.Memproduksi hormon progesterone
KISTA OVARIUM

Definisi
“Kista ovarium adalah kantung berisi cairan
yang berkembang atau muncul di ovarium.”

Etiologi
Gangguan pembentukan hormon pada hipotalamus,
Indonesia
Kista Ovarium (2015)
hipofise atau ovarium.
• Prevalensi: 23.400 wanita
• Fungsional : kista folikuler dan kista luteal berasal dari sel
fisiologis • Meninggal: 13.900 wanita
• Patologis : berasal dari semua sel dan jaringan ovarium
(mesotelium paling sering berkembang menjadi ganas)
KLASIFIKASI

Kista ovarium dapat terjadi normal akibat proses dari siklus menstruasi (kista fungsional), atau
kista ovarium timbul akibat pertumbuhan sel yang abnormal (kista patologis)

Kista fungsional
Terbentuk saat ovarium atau indung telur wanita melepaskan sel telur untuk dibuahi (ovulasi).
Folikel ovarium setiap bulan ukurannya makin bertambah (maturasi folikel) dapat menimbulkan
kista fungsional. Pada umumnya akan terjadi obliterasi pada <60 hari.

Kista patologis
Pertumbuhan berlebihan dari sel-sel yang ada di dalam ovarium. Kista patologis dapat muncul
dari semua tipe sel dan jaringan ovarium, bersifat jinak ataupun ganas.
Kista fungsional Kista patologis
1. Kista folikuler 1. Kistadenoma
ovarii serosum

2. Kista korpus 2. Kistadenoma


luteum ovarii
musinosum

3. Dermoid /
Teratoma
FAKTOR RESIKO

Beberapa kondisi yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami kista ovarium,
antara lain:
• Tata laksana infertilitas menggunakan gonadotropin atau agen induksi
• Tamoxifen
• Kehamilan, pada pasien hamil kista ovarium dapat terbentuk di trimester kedua saat kadar
hcg meningkat
• Hipotiroidisme
• Gonadotropin maternal, efek transplasenta dari gonadotropin maternal dapat menyebabkan
perkembangan kista ovarium janin
• Merokok
• Sterilisasi melalui metode ligasi tuba
Asimtomatik
Biasanya kista ovarium bersifat asimtomatik
Siklus haid Nyeri regio
Gejala Klinis Jika pada kista ovarium terjadi :
tidak teratur pelvis
• Ruptur : nyeri mendadak, unilateral, tajam
Perubahan Coitus discomfort/ • Torsio : nyeri hebat dengan mual, muntah,
pergerakan usus Dispareunia hiperpireksia
(konstipasi/diare)
PENEGAKKAN DIAGNOSIS

Anamnesis
• Seringkali tidak menunjukan gejala (asimtomatis).
• Keluhan rasa nyeri atau sensasi tidak nyaman pada abdomen bagian bawah, terutama di sisi
ovarium di mana kista tersebut berada.
• Memberat jika ukuran kista membesar, terjadi komplikasi seperti torsio ovarium atau ruptur kista,
dan jika pada kista ovarium ganas sudah mencapai stadium lanjut.
• Pada dugaan kista ovarium ke arah keganasan, riwayat keluarga yang pernah menderita kanker
ovarium atau kanker payudara juga perlu ditanyakan.

Pemeriksaan fisik
• Teraba massa kista
• Nyeri tekan abdomen (+)
• Perdarahan (jika ruptur)
PENEGAKKAN DIAGNOSIS

Pemeriksaan penunjang
Laboratorium Radiologi
• Darah lengkap : Hb dan Ht jika perdarahan • USG : menegaskan karakteristik morfologi
• Tes kehamilan sebuah kista ovarium (secara transvaginal
• CA-125 : meningkat pada wanita dengan maupun transabdominal)
ca ovarium, leiomioma, endometriosis, • CT Scan : memberikan gambaran yang baik
adenomiosis,salpingitis, dan kista ovarium pada kista ovarium hemoragik atau
atau pada pembawa mutasi gen BRCA hemoperitoneum akibat ruptur kista.
• MRI : aman untuk wanita hamil
PENEGAKKAN DIAGNOSIS

Pemeriksaan penunjang
Histopatologi (PA) - diagnosis definitive
• Dermoid : jaringan penyusun utama adalah ektodermal. Unsur penyusun tumor terdari dari sel-
sel yang telah matur dan dinding mengandung kelenjar sebasea.
• Kistadenoma serosum : proliferasi fokal pada dinding kista menyebabkan proyeksi
papilomatosa ke tengah kista yang dapat bertransformasi menjadi kistadenofibroma.
• Kistadenoma musinosum : dinding terdiri dari epitel kolumner tinggi dengan inti sel bewarna
gelap terletak di bagian basal.
Sistem Reproduksi
• KET, PID, abses ovarium, abses tubo- ovarium,
endometriosis, salpingitis, hidrosalping, PCOS, abortus
imminens, dan kanker tuba primer;

DIAGNOSIS Sistem Gastrointestinal


BANDING • Appendicitis akut, abses abdominal, diverticulitis;

Lainnya
• Kista peritoneal, batu ginjal
TATA LAKSANA
Pemantauan Rutin Pembedahan
Indikasi : Indikasi :
ü Kistaberukuran kecil (<5cm) dan ü Kista terus membesar, menetap >3
tidak menimbulkan gejala siklus haid, bergejala nyeri
ü Pemantauan dilakukan dengan ü Kista ovarium >5 cm terutama
pemeriksaan USG rutin tiap 4 simtomatik
bulan ü Kista ovarium kompleks
Laparotomi atau laparoskopi
ü Perempuan pascamenopause
Ooforektomi bilateral & histerektomi
KOMPLIKASI PROGNOSIS
- Torsio kista ovarium / terpuntir Quo ad Vitam
- Ruptur kista ovarium Pada wanita hamil, mayoritas akan
hilang pada 16-20 minggu dan tidak
membahayakan janin

Quo ad Functionam
Infertilitas pasca ooforektomi 53,9%

Quo ad Functionam
Persentase kekambuhan :
Kista sederhana à 40%
Kista kompleks à 7.6%
ANALISA KASUS
A pak ah Pe n e gak k an Di agnos is P as ie n I ni Su d ah Se s u ai?

Teori Kasus

Asimtomatik, nyeri abdomen bawah kanan atau Pasien mengeluhkan benjolan pada perut kiri dengan
kiri ukuran terus membesar
Palpasi : massa tunggal pada abdomen kiri bawah ukuran
15 x 10 cm, konsistensi kenyal, permukaan licin, dan
PF : teraba massa pada adneksa
dapat digerakkan (mobile).
Periksaan CA-125 untuk diagnosis kanker
Tes hamil (-), CA-125 normal
ovarium

USG transvaginal / transabdominal USG abdomen bawah kesan kista ovarium kiri
Apakah Tata Laksana Pada Pasien Ini Sudah
Tepat?

Teori Kasus
Indikasi operasi: Pasien mengeluhkan benjolan sejak 2 bulan
1. Kista terus membesar lalu pada perut kiri dan nyeri tekan dengan
2. Menetap > 3 kali siklus menstruasi ukuran terus membesar (indikasi operasi)
3. Menimbulkan gejala nyeri
Bagaimana Prognosis Pada Pasien Ini?

Teori Kasus
• Umumnya baik • Ad vitam: ad bonam
• Kekambuhan kista Keadaan umum, tanda-tanda vital pasien dalam keadaan
sederhana 40% dan baik. Tidak terjadi komplikasi yang membahayakan
kompleks 7,6 % pasien.
• Infertilitas pasca • Ad functionam: dubia
operasi 53,9 % Satu ovarium pasien sudah diangkat sehingga fungsi
reproduksinya untuk menghasilkan sel telur berkurang.
• Ad sanactionam: dubia ad bonam
Angka kejadian kista berulang masih ada sebesar 40%.
DAFTAR PUSTAKA

1. Kemenkes RI. 2015. Kista Ovarium Perbandingan di Dunia Kesehatan.


2. Royal College of Obstetricians and Gynaecologists. Green Top Guideline No.34: The Management of Ovarian
Cysts in Postmenopausal Women. London: RCOG; 2016.
3. H.S. Abduljabbar, Bukhari YA, Al Hachim EG, Ashour GS, Amer AA, Shaikhoon MM, Khojah MI. Review of
244 cases of ovarian cysts. Saudi Medical Journal, 2015, Available from:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4503903/pdf/SaudiMedJ-36- 834.pdf
4. Lobo RA. 2012. Primary and Secondary Amenorrhea and Precocious Puberty in Comprehensive Gynecology,
Sixth Edition. Philadelphia, Elsevier. p. 815-36.
5. Simon A, Chang WY, DeCherney AH. 2013. Amenorrhea in Current Diagnosis & Treatment Obstetrics &
Gynecology, 11th Edition. New York City, McGraw-Hill.
6. Shufelt CL, Torbati T, Dutra E. Hypothalamic Amenorrhea and the Long-Term Health Consequences. Semin
Reprod Med. 2017;35(3):256-262. doi:10.1055/s-0037- 1603581
7. Prawirohardjo, Sarwono. Ilmu Kebidanan edisi 4. Bina Pustaka. Jakarta, 2020.
8. Wirakusumah, Firman F. 2019 Obstetri dan Fisiologi: Ilmu Kesehataan Reproduksi. Jakarta : EGC
DAFTAR PUSTAKA

9. Jones, D.L. Dasar-dasar Obstetri dan Ginekologi, alih bahasa Hadyanto, Editor edisi bahasa Indonesia, Y.Joko
Suryono, edisi 6, Hipokrates, Jakarta,2012.
10. Azhar Saira, dkk. Evaluating the perception and awareness of Pakistan regarding ovarian cysts in phesawar.
Pakistan: university of benin ; 2016.
11. Nawaz G, Rogol AD. Amenorrhea. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021.
12. Hoffman BL, Schorge JO, Halvorson LM, Hamid CA, Corton MM, Schaffer JI. 2020. Amenorrhea in Williams
Gynecology, Fourth Edition. New York City, McGraw-Hill
13. Padjajaran, Bagian Obstetri & Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas. Kista Ovarium. Panduan Praktik
Klinis Obstetri & Ginekologi. Bandung : Dep/SMF Obstetri & Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas
Padjajaran, 2015.
14. Dutta D. DC Dutta’s textbook of gynecology including contraception. 6th ed. New Delhi: Jaypee Brothers
Medical Publishers (P) LTD; 2017.
15. Corvin, E, 2008, Buku Saku Patofisiologi, Terjemahan oleh: Subekti, N B., 2009, Jakarta: EGC, Hal 35.
16. Berek JS. Wiley Gynecology Obstetric. Cancer of the ovary, fallopian tube, and peritoneum. FIGO CANCER
REPORT 2018. Available from: https://obgyn.onlinelibrary.wiley.com/doi/epdf/10.1002/ijgo.12614
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai