Anda di halaman 1dari 9

UROLITIASIS

1.1 Definisi
Urolitiasis merupakan penyakit yang salah satu dari gejalanya adalah
pembentukan batu di dalam saluran kemih. Penyakit ini diduga telah ada sejak
peradaban manusia pada mumi yang diperkirakan berumur sekitar 7000 tahun.
Lokasi batu saluran kemih:
a. Nefrolitiasis
- mengikuti cetakan system kaliks, seperti tanduk rusa,
b. Pyelolitiasis
c. Ureterolitiasis
-

batu ini tersangkut di tempat yang sempit seperti


ureteropelvic

junction,

tempat

ureter

mendaki

vasoiliaka,

ureterovesikal junction.
-

Batu ureter adalah batu ginjal yang sedang turun

d. Vesikolitiasis
-

Bisa dibentuk sendiri dari buli-buli disebut endemic


bladder stone atau batu primer.

Batu sekunder dapat terbentuk akibat obstruksi seperti


BPH

e. Uretrolitiasis
1.2 Epidemiologi
Penelitian epidemiologi memberikan kesan seakan-akan penyakit batu
mempunyai hubungan dengan tingkat kesejahteraan masyarakat dan berubah
sesuai dengan perkembangan kehidupan suatu bangsa. Di negara sedang
berkembang, insiden batu saluran kemih relatif rendah, sedangkan di negara
berkembang banyak ditemukan batu saluran kemih bagian atas.
1.3 Etiologi
Etiologi batu saluran kemih:

Idiopatik

Ganngguan aliran kemih


o Fimosis
o Striktur meatus
o Hipertropi prostate
o Refluks vesiko-ureteral
o Ureterokel
o Kostriksi hubungan ureteropelvik

Gangguan metabolisme
o Hiperparatiroidisme
o Hiperurisemia
o Hiperkalsiuria

Infeksi saluran kemih oeh mikroorganisme yang menghasilkan urease


(Proteus mirabilis)

Dehidrasi
o Kurang minum, suhu lingkungan dingin

Benda asing
o Fragmen kateter, telur sitosoma

Jaringan mati (nekrosis)

Multifaktor
o Anak di negara berkembang
o Penderita multitrauma
Secara epidemiologis terdapat beberapa factor yang mempermudah

terjadinya batu saluran kemih pada seseorang. Faktor-faktor itu adalah factor
intrinsic yaitu keadaan yang berasal dari tubuh seseorang ( Herediter, umur,
jenis kelamin) dan factor ekstrinsik yaitu pengaruh yang berasal dari
lingkungan di sekitarnya (geografi, iklim dan temperature, asupan air, diet,
pekerjaan)

Batu saluran kemih pada umunya mengandung unsure : kalsium oksalat


atau kalsium fosfat, asam urat, magnesium-amonium-fosfat (MAP), xantin, dan
sistin, dan senyawa lainnya.
1.4 Patofisiologi
Pembentukan batu (calculogenesis)
a. Tahap kausalegenese
Berbagai factor menciptakan kondisi optimal untuk terbentuknya
batu baik di dalam maupun di luar urin, seperti derajat kejenuhan,
pH urine, infeksi, obstruksi, nutrisi lain-lain.
b. Tahap foemalogenese
Terbentuknya batu dalam kondisi yang sudah optimal. Ada tiga
pendapat:
-

Supersaturated presipitasi
Kristal dan benda asing merupakan tempat pengendapan
urin yang mengalami supersaturasi

Matrix
Matrix organic berasal dari serum/ protein-protein lain
dalam urin yang memungkinkan pengendapan kristal.

Senyawa inhibitor kristalisasi


Terdapatnya substansi dalam urin yang menghambat
terjadinya kristal, jika konsentrasi substansi ini rendah/
tidak ada, akan memungkinakn terjadinya kristalisasi.

1.5 Diagnosis
Diagnosis untuk urolitiasis harus menjawab lima ha;:
-

Letak, ukuran, dan perkiraan jenis batu

Derajat infeksi (kultur urin)

Derajat obstruksi ( IVP)

Fungsi ginjal (IVP, Ureum Kreatinin)

Kemungkinan faktor penyebab

NEFROLITIASIS DAN BATU URETER

Batu ginjal terbentuk pada tubuli kemudian berada di kaliks,


infundibulum, pelvis ginjal, dan bahkan bisa mengisi pelvis serta seluruh
kaliks ginjal. Batu yang tidak terlalu besar didorong oleh peristaltikotot-otot
sistem pelvikalises dan turun ke ureter menjadi batu ureter. Batu yang terletak
pada ureter maupun sistem pelvikkalises mampu menimbulkan obstruksi
saluran kemih dan menimbulkan kelainan struktur saluran struktur saluran
kemih sebelah atas. Obstruksi di ureter menimbulkan hidroureter dan
hidronefrosis, batu pielum dapat menimbulkan hidronefrosis, dan di kaliks
mayor dapat menimbulkan kaliektasis pada kaliks yang bersangkutan.
Keluhan yang disampaikan pasien tergantung pada : posisi atau letak batu,
besar batu, dan penyulit yang telah terjadi. Keluhan yang paling sering
dirasakan pasien adalah nyeri pada pinggang. Nyeri ini mungkin bisa berupa
nyeri kolik ataupun bukan kolik. Hematuri seringkali dikeluhkan oleh pasien
akibat trauma pada mukosa saluran kemih yang disebabkan oleh batu.
VESIKOLITIASIS
Batu buli-buli atau vesikolitiasis sering terjadi pada pasien yang menderita
gangguan miksi atau terdapat benda asing di buli-buli. Gangguan miksi terjadi
pada pasien-pasien hiperplasia prostat, striktur uretra, divertikel buli-buli, atau
buli-buli neurogenik.
Gejala khas batu buli-buli adalah berupa gejala iritasi antara lain disuria
hingga stranguria, perasaan tidak enak sewaktu kencing, dan kencing tiba-tiba
terhenti kemudian menjadi lancar kembali dengan perubahan posisi. Nyeri
pada saat miksi seringkali dirasakan referred pain pada ujung penis, skrotum,
perineum, pinggang, sampai kaki. Pada anak seringkali ada enuresis nokturna,
disamping sering menarik-narik penisnya (pada anak laki-laki) atau
menggosok-gosok vulva pada anak perempuan.
URETROLITIASIS
Batu uretra biasanya berasal dari batu ginjal/ureter yang turun ke buli-buli,
kemudian masuk ke uretra. Batu uretra yang merupakan primer terbentuk di
uretra sangat jarang, kecuali jika terbentuk di dalam divertikel uretra.

Keuhan yang disampaikan pasien adalah miksi tiba-tiba terhenti hingga


terjadi retensi urin, yang sebelumnya mungkin didahului dengan nyeri
pinggang. Batu yang berada di uretra anterior seringkali dapat diraba berupa
benjolan keras di uretra pars bulbosa maupun pendularis, atau kadang-kadang
tampak di meatus uretra eksterna. Nyeri dirasakan pada glans penis atau pad
atempat batu berada. Batu yang berada pada uretra posterior, nyeri dirasakan
di perineum atau rektum.
Pemeriksaan Penunjuang yang dapat digunakan:
-

Foto polos abdomen


Pembuatan foto polos abdomen bertujuan untuk melihat kemungkinan
adanya batu radioopak di saluran kemih. Batu-batu jenis kalsium
oksalat dan kalsium fosfat bersifat radioopak dan paling sering
dijumpai di antaa batu jenis lain, sedeangkan batu asam urat bersifat
non-opak.

Intra Vena Pielografi (IVP)


Pemeriksaan ini bertujuan menilai keadaan anatomi dan fungsi ginjal.
Selain itu IVP dapat mendeteksi adanya batu semi-opak maupun batu
non opak yang tidak dapat terlihat darifoto polos abdomen.

Ultrasonografi (USG)
USG dilakukan bila pasien tidak mungkin melakukan peperiksaan IVP,
yaitu pada keadaan alergi terhadap bahan kontras, faal ginjal yang
menurun, dan pada wanita yang hamil. Pemeriksaan USG dapat
menilai adanya batu di ginjal atau di buli-buli (yang ditunjukkan
dengan echoic shadow, hidronefrosis, pionefrosis, atau pengkerutan
ginjal.

1.6 Penatalaksanaan
Penatalaksaan pasien urolitiasis:
1.

Konservatif
- Intake cairan yang banyak (+10 gelas/hari)
- Antispasmodik

- Antibiotik jika ada infeksi


2.

Operatif
- Ukuran batu >1cm
- Keluhan subjektif yang tidak bisa ditolerir
- Operasi tertutup (teknik sistoskopi, nefrotomi perkutan, litotripsi
USG perkutan, ESWL)
- Operasi terbuka (pielolitotomi simplek, pieloitotomi diperluas,
pielonefrolitotomi, ureterolitotomi, seksio alta)

LAPORAN KASUS
Seorang pasien perempuan umur 58 tahun masuk bangsal IGD RS. Achmad
Muchtar tanggal 7 November 2008 dengan :
Keluhan Utama : Nyeri pinggang sejak 1 minggu yang lalu
Riwayat Penyakit Sekarang :
-

Nyeri pinggang sejak 1 minggu yang lalu. Nyeri dirasakan hilang timbul
dan menjalar ke perut.

Buang air kecil normal, urin berwarna jernih.

Riwayat buang air kecil berdarah tidak ada.

Riwayat buang air kecil keluar batu tidak ada

Mual tidak ada, muntah tidak ada

Buang air besar dalam batas normal

Riwayat Penyakit Dahulu :


-

Pasien tidak pernah menderita penyait seperti ini sebelumnya

Riwayat Penyakit Keluarga :


-

Tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit seperti pasien.

Pemeriksaan Fisik :
- Keadaan umum

: tampak sakit sedang

- Kesadaran

: CMC

- Tekanan Darah

: 120/80 mmHg

- Nadi

: 89x/menit

- Nafas

: 22x/menit

- Suhu

: 36,7oC

Status Generalis
Mata : konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik
Leher : Pembesaran kelenjar getah bening
Torak :
Jantung : I : iktus tak terlihat
P : iktus teraba 1 jari medial Linea mid clavicularis sinistra
P: jantung dalam batas jantung
A: irama murni,teratur,bising (-)
Paru : I : simetris kiri=kanan
P : fremitus normal kiri=kanan
P : sonor
A: ronki (-),wheezing (-)
Extremitas : edema (-), sensorik dan motorik baik
Status Lokalis :
Regio Lumbal

Kiri

Kanan

Ramping pinggang

Ballotemen

Nyeri Tekan sudut murphy

Nyeri ketok CVA

Regio Suprapubik :
Inspeksi : blaast tidak menonjol, tanda radang (-)
Palpasi : nyeri tekan (-)
Regio Genitalia Eksterna :
Inspeksi : discharge (-), tanda radang (-)
Diagnosis Kerja : Suspek Urolitiasis
Diagnosis Banding

Pemeriksaan Anjuran :

Cek darah rutin

BNO

IVP

Pemeriksaan Penunjang :
Darah (

- Hb

: 12,4 g/dl

- Leukosit

: 9500/mm3

- Trombosit

: 256.000/mm3

BNO : Tampak bayangan radioopak di proyeksi ureter kiri dan kanan serta
bayangan radioopak di proyeksi ginjal kanan.
IVP : - Ureteropevikaliektasis dengan ureterolitiasis kiri
- Kaliektasis dan nefrolitiasis kanan
Rencana Terapi : Ureterolitotomi sinistra
Nefrolitotomi dan ureterolitotomi dekstra

Anda mungkin juga menyukai