Anda di halaman 1dari 14

BATU GINJAL

Oleh: intan Bahri


Definisi
Batu ginjal atau Urolithiasis adalah penyakit yang
salah satu dari gejalanya adalah pembentukan batu
di dalam saluran kemih. Penyakit ini di duga telah
ada sejak peradaban manusia yang tua karena
ditemukan batu di antara tulang panggul kerangka
mumi dari seorang berumur 11 tahun.
Etiologi
1. Idiopatik
2. Gangguan Aliran Air Kemih
• Fimosis
• Striktur Meatus
• Hipertrofi Prostat
• Refluks Vesikoureteral
• Ureterokele
• Konstriksi hubungan ureterofelviks
3. Gangguan Metabolisme
• Hiperparatiroidisme
• Hiperuresemia
• Hiperkalsiuria
4.Infeksi saluran kemih oleh mikroorganisme berdaya
membuat urease (Proteus mirabilis)
5. Dehidrasi
• Kurang minum suhu lingkungan tinggi
6. Benda asing
• Fragmen kateter, telur sitosoma
7. Jaringan mati atau nekrosispapil
8. Multifactor
• Anak dinegara berkembang
• Penderita multitrauma
Manifestasi Klinis
 
 Tidak ada gejala dan tanda
 Nyeri pinggang, sisi, atau sudut kostovertebral
 Hematuria makroskopik atau mikroskopik
 Pielonefritis dan atau sistitis
 Pernah mengeluarkan batu kecil ketika berkemih
 Nyeri tekan kostovertebral
 Batu tampak pada pemeriksaan pencitraan
 Gangguan faal ginjal
Jenis-Jenis Batu Ginjal
1. Batu ureter
Anatomi ureter memiliki beberapa tempat
penyempitan yang memungkinkan batu ureter
terhenti. Karena peristalsis, akan terjadi gejala kolik
yakni nyeri yang hilang timbul disertai perasaan mual
dengan atau tanpa muntah dengan nyeri khas.
Selama batu bertahan ditempat yang menyumbat
selama itu kolik akan berulang-ulang sampai batu
bergeser dan memberi kesempatan air kemih untuk
lewat.
2. Batu kandung kemih
Karena batu yang menghalangi aliran kemih akibat
penutupan leher kandung kemih, aliran yang mula-
mula lancar secara tiba-tiba akan terhenti dan
menetes disertai dengan nyeri.
3. Batu Prostat
Pada umumnya batu prostat juga berasal dari kemih yang
secara retrograde terdorong kedalam saluran prostat dan
mengendap yang akhirnya menjadi bau dan kecil.
4. Batu uretra
Pada umumnya merupakan batu yang berasal dari ureter
atau kandung kemih yang oleh aliran kemih sewaktu
miksiter bawa ke uretra, tetapi menyangkut ditempat yang
agak lebar. Tempat uretra yang lebar adalah di pars
prostatika, bagian permulaan pars bulbosa dan di
fosanafikular.
Pemeriksaan Fisik
 
1. Kemih
• Mikroskopik Endapan
• Biakan
• Sensitifitas Kuman
2. Faal Ginjal
• Ureum
• Kreatinin
• Elektrolit
3. Foto polos perut ( 90% batu kemih radiopak )
4. Foto pielogramintravena ( adanya efek obstruksi )
5. Ultrasonografi ginjal ( hidronefrosis )
6. Fotokontras special
• Retrograd
• Perkutan
7. Analisis biokimia batu
8. Pemeriksaan kelainan metabolic
Pemeriksaan Diagnostik:
1. Urinalisa: warna mungkin kuning, coklat gelap, berdarah; secara
umum menunjukkan SDM, SDP, Kristal (sistin, asamurat, kalsium
oksalat), serpihan, mineral, bakteri, pus; pH mungkin asam
(meningkatkan sistin dan batu asam urat) atau alkalin (meningkatkan
magnesium, fosfat ammonium, atau batu kalsium fosfat).
2. Urine (24 jam): kreatinin, asam urat, kalsium, fosfat, oksalat, atau
sistin mungkin meningkat.
3. Culture urine: mungkin menunjukkan ISK (stapilococusaureus,
proteus, klebsiela, pseudomonas).
4. Surveibiokimia: peningkatan kadar magnesium, kalsium, asam urat,
fosfat, protein, elektrolit.
5. BUN/kreatinin serum dan urine: abnormal (tinggi pada serum/rendah
pada urine) sekunder terhadap tingginya batu obstruktif pada ginjal
menyebabkan iskemia/nekrosis.
6. Kadar klorida dan bikarbonat serum: peninggi kadar klorida dan
penurunan kadar bikarbonat menunjukkan terjadinya asidosis tubulu
sginjal.
7. Hitung darah lengkap: SDP mungkin meningkat menunjukkan
infeksi/septicemia.
8. SDM: biasanya normal
9. Hb/Ht: abnormal bila pasien dehidrasi berat atau polisitemia terjadi
(mendorong
persipitasi pemadatan) atau anemia (perdarahan ,disfungsi/gagal ginjal).
10. Hormone paratiroid: mungkin meningkat bila ada gagal Ginjal. (PTH
merangsang Reabsorbsi kalsium dari tulang meningkatkan sirkulasi
serum dan kalsium urine)
11. Foto rongent KUB: menunjukkan adanya kalkuli dan atau perubahan
anatomic pada area ginjal dan sepanjang ureter.
12. IVP: memberikan konfirmasi cepaturolitiasis seperti penyebab nyeri
abdominal atau panggul. Menunjukkan abnormalitas pada struktur
anatomic (distensi ureter) dan garis bentuk kalkuli.
13. Sistoureterokopi: visualisasi langsung kandung kemih dan ureter dapat
menunjukkan batu dan atau efek obstruksi.
14. Scan CT: mengidentifikasi/menggambarkan kalkuli dan massa
lain:ginjal, ureter, dan distensi kandung kemih.
15. Ultrasound ginjal: untuk menentukan perubahan obstruksi, lokasi batu.
Asuhan Keperawatan
Diagnosa
1. Nyeri akut b/d peningkatan frekuensi atau dorongan
kontraksi ureteral. Trauma jaringan, pembentukan edema,
iskemiaseluler.
 K.H :Melaporkan nyeri hilang dengan spasme terkontrol,
Tampak rileks, mampu tidur dengan tepat.
 Intervensi :
- Catat lokasi, lamanya intensitas (skala 0-10) dan
penyebaran. Perhatikan tanda nonverbal, c/ peninggian TD
dan nadi, gelisah, merintih, menggelepar.
- Berikan obat sesuai indikasi :Narkotik, c/ meperidin
(Demerol), morfin;Antispasmodik, c/ flakosat (uripas);
Oksibutin (ditropan);Korikosteroid.
2. Perubahan eliminasi urine b/d stimulasi kandung kemih
oleh batu, iritasi ginjal/ureteral.
 K.H : Berkemih dengan jumlah normal dan pola biasanya.
Tidak mengalami tanda obstruksi.
 Intervensi :
- Tentukan pola berkemih normal pasien dan perhatikan
variasi.
- Periksa semua urine: catat adanya keluaran batu dan
kirim ke lab untuk analisa.
3. Resiko tinggi kekurangan volume cairan b/d output cairan
yang berlebihan.
 K.H : Mempertahankan cairan adekuat dibuktikan oleh
tanda vital stabil dan BB dalam rentang normal, nadi
perifer normal, membrane mukosa lembab, turgor kulit
baik.
 Intervensi :
- Monitoring intake/output cairan.
-Monitoring TTD, evaluasi nadi, pengisian kapiler, turgor
kulit, membrane mukosa.
- Berikan diet tepat, cairan jernih, makanan lembut sesuai
toleransi.
SEKIAN

Anda mungkin juga menyukai