OLEH:
Resmian Puja Kusumawati A.
PEMBIMBING:
dr. Bondan Herwindo, Sp.THT-KL
dr. Selvina M.R. Manurung, Sp.THT-KL
Karsinoma Nasofaring (KNF)
tumor ganas yang tumbuh di daerah nasofaring dengan predileksi
di fossa Rossenmuller dan atap nasofaring
angka insidensi tertinggi pada usia 50-60 tahun di populasi penduduk China
tumor yang berasal dari sel epitel yang menutupi permukaan nasofaring
pertama kali dilaporkan oleh Regaud dan Schmincke pada tahun 1921
saluran udara yang telah dihangatkan dan dilembabkan di dalam cavum nasi
untuk menyalurkannya ke laring dan trakea
EKSTERNAL INTERNAL
• kebiasaan: merokok
• lingkungan
Agar sebuah kanker bisa terjadi, maka sel-sel yang terkena zat
karsinogen harus mengalami tahap inisiasi dan tahap promosi
Berdasarkan WHO :
- WHO tipe 1 : KSS berkeratin
- WHO tpe 2 : KSS tak
berkeratin
- WHO tipe 3 : KSS tak
berdiferensiasi /
undifferentiated ca
Nasal
Otologi
Oftalmoneurologi
Nodus servikal
Metas jauh
obstruksi nasal
sekret nasal
rhinolalia clausa
epistaksis
Penegakkan Diagnosis KNF
Otologi
Gejala leher :
- Pembesaran kelenjar
limfe leher
Penegakkan Diagnosis KNF
Metastase jauh
- Tulang
- Paru
- Hepar
- Lokasi lainnya
Penegakkan Diagnosis KNF
Gejala dan tanda
Gejala
Masa pada leher (post nasal drip, discharge, perdarahan, obstruksi) 42
Hidung (post nasal drip, discharge, perdarahan, obstruksi) 46
Telinga (tinnitus, discharge, nyeri telinga, kurang pendengaran) 42
Nyeri kepala 16
Mata (diplopia, strabismus, kebutaan) 6
Facial numbness 5
Gangguan menelan/berbicara 2
Penurunan berat badan 4
Tanda fisik
Pembengkakan limfe leher 72
Pembengkakan limfe bilateral 35
Pembengkakan limfe hingga ke fossa supraklavikula 12
Cranial nerve plasy 10
Kurang pendengaran 3
Dermatomiositis 1
Penegakkan Diagnosis KNF
Pemeriksaan Penunjang
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Hematologik : darah perifer lengkap, LED, hitung jenis
Alkali fosfatase, LDH
SGPT – SGOT
Penegakkan Diagnosis KNF
Pemeriksaan Penunjang
PEMERIKSAAN RADIOLOGI
- CT Scan
- MRI
Melihat metastasis Foto Thoraks, Bone Scan, USG
Abdomen
TNM
Ukuran Tumor
T0 : tidak tampak tumor di nasofaring
Tx : tumor tidak dapat dievaluasi
T1 : tumor terbatas pada satu lokasi nasofaring
T2 : tumor terdapat pada 2 lokasi atau lebih tetapi masih di
nasofaring
T2a tanpa perluasan ke ruang parafaring
T2b dengan perluasan ke parafaring
T3 : tumor telah keluar dari rongga nasofaring
T4 : tumor telah keluar dari nasofaring dan mengenai saraf
intrakranial
Kelenjar limfe
No : tidak terdapat pembesaran kelenjar limfe leher
N1 : terdapat pembesaran ipsilateral, masih dapat
digerakkan
N2 : terdapat pembesaran bilateral masih dapat
digerakkan
N3 : terdapat pembesaran ipsilateral maupun bilateral,
melekat ke jaringan sekitar
Metastasis jauh
0 Tis N0 M0
I T1 N0 M0
T1 N1 M0
II T2 N0 M0
T2 N1 M0
T1 N2 M0
STADIUM T2 N2 M0
III T3 N0 M0
T3 N1 M0
T3 N2 M0
T4 N0 M0
IVa T4 N1 M0
T4 N2 M0
TERAPI
Radioterapi
Radioterapi Kuratif Definitif
Radioterapi Paliatif
• Kemoterapi (Terapi sitemik kombinasi /
tunggal) cisplastin, methotrexate
• Dukungan nutrisi
KEMOTERAPI
Jenis kemoterapi :
- Alkylating agents
- Antimetabolit
- Antibiotik
- Vinca Alkaloid
- Taxane
- Topoisomerasi inhibitor
Cara pemberian :
- IV
- Oral
- Intraarterial
- Topikal
- Intrakaviter
SEKIAN
TERIMA KASIH