Anda di halaman 1dari 36

BATU SALURAN KEMIH

SYEBA JOCHEBED NATHALIA

KEPANITRAAN BEDAH

PERIODE 12 DESEMBER 2016-


25 FEBRUARI 2017
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
DEFINISI
Kolik adalah rasa sakit hebat yang hilang timbul akibat
hiperperistaltik dan spasme otot polos organ berongga.
Kolik renal adalah nyeri yang bersifat hilang timbul yang disebabkan
oleh obstruksi akut di ginjal, pelvis renal atau ureter.
Nyeri ini timbul akibat peregangan peristaltik dan spasme otot
polos pada sistem pelvikokalises ginjal atau ureter sebagai usaha
untuk mengatasi obstruksi.
Penyebab paling umum kolik renal/ kolik ureter adalah batu ginjal
(nephrolithiasis).
Sistem Saluran Kemih
Sistem saluran kemih adalah suatu sistem dimana terjadinya proses
penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang tidak
dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang masih
dipergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang tidak dipergunakan oleh
tubuh larut dalam air dan dikeluarkan berupa urin (air kemih).
Sistem saluran kemih terdiri dari ginjal, ureter, kandung kemih
(vesika urinaria) dan uretra.
SALURAN KEMIH ATAS :
1. GINJAL
2. URETER
SALURAN KEMIH BAWAH :
1. VESICA URINARIA
2. URETRA
ANATOMI SALURAN KEMIH
Fisiologi Ginjal
Ginjal menjalankan fungsi yang vital sebagai pengatur volume dan
komposisi kimia darah dan lingkungan dalam tubuh dengan
mengekskresikan zat terlarut dari air secara selektif.
Fungsi vital ginjal dicapai dengan filtrasi plasma darah melalui
glomerulus dengan reabsorpsi sejumlah zat terlarut dan air dalam
jumlah yang sesuai di sepanjang tubulus ginjal. Kelebihan zat
terlarut dan air diekskresikan keluar tubuh dalam urin melalui
sistem pengumpulan urin.
Ginjal mendapatkan darah yang harus disaring dari arteri
mengambil zat-zat yang berbahaya dari darah diubah menjadi
urin filtrasi reabsorpsi sekresi urin dialirkan ke ureter
vesica urinaria OUE
Fungsi Ginjal :
Mempertahankan keseimbangan H2O dalam tubuh
Memelihara volume plasma yang sesuai sehingga sangat berperan
dalam pengaturan jangka panjang tekanan darah arteri
Memelihara keseimbangan asam dan basa dalam tubuh
Mengekskresikan produk-produk sisa metabolisme dalam tubuh
Mengekskresikan senyawa asing seperti obat-obatan
Ureter
Ureter merupakan saluran kecil yang menghubungkan antara ginjal
dengan kandung kemih (vesica urinaria), dengan panjang 25-30
cm, dengan penampang 0,5 cm. Saluran ini menyempit di tiga
tempat yaitu di titik asal ureter pada pelvis ginjal, di titik saat
melewati pinggiran pelvis, dan di titik pertemuannya dengan
kendung kemih. BSK dapat tersangkut dalam ureter di ketiga
tempat tersebut, yang mengakibatkan nyeri (kolik ureter).
Lapisan dinding ureter terdiri dari dinding luar berupa jaringan ikat
(jaringan fibrosa), lapisan tengah terdiri dari lapisan otot polos,
lapisan sebelah dalam merupakan lapisan mukosa. Lapisan dinding
ureter menimbulkan gerakan-gerakan peristaltik tiap 5 menit sekali
yang akan mendorong air kemih masuk ke dalam kandung kemih
(vesica urinearia).
Vesica Urinaria
Kandung kemih merupakan kantong muscular yang bagian
dalamnya dilapisi
oleh membran mukosa dan terletak di depan organ pelvis lainnya
sebagai tempat menampung air kemih yang dibuang dari ginjal
melalui ureter yang merupakan hasil buangan penyaringan darah.
Dalam menampung air kemih kandung kemih mempunyai kapasitas
maksimal yaitu untuk volume orang dewasa lebih kurang adalah 30-
450 ml.
TEORI PEMBENTUKAN BATU
1. TEORI FISIKOKIMIAWI :
Teori supersaturasi
Teori matrik
Teori epitaksi
Teori kombinasi
Teori infeksi
2. VASKULER :
Teori hipertensi
Teori kolesterol
KLASIFIKASI BATU
Batu kalsium : penyebab batu saluran kemih sebanyak 70%,
penyebabnya dikarenakan kadar kalsium yang tinggi didalam darah
dan urine, dan penyebab berikutnya akibat dehidrasi.
Batu asam urat : sekitar 5 10 % penyebab batu saluran kemih
tersering, pasien biasanya berumur >60 tahun, kegemukan
peminum alkohol dan diet tinggi protein bisa menyebabkan batu
asam urat, karena kondisi tersebut dapat meningkatkan ekskresi
asam urat sehingga dapat meyebabkan rendahnya ph urine.
Ukurannya bermacam macam mulai dari kecil hingga besar
(staghorn) batu jenis ini merupakan jenis batu yang mudah dipecah
dengan obat obatan.
Batu struvit: batu ini disebabkan oleh infeksi kuman, golongannya
adalah kuman pemecah urea atau urea splitter, contohnya ;proteus
spp,klebsiella,serratia,enterobacter, batu jenis ini sering terjadi pada
wanita dibanding laki laki akibat dari ISK
Batu sistin : batu yang jarang terjadi, angka kejadian 1- 2%,bisa
terjadi saat masa kehamilan, dan dapat terjadi pada orang yang
statis atau imobolisasi berkurang.
Mekanisme
Manifestasi Klinis
Manisfestasi klinik adanya batu dalam saluran kemih bergantung pada
adanya obstruksi, infeksi, dan edema. Ketika batu menghambat aliran
urine, terjadi obstruksi yang dapat mengakibatkan terjadinya peningkatan
tekanan hidrostatik dan distensi piala ginjal serta ureter proksimal.
Rasa Nyeri
Lokasi nyeri tergantung dari letak batu. Rasa nyeri yang berulang (kolik)
tergantung dari lokasi batu.
Demam
Demam terjadi karena adanya kuman yang beredar di dalam darah
sehingga menyebabkan suhu badan meningkat melebihi batas normal.
Gejala ini disertai jantung berdebar, tekanan darah rendah
Infeksi
BSK jenis apapun seringkali berhubungan dengan infeksi sekunder akibat
obstruksi dan statis di proksimal dari sumbatan.
Hematuria dan kristaluria
Terdapatnya sel darah merah bersama dengan air kemih (hematuria) dan
air kemih yang berpasir (kristaluria) dapat membantu diagnosis adanya
penyakit BSK.
Mual dan muntah
Obstruksi saluran kemih bagian atas (ginjal dan ureter) seringkali
menyebabkan mual dan muntah.
Diagnosa
Pemeriksaan :
Pemeriksaan Kontras Radiologi BNO-IVP

Pemeriksaan diagnostik kontras radiologi BNO-IVP adalah ilmu yang


mempelajari prosedur atau tata cara pemeriksaan ginjal, ureter, dan
buli-buli menggunakan sinar-x dengan melakukan injeksi media
kontras melalui vena. Pada saat media kontras diinjeksikan melalui
pembuluh vena pada tangan pasien, media kontras akan mengikuti
peredaran darah dan dikumpulkan dalam ginjal dan saluran kemih,
sehingga ginjal dan saluran kemih menjadi berwarna putih. Dengan
IVP, dokter ahli radiologi dapat melihat dan mengetahui anatomi
serta fungsi ginjal, ureter dan buli-buli. Pada pemeriksaan khusus
BNO ditemukan adanya cacat pengisian dan pada IVP batu ginjal
atau buli-buli serta hidronefrosis pada pemeriksaan sonografi
(Anggari, Luthfy Kharisma, 2011).
Foto BNO IVP
Foto polos BNO
USG ginjal
Tatalaksana
Medikamentosa
Terapi medikamentosa ditujukan untuk batu yang berukuran lebih
kecil yaitu dengan diameter kurang dari 5 mm, karena diharapkan
batu dapat keluar tanpa intervensi medis. Dengan cara
mempertahankan keenceran urine dan diet makanan tertentu yang
dapat merupakan bahan utama pembentuk batu ( misalnya kalsium)
yang efektif mencegah pembentukan batu atau lebih jauh
meningkatkan ukuran batu yang telah ada. Setiap pasien BSK harus
minum paling sedikit 8 gelas air sehari.
Pengobatan Medik Selektif dengan Pemberian Obat-obatan :

Analgesia dapat diberikan untuk meredakan nyeri dan


mengusahakan agar batu dapat keluar sendiri secara spontan.
Opioid seperti injeksi morfin sulfat yaitu petidin hidroklorida atau
obat anti inflamasi nonsteroid seperti ketorolac dan naproxen
dapat diberikan tergantung pada intensitas nyeri.
Propantelin dapat digunakan untuk mengatasi spasme ureter.
Pemberian antibiotik apabila terdapat infeksi saluran kemih atau
pada pengangkatan batu untuk mencegah infeksi sekunder.
ESWL (Extracorporeal Shockwave Lithotripsy)
ESWL : Merupakan tindakan non-invasif dan tanpa pembiusan, pada
tindakan ini digunakan gelombang kejut eksternal yang dialirkan melalui
tubuh untuk memecah batu.
Alat ESWL adalah pemecah batu yang diperkenalkan pertama kali oleh
Caussy pada tahun 1980. Alat ini dapat memecah batu ginjal, batu ureter
proximal, atau menjadi fragmen-fragmen kecil sehingga mudah
dikeluarkan melalui saluran kemih. ESWL dapat mengurangi keharusan
melakukan prosedur invasif dan terbukti dapat menurunkan lama rawat
inap di rumah sakit.

Endourologi
Tindakan endourologi adalah tindakan invasif minimal untuk
mengeluarkan BSK yang terdiri atas memecah batu, dan kemudian
mengeluarkannya dari saluran kemih melalui alat yang dimasukan
langsung kedalam saluran kemih. Alat tersebut dimasukan melalui uretra
atau melalui insisi kecil pada kulit (perkutan).
PNL (Percutaneous Nephro Litholapaxy) adalah usaha
mengeluarkan batu yang berada di dalam saluran ginjal dengan cara
memasukan alat endoskopi ke sistem kalies melalui insisi pada kulit.
Batu kemudian dikeluarkan atau dipecah terlebih dahulu menjadi
fragmen-fragmen kecil.
Litotripsi adalah memecah batu buli-buli atau batu uretra dengan
memasukan alat pemecah batu (litotriptor) ke dalam buli-buli.

Ureteroskopi atau uretero-renoskopi adalah dengan memasukan alat


ureteroskopi per-uretram. Dengan memakai energi tertentu, batu yang
berada di dalam ureter maupun sistem pelvikalises dapat dipecah melalui
tuntunan ureteroskopi/ureterorenoskopi ini.
Ekstrasi Dormia adalah mengeluarkan batu ureter dengan menjaringnya
melalui alat keranjang Dormia.
Tindakan Operasi

Penanganan BSK, biasanya terlebih dahulu diusahakan untuk


mengeluarkan batu secara spontan tanpa pembedahan/operas :

Nefrolitotomi merupakan operasi terbuka untuk mengambil batu


yang berada di dalam ginjal
Ureterolitotomi merupakan operasi terbuka untuk mengambil batu
yang berada di ureter
Vesikolitomi merupakan operasi tebuka untuk mengambil batu
yang berada di vesica urinearia
Uretrolitotomi merupakan operasi terbuka untuk mengambil batu
yang berada di uretra

Anda mungkin juga menyukai