0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
10 tayangan14 halaman
Batu ginjal atau urolithiasis adalah penyakit yang disebabkan oleh pembentukan batu di saluran kemih. Batu ginjal dapat disebabkan oleh gangguan aliran kemih, gangguan metabolisme, infeksi, dehidrasi, atau faktor multifaktor. Gejalanya berkisar dari tidak ada gejala hingga nyeri pinggang, hematuria, dan gangguan fungsi ginjal. Pemeriksaan diagnostik meliputi urinalisis, gambar radiolog
Batu ginjal atau urolithiasis adalah penyakit yang disebabkan oleh pembentukan batu di saluran kemih. Batu ginjal dapat disebabkan oleh gangguan aliran kemih, gangguan metabolisme, infeksi, dehidrasi, atau faktor multifaktor. Gejalanya berkisar dari tidak ada gejala hingga nyeri pinggang, hematuria, dan gangguan fungsi ginjal. Pemeriksaan diagnostik meliputi urinalisis, gambar radiolog
Batu ginjal atau urolithiasis adalah penyakit yang disebabkan oleh pembentukan batu di saluran kemih. Batu ginjal dapat disebabkan oleh gangguan aliran kemih, gangguan metabolisme, infeksi, dehidrasi, atau faktor multifaktor. Gejalanya berkisar dari tidak ada gejala hingga nyeri pinggang, hematuria, dan gangguan fungsi ginjal. Pemeriksaan diagnostik meliputi urinalisis, gambar radiolog
Definisi Batu ginjal atau Urolithiasis adalah penyakit yang salah satu dari gejalanya adalah pembentukan batu di dalam saluran kemih. Penyakit ini di duga telah ada sejak peradaban manusia yang tua karena ditemukan batu di antara tulang panggul kerangka mumi dari seorang berumur 11 tahun. Etiologi 1. Idiopatik 2. Gangguan Aliran Air Kemih • Fimosis • Striktur Meatus • Hipertrofi Prostat • Refluks Vesikoureteral • Ureterokele • Konstriksi hubungan ureterofelviks 3. Gangguan Metabolisme • Hiperparatiroidisme • Hiperuresemia • Hiperkalsiuria 4.Infeksi saluran kemih oleh mikroorganisme berdaya membuat urease (Proteus mirabilis) 5. Dehidrasi • Kurang minum suhu lingkungan tinggi 6. Benda asing • Fragmen kateter, telur sitosoma 7. Jaringan mati atau nekrosispapil 8. Multifactor • Anak dinegara berkembang • Penderita multitrauma Manifestasi Klinis
Tidak ada gejala dan tanda Nyeri pinggang, sisi, atau sudut kostovertebral Hematuria makroskopik atau mikroskopik Pielonefritis dan atau sistitis Pernah mengeluarkan batu kecil ketika berkemih Nyeri tekan kostovertebral Batu tampak pada pemeriksaan pencitraan Gangguan faal ginjal Jenis-Jenis Batu Ginjal 1. Batu ureter Anatomi ureter memiliki beberapa tempat penyempitan yang memungkinkan batu ureter terhenti. Karena peristalsis, akan terjadi gejala kolik yakni nyeri yang hilang timbul disertai perasaan mual dengan atau tanpa muntah dengan nyeri khas. Selama batu bertahan ditempat yang menyumbat selama itu kolik akan berulang-ulang sampai batu bergeser dan memberi kesempatan air kemih untuk lewat. 2. Batu kandung kemih Karena batu yang menghalangi aliran kemih akibat penutupan leher kandung kemih, aliran yang mula- mula lancar secara tiba-tiba akan terhenti dan menetes disertai dengan nyeri. 3. Batu Prostat Pada umumnya batu prostat juga berasal dari kemih yang secara retrograde terdorong kedalam saluran prostat dan mengendap yang akhirnya menjadi bau dan kecil. 4. Batu uretra Pada umumnya merupakan batu yang berasal dari ureter atau kandung kemih yang oleh aliran kemih sewaktu miksiter bawa ke uretra, tetapi menyangkut ditempat yang agak lebar. Tempat uretra yang lebar adalah di pars prostatika, bagian permulaan pars bulbosa dan di fosanafikular. Pemeriksaan Fisik
1. Kemih • Mikroskopik Endapan • Biakan • Sensitifitas Kuman 2. Faal Ginjal • Ureum • Kreatinin • Elektrolit 3. Foto polos perut ( 90% batu kemih radiopak ) 4. Foto pielogramintravena ( adanya efek obstruksi ) 5. Ultrasonografi ginjal ( hidronefrosis ) 6. Fotokontras special • Retrograd • Perkutan 7. Analisis biokimia batu 8. Pemeriksaan kelainan metabolic Pemeriksaan Diagnostik: 1. Urinalisa: warna mungkin kuning, coklat gelap, berdarah; secara umum menunjukkan SDM, SDP, Kristal (sistin, asamurat, kalsium oksalat), serpihan, mineral, bakteri, pus; pH mungkin asam (meningkatkan sistin dan batu asam urat) atau alkalin (meningkatkan magnesium, fosfat ammonium, atau batu kalsium fosfat). 2. Urine (24 jam): kreatinin, asam urat, kalsium, fosfat, oksalat, atau sistin mungkin meningkat. 3. Culture urine: mungkin menunjukkan ISK (stapilococusaureus, proteus, klebsiela, pseudomonas). 4. Surveibiokimia: peningkatan kadar magnesium, kalsium, asam urat, fosfat, protein, elektrolit. 5. BUN/kreatinin serum dan urine: abnormal (tinggi pada serum/rendah pada urine) sekunder terhadap tingginya batu obstruktif pada ginjal menyebabkan iskemia/nekrosis. 6. Kadar klorida dan bikarbonat serum: peninggi kadar klorida dan penurunan kadar bikarbonat menunjukkan terjadinya asidosis tubulu sginjal. 7. Hitung darah lengkap: SDP mungkin meningkat menunjukkan infeksi/septicemia. 8. SDM: biasanya normal 9. Hb/Ht: abnormal bila pasien dehidrasi berat atau polisitemia terjadi (mendorong persipitasi pemadatan) atau anemia (perdarahan ,disfungsi/gagal ginjal). 10. Hormone paratiroid: mungkin meningkat bila ada gagal Ginjal. (PTH merangsang Reabsorbsi kalsium dari tulang meningkatkan sirkulasi serum dan kalsium urine) 11. Foto rongent KUB: menunjukkan adanya kalkuli dan atau perubahan anatomic pada area ginjal dan sepanjang ureter. 12. IVP: memberikan konfirmasi cepaturolitiasis seperti penyebab nyeri abdominal atau panggul. Menunjukkan abnormalitas pada struktur anatomic (distensi ureter) dan garis bentuk kalkuli. 13. Sistoureterokopi: visualisasi langsung kandung kemih dan ureter dapat menunjukkan batu dan atau efek obstruksi. 14. Scan CT: mengidentifikasi/menggambarkan kalkuli dan massa lain:ginjal, ureter, dan distensi kandung kemih. 15. Ultrasound ginjal: untuk menentukan perubahan obstruksi, lokasi batu. Asuhan Keperawatan Diagnosa 1. Nyeri akut b/d peningkatan frekuensi atau dorongan kontraksi ureteral. Trauma jaringan, pembentukan edema, iskemiaseluler. K.H :Melaporkan nyeri hilang dengan spasme terkontrol, Tampak rileks, mampu tidur dengan tepat. Intervensi : - Catat lokasi, lamanya intensitas (skala 0-10) dan penyebaran. Perhatikan tanda nonverbal, c/ peninggian TD dan nadi, gelisah, merintih, menggelepar. - Berikan obat sesuai indikasi :Narkotik, c/ meperidin (Demerol), morfin;Antispasmodik, c/ flakosat (uripas); Oksibutin (ditropan);Korikosteroid. 2. Perubahan eliminasi urine b/d stimulasi kandung kemih oleh batu, iritasi ginjal/ureteral. K.H : Berkemih dengan jumlah normal dan pola biasanya. Tidak mengalami tanda obstruksi. Intervensi : - Tentukan pola berkemih normal pasien dan perhatikan variasi. - Periksa semua urine: catat adanya keluaran batu dan kirim ke lab untuk analisa. 3. Resiko tinggi kekurangan volume cairan b/d output cairan yang berlebihan. K.H : Mempertahankan cairan adekuat dibuktikan oleh tanda vital stabil dan BB dalam rentang normal, nadi perifer normal, membrane mukosa lembab, turgor kulit baik. Intervensi : - Monitoring intake/output cairan. -Monitoring TTD, evaluasi nadi, pengisian kapiler, turgor kulit, membrane mukosa. - Berikan diet tepat, cairan jernih, makanan lembut sesuai toleransi. SEKIAN