Anda di halaman 1dari 13

URETEROLITIASIS

Definisi
Ureterolithiasis adalah kalkulus atau
batu di dalam ureter. Batu ureter
pada umumnya berasal dari batu
ginjal yang turun ke ureter.

Etiologi

Gangguan aliran urin


Gangguan metabolik
Infeksi saluran kemih
Dehidrasi
Idiopatik

Faktor Resiko
Faktor Intrinsik:
Herediter
Usia : 30-50 tahun
Jenis kelamin: laki-laki 3x lebih banyak dari
perempuan
Faktor Ekstrinsik:
Iklim dan temperature
Asupan air
Diet
Pekerjaan

Patofisiologi
Batu pada ureter umumnya berasal dari batu
pada ginjal yang tidak terlalu besar yang turun.
Pembentukan batu biasanya dimulai di kaliks
dan pelvis, kemudian dapat menyebar ke ureter
dan vesika urinaria. Dapat juga terbentuk di
saluran kemih bagian bawah. Sehingga
komposisinya sama dengan batu ginjal.
Batu berukuran kecil (<5mm) dapat keluar
spontan sedangkan yang berukuran lebih besar
menetap dalam ureter periureteritis dan
obstruksi kronis (hidronefrosis).

Manifestasi Klinis
Keluhan yang disampaikan oleh pasien tergantung
pada : posisi atau letak batu, besar batu.
Gerakan peristaltik ureter mencoba mendorong
batu ke distal, sehingga menimbulkan kontraksi
yang kuat dan dirasakan sebagai nyeri yang hebat
(kolik). Nyeri ini dapat menjalar hingga ke perut
bagian depan, perut bagian bawah, daerah
inguinal, dan samapi ke kemaluan.
Batu yang terletak di sebelah distal ureter
dirasakan oleh pasien sebagai nyeri pada saat
kencing atau sering kencing.

Penegakan Diagnosis
Anamnesis
Nyeri perut bagian kanan bawah, nyeri pinggang, nyeri saat
miksi, mual, hematuri
Pemeriksaan Fisik
Inspeksi
Terlihat pembesaran pada daerah pinggang atau abdomen
sebelah atas. Pembesaran ini mungkin karena hidronefrosis.
Palpasi
Ditemukan nyeri tekan pada abdomen sebelah atas. Bisa kiri,
kanan atau dikedua belah daerah pinggang.
Perkusi
Ditemukan nyeri ketok pada sudut kostovertebra yaitu sudut
yang dibentuk oleh kosta terakhir dengan tulang vertebra.

Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
Urinalisis
Makroskopik : hematuria
Mikroskopik : sedimen urin yang menunjukkkan adanya
leukosituria, kristal-kristal pembentuk batu
Pemeriksaan kimiawi : pH > 7,6 menunjukkan adanya
pertumbuhan kuman pemecah urea dan kemungkinan
terbentuk batu fosfat. Bisa juga pH urin lebih asam dan
kemungkinan terbentuk batu asam urat.
Pemeriksaan kultur : urin menunjukkan adanya
pertumbuhan kuman pemecah urea.
Pemeriksaan Faal Ginjal : Pemeriksaan ureum dan kreatinin
adalah untuk melihat fungsi ginjal baik atau tidak.
Pemeriksaan elektrolit untuk memeriksa factor penyebab
timbulnya batu antara lain kadar kalsium, oksalat, fosfat
maupun urat di dalam urin.

Pemeriksaan Darah Lengkap


Dapat ditemukan kadar hemoglobin yang menurun
akibat terjadinya hematuria. Bisa juga didapatkat
jumlah lekosit yang meningkat akibat proses
peradangan di ureter.
Radiologis
Foto BNO-IVP untuk melihat lokasi batu, besarnya
batu, apakah terjadi bendungan atau tidak.
Warna yang dihasilkan:
Kalsium : opak
Magnesium Amonium Fosfat : Semiopak
Urat/Sistin : Non opak

IVP (Intravena Pielografi)


Pemeriksaan ini bertujuan menilai keadaan anatomi dan fungsi
ginjal. Juga untuk mendeteksi adanya batu semi-opak ataupun
batu non-opak yang tidak terlihat oleh foto polos abdomen.
Ultrasonografi
USG dikerjakan bila tidak mungkin menjalani pemeriksaan PIV
yaitu pada keadaan seperti alergi terhadap bahan kontras, faal
ginjal yang menurun dan pada wanita yang sedang hamil.
Terlihat gambaran echoic shadow jika terdapat batu.
Ct scan
Tehnik CT scan adalah tehnik pemeriksaan yang paling baik
untuk melihat gambaran semua jenis batu dan juga dapat
terlihat lokasi dimana terjadinya obstruksi.

Penatalaksanaan
Medikamtosa
Non Medikametosa
Beberapa diet yang dianjurkan untuk mengurangi
kekambuhan :
rendah protein, karena protein memacu ekskresi
kalsium urine dan menyebabkan pH urin
meningkat
rendah oksalat
rendah garam karena natriuresis akan memacu
timbulnya hiperkalsiuri
rendah purin

ESWL (Extracorporeal Shockwave Lithotripsi)


Alat ESWL adalah pemecah batu yang diperkenalkan pertama kali oleh
Caussy pada tahun 1980. Alat ini dapat memecah batu ginjal, batu ureter
proksimal, atau batu buli-buli tanpa melalui tindakan invasif atau
pembiusan. Batu dipecah menjadi fragmen-fragmen kecil sehingga
mudah dikeluarkan melalui saluran kemih.
Endourologi
1). Ureteroskopi atau uretero-renoskopi : memasukkan alat ureteroskopi
guna melihat keadaan ureter atau sistem pielokaliks ginjal. Dengan
memakai energi tertentu, batu yang berada di dalam ureter maupun
sistem pelvikalises dapat dipecah melalui tuntunan ureteroskopi atau
uretero-renoskopi ini.
2). Ekstraksi Dormia : mengeluarkan batu ureter dengan menjaringnya
dengan keranjang Dormia.
Bedah Laparoskopi
Pembedahan laparoskopi untuk mengambil batu saluran kemih saat ini
sedang berkembang. Cara ini banyak dipakai untuk mengambil batu
ureter.
Bedah terbuka
Ureterolitotomi : mengambil batu di ureter.

Komplikasi
Obstruksi saluran kemih
Hidroureter
Hidronefrosis

Anda mungkin juga menyukai