Definisi
Urolithiasis merujuk pada adanya kalkuli (batu)
dalam urinari tract, sedang nephrolitiasis
menggambarkan bahwa kalkuli terbentuk
dalam parenkim ginjal (Ignativicius, 1995).
Urolithiasis adalah suatu kelainan yang
ditandai dengan adanya batu di satu atau
beberapa tempat di sepanjang collecting
system (Munver & Preminger, 2001)
Faktor lain
o Infeksi
Infeksi Saluran Kencing (ISK) dapat
menyebabkan nekrosis jaringan ginjal dan akan
menjadi inti pembentukan Batu Saluran
Kencing (BSK) Infeksi bakteri akan memecah
ureum dan membentuk amonium yang akan
mengubah pH Urine menjadi alkali.
o Stasis dan Obstruksi Urine
Adanya obstruksi dan stasis urine akan
mempermudah Infeksi Saluran Kencing.
o
Jenis Kelamin
Lebih banyak terjadi pada laki-laki dibanding
wanita dengan perbandingan 3 : 1
Faktor lain
Air Minum
Memperbanyak diuresis dengan cara banyak
minum air akan mengurangi kemungkinan
terbentuknya batu, sedangkan kurang minum
menyebabkan kadar semua substansi dalam
urine meningkat.
Pekerjaan
Pekerja
keras
yang
banyak
bergerak
mengurangi kemungkinan terbentuknya batu
dari pada pekerja yang lebih banyak duduk.
Suhu
Tempat yang bersuhu panas menyebabkan
banyak mengeluarkan keringan.
Makanan
Komposisi Batu
Batu
saluran
kemih
pada
umumnya mengandung unsur:
kalsium oksalat, kalsium fosfat,
asam urat, magnesium-amoniumfosfat (MAP), xanthyn dan sistin.
Pengetahuan tentang komposisi
batu yang ditemukan penting
dalam
usaha
pencegahan
kemungkinan
timbulnya
batu
residif.
Batu Kalsium
Batu kalsium (kalsium oksalat dan atau kalsium
fosfat) paling banyak ditemukan yaitu sekitar
75-80% dari seluh batu saluran kemih. Faktor
tejadinya batu kalsium adalah:
1. Hiperkasiuria: Kadar kasium urine lebih dari
250-300 mg/24 jam, dapat terjadi karena
peningkatan absorbsi kalsium pada usus
(hiperkalsiuria
absorbtif),
gangguan
kemampuan reabsorbsi kalsium pada tubulus
ginjal (hiperkalsiuria renal) dan adanya
peningkatan resorpsi tulang (hiperkalsiuria
resoptif)
seperti pada
hiperparatiridisme
primer atau tumor paratiroid.
2. Hiperoksaluria: Ekskresi oksalat urien
Batu Kalsium
3.
Batu Struvit
Batu
struvit
disebut
juga
batu
sebagai
batu
infeksi
karena
terbentuknya batu ini dipicu oleh
adanya infeksi saluran kemih.
Kuman penyebab infeksi ini adalah
golongan pemecah urea (uera splitter
seperti: Proteus spp., Klebsiella,
Serratia, Enterobakter, Pseudomonas
dan
Stafilokokus)
yang
dapat
menghasilkan
enzim
urease
dan
Batu Urat
Batu asam urat meliputi 5-10% dari seluruh batu
saluran kemih, banyak dialami oleh penderita gout,
penyakit
mieloproliferatif,
pasein
dengan
obat
sitostatika dan urikosurik (sulfinpirazone, thiazide dan
salisilat).
Kegemukan, alkoholik dan diet tinggi protein
mempunyai peluang besar untuk mengalami penyakit
ini.
Faktor yang mempengaruhi terbentuknya batu asam
urat adalah: urine terlalu asam (pH < 6, volume urine
< 2 liter/hari atau dehidrasi dan hiperurikosuria.
Penatalaksanaan
oProsedur
medikamentosa
oExtracorporeal Shock
Wave Lithotripsy (ESWL)
oTindakan endo-urologi
oBedah laparoskopi atau
pembedahan terbuka.
Endourologi
Merupakan
tindakan
invasif
minimal untuk mengeluarkan batu
saluran kemih
Alat dimasukkan melalui uretra
atau melalui insisi kecil pada kulit
(perkutan).
Sedangkan pemecahnya dapat
dilakukan secara mekanik dengan
memakai energi hidraulik, energi
gelombang suara atau dengan
energi laser. Salah satu tindakan
endourologi
adalah
PNL
(Percutaneus Nephro Litholapaxy)
Pencegahan
Setelah batu dikelurkan, tindak lanjut yang
tidak kalah pentingnya adalahupaya mencegah
timbulnya kekambuhan. Angka kekambuhan
batu saluran kemih rata-rata 7%/tahun atau
kambuh >50% dalam 10 tahun.
Prinsip pencegahan didasarkan pada kandungan
unsur penyusun batu yang telah diangkat.
Secara umum, tindakan pencegahan yang perlu
dilakukan adalah:
Menghindari dehidrasi dengan minum cukup,
Asuhan Keperawatan
Pengkajian
a. Identitas penderita
Meliputi nama, umur, jenis kelamin, alamat,
agama/kepercayaan, pendidikan, suku/bangsa,
pekerjaan.
b. Riwayat penyakit sekarang
Keluhan utama yang sering terjadi pada klien batu
ginjal adalah nyeri pinggang akibat adanya batu
pada ginjal, berat ringannya nyeri tergantung
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik pada klien dengan
kasus urologi atau penyakit ginjal
dilakukan berdasarkan
data/informasi yang diperoleh saat
melakukan pengkajian tentang
riwayat penyakit. Pemeriksaan
meliputi sistem urinari disertai
review sistem yang lain dan status
umum.
Keadaan umum
Palpasi :
Adanya pembesaran pada ginjal seperti
tumor, kista atau hidronefrosis biasa teraba
dan terasa nyeri. Ureter tidak dapat
dipalpasi, tetapi bila terjadi spasme pada
otot-ototnya akan menghasilkan nyeri pada
pinggang atau perut bagian bawah,
menjalar ke skrotum atau labia. Adanya
distensi buli-buli akan teraba pada area di
atas simphisis atau setinggi umbilikus,
yang disebabkan adanya obstruksi pada
leher buli-buli.
Diagnosa Keperawatan
Nyeri b.d dengan cedera jaringan sekunder
terhadap batu ginjal dan spasme otot polos
Perubahan pola eliminasi urine sehubungan
dengan obstruksi mekanik, inflamasi
Ansietas sehubungan dengan kurang
pengetahuan tentang kondisi, pemeriksaan
diagnostik dan rencana tindakan
Resiko tinggi terhadap kekurangan volume
cairan sehubungan dengan mual/muntah
(iritasi saraf abdominal dan pelvik umum
Dx 1 : Nyeri
Tujuan : mendemonstrasikan rasa
nyeri hilang
Kriteria hasil : tak ada nyeri, ekspresi
wajah rileks, tak ada mengerang dan
perilaku melindungi bagian yang nyeri,
frekwensi nadi 60-100 kali/menit,
frekwensi nafas 12-24 kali/menit
Rencana tindakan :
Rencana tindakan
Dx 3 : ansietas
Tujuan : klien mendemonstrasikan
ansietas berkurang
Kriteria hasil : mengungkapkan
pemahamana tentang kondisi,
pemeriksaan diagnostik dan rencana
terapeutik; keluhan berkurang tentang
cemas atau gugup; ekspresi wajah rileks.
Rencana tindakan :
Rencana tindakan
Rencana tindakan
Evaluasi