Anda di halaman 1dari 38

BATU SALURAN KEMIH

Penyakit batu saluran kemih sudah dikenal sejak zaman babilonia


dan zaman mesir kuno. Sebagai salah satu buktinya adalah
diketemukan batu pada kantung kemih seorang mumi.
Penyakit ini dapat menyerang penduduk diseluruh dunia tidak
terkecuali diindonesia. Angka kejadian ini tidak sam diberbagai belahan
bumi. Dinegara berkembang banyak ditemukan pasien batu buli-buli
sedangkan dinegara maju masih dijumpai pasien batu saluran kemih
bagian atas hal ini ada pengaruh status gizi dan aktivitas sehari-hari.

(BASUKI B.PURNOMO, 2009)


Anatomi
A. GINJAL
- Secara makros : berwarna coklat kemerahan.
- Letak ginjal kanan : antara L1-L3
- Letak ginjal kiri : antara Th 12-L3
- Berat : ♂ → 150 gram, ♀ → 135 gram.
- Ukuran ginjal : 10-12 cm (vertikal), 5-7 cm (transversal), dan 3
cm (dimensi anteroposterior).
- Potongan longitudinal : korteks, medulla, calyx, dan pelvis
renalis.
- Vaskularisasi : arteri dan vena renalis.
- Inervasi : plexus renalis.
- Aliran limfe ginjal mengalir ke nodus limfatikus lumbar.
B. Ureter
- Panjang ureter dewasa : 30 cm.
- Ureter berbentuk kurva S.
- Ureter menyempit pada : UPJ, menyilang di atas
pembuluh darah iliaca, UVJ.
- Ureter mendapat aliran darah dari A.Renalis.
- Aliran limfe dari nodus limfatikus lumbar
C. Vesica Urinaria
- Vesica urinaria adalah organ muscular yang berfungsi untuk
reservoir/menampung urine, expulsi, dan mencegah reflux.
- Kapasitas vesica urinaria normal pada dewasa adalah 400-500
ml.
- Vesica urinaria tdd musculus detrusor yang tersusun secara
longitudinal, sirkuler, longitudinal.
- Vaskularisasi :
 A.vesicalis sup, med, inf yg keluar dari cabang A.iliaca
interna.
 Cabang A.obturator dan A.glutea inf.
 Cabang A.vaginalis dan A.Uterina.
Sistim limfatik.
limfe ventral -> limfe iliaka
limfe dorsal -> limfe iliaka interna, eksterna dan komunis

Persyarafan dari simpatis dan parasimpatis.


Sensoris : parasimpatik S2-S4
simpatis berada pada segmenT10-L2. Otot

Motorik : parasimpatik kolinergik (S2-S4)


simpatik (T10-L2), pleksus hipogastrik
D. Uretra
- Diameter uretra ♂ : 8-9 mm, ♀ : 4-8 mm.
- Uretra dibagi menjadi 2 bagian :
 Uretra posterior, tdd :
 Uretra pars prostatica : bagian uretra yg terdapat pada
prostat.
 Uretra pars membranacea : bagian uretra yang
berdekatan dg membran diafragmatica urogenital.
 Uretra anterior, tdd :
 Uretra pars bulbosa : merupakan bagian uretra yg
dikelilingi oleh m.bulbocavernosa.
 Uretra pars pendulare : merupakan bagian uretra yang
dapat bergerak bebas.
 Uretra pars naviculare.
- Vaskularisasi :
 ♂ : A. Pudendal interna
 ♀ : A. Vesical, A. Vaginal, A. Pudendal interna.
DEFINISI
Batu saluran kemih adalah berupa gumpalan padat seperti
kerikil yang terdapat diberbagai bagian dari ginjal atau saluran kemih.

(MORAJI DESAI, 2007)


epidemiologi
Di amerika serikat 5-10% penduduknya menderita penyakit ini,
sedangkan diseluruh dunia rata-rata terdapat 1-12% penduduk yang
menderita batu saluran kemih. Penyakit ini merupakan tiga penyakit
terbanyak di bidang urologi disamping infeksi saluran kemih dan
pembesaran prostat benigna.

(BASUKI B.PURNOMO, 2009)


Batu Saluran Kemih
Batu yang menyumbat saluran kemih sebagai akibat
supersaturasi kristal

Jenis batu:
• Batu Kalsium oksalat,

• Batu Kalsium fosfat,

• Batu Struvit,

• Batu As.urat
Batu Kalsium
Terjadi 70% dari kasus BSK

Faktor resiko:
a. Hiperkalsiuria
b. Hiperurikosuria
c. Hiperokaluria
d. Hipositraturia
Batu Asam Urat
• Faktor Risiko

• Hiper urikosuria

• Ph urin asam

• Radiolusen pada rontgen


Batu Struvite

Terdiri dari magnesium, amonium dan fosfat (MAP). Batu


struvite adalah infeksi batu terkait dengan organisme
membelah urea, termasuk proteus, pseudomonas, providencia,
klebsiella, staphylococcus, dan mycoplasma.
Lokasi BSK

• Ginjal : Nefrolitiasis

• Ureter : Ureterolitiasis

• Kandung Kemih : Visikolitiasis

• Uretra : Uretrolitiasis
Faktor Resiko
Intrinsik
o Riwayat keluarga
o Umur
o Gender
Ekstrinsik
o Diet (Protein hewani)
o Intake cairan
o Obese
o Hipertensi
o Gout
o Hiperparatiroid
o Dll
patogenesis
Batu terdiri atas kristal organik dan non organik

Kristal tetap berada dalam keadaan metastable dl urin

Ketika tjd non metastable shg tjd presipitasi kristal

Kristal yg mengalami presipitasi membentuk inti batu (nukleasi)

Agregasi dan menarik bahan-bahan sehingga kristal menjadi besar

Meskipun ukurannya cukup besar agregat kristal masih rapuh shg belum
mampu membuntu saluran kemih

Utk itu agregat kristal menempel pada epitel S.k (membentuk retensi
agregat), bahan lain diendapkan, dan menyumbat saluran kemih
KU dan Lokasi : Hematuri atau nyeri pinggang
menjalar ke inguinal secara mendadak
Onset : Bervariasi, tergantung ukuran baru
Kualitas : a. Nyeri seperti ditusuk
b. Hematuria disertasi disuri?
c. Hematuria pada awal/akhir/
sepanjang miksi?
Kuantitas: : Nyeri hilang timbul atau terus
menerus?
Kronologis : mencari hubungan KU dengan aktifitas ps
Memperberat : Aktifitas berat
Memperingan : Tirah baring
RPD : a. Asam Urat

b. ISK berulang

c. BSK

RPK : Herediter sekresi kalsitrol>> hiperkalsemi

RKS : - Jarang konsumsi air putih

- Konsumsi minuman bersoda

- Vegetarian
Pemeriksaan Fisik
1. Perkusi CVA +

2. Nyeri suprapubik

3. Palpasi: ballotemen ginjal +


Pemeriksaan Penunjang
1. USG

2. BNO-IVP

3. CT-Scan

4. MRI

5. Urinalisis urin midstream: proteinuria, hematuria, lekosituria

6. Darah: ureum, kreatinin, PTU


Penatalaksanaan
Prinsip terapi: mengeluarkan batu.

Tujuan:

• Menyelamatkan ginjal atau mengusahakan

agar kerusakan pada ginjal tidak menjadi lebih


parah.

• Mencegah atau mengatasi penyulit, khususnya

bila terjadi keadaan darurat

• Pencegahan timbulnya batu baru.


Konservatif
• Dilakukan bila ukuran batu < 5 mm tanpa komplikasi.
Dengan diberikan:
• Diuresis
• Pelumas (calcurenal)
• excercise
Operatif
• Indikasi opersi
• Batu > 5 mm
• Konservatis 1-2 bulan gagal
• Komplikasi terjadi(obstruksi, infeksi)
• Bila batu kecil tetapi disertai febris, hidronefrosis grade 2
dari foto maka tindakannya adalah operasi
• Kalau batu > 5mm tanpa komplikasi maka batu tetap
harus di ambil
Agent Pelarut
• Tergantung pada daerah permukaan batu, jenis batu,
volume irrigant, dan proses pengeluaran batu
• Pelarutan batu struvite membutuhkan pengasaman dan
dapat dicapai berhasil dengan suby G solusi dan
hemiacidrin (renacidin)
• Batu sistin dapat dilarutkan dengan berbagai tiol, termasuk
d-penisilamin (0,5% larutan), n-acetylcysteine ​(2-5%
larutan), dan alpha-mercaptopropionylglycine (thiola)
(larutan 5%).
• Membuat urin basa dapat dilakukan per oral seperti natrium
atau kalium bikarbonat dan kalium sitrat, Cara lain, jus jeruk
meningkatkan alkalin urin. Alkalinisasi intravena efektif
dengan natrium laktat 1/6 mol
• Relief Obstruksi

• Seorang pasien dengan batu urine obstruktif dengan muncul demam dan
infeksi memerlukan drainase
• Pyelography retrograde untuk menentukan anatomi saluran atas secara logis
diikuti dengan penempatan retrograde dari stent J ganda pada saluran kemih
• Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy

• menggunakan gelombang kejut untuk pecahan batu

• Syarat ESWL:

• Diameter batu < 2 cm

• Fungsi ginjal baik

• Tidakada infeksi aktif

• Ada 2 tipe dasar dari sumber gelombang kejut, emitter amplitudo supersonik
dan terbatas
• Supersonic emitter: Melepaskan energi dalam ruang tertutup, sehingga
menghasilkan plasma yang meluas dan gelombang kejut yang memantul
• Finite amplitude emitters : gelombang kejut akustik yang diaktifkan oleh
debit listrik dengan menggerakan sebuah permukaan
• Ureteroscopic Stone Extraction

• Ekstraksi batu melalui Ureteroscopic

• Percutaneous Nephrolithotomy

• Nephrolithotomy perkutan untuk batu ureter proksimal dan ginjal adalah

pilihan perawatan untuk batu besar (> 2,5 cm) dan tahan terhadap ESWL

• Penentuan waktu operasi pada batu saluran kemih

• Kalau ada obstruksi disertai dengan infeksi maka merupakan suatu keadaan

kegawat daruratan urologi

• Batu saluran kemih masuk dalam kasus gawat darurat apa bila terjadi

• Anuria

• Kolik terus menerus khususnya bila disertai peningkatan suhu dan ileus

oaralitik

• Kalau hanya obstruksitanpa infeksi maka operasi bisa secara elektif

• Bedah batu terbuka

• Operasi batu terbuka adalah cara klasik untuk mengeluarkan batu.


• Pyelolithotomy

• Pyelolithotomy ini efektif terutama batu extr pelvic.

Sebuah pyelotomy melintang efektif dan tidak


memerlukan gangguan suplai darah arteri ginjal

• Anatrophic nephrolithotomy

• Nephrolithotomy Anatrophic digunakan untuk

kompleks batu staghorn dengan cara sayatan


memanjang dibuat pada permukaan cembung ginjal
posterior dari garis Brodel
Berdasar lokasi
• Batu ginjal
Open:
• Calicolithotomy: mengambil batu calix renalis

• Pyelumlithotomy: mengambil batu phyelum

• Nefrolithotomy: mengambil batu ginjal

• Bivalve nephrolithotomy: mengambil batu ginjal berukuran sangat besar seperti stag
horn dengan cara di belah menjadi 2
Closed
• ESWL

• URS (uretro renoscopy):

• Memecahkan batu dengan uretrorenoscope yang dimasukan lewat muara uretra


denga bantuan cytoscope
• Perjalanan alat masuk ke ureter,buli-buli, ureter, ginjal dan memecahkan batu
• PNL(percutaneus nephro litholapaxy/ nephrostomy percutan)

Membuat lubang menghubungkan sistem pelvicocalixceal dengan dunia luar,


dengan tujuan diversi urine bila sumbatan ureter tidak bisa di atasi segera
• Batu ureter

• Terapi konservatif: bila batu < 5mm, bisa spontan keluar dengan cara:

• Diuresisi cukup, kebutuhan cairaqn dewasa normal 2 liter/ hari

• Obat diuretik: furosemid acid

• Mengurangi hematuri dengan obat-obatan lubrikasi: batugin elixir

• Excercise supaya batu turun

• Beri obat simptomatis

• Evaluasi 10 hari dengan melihat gejala klinis dan pemeriksaan penunjang

• 1-2 bulan tidak bergerak operasi

• Terapi operatif

• Open: ureterolititomy

• Closed:

• ESWL
• URS
• Laparoskopi
• Ekstra Dormia: mengeluarkan batu dengan cara menjaring dengan alat
keranjang dormia
• PNS (perkutaneus nefrostomy)
• Batu buli

• Operatif: vesicolithotomy: pembedahan pengeluaran batu dari buli-


buli, indikasi:
• diameter > 2cm

• batu tidak bisa pecah dengan

• batu multiple

• closed

• ESWL

• URS

• PNS

• Laser

• Lithotripsi: alat dimasukan ke uretra dan buli-buli dipegang


kemudian batu dipecahkan sengan diremas
• Trokar lithrotripsi: pengeluaran batu di buli-buli pada anak yang
ukuran batu <10 mm dengan kombinasi
• Batu uretra

• Konservatif

• Batu didorong ke buli-buli dengan cara dilakukan lubrikasi

• Pemberian lubrikasi pada orang dewasa:

• Dengan spuit 50cc isi dengan jely/pelumas sebanyak ,ungkin


dicampur obat anastesi lokal dan ditambah dengan sedikit PZ,
semprotkan melalui OUE
• Uretra anterior
• Tutup OUE dan tahan bagian pangkal penis (belakang batu) maka akan
terjadi turbulensi dari pelumas sehingga batu akan keluar dari OUE

• Uretra posterior
• Tutup Oue sehingga batu terdorong ke buli-buli, pasang kateter agar urin
bisa keluar dan tidak tersumbat oleh batu menetap sampai di lakukan
pembedahan untuk mengambil batu

• Operatif

• Open : tidak boleh uretrolithotomy, kerusakan uretra permanen

• Closed : lithrotripsi
Pencegahan
• Banyak minum diuresis sampai 2-2.5 L/hari

• Olahraga yang cukup dan teratur

• Cegah bahan-bahan pembentuk batu

• Koreksi gangguan metabolisme:

• Allopurinol untuk asam urat

• Diet rendah purin

• Diet rendah kalsium

• Buat bahanpembentuk batu mudah larut dengan magnesium oxide

• Buat urine alkalis (pada batu asam urat) dengan natrium bikarbonat

• Buat urin bersifat asam bila terdapat bakteri pemecah urea untuk

melaritkan garam fosfat dengan vit C, amonium chlorida


Edukasi BSK
1. Perbanyak minum air putih untuk menetralkan unsur-unsur
pembentukan batu. Intake cairan  out put 2-3 L/Hr

2. Mengurangi asupan makanan / minuman yang dapat


mencetuskan terbentuknya batu. Seperti, makanan dengan
asam urat ↑, protein ↑, dll.

3. Jangan sering menahan BAK

4. Perbanyak mengkonsumsi makanan mengandung sitrat,


seperti lemon
Edukasi
• Diet rendah protein : protein hewani

• Batu urat : rendah purin

• Batu kalsium: rendah kalsium

• Batu oksalat : rendah oksalat, coklat, kacang

Prognosis

• Baik bila tidak ada komplikasi

Anda mungkin juga menyukai