Anda di halaman 1dari 49

TUMOR LARING

+
Ayu sugiarti
1102016036
+ ANATOMI LARING
Batas-batas laring:

Kranial:

Aditus laringeus yang berhubungan dengan hipofaring

Kaudal:

Sisi inferior kartilago krikoid dan berhubungan dengan


trakea

Posterior:

Dipisahkan dari vertebra cervicalis oleh otot-otot


prevertebral, dinding dan cavuml aringofaring

Anterior:

Ditutupi oleh fascia jaringan lemak, dan kulit

Lateral:

Ditutupi oleh M. sternokleidomastoideus, infrahyoid


dan lobus kelenjar tiroid.
+
+ ANATOMI LARING
• Tepi atas epiglotis, plica
Supraglotis vestibularis,ventrikel laring.

• Plica vocalis, comisura anterior dan


Glotis posterior.

• Tepi bebas plica vocalis sampai batas


Subglotis inferior kartilago krikoid.
+
+ FISIOLOGI LARING

Fungsi
Fungsi Fungsi
batuk
Fungsi
fonasi dan
sirkulasi
menelan
fiksasi
ekspektorasi
(pembentukan
Fungsi respirasi suara)
TUMOR JINAK LARING
Non-neoplastic Neoplastic
+ Solid Nodul plika vokalis Papiloma larynx

Polip plika vokalis Kondroma

Kista plika vokalis Mieloblastoma sel granuler

Reinke’s edema Hemangioma

Granuloma Poliposis korda vokalis difus

Leukoplakia Lipoma

Intracordal scars Fibroma

Cystic Ductal cysts

Saccular cysts

Laryngocele
+ Nodul Plika Vokalis

Adalah pertumbuhan yang menyerupai jaringan parut dan bersifat jinak pada pita suara.
+
Nodul plika vokalis

Angka kejadian terbanyak pada anak-anak, dewasa


muda ( wanita )

 Etiologi: Penyalahgunaan pemakaian pita suara


(vocal abuse) berlebih, terlalu keras dan terlalu lama
+ Manifestasi klinis
Suara serak, suara parau, dan kesulitan bernapas

Diagnosis
 Gejala klinis
 Laryngoskopi : penebalan mukosa berbentuk fusiform. Nodul akut dapat berupa poliploid,
merah dan edema. Nodul kronik biasanya kecil, pucat, runcing dan simetris.
 Lokasi nodul: bilateral di pertemuan sepertiga anterior dan duapertiga posterior pita suara.
+

Terapi
 Istirahatkansuara
 Eksisi mikrofaring
 Terapi berbicara

Prognosis
 Secarakeseluruhan baik. Namun, jika kebiasaan yang salah
dalam berbicara tidak diubah, maka akan tinggi resiko
kekambuhannya
+
Polip pita suara
Adalah tumor jinak dari jaringan sub epitelial atau lamina propria pada pita suara.

 Lokasi: di sepertiga anterior, sepertiga tengah, bahkan pada


seluruh pita suara
+ Klasifikasi:
 Polippita suara angiomatosa (polip
telengiektasi)

Mempunyai warna merah dengan banyak


pembuluh darah
 Polip pita suara edematosa

Warnanya pucat, transparan, dan terdiri dari


jaringan ikat longgar, epitel, kadang-
kadang tipis dan permukaannya bisa
mengalami ulserasi.
+  Lokasi: Dekat permukaan pita suara atau lebih dalam,
dekat ligament.

Kista plika vokalis


Merupakan massa yang terdiri dari membran
(sakus)
+
Diagnosis

 Gejala klinis : suara serak, lelah, sakit ketika bersuara, afonia hingga disfonia

 Pemeriksaan fisik: laringoskopi tidak langsung

 Pemeriksaan penunjang:

Laringos kopi langsung

Pergerakan mukosa asimetris. penutupan glotis tergantuk ukuran kista.


+
Reinke’s edema
 Merupakan pembesaran dari lapisan atas yang meliputi plika
vokalis.
+
Reinke’s edema
 Proliferasi daerah lamina propria superfisial
 Etiologi : paparan kronik zat iritan (rokok, zat iritan dari pekerjaan)
 Pembesaran ini disebabkan oleh adanya akumulasi cairan. Seringkali, edema
Reinke dinyatakan sebagai 'pembengkakan' plika vokalis. Edema Reinke jarang
ditemukan ganas (kanker).
 Terjadi pada usia pertengahan, riwayat merokok, penggunaan suara berlebih
 Gejalaklinis: Lower pitch
+
Reinke’s edema
Videostroboscopy : Water balloon appearance

Pergerakan mukosa plika vokalis menurun

Terapi
Stop merokok
Terapi suara
Bedah
+ Granuloma
adalah tumor jinak yang biasanya tumbuh saat proses
pembentukan tulang rawan dari pita suara.
+ Etiologi
 Gastroesophageal reflux (GER)
 Penggunaan hyperfunctional suara
 Cedera intubasi

Gejala
Disfagia dan disfonia

Terapi
 Terapibicara
 Botox M. thyroaritenoid
 Bedah
+ Leukoplakia
Merupakan daerah keputihan yang terjadi pada mukosa laring

 Polapertumbuhan:Superfisial, luas

 Verrucous, exophyticdengandikelilingieritema
+
Bentuk tampilan luar tidak menentukan derajat displasia

8-14% leukoplakia mungkin berubah menjadi keganasan

Tempat tersering yang mengalami pertandukan ialah pita suara dan di


fosa interaritenoid.

Gejala yang ditemukan adalah suara parau yang persisten, rasa


mengganjal di tenggorok. Stridor atau sesak napas tidak ada.

Terapi: pembedahan dengan mikrolaring


+ Papilloma
merupakan suatu tumor jinak pada laring yang
disebabkan oleh HPV tipe 6 dan 11.
 Etiologi : HPV (strain 6 dan 11)

 Lokasi: columnar and squamosa junction


+

KLASIFIKASI

Juvenil : pada anak-anak, bentuk


sering multipel (mirip buah
murbei), warna kelabu kadang Didapat : pada dewasa,
hiperemis, jaringan sangat rapuh, merupakan lesi pre-kanker, sering
tidak mudah berdarah, regresi berbentuk tunggal
spontan ketika dewasa, bila
diangkat sering kambuh lagi
+
Patofisiologi

Di dalam sel yang terinfeksi, DNA HPV mengalami replikasi, transkipsi dan translasi
menjadi protein virus  membentuk virion Hp baru yang dapat menginfeksi sel
lainnya Sel yang terinfeksi akan berproliferasi pada lapisan basal.

Pada papilomatosis laring, nuclear factor-kappa beta (NF-кβ) merupakan mediator


utama yang terlibat dalam regulasi respon imun selular (Th1) dan humoral (Th2).

Respon imun selular merupakan faktor yang paling penting dalam pertahanan tubuh
terhadap infeksi HPV. Malfungsi respon imun selular menyebabkan papilomatosis
laring.
Anamnesis: suara serak
+ yang progresif, stridor dan
distres.
Laringoskopi indirek dengan kaca
laring, laringoskop
Pemeriksaan fisik THT
lengkap:
Kaku dan serat optik

Videolaringostroboskopi
Diagnosis
Analisis suara

Pemeriksaan
Pemeriksaan mikrolaringoskopi
munohistokimia, isolasi
langsung dan biopsi
DNA virus,

Pemeriksaan penunjang Teknik hibridisasi in situ dan


lain: polymerase chain

Reaction (PCR).
+
Terapi

Tujuan terapi pada papilomatosis laring adalah untuk mempertahankan


jalan nafas dan kualitas suara.
Meliputi terapi operasi dan medikamentosa sebagai terapi adjuvan.
TUMOR GANAS LARING
(Ca Laring)
+
ETIOLOGI

EKSTRINSIK INTRINSIK
• Merokok • Jenis Kelamin
• Alkohol • Usia
• Paparan zat radioaktif • Ras
• Human papilloma virus infection • Genetik
• Gastroesophageal reflux disease
• Zat karsinogenik : polisiklik
aromatik hidrokarbon,
nitrosamin, formaldehid, vinyl
chloride, asbestos
• Lingkungan Kerja
• Kurangnya Nutrisi
+

MANIFESTASI
KLINIS

Supraglotis
Rasa mengganjal/tidak nyaman di Glotis Subglotis
tenggorok, nyeri tenggorokan, nyeri
Suara serak terus-menerus dan progresif, Dispnea, batuk persisten, hemoptisis,
menelan, nyeri menjalar ke telinga
nyeri menelan, dispnea, stridor. stridor.
ipsilateral, stridor, batuk, hemoptisis dan
halitosis, benjolan di leher.
+ Lokasi

 Supraglotis : insidensi 30-40%


 Glotis : insidensi 50-60%
 Subglotis
: >10 mm dibawah tepi bebas plica vocalis
sampai batas inferior kartilago krikoid. Insidensi <
5%.
 Transglotis
: Tumor menyeberangi ventrikel laring
mengenai plica vocalis dan vestibularis dan meluas >
10 mm ke subglotis.
+
Adenokarsinoma

 Insidensi 1% dari semua ca laring


 Sel ganas berasal dari kelenjar mukus supraglotis dan subglotis
 Sering metastase ke hepar dan paru
2 years survival rate sangat rendah
 Terapi reseksi radikal +diseksi KGB regional + radiasi pasca operasi
+
Kondrosarkoma
 Sel ganas berasal dari tulang rawan : 70% krikoid, 20% tiroid, 10% aritenoid.
 Sering mengenai laki-laki, usia 40-60 thn.
 Terapi : Laringektomi total.
+
PENUNJANG
 Foto polos leher dan toraks
 Laringoskopi direk/indirek
 CT Scan / MRI
 Biopsi jaringan tumor di laring  diagnosa pasti
+
Laringoskopi

 Indirek

 Direk
+
DIAGNOSIS BANDING
 TB laring
 Nodul dan polip pita suara
 Keratosis dan leukoplakia laring
 Amiloidosis laring
+

STAGING (UICC)
(UNION FOR INTERNATIONAL CANCER CONTROL)
+ T SUPRAGLOTIS GLOTIS SUBGLOTIS

Tis Tumor insitu Tumor insitu Tumor insitu

T0 Tidak tampak tumor Tidak tampak tumor Tidak tampak tumor

T1 Terbatas di supraglotis, pergerakan normal Terbatas di plica vocalis (termasuk Terbatas di subglotis
comisura anterior dan posterior),
pergerakan normal

T1A Terbatas di permukaan laring epiglotis, Terbatas di plica vocalis unilateral Tumor di satu sisi
plika ariepiglotis, ventrikel atau plika
vestibuli satu sisi.

T1B Meluas ke epiglotis, plica vestibularis, Mengenai plica vocalis bilateral Mengenai kedua sisi
ventrikel laring

T2 Meluas ke glotis, belum ada fiksasi Terbatas di laring, meluas ke Terbatas di laring, meluas ke pita suara,
supraglotis/subglotis, gerakan pita suara gerakan normal/terganggu
terganggu/normal

T3 Terbatas di laring, sudah terfiksasi, meluas Terbatas di laring, fiksasi satu/kedua pita Terbatas di laring, fiksasi satu/kedua pita
ke subglotis suara suara

T4 Meluas ke luar laring Meluas ke luar laring Kerusakan dinding kartilago dan atau
meluas keluar laring
+
STAGING (UICC)
N KETERANGAN M KETERANGAN
N0 Tidak ada pembesaran KGB M0 Belum metastasis jauh

N1 Pembesaran KGB ipsilateral, ukuran ≤ 3cm M1 Sudah metastasis 4jauh

N2A Pembesaran KGB single ipsilateral ukuran >3cm tetapi


<6cm

N2B Pembesaran KGB multiple ipsilateral ukuran < 6cm

N2C Pembesaran KGB bilateral/ contralateral <6cm

N3 Pembesaran KGB sampai ke leher ukuran >6cm


+ STAGING (UICC)
Stadium T N M KETERANGAN

0 Tis N0 M0 Karsinoma in situ, sel kanker pada dasar


laryng
1 T1 N0 M0 Kanker di temukan pada daerah laryng
dan pergerakkan plika vokalis masih baik

2 T2 N0 M0 Kanker meluas ke area lryng sekitarnya

3 T1 N1 M0 Kanker hanya pada satu area laryng tetapi


penyebaran KGB ipsilateral ≤ 3cm
dan pergerakan plika vokalis baik

T2 N1 MO Kanker meluas ke area laryng sekitarnya,


KGB ipsilateral ukuran ≤ 3cm
+ Stadium T N M Keterangan

3 T3 N0 M0 Tumor terbatas di laryng dan plika vokalis terfiksasi

T3 N1 M0 Tumor terbatas laryng dan plika vokalis terfiksasi disertai


pembesaran KGB ipsilateral ≤ 3cm

4A T1 N2 M0 Tumor terbatas di area laryng disertai pembesaran KGB


kontralateral >3cm <6cm

T2 N2 M0 Tumor meluas ke area laryng sekitar disertai pembesaran


KGB multiple kontralateral >3cm <6cm, plika vokalis
terfiksasi

T3 N2 M0 Tumor meluas ke area laryng sekitar disertai pembesaran


KGB multiple kontralateral >3cm <6cm, plika vokalis
terfiksasi
+
TATALAKSANA

Secara umum ada 3 :


1. Pembedahan
2. Radiasi
3. Kemoterapi
+
Pembedahan

 Laringektomi Parsial
Indikasi : Ca laring std 2, Ca laring std 1 yg tidak memungkinkan di radiasi

 Laringektomi Total
Pengangkatan seluruh struktur laring mulai dari batas atas (epiglotis dan os hyoid) sampai batas bawah
cincin trakea.

 Radical Neck Dissection


Indikasi : Ca glotis, subglotis dan supraglotis
Tidak dilakukan bila : sudah metastasis jauh, tumor glotis std dini (T1-T2)
+
Radioterapi
 Angka kesembuhan 90% pada tumor glotis dan supraglotis T1
dan T2
 Risiko cedera laring rendah  suara dapat dipertahankan
 Prinsip: menghancurkan jar. tumor tanpa merusak jar. Normal
disekitarnya
 Dosis : 4500-5000 rad/hari selama 4-6 minggu
+
Kemoterapi (Sitostatika)
 Diberikan sebagai : terapi ajuvan/paliatif
 Pada tumor stadium lanjut
 Obat :
 Cisplatinum 80-120 mg/m2
 Carboplatin
 5-fluorouracil (5-FU) 800-1000 mg/m2
 Docetaxel(Taxotere)
 Paclitaxel(Taxol
 Bleomycin
 Methotrexate
 Ifosfamide
+
REHABILITASI
Penting setelah laringektomi  pasien akan afonia dan bernafas melalui stoma permanen di
leher.

 Rehabilitasi suara

Agar pasien dapat bersuara dan berkomunikasi verbal

Alat bantu suara berupa vibrator yg ditempel di mandibula

Suara dari esofagus (esophageal speech) melalui proses belajar.

 Rehabilitasi sosial

Agar pasien dpt berinteraksi di masyarakat dan hidup mandiri


+
PROGNOSIS
+
PROGNOSIS
 Adanya metastasis ke KGB regional akan menurunkan 5 years
survival menjadi 50%
 Caglotis prognosis > ca supraglotis ok/ klinis lebih dini dan metas
ke kgb jarang

Anda mungkin juga menyukai