Karsinoma Nasofaring
Karsinoma
Nasofaring
Insidensinya mencapai 6 kasus per
Prevalensi terendah berada di US, 100.000 penduduk, yang artinya: akan
Amerika, dan Eropa ada setidaknya 1000 orang yang
terdiagnosis KNF setiap bulan
Gejala klinis paling sering :
Mortalitas tinggi Delay diagnosis (80% Gangguan pendengaran unilateral, obstruksi
datang sudah end stage) nasal dan epistaksis. Serta juga bisa ditemui
Deteksi dini sulit Gejala awal tidak spesifik adanya sefalgia, tinnitus, diplopia, cranial
& letak nasofaring tersembunyi nerve palsy, dan pembengkakan KGB
unilateral ataupun bilateral
PERDARAHAN
Arteri faringeal asenden, arteri palatina
asenden, arteri palatina desenden
PERSARAFAN
Pleksus faringeal (N IX, N X, serabut
saraf ganglion servikalis simpatikus),
cabang maksila saraf trigeminus.
Anatomi Nasofaring
Perdarahan Nasofaring
Histologi Nasofaring
Definisi KNF
Berasal dari epitel nasofaring
Pertama kali muncul >> Fossa Ronnsemuller
Dapat menginvasi : dinding lateral nasofaring,
posterosuperior, basis cranii, palatum, kavum nasi,
dan orofaring.
Mudah bermetastais ke kelenjar limfe.
Epidemiologi
GLOBOCAN 2020 : 133.354 kasus baru dengan 80.008
kematian
Laki-laki : perempuan = 2,18 : 1
Banyak pada usia 25-60 tahun
Tertinggi di dunia : Cina Selatan (40-50 / 100.000)
Indonesia : urutan ke-4 karsinome tersering
ETIOLOGI
Genetik dan Etnik
Epstain-Barr Virus Cantonese merupakan etnik yang paling banyak
menderita kanker nasofaring di China
Metastasis Jauh
Organ tersering : tulang, hati, dan paru.
Manifestasi Klinis
Gejala nasofaring Gejala mata dan saraf
Epistaksis ringan Diplopia
Sekret hidung Nyeri dan kebas pada wajah
Sumbatan hidung Jugular foramen syndrome
Denasal speech Trotter’s Triad
Gejala telinga
Telinga terasa penuh Gejala pada leher
Tinnitus Benjolan pada leher atas yang
tidak nyeri
Otitis media unilateral
Otalgia
Anatomi Nasofaring
DIAGNOSIS
Anamnesis
● Keluhan utama
1. Keluhan hidung
- Sumbatan hidung
- Sekret hidung bercampur darah
- Post-Nasal drip
2. Keluhan telinga
- Gangguan pendengeran konduktif
- Rasa penuh di telinga
- Tinitus
3. Keluhan neurologis
- Paling sering terlibat n.VI
Anamnesis
● Onset
● Unilateral / Bilateral
● Progresif / mendadak
● Riwayat trauma
● Riwayat sosial ekonomi (makanan, kebiasaan
merokok,dll)
Pemeriksaan Fisik
● Langsung Nasofaringoskopi : endoskop /
nasofaringoskopi kaku
● Tidak langsung Rinoskopi posterior
Pemeriksaan Penunjang
● Pencitraan
- CT Scan kepala leher : dengan / tanpa kontras
- CT Scan thoraks
- MRI : Penyebaran ke jaringan sekitarnya dan ke
KGB regional
- PET Scan : skintigrafi
Pemeriksaan Penunjang
● Endoskopi (Rigid & Fleksibel)
● Biopsi : Hidung (blind biopsy) & mulut
- SCC berkeratinisasi & berdiferensiasi (20%-25%)
- Karsinoma tidak berkeratinisasi (10%-15%)
- Karsinoma tidak berdiferensiasi (60%-65%)
● Serologi Epstein Barr : igA anti EBV-EA & Anti-VCA
STAGING
Ti1 T1 T2 T3 T4
N0 0 I II III IVA
N1 II II III IVA
MO
N2 III III III IVA
● Kondisi Ganas
- Limfoma
- Tumor Kelenjar Saliva
- Karsinoma Sinonasal
- Melanoma Mukosa Maligna
TATALAKSANA
Pedoman Modalitas Terapi KNF
27
Keluhan utama :
Hidung tersumbat di lubang hidung kiri sejak 3 bulan yang lalu, memberat
sejak 2 minggu terakhir
29
● Riwayat Kebiasaan dan Sosial
30
Pemeriksaan Sistemik
Kulit : Turgor baik
Kepala : Normosefal
Leher : Status lokalis
Rambut : Hitam, rontok
Mata : Konjungtiva anemis (+/+), sklera Ikterik (-/-)
Thoraks : Simetris, fremitus kanan sama
dengan kiri
Paru : Nafas bronkovesikular, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung : Tidak ada kelainan
Abdomen : Supel, distensi (-)
Ekstremitas : Akral hangat, perfusi baik, udem (-)
Genitalia : Tidak dilakukan pemeriksaan
Anorektal : Tidak dilakukan pemeriksaan
31
Status lokalis THT Telinga
Pemeriksaan Kelainan Dextra Sinistra
Daun Kelainan Kongenital - -
Telinga Trauma
Radang - -
Kelainan Metabolik - -
Nyeri Tarik - -
Nyeri Tekan Tragus - -
Sekret/Serumen Sekret - -
Bau - -
Warna kekuningan Kekuningan
Jumlah sedikit sedikit
Jenis - -
Membran Timpani
Utuh Warna Putih keabuan Putih keabuan
Refleks Cahaya (+), jam 5 -
Bulging - -
Retraksi - -
Atrofi - -
Sekret Lokasi - -
Jenis - -
Jumlah - -
Bau - -
Massa Lokasi - -
● Rinoskopi posterior tidak dilakukan pemeriksaan
Oral Cavity dan Orofaring
Pemeriksaan Kelainan Dextra Sinistra
Trismus -
Uvula Udem - -
Bifida - -
Palatum Mole + Arkus Faring Simetris/ Tidak Tidak Simetris
Warna Merah muda
Edema -
Bercak/ Eksudat -
Dinding Faring Warna Merah muda
Permukaan Licin
Tonsil Ukuran T1 T1
Warna Merah Muda Merah muda
Permukaan Licin Licin
Muara kripti Tidak melebar Tidak melebar
Detritus - -
Eksudat - -
Gigi Karies/radiks - -
Kesan Hygiene baik Hygiene baik
Terapi anjuran
-radioterapi –kemoterapi
Pemeriksaan anjuran
Biopsi tumor, CT scan
Edukasi
● Jelaskan tentang penyakit pasien
Prognosis
● quo ad sanam :
● quo ad vitam :
0 DISKUS
I
4
Seorang pasien perempuan usia 58 tahun datang ke RSUP Dr. M. Djamil dengan
diagnosis kerja karsinoma nasofaring stadium IVa. Diagnosis kerja ditegakkan berdasarkan
anamnesis dan pemeriksaan fisik. Keluhan utama pasien yaitu hidung tersumbat di lubang
hidung kiri sejak 3 bulan yang lalu. keluhan dirasakan terus menerus dan tidak dipengaruhi
perubahan posisi. Keluhan disertai dengan adanya pembengkakan pada langit-langit, dan
rasa sulit menelan pada pasien. Pasien mengalami penurunan nafsu makan, dan penurunan
berat badan sebanyak 17 kg dalam 4 bulan terakhir. Pasien juga mengeluhkan telinga sebelah
kiri berdenging dan terasa penuh. ……………………………………………………...
35
Keluhan (belum) Teori
Gejala karsinoma nasofaring sendiri dapat
dibagi dalam empat kelompok: gejala
nasofaring, gejala telinga, gejala mata dan
saraf, serta metastasis atau gejala di leher
Benjolan di leher pasien menunjukkan Metastasis ke kelenjer leher dalam bentuk
adanya metastasis ke kelenjer leher benjolan di leher yang mendorong pasien untuk
berobat,
Hidung tersubat merupakan gejala di Gejala nasofaring : epistaksis ringan atau
nasofaring sumbatan hidung, untuk itu nasofaring harus
diperika dengan cermat, jika perlu dengan
nasofaringoskop
Penurunan pendengaran dan telinga Gangguan pada telinga : gejala dini yang
berdenging. Keluhan ini merupakan timbul karena tempat asal tumor dekat dengan
gejala pada telinga muara tuba eustachius. Gangguan dapat
berupa tinitus, rasa tidak nyaman di telinga
sampai otalgia
Keluhan Teori
Keluhan suara serak, nyeri Proses karsinom yang lanjut akan
menelan dan sulit menelan ini mengenai otak ke IX, X, XI, XII jika
sudah mengenai saraf penjalaran melalui foramen jugulare,
yaitu suatau tempat yang relative jauh
dari nasofaring. Gangguan ini disebut
sindrom Jackson
Terapi anjuran Teori
radioterapi-kemoterapi • Tatalaksana utama pada karsinoma
nasofaring adalah radioterapi.
Radioterapi dilakukan pada lesi
lokoregional.
• Pemberian adjuvant kemoterapi
sebelum diberikan radiasi yang bersifat
“radio-sensitisizer” memperlihatkan
hasil yang memberi harapan akan
kesembuhan total pasien karsinoma
nasofaring.
Edukasi Teori
• Menjelaskan tentang penyakit • Kebiasaan penduduk Eskimo
pasien memakan makanan yang diawetkan
• Mengurangi merokok ,dan terutama pada musim dingin
makan ikan asin menyebabkan tingginya kejadian
• Nitrosamin pada ikan asin dan karsinoma ini
rokok dapat meningkatkan
kejadian karsinoma nasofaring.
Foto pasien
Terima Kasih