B
Pendamping : dr.Hj.Nanie Rusanti,SM.Kes
dr.Hj.Rima Budiarti
BATU SALURAN
KEMIH
DEFINISI
Batu Saluran Kemih (BSK) adalah penyakit dimana
didapatkan massa keras seperti batu yang terbentuk di
sepanjang saluran kemih baik saluran kemih atas (ginjal dan
ureter) maupun saluran kemih bawah (kandung kemih dan
uretra), yang dapat menyebabkan nyeri, perdarahan,
penyumbatan aliran kemih dan infeksi.
Batu uretrha (urethrolitialis) adalah : biasanya berasal dari
batu ginjal atau ureter yang turun ke buli-buli ,yang kemudian
masuk ke uretrha.
EPIDEMIOLOGI
Batu uretrha jarang di jumpai di negara maju,namun sering di
temukan di negara-negara berkembang. Salah satunya di
Indinesia, kasus batu uretrha ini mencakup kurang dari 20%
dari seluruh kasus batu saluran kemih(Bsk).ini lebih sering di
temukan pada anak dan laki laki dewasa dari pada
perempuan ,di karenakan anatomi uretra laki laki lebih
panjang.
ANATOMI DAN
FISIOLOGI URETRHA
Uretra merupakan saluran yang membawa urine keluar dari
vesica urinaria menuju lingkungan luar. Terdapat beberapa
perbedaan uretra pada pria dan wanita. Uretra pada pria
memiliki panjang sekitar 20 cm dan juga berfungsi sebagai
organ seksual (berhubungan dengan kelenjar prostat),
sedangkan uretra pada wanita panjangnya sekitar 3.5 cm.
selain itu, Pria memiliki dua otot sphincter yaitu m.sphincter
interna (otot polos terusan dari m.detrusor dan bersifat
involunter) dan m.sphincter externa (di uretra pars
membranosa, bersifat volunter), sedangkan pada wanita hanya
memiliki m.sphincter externa (distal inferior dari kandung
kemih dan bersifat volunter).
Di bagian posterior urethra posterior terdapat suatu
tonjolan verumontanum dan disebelah proksimal dan
distal terdapat krista urethralis. Dipinggir kanan dan
kiri verumontanum terdapat duktus ejakulatorius
Urethra anterior adalah bagian urethra yang dibungkusi oleh
korpus spongiosum penis. Urethra anterior terdiri atas 1) pars
bulbosa, 2) pars pendulari, 3) fossa navicularis, dan 4) meatus
urethra eksterna. Didalam lumern urethra anterior terdapat
beberapa muara kelenjar yang berfungsi dalam proses
reproduksi, yaitu kelenjar cowperi yang berada di dalam
diafragma urogenital danbermuara di urethra pars bulbosa,
serta kelenjar littre, yaitu kelenjar paraurethralis yang
bermuara di urethra pars pendularis.
LOKASI
Ginjal : Nefrolitiasis
Ureter : Ureterolitiasis
Kandung Kemih :
Visikolitiasis
Uretra : Uretrolitiasis
FAKTOR RESIKO
Ekstrinsik
Asupan air Intrinsik
Herediter (keturunan) : Faktor
risiko yang lebih tinggi mungkin
Diet : purin, oksalat, dan kalsium karena kombinasi dari
Pekerjaan : Sering dijumpai pada predisposisi genetik dan eksposur
orang yang pekerjaannya banyak lingkungan yang lama (misalnya,
duduk dan kurang aktifitas atau diet).
sedentary life. Umur : Penyakit ini paling sering
Kebiasaan menahan buang air didapatkan pada usia 30-50 tahun
kecil Jenis kelamin :Jumlah pasien
laki-laki > perempuan
TEORI PEMBENTUKAN BATU
TEORI NUKLEASI
Batu terbentuk di dalam urine karena adanya inti batu sabuk batu (nukleus).
Partikel-partikel yang berada dalam larutan yang terlalu jenuh (supersaturated)
akan mengendap di dalam nukleus itu sehingga akhirnya membentuk batu.
TEORI MATRIKS
Matriks organik terdiri atas serum/protein urine (albumin, globulin, dan
mukoprotein) merupakan kerangka tempat diendapkannya kristal-kristal
batu.
TEORI EPITAKSIS
Kristal dapat menempel pada kristal lain yang berbeda sehingga akan cepat
membesar dan menjadi batu campuran. Keadaan ini disebut nukleasi heterogen
dan merupakan kasus yang paling sering yaitu kristal kalsium oksalat yang
menempel pada kristal asam urat
KOMPOSISI BATU
BATU KALSIUM
Dijumpai lebih dari 80% batu saluran kemih, baik yang
berikatan dengan oksalat maupun fosfat.
Etiologi :
Hiperkalsiuri : kalsium dalam urine lebih besar dari 250-300
mg/24 jam
Hiperoksaluri : ekskresi oksalat urine melebihi 45 gram per hari
Hiperorikosuria, yaitu kadar asam urat dalam urine melebihi
850 mg/24 jam.
Hipersitraturi
Hipomagnesuria
Batu kalsium terdiri dari dua tipe yang berbeda, yaitu:
STRIKTUR
URETRITIS
URETHA
PENATALAKSANAAN
Non-medikamentosa Medikamentosa
Diet atau pengaturan makanan sesuai jenis Tindakan mengeluarkan batu tergantung
batu yang ditemukan posisi,ukuran dan bentuk batu.sering
- Batu kalsium oksalat: Kurangi jenis kali batu yang ukuran tidak besar bisa
makanan yang mengandung kalsium keluar secara spontan. Pada ukuran batu
oksalat kecil di uretrha anterior bisa di
-Batu asam urat: Kurangi jenis makanan yang keluarkan melakukan lubrikasi terlebih
mengandung purin dahulu dengan memasukkan campuran
-Batu struvite: Kurangi konsumsikeju, telur, jelly dan lidocain 2%.
buah murbai, susu dan daging. Pada batu uretrha anterior biasanya
- Batu cystin: Kurangi konsumsi sari buah, dengan ukuran batu yang besar sulit di
susu, kentang. lakukan pendorongan batu dan sulit
Anjurkan pasien banyak minum 2L/hari untuk berhasil, dan harus di kelurakan
serta olahraga yang teratur. dengan tindakan operatif : uretrhotomi
Jangan sering menahan Bak. dan meatotomi.
Perhatikan kebiasaan kebersihan setelah
Bak
PROGNOSIS
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn.M
Usia : 37 tahun
Alamat : Jln. Simpang seliau
Agama : Islam
Pekerjaan : pasiran/nelayan
Pendidikan : SMPsederajat
Status : Menikah
Masuk RS : Senin,19 Februari
2018
No RM : 028311
ANAMNESA
Pemeriksaan Penunjang
DARAH RUTIN
Hemoglobin : 13,8 g/dL
Hematokrit : 38,7%
Leukosit : 6.900/L
Trombosit : 193.000/L
CT : 4 menit 3 detik
BT : 2 menit 3 0detik
RESUME
Pasien Tn.M 37 tahun datang ke IGD RSUD bengkalis dengan mengeluh
tidak bisa buang air kecil sejak 5 jam SMRS,keluhan ini dirasakan secara
tiba –tiba tanpa disertai dengan demam dan nyeri pinggang .pasien juga
mengeluhkan terasa nyeri di bagian ujung penis,juga terasa nyeri pada
bagian perut bawah,pasien juga mengeluhkan alat kemaluan (gland penis)
nya terasa nyeri apabila bersentuhan atau di gerakkan.Sebelumnya sekitar 6
bulan yang lalu pasien pernah mengeluhkan buang air kecil seperti berpasir
dan 3 bulan yang lalu. pasien juga mengeluhkan adanya riwayat air seni
seperti cucian daging.
Persiapan Uretrotomi Anterior dan lubrikasi anterior di Ok. jam 22.15 sampai
23.00(selesai)
Persiapan puasa pada pasien
Pemasangan Dc di ok
IVFD RL asnet
Inj. Cifrofloxacin 400 mg 1jam pre op.
Tatalaksan Pos OP
- pasien diet makan biasa
- RL 20 gtt/i Asnet
-inj.ciprofloxacin 2x400 mg
-inj.tramadol 1 Amp
-paracetamol infus 3x1 mg
-inj.ranitidin 2x1 Amp
- pasien tidak boleh bedrest sampai jam 10 besok pagi.
Follow up tgl 20 desember 2017
S Pasien masih merasakan nyeri (+) pos op,di bagian alat
kelaminnya,dengan skor (2)
Ku : Sedang
O
Td : 12/80
Hr: 80 x/menit
Rr: 22 x/menit
T : 36,5
A Batu Uretrha Pars Anterior
Diet makan biasa
P
Ivfd RL 20 gtt
Gv
Mobilisasi Duduk
Dc pertahankan 7 hari
Follow up tgl 21 desember 2017
S Pasien masih merasakan nyeri berkurang
KU : sedang
O
TD : 12/80 mmHg
Nadi : 80 x/menit
RR : 20 x/menit
Suhu : 36,5oC
A Batu Uretrha Pars Anterior
Boleh Pulang
P
Aff infus
Gp( ganti perban)
Aff Dc
Terapai pulang : Ciprofloxacin 2x1 tab
Natrium diclopenat 3x4 tab
Kontrol poli bedah
Tatalaksana Pulang
Ciprofloxacin 2x1 tab
Natrium Diclopenat 3x4 tab, dan kontrol poli bedah.
PEMBAHASAN
Pada pasien Tn M
Teori: faktor resiko
Laki-laki usia 37
Umur :30-50 thun tahun ,dengan
Jenis kelamin : laki keluhan sulit Bak,
– laki tiga kali kurang mengkomsmsi
lipat lebih banyak. air putih, aktifitas
Asupan air, yang kurang, dan
mengkomsumsi
pekerjaan,makanan
makan makanan yang
tinggi purin tinggi purin.
Pemeriksaan fisik
Teori : Sudut kosto vertebra : nyeri tekan, nyeri ketok, pembesaran ginjal
Supra simfisis : nyeri tekan, teraba batu, buli-buli penuh
Genitalia eksterna : teraba batu di uretra